Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 12 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Petrus 5:5-11

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah (Part 2)


Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk saling melayani. Karena Kristus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.


Di dalam gereja terdapat yang namanya hirarki. Apakah hal ini menyalahi prinsip Injil? Sama sekali tidak. Gereja terorganisasi sebagaimana yang lain juga. Gereja juga harus terorganisasi dengan baik.


Berbicara tentang hirarki, tentu berbicara tentang kedudukan atau posisi. Ketika bicara posisi maka tidak bisa tidak bicara tentang yang lebih tinggi dan yang lebih rendah, apakah itu salah?


Pada masa gereja mula-mula, perbudakan masih berlangsung. Apakah gereja menyetujui perbudakan? Tentu tidak. Tapi gereja tidak dalam kapasitas sanggup mengubah tatanan masyarakat pada masa itu.


Namun gereja memiliki semangat Injil yang menebus seluruh tatanan masyarakat. Sehingga memilki semangat saling melayani satu dengan yang lain, apapun status atau posisi kedudukannya.


Posisi atau kedudukan atau hirarki berguna untuk keteraturan dan kesatuan. Namun semangat Injil haruslah nyata dalam prakteknya, tidak peduli kedudukan/ posisi/status.


Sebagai orang Kristen yang menghidupi Injil, maka kita harus saling melayani, menghormati satu dengan yang lain, dan bersama-sama melayani Tuhan Yesus Kristus, Gembala Agung kita.

1 Petrus 5:5-11


5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."


6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.


8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.


9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.


10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.


11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.


Ketika rasul Petrus berbicara tentang penatua di awal pasal 5 ini, maka di dalam ayat ke-5 pada bagian ini ia menuliskan dengan kata yang sama.


Maka kita dapat mengerti bahwa orang muda harus belajar menghormati orang yang lebih tua. Namun juga mengajar agar kita menghormati pemimpin gereja yang menerima kepercayaan dari Tuhan.

Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Mari kita saling merendahkan diri satu dengan yang lain sebab Tuhan menentang orang yang meninggikan diri.

1 Petrus 5:5-6


5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."


6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


Bagian firman Tuhan yang kita baca ini adalah nasihat buat orang muda, bagaimana sikap mereka kepada orang-orang yang lebih tua.


Kalau kita perhatikan sebenarnya firman Tuhan mau mengajar kepada kita untuk segala usia, kedudukan dan posisi. Maka sebagai orang percaya kita harus belajar merendahkan diri seorang kepada yang lain.


Kenapa kita harus belajar demikian? Karena kita ini disebut oleh Tuhan Yesus adalah sahabat. Abraham itu sahabat Allah. Orang percaya itu sahabat Allah, yaitu orang yang dikasihi oleh Tuhan.


Ketika seseorang begitu congkak meninggikan diri, Alkitab berkata, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”


Orang percaya tidak mempunyai satu alasan kuat untuk menjadi congkak, karena mereka menerima segala sesuatu sebagai anugerah Tuhan. Yang seharusnya binasa, namun Tuhan beranugerah kepada mereka.


Oleh karena itu nasihat firman Tuhan memberitahukan: orang muda harus tunduk kepada orangtua artinya menghormati dan mendengar nasihat orangtua.


Alkitab mengajarkan kepada kita semua, untuk merendahkan diri seorang kepada yang lain. Ketika kita merendahkan diri, kita melakukannya karena Tuhan.


Orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan, tidak akan congkak kepada manusia yang lain. Orang yang congkak kepada orang lain, tidak pernah merendahkan diri di hadapan Tuhan.


Mari kita belajar merendahkan diri seorang kepada yang lain. Artinya kita saling melayani, mengutamakan dan menghormati orang lain.


Dengan demikian kita boleh memancarkan kasih dan keindahan Tuhan.


2. Menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan itulah yang disebut dengan iman yang teguh yang mengalahkan segala macam pencobaan dari si jahat.


1 Petrus 5:7-11


7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.


8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.


9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.


10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.


11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.


Apa yang kita pikir ketika berbicara iman yang teguh? Kalau kita bicara iman yang teguh itu bagaikan benteng yang kokoh, berdiri tegak, sehingga sanggup melawan musuh. Itu mungkin pikiran kita.


Atau kalau kita bicara tentang iman yang teguh, kita bicara tentang pohon yang kuat yang berdiri di tengah badai tapi tetap kokoh. Mungkin itu pikiran kita.


Namun apa itu iman yang teguh? Iman yang teguh adalah ketika kita hidup berserah kepada Tuhan. Ketika kita menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Dia.


Apa artinya menyerahkan segala kekuatiran kepada Dia? Itu artinya kita percaya kepada Dia yang memelihara hidup kita.


Tidak ada sesuatu yang di luar kontrol Tuhan, tidak sesuatu yang bisa terjadi tanpa seijin Tuhan. Ketika berani menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan, artinya kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.




Itu juga berarti bahwa kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Menyatakan diri tidak kompeten, lemah, tidak berdaya, penuh kekurangan, itulah di mana Tuhan berkasih karunia, mengasihani orang yang rendah.


Pada saat itulah kita mengalami Allah sumber segala kasih karunia, memberikan kemuliaan kepada kita, Dia yang melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita.


Oleh karena itu, mari kita belajar berserah kepada Tuhan. Apakah mudah? Tidak mudah. Kita tahu dalam diri kita ada yang disebut denganself-defense mechanismatau mekanisme membela diri.


Mekanisme ini tidaklah salah, namun ada kalanya kebablasan sampai kita merasa harus berbuat sedemikian rupa, tanpa kita ingat bahwa kita harus bersandar kepada Tuhan.


Iman yang teguh adalah ketika kita berserah kepada Tuhan, yang artinya percaya 100% Tuhan pelihara hidup kita.


Disitulah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan kita menghargai orang lain karena Tuhan mengasihi kita.


Doakan dan renungkan


* Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.


* Menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan itulah yang disebut dengan iman yang teguh yang mengalahkan segala macam pencobaan dari si jahat.


Kekuatiran tidak untuk disimpan