Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 13 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Petrus 5:12-14

Salam


Keberadaan seseorang hari ini sangat dipengaruhi oleh masa lalunya. Sering kali masa lalu itu mengikat seseorang, sehingga orang itu tidak bisa melihat pengharapan di depan.


Kita bersyukur di dalam Kristus kita menjadi ciptaan baru, dan yang lama sudah berlalu.


Apa yang dialami oleh seseorang sangat mempengaruhi bagaimana ia bersikap hari ini. Seseorang yang sejak kanak-kanak tidak memiliki pengalaman dikasihi dan mengasihi. Maka ketika dia dewasa, dia menghadapi kesulitan untuk berelasi kasih satu sama lain.


Seorang yang hidup dalam ancaman dan tekanan yang luar biasa, akan menjadi seorang yang tidak percaya akan orang lain dan tidak memiliki keyakinan dalam apa yang ia kerjakan.


Seorang yang sekian lama dilabeli dengan label tertentu yang tentunya buruk, akan sulit melepaskan pikirannya akan citra diri dari label tersebut.


Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus karena apapun latar belakang dan pengalaman masa lalu kita, ketika kita mengenal Tuhan Yesus maka kita menjadi manusia baru, yang lama sudah berlalu.


Pengalaman bersama dengan Tuhan Yesus mengubah segalanya dalam hidup kita.


1 Petrus 5:12-14


12 Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!


13 Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.


14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.


Bagian firman Tuhan yang kita baca ini adalah bagian akhir dari surat 1 Petrus, namun bagian ini menjadi begitu penting karena rasul Petrus menyampaikan apakah hakikat yang ia tulis.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. KeKristenan adalah tentang anugerah Allah bagi kita.


1 Petrus 5:12


12 Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!


Rasul Petrus menulis surat 1 Petrus yang kita terima hari ini sebagai 5 pasal, sebetulnya apa hakikat yang rasul Petrus mau sampaikan dari seluruh panjang lebar dia memaparkan suratnya.


Di bagian akhir rasul Petrus mengatakan bahwa: Aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah: “Berdirilah teguh di dalamnya!”


Rasul Petrus mau berkata seluruh nasihatnya tidak lebih dan tidak kurang. Rasul Petrus mau berbicara bahwa kita adalah orang-orang yang menerima anugerah atau kasih karunia Allah.


Apapun yang kita alami sesungguhnya kita sedang mengalami kasih karunia Allah. Apakah engkau hari ini sedang lancar? Engkau sedang mengalami kasih karunia Allah.


Apakah hari ini engkau sedang mengalami kebuntuan? Engkau sedang mengalami kasih karunia Allah.


Apakah engkau hari ini sedang sukses? Engkau sedang mengalami kasih karunia Allah. Namun, apakah engkau hari ini merasa sebagai orang yang gagal? Engkau adalah orang yang menerima kasih karunia Allah.


Kasih karunia Allah tidak bergantung kepada situasi dan kondisi kita. Sebagaimana keselamatan kita tidak bergantung kepada berapa banyak dosa kita. Tetapi itu bergantung kepada kemurahan Tuhan.


Itulah mengapa orang percaya tetap mempunyai pengharapan di tengah-tengah kebuntuan, di tengah-tengah kemacetan, di tengah-tengah kegagalannya, karena hidup kita bukan tentang kita, hidup kita tentang karya Allah dalam hidup kita.


Allah yang membangun perjanjian kekalnya dengan kita adalah Allah yang setia. Rasul Petrus berkata “Berdirilah dengan teguh di dalamnya!”


Jangan kita berdiri atas kekuatan kita, jangan kita berdiri atas kepintaran kita, jangan kita berdiri atas sumber daya kita, tetapi kita berdiri teguh di atas anugerah Yesus Kristus.


Bukankah itu yang dialami rasul Petrus? Secara manusia rasul Petrus tidak layak menjadi rasul karena dia telah menyangkal Tuhan tiga kali, namun bagaimana rasul Petrus bisa dengan keyakinan memberitakan Injil.


Dia berdiri bukan kepada kesempurnaan dirinya, dia berdiri atas dasar anugerah Yesus kepada dia. Sehingga dia dipakai Tuhan menjadi soko guru, menjadi rasul memberitakan firman Allah.


Apakah inti firman Allah bagi kita? Allah memberitahukan kepada kita, Ia beranugerah kepada kita di dalam Yesus Kristus.


Oleh karena itu mari kita menerima anugerah Tuhan dengan sukacita.


2. Gereja sebagai orang-orang yang dipilih oleh Allah haruslah memelihara persekutuan satu dengan yang lain.


1 Petrus 5:13-14


13 Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.


14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.


Di bagian yang sangat terakhir rasul Petrus mengingatkan kita. Kita adalah gereja Tuhan. Apa itu gereja Tuhan? Gereja Tuhan bukanlah orang-orang yang memilih Allah, tetapi orang-orang yang dipilih oleh Allah.


Gereja Tuhan bukanlah orang-orang yang sempurna tanpa cacat cela, tetapi adalah orang-orang yang meskipun penuh dengan dosa dikasihi oleh Tuhan.


Oleh karena itu Allah menebusnya dengan darah yang kudus. Apakah itu gereja Tuhan? Gereja Tuhan itu adalah orang-orang yang ditebus oleh darah Yesus dan dipersekutukan di dalam tubuh Kristus.


Disebut dengan persekutuan adalah karya Tuhan di dalam keselamatan. Di situlah rasul Petrus di bagian akhir dari surat ini memberitahukan hakikat daripada kehidupan orang percaya atau hakikat daripada gereja Tuhan.


Di situ rasul Petrus menyampaikan salam kepada jemaat Tuhan dari kawanmu yang terpilih di Babilon. Kemungkinan dari kota Roma, rasul Petrus menulis surat ini.


Terpilih bukan karena dia berprestasi, terpilih semata-mata karena Tuhan mengasihinya. Rasul Petrus pun menasihati: Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus.


Rasul Petrus mau mengatakan cium yang kudus itu berarti biarlah salam yang engkau berikan keluar dari kasih yang tidak bersyarat itu.


Sebagaimana kita menerima kasih yang tidak bersyarat dari Tuhan. Demikianlah kita saling mengasihi satu sama lain sebagai bentuk persekutuan diantara kita.


Di situlah kita menghidupi anugerah Tuhan, di situlah kasih Allah sempurna di dalam kita.


Ketika kita hidup saling mengasihi, oleh karena itu mari kita yang hidup karena anugerah Tuhan, biarlah kita menyatakan anugerah itu satu dengan yang lain.


Doakan dan renungkan.


* Gereja sebagai orang-orang yang dipilih oleh Allah haruslah memelihara persekutuan satu dengan yang lain.


* Kita telah menerima kasih tanpa syarat dari Tuhan. Demikianlah kita saling mengasihi satu sama lain sebagai bentuk persekutuan diantara kita.


Kasih tidak sebatas omongan