Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 3 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Petrus 2:18-25

Penderitaan Kristus sebagai Teladan


Sebagai orang Kristen kita tidak luput dari perlakuan tidak baik oleh orang lain. Bagaimana kita, sebagai orang Kristen, dalam meresponi semuanya itu?


Alkitab mengajarkan bahwa kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan.


Semangat transaksional sudah menjadi kenormalan dalam hidup manusia. Transaksional adalah tentang apa yang diberikan kepada kita itu sama dengan apa yang kita berikan kepada orang lain.


Hal itu kemudian digambarkan oleh dunia ini sebagai sebuah keadilan. Jadi, jika kita menerima yang buruk dari orang lain adalah wajar, karena kita telah berbuat buruk kepada orang lain.


Apakah hidup seperti itu adalah hidup orang Kristen? Hidup seperti itu adalah hidup yang tidak menentu dan tidak memiliki nilai-nilai luhur.


Hidup seperti itu juga sebenarnya telah menyangkali identitas kita.


1 Petrus 2:18-25


18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.


19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.


20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.


21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.


23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.


24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia. Ketika manusia tidak lagi sanggup menanggung penderitaan, maka kita bisa melihat suatu negara terjadi sebuah revolusi.


Ada sebuah pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah.


Jika kita melihat di dalam sejarah dunia, seberapa berhasilkah sebuah revolusi untuk membangun agar manusia tidak ada penderitaan?


Bagaimana sikap orang Kristen dalam menghadapi penderitaan dalam kehidupannya?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung adalah kasih karunia Tuhan bagi kita.


1 Petrus 2:18-23


18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.


19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.


20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.


21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.


23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.


Apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang penderitaan yang kita alami dan seharusnya tidak kita tanggung, merupakan kasih karunia Allah.


Ini bukan berita yang cocok dengan pandangan dunia. Bagi dunia, hal itu adalah sebuah ketidakadilan.


Bagaimana Firman Tuhan bisa menasehati dan mengingatkan kita bahwa menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung adalah kasih karunia Tuhan?


Alkitab berkata karena ketika kita menanggung itu dengan sadar bahwa kita sedang melakukan kehendak Allah.


Itulah yang membuat penderitaan yang kita alami adalah sebuah kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita.


Alkitab berkata bahwa apakah kita patut mendapat pujian kala kita mendapat pukulan jika kita berbuat salah atau jahat.


Namun ketika kita berbuat baik, maka kita mendapat pujian dari Allah. Kita sungguh-sungguh menghargai apa yang Allah berikan bagi kita.


Bukan itu saja, namun kala Tuhan mengizinkan kita menghadapi penderitaan, bukankah Yesus Kristus terlebih dahulu mengalami hal yang seperti itu?


Ketika kita menderita karena kita mengenal kehendak Tuhan dan melakukannya, maka itu merupakan kasih karunia Tuhan kepada kita.


Itu adalah suatu bentuk Tuhan menyatakan kemuliaannya dalam kehidupan orang percaya.


Oleh karena itu, ketika kita mengalami segala macam kesulitan atau penderitaan karena kita melakukan kehendak Allah, biarlah kita menjadi orang yang bersyukur kepada Tuhan.


Kita telah dipanggil bukan hanya untuk diselamatkan Tuhan, tetapi juga untuk mengikut Kristus dan dalam mengikut Kristus ada harga yang harus dibayar.


Harga yang dibayar adalah penderitaan itu dan penderitaan adalah harga yang mulia yang Tuhan berikan bagi kita.


2. Kita sebagai orang percaya hidup untuk kebenaran karena Kristus telah menanggung dosa kita di atas kayu salib.


1 Petrus 2:24-25


24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


Apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini sebagai orang percaya, seperti kesulitan, tantangan dan penderitaan, kita dipanggil untuk hidup untuk kebenaran.


Karena kita dapat lepas dari kuasa dosa bukan dengan harga yang murah, tetapi oleh Kristus yang mati dan menanggung dosa kita di atas kayu salib supaya kita lepas dari kuasa dosa sehingga kita diberi kuasa untuk hidup di dalam kebenaran.


Ketika kita hidup bagi kebenaran, sebetulnya kita menghargai pengorbanan yang sangat mahal yang Yesus telah lakukan di atas kayu salib.


Di situlah orang percaya menjadi orang yang mendapat kekuatan untuk hidup dalam kebenaran. Hal itu karena kita memiliki gembala yang baik di dalam hidup kita.


Gembala yang memelihara dan tidak meninggalkan kita. Kita menjadi milik-Nya sehingga kita tidak perlu khawatir akan apa yang kita alami.


Meskipun pengalaman itu pahit, kita tidak perlu khawatir dan cemas, namun marilah kita melakukan panggilan kita, yakni hidup dalam kebenaran.


Oleh karena kasih Tuhan yang besar, bukan karena jasa kita, yang dilimpahkan bagi kita dengan mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib.


Seringkali ketika kita mengalami kesulitan atau penderitaan di dalam hidup kita, kita seringkali berlaku tidak hidup sesuai dengan panggilan kita.


Semua itu terjadi karena kita khawatir, takut dan cemas. Ingatlah, bahwa kita adalah milik Tuhan dan Tuhan adalah Gembala yang baik bagi kita.


Marilah kita menghidupi panggilan kita. Kita telah dilepaskan dari kuasa dosa sehingga marilah kita hidup bagi kebenaran.


Hal itu karena Allah yang kita kenal adalah Allah yang benar. Yesus Kristus adalah kebenaran dan Roh Kudus adalah Roh Kebenaran.


Tuhan juga memberikan Firman dan Firman itu adalah kebenaran. Biarlah kita sebagai orang-orang percaya hidup berpadanan dengan kebenaran Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Dapatkah disebut pujian, jika kita menderita pukulan karena kita berbuat dosa? Tetapi jika kita berbuat baik dan karena itu kita harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.


* Sebab untuk itulah kita dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kita dan telah meninggalkan teladan, supaya kita mengikuti jejak-Nya.


Sanggup menderita karena kasih