Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 31 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku


1 Petrus 2:4-8

Yesus Kristus Batu Penjuru (Part 2)


Pernahkah kita merenungkan mengapa manusia harus memiliki tanggung jawab? Karena manusia telah menerima anugerah Tuhan.


Anugerah Tuhan merupakan alasan mengapa kita harus mempertanggungjawabkan hidup kita di hadapan Tuhan.


Kita sebagai orang tebusan Tuhan harus mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab kita dan apa yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.


Kita diselamatkan karena anugerah yang tanpa syarat, namun bukan berarti dalam segala hal kita tidak perlu melakukan apa yang Tuhan rancangkan dan Tuhan kehendaki.


Ketika kita tidak bertanggung jawab untuk hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita, maka kita tidak boleh menyalahkan Tuhan dan anugerah-Nya.


Karena anugerah yang Tuhan berikan adalah alasan mengapa kita harus bertanggung jawab untuk hidup kita.


1 Petrus 2:4-8


4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.


5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.


6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan.”


7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”


8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.


Orang percaya adalah orang yang sudah memiliki dan sedang menuju kepada keselamatan sempurna yang Allah karuniakan.


Dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya, Tuhan merancang kehidupan yang nyata buahnya untuk menyatakan kebaikan dan kemuliaan Tuhan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Kita orang percaya sedang dibangun sebagai rumah rohani dan kita adalah imam kudus untuk mempersembahkan persembahan rohani.


1 Petrus 2:5


5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.


Keselamatan kita sudah selesai dikerjakan oleh Yesus Kristus, namun ada yang belum selesai, yaitu Tuhan sedang membangun kehidupan kita menjadi rumah rohani dan kita adalah imam-imam kudus, maksudnya supaya dunia melihat akan kehadiran Tuhan melalui kehidupan orang percaya.


Ketika orang percaya dibangun sebagai rumah rohani dan menjadi imam-imam yang kudus, mereka punya tanggung jawab mempersembahkan persembahan rohani.


Itulah yang membedakan antara orang percaya dan orang lain pada umumnya. Persembahan rohani ada banyak wujudnya.


Persembahan rohani adalah persembahn utuh hidup orang percaya, bukan saja pemberian kolekte, persepuluhan atau pelayanan menyanyi di gereja, tetapi persembahan seluruh hidup.


Kita adalah imam-imam kudus yang bukan hanya ketika berada di dalam gedung gereja atau di dalam kebaktian, tetapi di mana pun kita berada, apapun profesi yang kita kerjakan. Ingatlah satu hal, kita sedang dibangun menjadi rumah rohani.


Pekerjaan Allah belum selesai untuk membangun hidup kita supaya kita bisa menyatakan kekudusan, kebaikan dan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah dunia ini.


Di manapun kita berada biarlah dunia melihat rumah rohani ada di dalam diri kita. Alkitab berkata, “tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu itu adalah bait Roh Kudus”.


Oleh karena itu, mari kita memberi respons kepada rancangan dan pimpinan Tuhan supaya Tuhan bekerja dalam hidup kita dan terus membangun hidup kita menjadi rumah rohani.


Kita harus mengimplementasikannya melalui apa yang kita kerjakan, katakan dan apapun yang kita lakukan sebagai persembahan rohani yang berkenan kepada Allah melalui Yesus Kristus.


2. Mari kita datang dan selalu mendekat dan bersandar kepada Kristus


1 Petrus 2:4


4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.


Alkitab menggambarkan Kristus seperti batu, batu yang dimaksud adalah batu penjuru, batu yang dipilih oleh Tuhan, batu yang mulia, namun di samping itu juga batu yang dibuang oleh manusia.


Sebuah bangunan seluruh strukturnya terkoneksi dengan batu penjuru, batu yang menentukan bagaimana bangunan itu dibangun, dan seluruh bangunan bergantung kepada batu penjuru.


Kita akan dibangun menjadi rumah rohani dan dipakai menjadi batu-batu yang hidup.


Jangan lupa, ada batu penjuru yang Tuhan letakkan, sehingga kita tidak mungkin dibangun menjadi rumah rohani tanpa bergantung dan terkoneksi kepada batu penjuru itu.


Alkitab menasihati kita supaya kita datang kepada Kristus yang adalah Batu Hidup untuk kita bisa dibangun menjadi rumah rohani, ketika kita terkoneksi dengan-Nya.


Hidup yang rohani dan saleh yaitu kita menjadi sahabat Yesus Kristus setiap hari, berjalan bersama dengan sang Imanuel.


Hidup rohani tidak sama dengan mengikuti ritual ini itu, melainkan hidup yang berjalan bersama Juru selamat setiap hari.


Yesus berkata, “Jika engkau mau mengikut Aku, engkau perlu menyangkal diri, memikul salibmu setiap hari dan ikut Aku.”


Jika kita tidak bersandar dan terkoneksi dengan Kristus dalam kehidupan sehari-hari, mustahil bagi kita bisa dibangun menjadi rumah rohani dan kesaksian bagi banyak orang.


Doakan dan renungkan


* Keselamatan kita sudah selesai dikerjakan oleh Yesus Kristus, namun ada yang belum selesai, yaitu Tuhan sedang membangun kehidupan kita menjadi rumah rohani.


* Dimana kita menjadi imam-imam kudus yang mempersembahkan hidup kita kepada Allah, agar dunia melihat kehadiran-Nya dalam kehidupan kita.


Hidup kita menjadi rumah rohani