Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 16 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Yakobus 2:1-13

Jangan memandang muka


Dalam hidup, kita bisa berkata kepada orang lain bahwa mereka tidak berlaku adil kepada kita. Namun jangan lupa kita pun bisa berlaku tidak adil kepada mereka yang tidak adil kepada kita.


Oleh karena itu, marilah kita sebagai orang percaya lebih mengintrospeksi diri daripada menghakimi orang lain dan kita lebih rindu menjadi berkat kepada siapapun, termasuk mereka yang tidak berlaku wajar kepada kita.


Kita mendoakan mereka, kita berbuat baik kepada mereka karena Tuhan mengasihi mereka juga.


Tidak mudah hidup di dalam dunia yang tidak menjalankan keadilan. Keadilan yang dimaksud ini adalah terkait dengan hukum maupun dengan perilaku manusia terhadap manusia yang lain.


Bukan saja kita dapat perlakuan yang tidak adil, namun kita juga dapat memperlakukan orang lain dengan tidak adil.


Sebagai contoh bahwa kita dapat berlaku baik kepada orang yang baik dengan kita, tetapi tidak baik kepada orang yang biasa-biasa saja kepada kita. Itu adalah contoh kecil dari ketidakadilan kita kepada orang lain.


Kita dapat berlaku hormat kepada orang-orang yang memiliki sesuatu yang berpengaruh seperti jabatan, kedudukan, dan kekayaan.


Namun kita tidak berlaku hormat kepada orang-orang yang kita anggap berada di bawah kita. Misalnya secara jabatan, secara sosial ekonomi, kita menganggap rendah mereka ini.


Hal seperti ini bisa terjadi juga di dalam persekutuan kita sebagai saudara-saudara seiman. Kita bisa begitu baik dengan kelompok kita, namun kita tidak baik kepada orang Kristen lainnya.


Kita harus selalu mengingat sebagai orang percaya, kita adalah orang-orang berdosa yang menerima belas kasihan Tuhan untuk diselamatkan dan mengambil bagian dalam persekutuan orang percaya.


Kita patut mengasihi semua orang sebagaimana Tuhan mengasihi kita.


Yakobus 2:1-13


1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.


2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,


3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",


4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakimdengan pikiran yang jahat?


5 Dengarkanlah, hai saudara-saudarayang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?


6 Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?


7 Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?


8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.


9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.


10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.


11 Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.


12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.


13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

Permasalahan di dalam kehidupan manusia itu rumit. Demikian juga di dalam persekutuan orang-orang percaya, karena kita adalah orang-orang yang dapat cenderung memiliki pandangan-pandangan yang sangat sifatnya berdosa atau kedagingan.


Itulah yang terjadi dengan jemaat, kepada siapa surat ini dituliskan.


Ada orang-orang yang mapan yang tidak bersikap wajar kepada mereka yang sederhana. Namun juga jemaat Tuhan tidak berlaku wajar di dalam melayani orang-orang lain.


Di mana kepada orang yang mapan mereka sangat hormat, tetapi kepada orang sederhana mereka sangat menghinanya.


Itu yang kita mengerti sebagai sikap pilih kasih atau semangat memandang muka. Hal inilah yang dinasihatkan surat Ibrani, bukan saja kepada jemaat pada waktu itu, tetapi juga bagi kita.



Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Janganlah menjalankan kehidupan Kristiani kita dengan pilih kasih atau semangat memandang muka, sebab Tuhan menghendaki kita untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.


Yakobus 2:8-9

8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.


9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.


Ketika kita membaca bagian awal dari firman Tuhan ada hal yang menarik yang perlu kita perhatikan, di mana alkitab berkata: “Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.”


Bukankah hal ini menarik! Iman diamalkan dengan cara memandang muka. Bukankah sering kali kita melakukan sesuatu yang lahir dari iman. Namun yang kita lakukan sesungguhnya tidak sesuai dengan maksud Tuhan.


Maksudnya adalah kita mengasihi sebagian orang, tetapi kita membenci orang lain dan kita merasa sudah mengamalkan iman kita.


Itulah maksud dari penulis surat Ibrani, janganlah kita mengamalkan iman kita dengan cara memandang muka.


Memandang muka artinya kita mengasihi orang tertentu tetapi kita tidak menghormati orang lain dan kita merasa kita sudah mengamalkan iman kita.


Apa yang kita kerjakan sesungguhnya tidak sedang mengamalkan iman. Kita sedang mendukakan Roh Kudus, kita tidak sedang menjalankan kesukaan Tuhan yaitu: “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”


Ketika kita melakukan tindakan pilih kasih, tindakan memandang muka, kita sesungguhnya sedang tidak menghormati Tuhan.


Di mana Tuhan memberikan berkat kepada orang yang baik maupun kepada orang yang jahat. Tuhan itu baik kepada mereka yang baik ataupun yang jahat.


Sebagai orang yang menerima kebaikan Tuhan, kita tidak patut berlaku pilih kasih atau memandang muka.


Karena sesungguhnya jikalau kita telah menerima anugerah yang begitu besar dan kita berlaku seperti itu, kita sedang menyakiti hati Tuhan.


Mari tinggalkan cara hidup yang pilih kasih/memandang muka! Tetapi kita belajar mengasihi sesama kita seperti diri sendiri.


2. Menuruti seluruh hukum namun mengabaikan satu hukum saja dari hukum Allah maka kita telah bersalah kepada seluruhnya.


Yakobus 2:10-13

10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.


11 Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.


12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.


13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.


Bagian firman Tuhan ini sangat penting bagi kita. Kita tidak bisa berkata bahwa saya hanya melanggar satu hukum Allah, tetapi saya menghormati seluruh hukum yang lain.


Alkitab berkata: “Jikalau kita menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, kita bersalah terhadap seluruhnya.”


Firman Tuhan berkata: “Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh”.


Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. Mengapa? Karena perintah dan larangan itu bersumber dari Tuhan yang sama.


Kita tidak boleh berpikir bahwa hukum Allah itu sesuatu yang sifatnya mati kepada aturan yang tertulis, tetapi ketika kita melanggar kita sedang bersentuhan dengan Allah yang hidup.


Jikalau kita mengabaikan satu saja atau menganggap remeh satu saja dari apa yang Tuhan larang atau perintahkan, kita sedang tidak menghormati Tuhan.


Demikian juga ketika kita mengasihi orang lain dengan pilih kasih. Kita sedang melanggar seluruh ketentuan Allah karena kita mendukakan Roh Kudus.


Firman Tuhan berkata: “Mari kita berlaku seperti orangyang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.”


Kita sebagai orang percaya, tidak lagi di bawah murka Allah, tidak lagi di bawah kutuk, kita adalah orang yang merdeka di dalam Kristus.


Mari kita menghidupi hidup kita dengan takut akan Tuhan dengan kesadaran, bahwa sesungguhnya jika kita menghidupi hidup kita itu dengan menganggap remeh hukum-hukum Allah.


Bayangkan jikalau kita menghadapi penghakiman yang menggerikan itu, itulah maksudnya firman Tuhan.


Kita sudah mendapat belas kasihan Tuhan, kita tidak lagi di bawah penghakiman Allah.


Alkitab berkata: “Belas kasihan Allah akan menang atas penghakiman,” artinya kita tidak lagi di bawah penghakiman, tetapi marilah kita menghidupi kehidupan iman kita sebagaimana kasih Kristus kepada kita.


Kita mengasihi semua orang tanpa membedakan mereka dengan kasih Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Jika kita menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kita berbuat baik.


* Tetapi jika kita memandang muka, kita berbuat dosa, dan oleh hukum itu nyata bahwa kita melakukan pelanggaran.


Kasih yang sama