Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 29 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Sabtu, 29 Mei 2021

Kejadian 37 : 12-36
Yusuf Dijual ke Tanah Mesir

Kita bersyukur hari ini
bisa berjumpa kembali
dan percaya bahwa
berkat Tuhan selalu
disediakan dalam hidup kita.

Dalam kehidupan kita
pastilah kita sering melakukan
apa yang disebut dengan menyimpan.
Tentu kita menyimpan barang-barang
berharga di rumah kita,
di tempatnya masing-masing,
dan juga kita melakukan
penyimpanan uang kita
di tabungan dalam bank.

Namun kita juga bisa menyimpan
hal-hal yang berharga itu
di dalam album.
Berupa foto-foto yang berkesan
atau berupa video yang
kita simpan supaya suatu saat
kita bisa membuka kembali
dan mengingat peristiwa-peristiwa
berkesan yang telah kita lewati.

Ternyata bukan hanya
hal-hal itu saja yang kita simpan,
kita juga bisa menyimpan
di dalam hati kita
hal-hal yang tidak baik.

Misalnya : iri hati, kebencian,
kemarahan dan sebagainya.
Dan adakalanya hal-hal itu
kita simpan sangat lama
dalam hidup kita.

Apakah baik kita menyimpan
hal seperti itu dalam hidup kita ?

Kejadian 37 : 12 – 36
12) Pada suatu kali pergilah
saudara-saudaranya
menggembalakan kambing domba
ayahnya dekat Sikhem.

13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf:
"Bukankah saudara-saudaramu
menggembalakan kambing domba
dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka."
Sahut Yusuf: "Ya bapa."

14) Kata Israel kepadanya:
"Pergilah engkau melihat
apakah baik keadaan
saudara-saudaramu
dan keadaan kambing domba;
dan bawalah kabar
tentang itu kepadaku."
Lalu Yakub menyuruh dia
dari lembah Hebron,
dan Yusufpun sampailah ke Sikhem.

15) Ketika Yusuf berjalan
ke sana ke mari di padang,
bertemulah ia dengan
seorang laki-laki,
yang bertanya kepadanya:
"Apakah yang kaucari?"

16) Sahutnya:
"Aku mencari saudara-saudaraku.
Tolonglah katakan kepadaku
di mana mereka menggembalakan
kambing domba?"

17) Lalu kata orang itu:
"Mereka telah berangkat dari sini,
sebab telah kudengar mereka berkata:
Marilah kita pergi ke Dotan."
Maka Yusuf menyusul
saudara-saudaranya itu
dan didapatinyalah mereka di Dotan.

18) Dari jauh ia telah
kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,
mereka telah bermufakat mencari
daya upaya untuk membunuhnya.

19) Kata mereka seorang
kepada yang lain:
"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!

20) Sekarang, marilah kita bunuh dia
dan kita lemparkan ke dalam
salah satu sumur ini,
lalu kita katakan:
seekor binatang buas
telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti,
bagaimana jadinya mimpinya itu!"

21) Ketika Ruben mendengar hal ini,
ia ingin melepaskan Yusuf
dari tangan mereka,
sebab itu katanya:
"Janganlah kita bunuh dia!"

22) Lagi kata Ruben kepada mereka:
"Janganlah tumpahkan darah,
lemparkanlah dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia" —
maksudnya hendak melepaskan Yusuf
dari tangan mereka dan
membawanya kembali
kepada ayahnya.

23) Baru saja Yusuf sampai
kepada saudara-saudaranya,
merekapun menanggalkan jubah Yusuf,
jubah maha indah yang dipakainya itu.

24) Dan mereka membawa dia
dan melemparkan dia ke dalam sumur.
Sumur itu kosong, tidak berair.

25) Kemudian duduklah
mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka
suatu kafilah orang Ismael
datang dari Gilead dengan
untanya yang membawa
damar, balsam dan damar ladan,
dalam perjalanannya mengangkut
barang-barang itu ke Mesir.

26) Lalu kata Yehuda kepada
saudara-saudaranya itu:
"Apakah untungnya kalau
kita membunuh adik kita itu
dan menyembunyikan darahnya?

27) Marilah kita jual dia
kepada orang Ismael ini,
tetapi janganlah kita apa-apakan dia,
karena ia saudara kita,
darah daging kita."
Dan saudara-saudaranya
mendengarkan perkataannya itu.

28) Ketika ada saudagar-
saudagar Midian lewat,
Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu,
kemudian dijual kepada
orang Ismael itu dengan
harga dua puluh syikal perak.
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

29) Ketika Ruben kembali ke sumur itu,
ternyata Yusuf
tidak ada lagi di dalamnya.
Lalu dikoyakkannyalah bajunya,

30) dan kembalilah ia kepada
saudara-saudaranya, katanya:
"Anak itu tidak ada lagi,
ke manakah aku ini?"

31) Kemudian mereka mengambil
jubah Yusuf,
dan menyembelih seekor kambing,
lalu mencelupkan jubah itu
ke dalam darahnya.

32) Jubah maha indah itu
mereka suruh antarkan
kepada ayah mereka dengan pesan:
"Ini kami dapati.
Silakanlah bapa periksa
apakah jubah ini milik
anak bapa atau tidak?"

33) Ketika Yakub memeriksa jubah itu,
ia berkata:
"Ini jubah anakku;
binatang buas telah memakannya;
tentulah Yusuf telah diterkam."

34) Dan Yakub mengoyakkan jubahnya,
lalu mengenakan kain kabung
pada pinggangnya dan
berkabunglah ia berhari-hari lamanya
karena anaknya itu.

35) Sekalian anaknya laki-laki
dan perempuan berusaha
menghiburkan dia,
tetapi ia menolak dihiburkan,
serta katanya:
"Tidak! Aku akan berkabung,
sampai aku turun mendapatkan anakku,
ke dalam dunia orang mati!"
Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

36) Adapun Yusuf,
ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir,
kepada Potifar,
seorang pegawai istana Firaun,
kepala pengawal raja.

Yusuf adalah seorang anak yang baik.
Kita tahu dia anak yang baik
karena dia taat
kepada ayahnya, yaitu Yakub.

Bukan saja dia taat
kepada ayahnya tetapi
dia juga mempunyai sikap yang
mau memperhatikan kakak-kakaknya.

Hal ini bisa kita ketahui
ketika Yakub meminta Yusuf
untuk melihat kakak2nya
beserta domba dan kambing
yang digembalakan mereka.

Lokasinya di Sikhem tetapi
saat Yusuf tiba di sana,
dia tidak menemukan kakak-kakaknya.

Yusuf tidak langsung
kembali ke ayahnya
tetapi dia bertanya kepada
orang-orang di sana.
Ternyata kakak-kakaknya
sudah berada di Dotan dan
Yusuf pergi ke sana untuk
melihat kakak-kakaknya.

Kita melihat Yusuf adalah
orang yang baik.
Dia tidak mengingat2 kejahatan
kakak-kakaknya yang pernah
dia laporkan kepada Yakub,
tetapi dia tetap memperhatikan
kakak-kakaknya dan
taat kepada Yakub.

Sebagai seorang anak,
mari kita belajar seperti Yusuf.
Taat kepada orang tua
dan peduli kepada
saudara-saudara kita.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Jagalah hatimu dengan
penuh kewaspadaan

Ketika kita membaca bagian
Firman Tuhan sebelumnya,
maka kita menemukan di…
Kejadian 37 : 4
dikatakan bahwa
kakak-kakak dari Yusuf
membenci Yusuf.

Kejadian 37 : 5
dikatakan mereka lebih
membenci Yusuf.

Lalu kalau membaca di

Kejadian 37 : 11
Alkitab mencatat bagaimana
kakak-kakaknya iri hati kepada Yusuf.

Yakobus 1 : 14 -15

14) Tetapi tiap-tiap orang
dicobai oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret dan dipikat olehnya.

15) Dan apabila keinginan itu
telah dibuahi,
ia melahirkan dosa;
dan apabila dosa itu sudah matang,
ia melahirkan maut.

Kebencian, lebih benci, iri hati
apakah berhenti sampai di sana?

Ketika kita membaca kisah ini,
ternyata sikap hati seperti itu
tidak berhenti di sana.
Ketika itu dibuahi,
mereka ingin membunuh Yusuf.

Marilah kita menjaga hati kita
sehingga tidak ada celah dari dosa
untuk tinggal dalam hati kita.
Karena dosa tidak akan berhenti
untuk hanya satu dosa saja.
Itu akan terus berbuah untuk
berbuat dosa yang lebih dan lebih lagi.

Marilah kita menanggalkan
hal-hal yang berdosa dalam hati kita
dan tidak menyimpannya.
Karena jika kita menyimpannya,
suatu kali kita bisa berbuat sesuatu
yang sungguh-sungguh akan
membuat kita menyesal
dalam hidup kita.

2. Tuhan berbicara melalui
nasehat yang baik dan benar
dari orang lain

Seringkali kita berpikir,
nasehat Tuhan itu melalui Kitab Suci.
Itu benar sekali karena Alkitab
adalah Firman Allah.
Tetapi Tuhan juga bisa memakai
orang-orang di sekitar kita
untuk memberikan nasehat
yang baik dan benar.

Dan ini dilakukan oleh Ruben.
Ketika saudara-saudaranya
ingin membunuh Yusuf,
Ruben menyampaikan pesan
yang benar supaya mereka
jangan membunuh Yusuf.
Tujuan Ruben adalah
mengembalikan Yusuf kepada Yakub.

Sebenarnya, nasehat yang sehat
adalah bagian dari Tuhan untuk
menolong saudara-saudara Yusuf
supaya tidak berbuat dosa.
Namun mereka tidak mendengarkan
apa yang dikatakan Ruben.

Mereka tetap berniat membunuh Yusuf.

Bagaimana dengan kita ?
Ketika kita mendengar sebuah nasehat
yang baik dan benar,
apakah kita rela untuk melakukannya?

Kita harus percaya Tuhan bisa
memakai orang lain untuk
menyampaikan maksud dan tujuanNya.

Biarlah kita menjadi
seseorang yang seperti itu.
Seseorang yang mendengar
apa yang benar dan baik.
Dan kita mau melakukan hal itu
karena kita takut akan Tuhan.

3. Manusia bisa mengusahakan
kejahatan dan kebinasaan,
tetapi Tuhan merancangkan
kebaikan dan keselamatan

Siapa yang bisa memikirkan,
dari sebuah kejahatan menjadi
sebuah rancangan kebaikan
dan keselamatan dari Tuhan?

Kalau kita membaca kisah ini,
pastilah kita berkata kisah ini adalah
sebuah kisah yang mengerikan.
Bagaimana saudara-saudara
bisa membunuh saudaranya sendiri,
lalu menjualnya kepada orang Midian
lalu dijual ke Mesir.

Kita yang sudah melalui sejarah itu,
ketika kita menengok ke belakang dan
melihat bagaimana kisah ini berlanjut,
kita baru mengerti Tuhan berdaulat
diatas sejarah manusia.

Manusia bisa saja mereka-rekakan
kejahatan dan kebinasaan,
tetapi Tuhan mereka-rekakan
kebaikan dan keselamatan.

Yusuf tidak sadar bahwa Tuhan
sebetulnya sangat mengasihi mereka,
meskipun mereka jahat.
Yusuf memang dijual ke Mesir.
Namun sesungguhnya Tuhanlah
yang mengutus Yusuf ke Mesir
dengan tujuan menyelamatkan
keluarga Yakub.

Kita seringkali melihat
kejahatan manusia di muka bumi ini.
Adakalanya kita bertanya,
"Tuhan mengapa Engkau
tidak berbuat sesuatu?"

Dari kisah ini kita tahu.
Tuhan melampaui seluruh
rancangan kejahatan manusia.
Dia ada cara dan ada rancangan
untuk menyatakan keselamatanNya
kepada umat manusia.

Oleh karena itu ketika kita
menghadapi hal-hal yang
mungkin bagi kita tidak baik,
Percayalah!
Ada tangan Tuhan yang sanggup
merenda sesuatu yang sudah kacau.
Dia desain menjadi keindahan
untuk membawa kemuliaan nama Tuhan
dan menjadi berkat untuk kita.

Doakan dan Renungkan

• Mengapa dosa sekecil apapun
tetap sangat berbahaya?

• Sebagai orang percaya,
apakah kau dapat mendengar
suara Tuhan melalui nasehat
orang lain dan mau melakukannya?

• Biarlah kita menjadi seseorang
yang peka terhadap suara Tuhan.
Seseorang yang mendengar
apa yang benar dan baik.
Dan mau melakukannya karena
kita takut akan Tuhan.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus