Back
TAG
TAG
Renungan Harian
GKY Mangga Besar
Selasa, 14 November 2023
Tuhan adalah Gembalaku
2 Petrus 1:1-2
Salam
Semua manusia berusaha untuk membenarkan dirinya, bukan saja orang yang percaya adanya Allah atau yang menyebut dirinya agamis, tetapi juga orang yang tidak percaya adanya Allah atau yang menyebut dirinya sekular.
Seluruh manusia sedang berjuang membenarkan dirinya sendiri, orang yang berbahagia adalah orang yang dibenarkan oleh Tuhan.
Kita akan menghidupi kehidupan bersama dengan surat 2 Petrus yang ditulis oleh Rasul Petrus antara tahun 64-65, yaitu mendekati waktu ia menjadi martir bagi Kristus dan pada masa penderitaan orang Kristen di bawah Kaisar Nero yang meninggal pada tahun 68 masehi.
Surat ini menekankan anugerah Tuhan dalam Kristus yang mengubah dan memampukan orang Kristen hidup dalam kebenaran, meskipun menghadapi tantangan.
Rasul Petrus sangat menekankan kehidupan yang berpusat pada Kristus, karena ia bukan memberitakan isapan jempol, tetapi tentang Kristus yang akan datang kembali.
Orang percaya menerima dan memiliki hidup serta menghidupinya karena anugerah Tuhan dan berpuncak dalam kemuliaan Kristus, sehingga Rasul Petrus menasihati agar kita bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan kita, Yesus Kristus.
2 Petrus 1:1-2
1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
Sebagaimana surat-surat pada masa para rasul, maka demikianlah Rasul Petrus menulis surat 2 Petrus. Pada awal suratnya memberitahukan siapa pengirim dan penerima surat serta salam, dan didapati bahwa di awal surat ini Rasul Petrus menyatakan kebenaran tentang orang-orang percaya.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Keadilan Allah dan Yesus Kristus adalah dasar iman dari orang-orang percaya.
2 Petrus 1:1
1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Di awal surat ini, Rasul Petrus menuliskan kata “keadilan Allah” yang dimaksudkan adalah kebenaran Allah. Orang-orang percaya memperoleh iman dengan satu alasan, yaitu karena kebenaran Allah, juruselamat kita.
Iman diperoleh bukan karena dasar kebenaran saya, tetapi kebenaran Allah. Manakah iman yang sejati? Iman atas dasar kebenaran saya atau iman atas dasar kebenaran Allah?
Jika iman atas dasar kebenaran saya, maka iman itu tidak dapat diandalkan, karena kebenaran saya pun tidak dapat diandalkan, tetapi iman dengan dasar kebenaran Allah, maka iman itu dapat diandalkan.
Iman yang sejati adalah iman yang didasarkan bukan karena kebenaran saya, tetapi didasarkan kepada kebenaran Allah dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yaitu iman di mana kebenaran Allah diberikan kepada kita, sehingga kita disebut sebagai orang yang dibenarkan Allah.
Roma 3:21-25
21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Firman Allah dengan tegas mengatakan, “sekarang tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan”, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus.
Iman kita didasarkan karena kebenaran Allah yang Allah lekatkan kepada kita, sehingga kita yang tidak benar dan tidak mungkin menjadi orang yang hidup benar 100% bisa menjadi benar karena kebenaran Kristus dilekatkan kepada kita, itulah yang disebut dengan kita dibenarkan oleh Allah.
Iman yang kita miliki adalah iman yang sejati, iman yang menyelamatkan. Jika iman kita berdasarkan pada apa yang patut kita perbuat, itu bukanlah iman sejati yang menyelamatkan.
Iman yang sejati adalah iman yang ditaruh di atas dasar kebenaran Allah dan kebenaran Kristus.
Mari kita bersyukur karena kita boleh mengenal kebenaran yang seperti ini, yang melampaui akal budi kita, tetapi kebenaran inilah yang menyelamatkan kita.
2. Di dalam pengenalan akan Allah dan Yesus Kristus kita menerima kasih karunia dan damai sejahtera.
2 Petrus 1:2
2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
Mengenal Allah dan mengenal Yesus Kristus, maka kita mengalami kasih karunia dan damai sejahtera, artinya kita memiliki pengetahuan akan Allah dan Yesus Kristus.
Pengenalan akan Allah dan Yesus Kristus berbicara tentang persekutuan dengan Allah dan Yesus Kristus.
Ketika kita memiliki persekutuan dengan Allah dan Yesus Kristus, berarti kita sudah diperdamaikan dengan Allah di dalam Yesus.
Jika kita tidak pernah diperdamaikan dengan Allah dan Yesus, kita tidak bisa bersekutu dengan Allah, karena Dia tidak pernah bersekutu dengan orang-orang berdosa.
Ketika kita diperdamaikan dengan Allah di dalam Yesus, maka kita boleh mengenal Allah dan Yesus. Pada saat itulah kita hidup dalam kasih karunia dan damai sejahtera Allah.
Ketika kita diperdamaikan dengan Allah oleh kasih karunia Yesus, maka kita menjadi sahabat Allah, kita berdamai dengan diri sendiri dan orang lain, serta menjadi pembawa damai di tengah dunia ini.
Hal tersebut merupakan kasih karunia luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita.
Ketika kita menghadapi pergumulan hidup, kita perlu mencari Tuhan dan percaya kepada-Nya.
Ketika kita percaya kepada-Nya, maka kita memiliki persekutuan dengan Dia dan kasih karunia Allah yang melimpah serta kita akan mengalami damai Tuhan.
Kita perlu berdiri teguh, karena kita lebih daripada orang-orang yang menang, karena kita mengalami kasih Kristus yang tidak berubah.
Doakan dan renungkan.
* Kita yang tidak mungkin hidup benar 100% bisa menjadi benar karena kebenaran Kristus dilekatkan kepada kita.
* Oleh kasih karunia kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Benar karena Dibenarkan