Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 27 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Petrus 1:8-12

Pengharapan, Iman, dan Kasih (Part 2)


Apakah kita percaya dengan “percaya buta”? atau “percaya celik”? Iman Kristen bukanlahpercaya buta, melainkanpercaya celik. Hal itu karena Tuhan telah mencelikkan mata rohani kita.


Apakah kita melihat lalu percaya atau kita percaya kemudian melihat? Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk percaya meskipun kita tidak melihat.


Apakah percaya yang Yesus maksudkan adalah percaya buta, karena percaya meski tidak melihat?


Apakah percaya kepada Allah tidak perlu dasar apa pun karena yang penting percaya saja? Apakah itu adalah cara yang Allah inginkan dari kita?


Alkitab mengatakan percaya kepada Allah ternyata memiliki dasar yang kokoh, yaitu penyataan Allah kepada kita.


Ketika kita berbicara tentang iman Kristen, maka kita dapat menelusurinya baik secara sejarah, arkeologis, budaya, bahkan dalam nubuat di Perjanjian Lama.


Hal itu Allah sediakan bagi kita, karena Allah yang kita percaya adalah Allah yang menyatakan dirinya di dalam sejarah dunia dan sejarah manusia.


1 Petrus 1:8-12


8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,


9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.


10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.


11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.


12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.


Kehidupan orang-orang percaya pada masa Rasul Petrus bukanlah kehidupan yang mudah. Bisa dikatakan penuh dengan kecemasan dan penderitaan.


Hal ini juga sebenarnya dialami oleh orang-orang Kristen di setiap masa.


Namun bagian Firman Tuhan kita pada hari ini memberi kesaksian bahwa apa sesungguhnya yang menjadi sukacita kita sebagai orang percaya di tengah dunia yang naik turun dan berkelok-kelok.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Sukacita telah menerima keselamatan itu bukan karena melihat, melainkan karena iman.


1 Petrus 1:8-9


8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,


9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.


Seringkali kita berpikir kalau kita menjadi seorang yang suka berdoa, maka kita menjadi seorang yang rohani.


Seorang yang rohani maka pasti akan menjadi seorang yang suka berdoa. Namun seorang yang berdoa, belum tentu menjadi seorang yang rohani.


Seorang yang menjadi sahabat Allah, maka dia menjadi orang yang suka berdoa. Tetapi orang yang berdoa belum tentu memiliki semangat menjadi sahabat Allah. Mengapa demikian?


Apa yang Rasul Petrus sampaikan melalui bagian Firman Tuhan di atas sangatlah menarik.


Petrus menyampaikan pada orang Kristen masa itu bahwa mereka belum pernah melihat Yesus Kristus. Namun mereka mengasihi dan percaya kepada Dia.


Apakah percaya mereka itu adalah percaya buta? Sama seperti kita pada hari ini, kita tidak pernah melihat Yesus secara jasmaniah, namun kita tetap mengasihi dan percaya kepada Dia sungguh-sungguh.


Alkitab berkata, “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.”


Bagaimana kita mengerti kalimat tersebut? Iman Kristen bukanlah iman yang didasarkan kepada ide-ide manusia.


Iman Kristen tidak lahir dari keyakinan orang-orang Kristen secara subjektif, namun Iman Kristen didasarkan kepada penyataan Tuhan di dalam Firman.


Firman Allah dapat ditelusuri secara sejarah, arkeologis, budaya, dan khususnya tentang nubuat-nubuat Yesus Kristus.


Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus. Meskipun kita tidak melihat, namun kita bersukacita karena iman. Iman kita juga sesungguhnya sudah mencapai tujuannya, yakni keselamatan jiwa kita.


Kita bisa mencapai tujuan kita bukan karena perbuatan kita, tetapi karena iman kita kepada Firman Tuhan.


Di situlah kita bersukacita di dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Sukacita kita bukan karena melihat Tuhan secara langsung, bukan juga karena kita buta, tetapi karena Tuhan telah mencelikkan mata rohani kita melalui Firman-Nya.


Dengan demikian, kita adalah orang-orang yang teguh di dalam pengharapan hidup kita.


Hal itu karena kita bukan sedang akan mendapat keselamatan, namun kita sudah mendapatkannya karena Tuhan telah memberikannya kepada kita.


2. Perjanjian Lama diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk melayani kita agar kita mengenal Kristus melalui pemberitaan Injil.


1 Petrus 1:10-12


10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.


11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.


12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.


Kita adalah orang-orang yang berbahagia hidup di zaman ini. Hal itu karena Firman Tuhan berkata bahwa nabi-nabi dalam Perjanjian Lama adalah yang menuliskan kitab suci Perjanjian Lama.


Mereka menulis adalah untuk melayani kita. Mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus supaya mereka menuliskan nubuat-nubuat tentang Kristus.


Mereka sedang melayani kita, karena sebelum Kristus datang, para nabi sudah meninggal dunia.


Mereka tidak melihat dengan mata kepala mereka, namun hanya menuliskannya saja. Mereka meneliti dengan sungguh-sungguh, memiliki rasa ingin tahu tentang Yesus, bahkan malaikat sekali pun ingin mengetahuinya.


Yesus Kristus adalah misteri Allah yang dinyatakan pada zaman akhir ini, yakni kepada kita orang percaya. Setelah Yesus lahir di dunia ini dan melaksanakan misi agung di atas kayu salib.


Perjanjian Lama disediakan Tuhan bagi kita supaya kita boleh mengenal Yesus Kristus melalui pemberitaan Injil.


Oleh karena itu, betapa berharganya Perjanjian Lama, sama seperti Perjanjian Baru. Perjanjian Baru ada korelasi erat dan kelanjutan dari Perjanjian Lama.


Sehingga kita bisa menelusuri iman kita sampai ke asal mulanya dan itu tidak pernah terputus.


Di situ kita bisa melihat jejak-jejak rencana keselamatan Allah tidak pernah terputus. Kita juga mengerti bahwa iman yang kita miliki adalah iman yang sejati, karena kita bisa menelusurinya.


Allah tahu manusia memiliki keterbatasan dari sisi pengetahuan, karena manusia terbatas akal budinya untuk mengerti hal-hal yang supranatural.


Allah juga tahu bahwa manusia bisa tertipu oleh sang Jahat. Di situlah kita bisa melihat betapa ajaibnya Tuhan dengan diberikannya kepada kita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sehingga kita bisa menelusurinya dan tahu siapa yang kita percaya.


Allah Perjanjian Lama adalah Allah yang sama yang kita percaya di Perjanjian Baru. Allah menyatakan diri dan datang ke dunia melalui rupa Yesus Kristus.


Hal itu sudah dituliskan dalam Perjanjian Lama. Betapa berharganya Firman Tuhan bagi kita. Firman Tuhan berkata bahwa iman kita yang membuat kita bersukacita di dalam Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Kepada para nabi telah dinyatakan, bahwa mereka melayani kamu dengan perantaraan mereka, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.


* Perjanjian Lama diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk melayani kita agar kita mengenal Kristus melalui pemberitaan Injil.


Pemberitaan Injil lewat Perjanjian Lama