Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 22 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Yakobus 5:1-6

Peringatan Kepada Orang Kaya



Tuhan Yesus pernah mengatakan tidak seorang pun dapat mengabdi kepada mamon dan kepada Tuhan.


Seringkali kita menyadari bahwa yang menjadi pesaing dari Tuhan dalam hidup kita adalah harta benda.


Ketika tidak menyadari, kita bisa terjebak menjadi sahabat harta benda dan menjadi musuh Allah.


Belakangan ini kita mulai terbiasa dengan frasa“crazy rich”atau frasa yang lain yaitu “sultan.” Dimana pada masa lalu kita kenal dengan kata konglomerat.


Frasacrazy richatau sultan seringkali bukan hanya dipakai di dalam tutur kata, namun juga dalam mengekspos seseorang yang memiliki harta benda yang banyak.


Kita juga sering mendapat satuexposuretentang kekayaan seseorang yang seringkali disebut, “Mari kita mengekspos garasinya.”


Esposureseperti ini dapat memberikan persepsi kepada masyarakat yang berbeda-beda. Namun salah satu yang paling berbahaya adalah ketika orang mempersepsikan bahwa harta benda itu adalah segala-galanya dalam hidup.

Yakobus 5:1-6


1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!


2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!


3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.


4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.


5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.


6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.


Bagian firman Tuhan ini bukan ditujukan kepada seluruh orang kaya tanpa spesifikasi tertentu.


Sebab menjadi orang kaya bukanlah dosa. Tetapi, bagaimana menjadi kaya dan bagaimanakah bersikap dalam kehidupan sebagai orang kaya. Itulah yang mendefinisikan orang tersebut seperti apa.


Secara khusus firman Tuhan yang kita baca hari ini yaitu dalam konteks pada masa itu. Namun bagian firman Tuhan ini memiliki prinsip kebenaran yang kokoh untuk segala masa termasuk bagi kita hari ini.

Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Kekayaan tidak menjamin perlindungan dan pengharapan bagi kita. Perlindungan yang sesungguhnya dan pengharapan yang sejati hanya ada di dalam Tuhan.

Yakobus 5:1-3


1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!


2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!


3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.


Bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini, memberikan kita satu kesadaran bahwa kekayaan itu tidak menjamin perlindungan bagi kehidupan kita.


Firman Tuhan berkata diayat 1:

Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!


Kalimat ini tidak ditujukan kepada seluruh orang kaya. Namun secara spesifik adalah orang kaya tertentu yang karena kekayaannya telah berpaling dari Tuhan dan menaruh pengharapannya kepada kekayaan serta menyalahgunakan berkat Tuhan.


Maka ini sebuah peringatan bahwa kekayaan bisa menjadi jerat dan mendatangkan ratapan kesengsaraan yang akan dihadapi.


Kekayaan sangat terbatas dalam memberikan perlindungan bagi kita. Jikalau kita menaruh seratus persen perlindungan kepada kekayaan, maka kita sedang mengubur kehidupan kita dengan sesuatu yang sangat mengerikan.


Kekayaan juga tidak menjamin kehidupan berpengharapan.


Firman Tuhan berkata diayat 2 dan 3:

2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!


3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.


Harta benda itu tidak kekal, sifatnya temporer dan mempunyai keterbatasan dalam kehidupan kita.


Harta benda tidak memberikan kita pengharapan yang sejati, oleh karena itu harta benda yang Tuhan sediakan bagi kita bukan supaya kita menaruh pengharapan kepada harta benda.


Tetapi harta benda adalah sebuah fasilitas yang Tuhan sediakan bagi kita, supaya kita boleh memuliakan Tuhan, dipakai dan kita dimampukan oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Perlindungan sesungguhnya dan pengharapan yang sejati hanya pada Tuhan bukan pada harta benda.


Oleh karena itu kita perlu harta benda karena memang kebutuhan hidup kita, tetapi kita tidak boleh menggantikan Tuhan dengan mamon.


Kita tidak boleh melayani mamon tetapi mamon melayani kita, dan kita melayani Tuhan.


Itulah kehidupan yang sungguh-sungguh membahagiakan dan kehidupan yang sungguh-sungguh berarti dan kehidupan yang memiliki nilai kekal.


2. Waspadailah sikap hati kita atas kekayaan yang kita miliki agar kita tidak menjadi musuh Allah karena kekayaan kita.


Yakobus 5:4-6


4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.


5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.


6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.


Kekayaan dan kekuasaan itu berjalan beriringan. Seberapa besar kekayaan seringkali seberapa besar juga kekuasaan. Semakin kaya seseorang, maka semakin luas juga kekuasaannya.


Disitulah semangat kekayaan yang memilki kekuasaan jikalau disalahgunakan, maka kekayaan kita dapat menyebabkan diri kita menjadi musuh Allah.


Betapa menyedihkan bukan? Kekayaan yang kita terima malah menjadikan diri kita musuh Allah.


Orang yang memilki banyak harta tidak identik dengan orang yang memiliki kemurahan hati.


Ada orang memilki banyak harta, semakin banyak harta semakin dia tidak murah hati. Bahkan semakin dia tidak peduli dengan orang lain.


Jangan pernah berpikir jikalau kita memilki harta yang banyak baru kita berbuat baik kepada orang lain. Ternyata semakin banyak harta seseorang tidak mendefinisikan orang tersebut adalah orang yang murah hati.


Disini digambarkan oleh firman Tuhan. Harta kekayaan jikalau kita tidak mencintai Tuhan bukan kita yang memegang harta kekayaan, tetapi harta kekayaan yang menjerat kita.


Sehingga kita tidak berdaya untuk berbuat apa yang Tuhan inginkan. Kita harus mewaspadai sikap hati kita terhadap kekayaan seperti itu.


Kekayaan dapat membuat kita tidak bisa menikmati Tuhan. Jikalau hati kita tidak takut akan Tuhan, kita merasakan kenikmatan hidup hanya dengan apa yang dapat kita beli dan nikmati dari harta benda.


Tetapi kita lupa keindahan hidup ini hanya ketika kita menikmati apa yang Tuhan berkati dalam hidup kita. Itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.


Kita harus waspada kepada harta benda dan kekayaan, karena jikalau tidak harta benda yang akan menyetir hidup kita.


Sehingga kita rela berbuat apa saja karena harta benda. Bahkan hal-hal yang melanggar kesucian dan perintah Tuhan.


Ketika kita salah di dalam memeluk harta benda, maka harta benda yang menyetir hidup kita.


Sebenarnya kitalah yang harus mengatur harta benda dan kita rela diatur oleh Tuhan bagaimana kita memakai harta benda kita.


Itulah kehidupan yang Tuhan rindukan kepada kita sebagai orang percaya.


Doakan dan renungkan.


* Biasanya kekayaan dan kekuasaan berjalan beriringan. Semakin besar kekayaan semakin besar juga kekuasaan. Semakin kaya seseorang, maka semakin luas juga kekuasaannya.


* Waspadai sikap hati atas kekayaan yang kita miliki agar kita tidak mengandalkan kekayaan dan menjadi musuh Allah.


Jerat dibalik kekayaan