Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 18 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Yakobus 3:1-12

Dosa Karena Lidah.


Kita adalah pewarta kebenaran yang hidup di dalamnya. Pekerjaan yang tertinggi dalam pencapaian manusia adalah bukan menjadi seorang pengusaha, politisi, atau CEO.


Namun, yang tertinggi adalah ketika seorang itu bisa menjadi pengajar. Pengajar berbicara tentang kompetensi dan track record seseorang.


Pengusaha yang berhasil pada puncaknya bisa mengajar orang lain. Pengajar adalah seorang yang dihormati secara langsung karena semua yang diajar harus mendengarkan dengan seksama.


Kita juga bisa menjadi seorang yang suka mengajar terkait firman Tuhan. Tanpa telinga yang baik, kita tidak dapat menjadi guru yang baik.


Kita harus bisa mengajar dengan hati kita, pengalaman untuk melakukan itu memindahkan ajaran dari akal ke hati kita.


Yakobus 3:1-12

1 Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.


2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.


5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.


6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.


7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,


8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.


9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,


10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.


11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?


12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.


Surat Yakobus ditujukan kepada orang-orang Kristen dengan latar belakang Yahudi. Orang Yahudi sangat sadar bahwa seorang guru itu memiliki status yang terhormat dan mulia di masyarakat.


Menjadi pengajar adalah mulia dan kemuliaannya itu sesuai dengan tanggung jawab di hadapan Tuhan.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Pengajar dihakimi dengan ukuran yang lebih berat sebab pengaruhnya kepada orang yang mendengar dan dari kesaksian hidupnya.

Yakobus 3:1
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.


Guru adalah pekerjaan yang mulia, tetapi maksud firman Tuhan mengenai janganlah kamu menjadi guru adalah dengan konotasi bahwa guru memiliki kehormatan yang lebih tinggi.


Kehormatan dan kepercayaan yang tinggi melekat dengan tanggung jawab yang sangat tinggi.


Seorang guru adalah orang yang dihormati oleh masyarakat apalagi oleh orang yang diajar dan mendengarkannya.


Dia tidak hanya menjadi pengajar dengan mulutnya, tetapi ia juga mengajar dengan kelakuannya.


Seorang pengajar akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat, sebab kehadiran diri dan pengajarannya mempengaruhi orang lain.


Seorang pengajar yang tidak mengajar di dalam kebenaran, maka dia akan menjadi penyesat bagi orang lain.


Pengajar adalah pekerjaan yang mulia, tetapi mengajar memerlukan tanggung jawab yang tinggi.


Kita mengajar kebenaran dan menjadi kesaksian bagi orang lain agar kita boleh memuliakan Tuhan dan membawa orang lain kepada Tuhan.


Kita sebagai orang Kristen adalah pewarta kebenaran dan Injil.


Kita harus mengenal kebenaran dan menghidupinya sebab sebagai pewarta Injil kita harus hidup dari Injil dan mengenal Injil. Mari menjadi pewarta Injil dan kebenaran yang bertanggung jawab.


Setiap orang Kristen dipanggil oleh Kristus untuk menjadi pewarta Injil.


Oleh karena itu, kita harus hidup bersungguh-sungguh mengenal Injil dan hidup di dalamnya sehingga baik tutur kata maupun perilaku kita dapat selaras dengan apa yang kita imani.


2. Perkataan orang percaya dikuduskan untuk memuliakan Bapa di sorga dan menjadi berkat bagi sesama.


Yakobus 3:9-12


9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,


10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.


11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?


12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.


Orang Kristen tidak boleh menghidupi kehidupan yang tidak serupa dengan Yesus Kristus.


Orang Kristen adalah murid Tuhan Yesus yang seharusnya menjadi serupa dengan gurunya. Kita percaya Tuhan Yesus, maka kita akan dikuduskan oleh Dia.


Kita dikuduskan supaya kita boleh memuliakan Bapa. Kita dikuduskan oleh darah Yesus dan pekerjaan Roh Kudus supaya tutur kata kita boleh memuliakan Bapa.


Kita dipanggil menjadi saksi Kristus baik di dalam tingkah laku dan tutur kata kita.


Tutur kata kita dikuduskan supaya kita boleh menjadi berkat bagi orang lain.


Jangan sampai tutur kata kita bertolak belakang dengan Injil sehingga orang lain akan bingung melihat kehidupan kita sebagai orang Kristen.


Jangan sampai mulut yang mengeluarkan kabar baik adalah mulut yang juga mengeluarkan tutur kata yang tidak baik dan tidak sepatutnya. Alkitab berkata bahwa hal itu tidak boleh terjadi.


Yakobus 3:12

Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.


Tutur kata yang tidak benar berasal dari hati yang belum ditransformasi oleh pekerjaan Roh Kudus.


Kita harus mau disucikan dan ditransformasi oleh Roh Kudus. Tuhan mau memakai kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Relakanlah diri kita diubah oleh pekerjaan Roh Kudus, sehingga kita bisa mengeluarkan kata-kata yang menjadi berkat bagi orang lain dan banyak orang bisa memuliakan Bapa di surga.


Doakan dan renungkan.


* Dengan lidah kita memuji Tuhan, dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa-Nya, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.


* Jangan sampai tutur kata kita bertolak belakang dengan Injil sehingga orang lain bingung melihat kehidupan kita sebagai orang Kristen.


Ucapan dan iman yang selaras