Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Ibrani 13:1-6
Nasihat Dan Doa Selamat
Iman digambarkan oleh Tuhan Yesus seperti biji sesawi. Gambaran itu memberitahukan bahwa iman bersifat hidup.
Alkitab mengatakan iman tanpa perbuatan pada hakikatnya mati. Iman dan perbuatan di dalam iman Kristen tidak menjadi dualistik yang tidak ada kaitannya.
Iman adalah benih yang hidup yang Tuhan taburkan di dalam hati kita. Dan perbuatan Kristiani itu adalah buah dari benih yang hidup.
Disitulah Tuhan Yesus memanggil kita yang percaya Kristus untuk menjadi saksi-Nya.
Adakalanya orang Kristen yang sangat peduli kepada doktrin iman Kristen atau pengajaran iman Kristen, namun kurang peduli dengan praktek kehidupan Kristen sehari-hari.
Namun ada juga sebaliknya yaitu yang peduli dengan praktek kehidupan Kristen sehari-hari namun tidak terlalu peduli atau tidak terlalu tahu tentang doktrin iman Kristen.
Kita sering kali berpikir bahwa antara doktrin iman Kristen dan praktek kehidupan Kristiani sehari-hari itu tidak ada kaitannya.
Namun jikalau kita membaca firman Tuhan maka kita mendapatkan bahwa iman dan perbuatan itu erat kaitannya.
Lalu bagaimana dengan orang Kristen yang begitu baik dalam hal doktrin iman Kristen, namun begitu lemah di dalam prakteknya?
Adakalanya yang tak berhubungan itu adalah pengetahuan dan perilaku.
Jadi ketika orang Kristen menaruh doktrin iman Kristen itu hanya semata-mata pada pengetahuannya, maka itu seringkali menjauhkan dirinya dari praktek kehidupan Kristen yang sesuai dengan doktrin itu.
Namun ketika doktrin iman Kristen itu berada di dalam konteks relasi kita dengan Tuhan di dalam pengenalan kita akan Tuhan, maka doktrin iman Kristen dan praktek erat kaitannya.
Ibrani 13:1-6
1 Peliharalah kasih persaudaraan!
2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.
4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Setelah surat Ibrani memberikan nasihat tentang hal-hal yang terkait dengan iman percaya kepada Kristus bahkan juga dengan teladan dari tokoh-tokoh iman dalam Perjanjian Lama, maka pada bagian ini surat Ibrani berbicara tentang kehidupan Kristiani.
Iman dan kehidupan Kristiani terkait erat satu dengan yang lain. Iman yang melahirkan praktek kehidupan Kristiani dan kehidupan Kristiani itu membuat iman orang percaya menjadi sehat.
Sebab praktek kehidupan Kristiani itu membentuk dan meneguhkan iman kita.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1.Marilah kita sebagai orang percaya memelihara kasih persaudaraan.
Ibrani 13:1-3
1 Peliharalah kasih persaudaraan!
2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.
Diawal pasal 13 setelah penulis surat Ibrani meneguhkan para pembaca surat, akan iman mereka, maka di awal pasal ini penulis surat Ibrani mengatakan, “Peliharalah kasih persaudaraan!”.
Seringkali kita berpikir apa kaitannya antara apa yang dibahas sebelumnya dengan apa yang dibicarakan hari ini?
Surat Ibrani melihat antara iman dan kasih itu erat kaitannya. Kasih adalah implementasi dari iman kita atau dikatakan kasih itu adalah kenyataan dari apa yang kita percaya.
Ditekankan kasih persaudaraan, karena kita percaya kepada Kristus dan ketika kita percaya kepada Kristus maka Alkitab mengatakan Kristus tidak malu menjadi saudara kita.
Karena Dia menebus, Dialah yang menguduskan kita, maka kita sebagai orang-orang tebusan-Nya kita adalah bersaudara di dalam Tuhan.
Oleh karena atas dasar iman seperti itu, firman Tuhan mengajarkan kita, peliharalah kasih persaudaraan karena iman kita.
Ketika berbicara kasih persaudaraan, maka kasih seperti ini bukan sifatnya sentimental hanya pada perasaan, namun kasih persaudaraan seperti ini adalah kasih yang sifatnya membutuhkan harga yang harus dibayar.
Yohanes 3:16
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
1 Yohanes 3:16
16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kita perhatikan kedua ayat di atas bahwa iman memberikan dampak di dalam etika atau di dalam perilaku kita bersikap.
Karena Kristus telah berkorban bagi kita, maka kita pun wajib atau berhutang atau berkorban bagi saudara-saudara kita.
Disinilah konteks kasih persaudaraan itu, yang bukan bersifat sentimental tetapi ada harga yang harus dibayar.
Tidak heran penulis surat Ibrani berbicara tentang pelihara kasih persaudaraan, karena ketika iman seorang Kristen itu merosot, maka merosot pula kasih persaudaraan itu.
Penulis surat Ibrani tidak hanya mengatakan satu pengajaran untuk pelihara kasih persaudaraan, tetapi memberikan contoh apa yang harus dikerjakan yaitu sebagai orang percaya perlu memberi tumpangan kepada orang lain.
Pada zaman itu tumpangan dalam arti yang sesungguhnya yaitu memberikan tempat bagi kaum musafir bisa tinggal di rumah orang-orang Kristen. Karena pada zaman itu tempat penginapan bukanlah tempat yang cukup banyak.
Sedangkan orang melalui perjalanan berkendara bukan dengan mobil tetapi dengan hewan atau dengan berjalan kaki.
Tidak heran bahwa memberikan tumpangan menjadi satu hal yang Tuhan perintahkan kepada orang percaya pada zaman itu.
Tetapi hari ini kita bukan semata-mata memberikan tumpangan secara fisik, tetapi kita memberikan tempat bagi orang lain di hati kita.
Kenapa penulis berkata demikian? Karena dalam Perjanjian Lama orang-orang yang memberi tumpangan ini, mereka sedang menjamu malaikat-malaikat Tuhan.
Tuhan Yesus pernah berkata kepada domba yang ada di sebelah kanan-Nya, bahwa ketika Aku telanjang, engkau memberikan Aku pakaian, ketika Aku haus, engkau memberi Aku minum.
Tuhan Yesus berkata seperti domba yang ada sebelah kanan, kapan kita melakukan seperti itu kepada Tuhan? Yaitu ketika kita melakukannya kepada orang-orang sederhana.
Tuhan ingin kita merawat persaudaraan itu di dalam tindakan nyata. Bukan itu saja, nasihat Ibrani adalah kepada orang-orang terpenjara, maka orang percaya perlu memperhatikan mereka.
Orang-orang yang terpenjara ini adalah orang-orang percaya karena iman mereka. Mengapa harus diperhatikan?
Karena kita juga dulu sebenarnya adalah orang-orang yang terpenjara. Kita ini orang-orang hukuman.
Maka mari kita mengingat akan orang-orang yang karena imannya, dia mengalami hal-hal yang tidak adil dalam hidupnya.
Kasih persaudaraan adalah kasih yang nyata, ketika kita memperhatikan, mendoakan, menyatakan kebaikan kepada saudara-saudara kita.
2. Janganlah menjadi hamba uang.
Ibrani 13:5-7
5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Apa hubungan nasihat janganlah menjadi hamba uang dan cukupkanlah dengan apa yang ada, dengan apa yang dibahas sebelumnya?
Kita tidak boleh lupa pada siapa surat ini ditujukan. Yaitu orang-orang Kristen yang mengalami penganiayaan, bahkan Alkitab mencatat harta benda mereka dirampas dengan tidak adil.
Disini penulis Ibrani ingin mengingatkan orang percaya akan pemeliharaan Tuhan, orang percaya tidak boleh menjadi orang cinta uang atau menjadi hamba uang, atau maksudnya adalah bahwa orang Kristen itu jangan sampai pengharapannya hilang karena uang.
Ketika orang Kristen pengharapannya hilang karena uang semata-mata, dia akan goncang imannya, sebab harta benda kita tidak ada yang sifatnya menetap. Suatu kali harus kita tinggalkan.
Disinilah penulis kitab Ibrani berani mengatakan, janganlah kamu menjadi hamba uang tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Mengapa tidak boleh menjadi hamba uang? Karena kita ini adalah hamba Kristus, bukan hamba uang.
Uang itu adalah berkat Tuhan, tetapi kita harus mengandalkan Tuhan. Hanya Tuhan yang berjanji,"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Karena Tuhan itu pribadi, Dia mempunyai kedaulatan, Dia punya kemauan, maka Dia terus bersama-sama dengan kita, tetapi uang tidak.
Kita harus menyadari bahwa Tuhan itulah yang sesungguhnya Penolong, bukan yang lain. Firman Tuhan berkata, “…Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Tidak ada yang bisa mencuri Tuhan kita, tetapi barang-barang kita bisa dicuri atau bisa diambil atau bisa hilang, kita tidak tahu kemana, tetapi Yesus Kristus, Dia adalah Allah Immanuel, Dia tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita.
Jangan lupa segala berkat yang baik adalah pemberian-Nya, oleh karena itu apapun pengalaman kita ingatlah hanya satu-satunya yang tidak pernah lepas dari kita yaitu Tuhan kita.
Mari kita bersandar kepada-Nya.
Doakan dan renungkan.
* Iman dan kehidupan Kristiani terkait erat satu dengan yang lain. Iman melahirkan praktek kehidupan Kristiani dan kehidupan Kristiani membuat iman orang percaya menjadi sehat.
* Ketika iman seorang Kristen merosot, maka merosot pula kasih persaudaraannya.
Peliharalah kasih persaudaraan