Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 13 Oktober 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Yakobus 1:5-8

Iman dan Hikmat (Part 2)


Hidup sebagai orang Kristen harus memegang prinsip-prinsip kebenaran Tuhan, namun di dalam relasi dengan orang lain yang tidak mudah kita harus memiliki kelenturan.


Hal itu karena manusia bersifat kompleks. Ada banyak hal yang bisa menjadiblind spotdalam hidup kita. Di situlah kita perlu menjadi orang Kristen yang melihat orang lain di dalam kasih.


Kehidupan manusia bersifat dinamis, namun kompleks. Tidak ada rumusan yang tepat untuk kita menghadapi situasi dan kondisi dalam hidup kita.


Meskipun tidak ada rumusan yang tepat, namun bukan berarti kita tidak perlu memiliki prinsip kebenaran Firman Allah.


Dalam hal-hal yang dihadapi manusia, manusia perlu menggumulkan bagaimana cara menjalankannya.


Demikian juga kita sebagai orang percaya. Perbedaannya sebagai orang percaya, kita tidak lagi menggunakan nilai dan cara dunia ini untuk menjalakan hidup kita, melainkan menggunakan nilai Kerajaan Allah dan cara Allah serta pimpinan Allah.


Di dalam iman Kristen, tujuan tidak pernah menghalalkan segala cara. Di dalam iman Kristen, baik cara maupun tujuan, semuanya harus di dalam prinsip Tuhan.


Yakobus 1:5-8


5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya.


6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.


7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.


8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.


Cara pandang dan sikap yang benar di dalam kita menghadapi pencobaan itu merupakan langkah pertama yang sangat bersifat krusial.


Tanpa memiliki cara pandang dan sikap yang benar, kita akan menghadapi kesulitan di kemudian hari.


Setelah itu kita harus mengakui bahwa pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki juga berharga di dalam kita menghadapi pencobaan hidup.


Namun semuanya itu tidak pernah cukup untuk menolong kita dalam menghadapi permasalahan hidup kita. Hal itu juga terjadi pada orang-orang Kristen di masa lalu, juga kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Hikmat dimulai dari takut akan Tuhan, sebab hikmat sorgawi berasal dari Tuhan.


Yakobus 1:5


5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya.


Pengetahuan dan pengalaman itu penting dalam kita menghadapi pergumulan dan pencobaan di dalam hidup kita.


Namun ada satu hal yang kita benar-benar perlukan dalam menghadapi permasalahan hidup, yaitu hikmat.


Hikmat berbeda dengan pengetahuan dan pengalaman. Hikmat adalah sesuatu di dalam batin kita yang sanggup menggunakan hal-hal yang baik yang kita miliki (pengetahuan dan pengalaman).


Hikmat juga yang memberikan kita sebuahinsightyang kita tidak pernah dapatkan dari yang lain.


Surat Yakobus menasihati kita bahwa jika kita bisa kekurangan hikmat di dalam menghadapi pencobaan. Hikmat yang dimaksud Yakobus adalah hikmat sorgawi, hikmat yang dari Tuhan.


Surat Yakobus mengatakan, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,” Kata “minta” memberitahukan kepada kita bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.


Berdoa adalah suatu sikap menundukkan diri kepada Tuhan, sikap kita menghormati Tuhan, penyembahkan kita kepada Tuhan dan ekspresi bagi orang yang takut akan Tuhan.


Hikmat sorgawi haruslah berasal dari Allah. Kita dapat menerima hikmat sorgawi dengan memiliki hati yang takut akan Tuhan dan meminta kepada Tuhan dengan rendah hati.


Tuhan adalah sumber hikmat dan hikmat itu sendiri.


2. Kita tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan ketika kita menjalankan kehidupan kita tidak sepenuhnya percaya, tidak sepenuhnya tunduk, dan tidak sepenuhnya taat kepada Tuhan.


Yakobus 1:6-8


6 Hendaklah dia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.


7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.


8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.


Orang yang mendua hatiadalah orang yang bimbang.


Namun yang dimaksud denganorang yang mendua hatipada bagian Firman Tuhan di atas adalah orang yang di satu sisi mau bergantung pada Tuhan dan berharap pada Tuhan, namun di sisi lain masih mengandalkan cara-cara dunia ini dan berharap dengan sumber-sumber yang lain.


Tuhan memang dapat memakai sumber-sumber lain, namun pengharapan kita satu-satunya harus kepada Tuhan.


Alkitab berkata, “sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.


Hal itu menggambarkan bahwa kita berada di persimpangan jalan, tidak memiliki hati yang teguh, tidak sedang mengandalkan siapa-siapa, namun sedang bingung ke mana arah hidup kita.


Alkitab berkata bahwa orang yang seperti itu tidak akan tenang hidupnya.


Orang percaya yang seperti itu tidak akan menerima sesuatu dari Tuhan. Marilah kita datang kepada Tuhan di dalam doa dengan semangat, sepenuhnya percaya, tunduk, dan taat kepada Tuhan.


Hal itu karena Dia adalah Tuhan dan kita adalah orang-orang tebusan-Nya. Tuhan layak menerima seluruh hidup kita.


Dia juga berhak menerima semua hidup kita, karena dia sudah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal. Oleh karena itu, dalam doa dan pengharapan kita janganlah kita mendukakan Roh Kudus.


Doakan dan renungkan.


* Pengetahuan penting bagi kita untuk menghadapi pergumulan hidup. Namun ada satu hal yang kita benar-benar perlukan dalam menghadapi keruwetan hidup ini, yaitu hikmat.


* Alkitab berkata bahwa barangsiapa kekurangan hikmat hendaklah memintakannya kepada Allah, Ia memberikan kepada semua orang dengan murah hati.


Perlu hikmat? Mintalah