Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 11 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Petrus 5:1-4

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah.


Gereja dibangun oleh Yesus Kristus, dan gereja dimulai ketika pencurahan Roh Kudus. Gereja itu adalah bait Roh Kudus.


Gereja adalah pekerjaan Allah. Kita sebagai gereja yang melayani, harus tunduk kepada pimpinan Tuhan bagaimana kita melayani.


Kita sering mendengar perkataan nasihat: Jangan memperlakukan gereja seperti memperlakukan perusahaan. Tentu semua orang tahu bahwa gereja dan perusahaan itu berbeda.


Gereja itu persekutuan orang-orang percaya. Misinya adalah pertumbuhan rohani, saling melayani dan memberitakan Injil, sedangkan perusahaan itu adalah organisasi bisnis, dan orientasinya adalah keuntungan dengan pelbagai cara.


Dalam mengembangkan perusahaan, seorang pebisnis dapat mempelajari prinsip-prinsip dari buku-buku tentang bagaimana mengelola perusahaan, melakukan pemasaran, strategi-strategi keuangan, dan sebagainya.


Gereja Tuhan hanya meneladani Yesus Kristus, dan menuruti firman Tuhan. Apakah Tuhan Yesus memakai pemasaran pada umumnya, yang sifatnya hendak memikat keduniawian seseorang? Tidak sama sekali.


Bagaimana pemasarannya? Karena dunia beroposisi dengan Injil. Apakah Tuhan Yesus memakai cara transaksional, yaitu jika mengikut Yesus akan mendapatkan fasilitas ini dan itu? Tidak sama sekali.


Tuhan Yesus bahkan mengajarkan kalau ikut Dia, kita harus bayar harga. Tidak ada fasilitas apa-apa.


Apakah Tuhan Yesus memotivasi dengan berbagai cara, dengan janji-janji yang memuaskan telinga pendengarnya, agar banyak orang mau mengikuti-Nya? Tidak sama sekali.


Tuhan Yesus bahkan bertanya kepada kedua belas murid-Nya, apakah mereka mau meninggalkan-Nya.


Jelas sekali perusahaan memelihara pelanggannya sebaik-baiknya, berbeda dengan Tuhan Yesus memelihara murid-muridNya.


1 Petrus 5:1-4


1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.


2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.


3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.


4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.


Saat ini Rasul Petrus menulis surat khusus kepada penatua. Dalam bahasa hari ini, kita mengenal yang disebut dengan “presbiter”.


Gereja presbyterian itu adalah gereja dengan sistem pemerintahan dari pengajaran Reform. Presbiter itu adalah pemimpin gereja, yaitu orang-orang yang dipercaya oleh persekutuan orang percaya untuk memimpin gereja, yang hari ini juga disebut sebagai penatua atau majelis.


Tentulah para penatua ini haruslah orang percaya yang rohani dan mencintai Tuhan dan gereja. Tidak mudah menjadi pemimpin gereja, khususnya pada masa itu.


Tidak populer karena sebagai minoritas dan dimusuhi, sehingga acapkali bisa mengalami penderitaan dan penganiayaan.


Bagaimana dengan pemimpin gereja hari ini? Menjadi pemimpin gereja hari ini berbeda tantangannya, sesuai dengan konteks di mana ia melayani.


Namun, memiliki prinsip yang sama, yaitu ada harga yang harus dibayar ketika kita mau melayani Kristus dengan sungguh-sungguh.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Pemimpin gereja dipanggil oelh Tuhan untuk menggembalakan jemaat Tuhan dengan kerelaan dan pengabdian.


1 Petrus 5:1-2


1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.


2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.


Panggilan Tuhan kepada pemimpin gereja itu jelas, yaitu menggembalakan kawanan domba Allah atau memberi makan kepada domba-domba Allah.


Tugasnya adalah merawat dan memelihara umat Tuhan, supaya mereka tidak terlantar.


Sebagai pemimpin gereja, Alkitab mengajarkan kita supaya kita melayani dengan kerelaan, bukan karena terpaksa.


Sebagai pemimpin gereja, kita bukan mengusahakan hak-hak kita, tetapi kita menuntut diri dengan kewajiban kita.


Hak-hak itu adalah kenikmatan. Menjadi pemimpin-pemimpin gereja, kita melupakan hak-hak kita. Kita menaruh diri, mengingat panggilan kewajiban kita, itu yang disebut dengan bayar harga.


Itulah mengapa Rasul Petrus berkata, “Jangan terpaksa, tetapi dengan rela.” Artinya saat memimpin gereja, kita sedang tidak memikirkan kita sendiri, tetapi kita memikirkan kebutuhan orang lain. Itu adalah harga yang harus dibayar.


Alkitab mengatakan juga, kita harus melayani dengan pengabdian. Lawan pengabdian adalah mencari keuntungan. Menjadi pemimpin gereja begitu mulia di hadapan Tuhan karena memimpin gereja itu adalah pengabdian.


Pengabdian itu artinya menyerahkan hidup kita dipakai oleh Tuhan, memelihara umat Tuhan tanpa memikirkan diri kita sendiri, bahkan kalau pun rugi.


Itulah panggilan Tuhan bagi seluruh pemimpin gereja. Pemimpin gereja memang harus bayar harga. Pemimpin gereja itu dipanggil oleh Tuhan bukan karena ambisi pribadi, tetapi karena panggilan Tuhan.


Oleh karena itu, jika Anda adalah pemimpin gereja, ingatlah! Panggilan utama bagi kita adalah menggembalakan domba-domba itu dengan kerelaan hati dan dengan penuh pengabdian.


2. Pemimpin gereja dipanggil oleh Tuhan bukan untuk memerintah, melainkan untuk memberikan teladan sehingga pada waktu Gembala Agung kita datang, kita boleh menerima kemuliaan yang tidak layu.


1 Petrus 5:3-4


3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.


4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.


Pemimpin itu sejajar atau setara dengan pemerintah. Seorang pemimpin memerintah anak buahnya. Namun, ketika kita baca dalam Kitab Suci, ini berbeda sekali.


Kalau Anda memimpin perusahaan, Anda memerintah anak buah Anda karena Anda pemimpin perusahaan. Bagaimana dengan pemimpin gereja? Banyak sekali pemimpin gereja juga memerintah.


Alkitab mengatakan agar kita tidak berbuat seolah-olah kita hendak memerintah atas umat Tuhan. Hendaklah kita menjadi teladan bagi kawanan domba itu.


Orang-orang percaya melayani, bukan karena diperintah oleh pemimpin gereja. Orang-orang Kristen melayani, karena dimotivasi oleh teladan pemimpin pemimpin rohaninya, yang merendahkan diri, melayani tanpa pamrih. Itu yang membuat orang Kristen terlibat dalam pekerjaan Tuhan.


Ketika seorang pemimpin gereja memberikan teladan, sesungguhnya dia semakin hari semakin serupa Kristus. Dia bertumbuh dalam Tuhan.


Alkitab juga mengatakan bahwa ketika Gembala Agung itu datang, kita akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.


Sebagai pemimpin gereja, kita dipanggil untuk memberi teladan kepada orang lain.


Biarlah teladan itu yang memotivasi orang lain untuk setia ikut Tuhan, hidup mengasihi, bahkan melayani satu sama lain. Itulah panggilan Tuhan kepada kita.


Doakan dan renungkan


*Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.


* Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.


Komitmen memelihara dombaNya