Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 26 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Rabu, 26 Mei 2021

Kejadian 35
Yakub di Betel untuk Kedua kalinya

Perubahan adalah sebuah
keniscayaan di dalam kehidupan kita,
bahkan Tuhan ingin mengubah
hidup kita semakin hari semakin serupa
dengan Tuhan kita Yesus Kristus.

Kita memang menyadari perubahan
adalah sebuah keniscayaan,
tetapi apakah kita senang
dengan perubahan?

Mungkin kita berkata
perubahan itu baik,
tetapi ketika kita menghadapi
suatu perubahan,
banyak dari kita mungkin merasa
tidak nyaman dengan perubahan itu.

Meskipun kita tidak mengakui
bahwa kita tidak suka perubahan,
namun melalui respons kita,
kita dapat lebih mengenal diri kita.

Kita lebih senang dengan status quo,
karena perubahan itu membutuhkan
penyesuaian diri kembali.
Penyesuaian membutuhkan
usaha yang lebih,
dan mungkin bagi kita
itu sangat merepotkan.

Tuhan kita adakalanya mengijinkan
kita masuk ke dalam perubahan itu.
Bagaimana respons anda
jika Tuhan menghendaki perubahan itu?

Kejadian 35

1) Allah berfirman kepada Yakub:
"Bersiaplah, pergilah ke Betel,
tinggallah di situ, dan
buatlah di situ mezbah bagi Allah,
yang telah menampakkan diri kepadamu,
ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."

2) Lalu berkatalah Yakub kepada
seisi rumahnya dan kepada
semua orang yang bersama-sama
dengan dia:
"Jauhkanlah dewa-dewa asing
yang ada di tengah-tengah kamu,
tahirkanlah dirimu dan
tukarlah pakaianmu.

3) Marilah kita bersiap
dan pergi ke Betel;
aku akan membuat mezbah
di situ bagi Allah,
yang telah menjawab aku
pada masa kesesakanku
dan yang telah menyertai aku
di jalan yang kutempuh."

4) Mereka menyerahkan kepada Yakub
segala dewa asing yang
dipunyai mereka dan anting-anting
yang ada pada telinga mereka,
lalu Yakub menanamnya di bawah
pohon besar yang dekat Sikhem.

5) Sesudah itu berangkatlah mereka.
Dan kedahsyatan yang dari Allah
meliputi kota-kota sekeliling mereka,
sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.

6) Lalu sampailah Yakub ke Lus
yang di tanah Kanaan — yaitu Betel —,
ia dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia.

7) Didirikannyalah mezbah di situ,
dan dinamainyalah tempat itu El-Betel,
karena Allah telah menyatakan diri
kepadanya di situ,
ketika ia lari terhadap kakaknya.

8) Ketika Debora,
inang pengasuh Ribka, mati,
dikuburkanlah ia di sebelah
hilir Betel di bawah pohon besar,
yang dinamai orang:
Pohon Besar Penangisan.

9) Setelah Yakub datang
dari Padan-Aram,
maka Allah menampakkan diri pula
kepadanya dan memberkati dia.

10) Firman Allah kepadanya:
"Namamu Yakub;
dari sekarang namamu
bukan lagi Yakub, melainkan Israel,
itulah yang akan menjadi namamu."
Maka Allah menamai dia Israel.

11) Lagi firman Allah kepadanya:
"Akulah Allah Yang Mahakuasa.
Beranakcuculah dan bertambah banyak;
satu bangsa, bahkan
sekumpulan bangsa-bangsa,
akan terjadi dari padamu
dan raja-raja akan
berasal dari padamu.

12) Dan negeri ini yang telah
Kuberikan kepada Abraham
dan kepada Ishak,
akan Kuberikan kepadamu
dan juga kepada keturunanmu."

13) Lalu naiklah Allah
meninggalkan Yakub dari
tempat Ia berfirman kepadanya.

14) Kemudian Yakub mendirikan tugu
di tempat itu, yakni tugu batu;
ia mempersembahkan korban curahan
dan menuangkan minyak di atasnya.

15) Yakub menamai tempat
di mana Allah telah berfirman
kepadanya "Betel".

16) Sesudah itu berangkatlah
mereka dari Betel.
Ketika mereka tidak
berapa jauh lagi dari Efrata,
bersalinlah Rahel,
dan bersalinnya itu sangat sukar.

17) Sedang ia sangat sukar bersalin,
berkatalah bidan kepadanya:
"Janganlah takut,
sekali ini pun anak laki-laki
yang kaudapat."

18) Dan ketika ia hendak
menghembuskan nafas —
sebab ia mati kemudian —
diberikannyalah nama Ben-oni
kepada anak itu, tetapi
ayahnya menamainya Benyamin.

19) Demikianlah Rahel mati,
lalu ia dikuburkan di sisi jalan
ke Efrata, yaitu Betlehem.

20) Yakub mendirikan tugu
di atas kuburnya;
itulah tugu kubur Rahel
sampai sekarang.

21) Sesudah itu berangkatlah Israel,
lalu ia memasang kemahnya
di seberang Migdal-Eder.

22) Ketika Israel diam di negeri ini,
terjadilah bahwa Ruben sampai
tidur dengan Bilha, gundik ayahnya,
dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.

Adapun anak-anak lelaki Yakub
dua belas orang jumlahnya.

23) Anak-anak Lea ialah Ruben,
anak sulung Yakub,
kemudian Simeon, Lewi, Yehuda,
Isakhar dan Zebulon.

24) Anak-anak Rahel ialah
Yusuf dan Benyamin.

25) Dan anak-anak Bilha,
budak perempuan Rahel
ialah Dan serta Naftali.

26) Dan anak-anak Zilpa,
budak perempuan Lea ialah
Gad dan Asyer.
Itulah anak-anak lelaki Yakub,
yang dilahirkan baginya
di Padan-Aram.

27) Lalu sampailah Yakub
kepada Ishak, ayahnya,
di Mamre dekat Kiryat-Arba —
itulah Hebron —
tempat Abraham dan Ishak
tinggal sebagai orang asing.

28) Adapun umur Ishak
seratus delapan puluh tahun.

29) Lalu meninggallah Ishak,
ia mati dan dikumpulkan
kepada kaum leluhurnya;
ia tua dan suntuk umur,
maka Esau dan Yakub,
anak-anaknya itu,
menguburkan dia.

Sikhem merupakan tempat yang
diinginkan Yakub untuk tinggal,
setelah dia keluar dari
rumah mertuanya Laban.
Namun ketika dia tinggal di Sikhem,
ada peristiwa yang membuat
dia tidak nyaman di sana.
Dia pun tidak tahu
apa yang harus dia perbuat.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Perintah Tuhan lahir dari
Tuhan yang mengasihi
dan mengenal kita

Peristiwa yang terjadi di Sikhem
yaitu Dina diperkosa oleh Sikhem,
lalu orang-orang di Sikhem
dibunuh oleh Simeon dan Lewi.

Tentu peristiwa ini membuat
Yakub merasa tidak nyaman
dan tidak aman di sana.
Alkitab tidak menceritakan
bagaimana dan apa yang
akan Yakub kerjakan.

Dalam bagian Firman Tuhan hari ini,
Tuhan memerintahkan Yakub
untuk keluar dari Sikhem
dan pindah ke Betel.

Memang Yakub tidak nyaman di Sikhem,
namun pindah dari satu kota
ke kota lain dengan begitu
banyak keturunan, bawaan
dan kambing dombanya,
bukan merupakan kabar baik,
karena itu adalah perubahan
yang sangat merepotkan sekali.

Pada zaman itu perjalanan
yang cukup jauh melewati
beberapa tempat dan kota,
sangat membahayakan bagi
Yakub dan keluarga.

Namun Tuhan memerintahkan
Yakub keluar dari Sikhem
dan pindah ke Betel.
Tuhan mengenal Yakub.
Tuhan tahu pergumulan Yakub
dan Tuhan mengasihi Yakub.

Demikian juga dengan kita.
Adakalanya kita tidak nyaman
dengan perintah Tuhan,
karena perintah itu kadang
kita pikir akan merepotkan kita
dan menyusahkan kita.
Bahkan kita bisa berkata,
“Ini mustahil untuk saya kerjakan.”
Lalu kita akan berpikir bahwa
perintah itu tidak baik.
Tuhan tidak mengenal saya.
Tuhan tidak mengerti saya.

Dari peristiwa ini kita tahu,
justru perintah Tuhan itu
keluar karena Tuhan mengasihi kita,
karena Tuhan tahu pergumulan kita,
karena Tuhan mengenal kita,
dan karena Tuhan punya rencana
atas hidup kita.

Memang ketika Tuhan
memerintahkan sesuatu,
maka akan terjadi perubahan
dalam hidup kita.

Perubahan itu memang adakalanya
membuat kita tidak nyaman.
Namun marilah kita seperti Yakub.
Bersikap taat terhadap apa
yang diperintahkan Tuhan,
karena kita percaya bahwa
Dia mengasihi kita dan
punya rencana yang baik
dalam hidup kita.

2. Tuhan mengingatkan kita
akan pengenalan kita
dan komitmen kita kepada-Nya

Kejadian 35:1
Allah berfirman kepada Yakub:
"Bersiaplah, pergilah ke Betel,
tinggallah di situ,
dan buatlah di situ mezbah bagi Allah,
yang telah menampakkan diri kepadamu,
ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."

Allah ingin mengingatkan Yakub
akan pertama kali pengenalannya
kepada Tuhan dan kepada komitmennya.

Saya percaya Yakub masih ingat
peristiwa pada ayat 1 di atas,
karena pada saat itu dia bermimpi
dia berjumpa dengan Tuhan.
Lalu dia berkata bahwa
dia tidak sangka
di sana ada Tuhan juga.

Yakub punya komitmen kepada Tuhan:
Jikalau Tuhan menyertai dia
di dalam perjalanannya
dan melindunginya,
maka Tuhan akan menjadi Allahnya.
Dan dari apa yang dia miliki,
dia akan berikan sepersepuluh
kepada Tuhan sebagai
rasa syukur dan hormat.

Peristiwa itu adalah peristiwa
yang sudah lama.
Allah mengingatkan Yakub
akan pengenalannya pertama kali
kepada Tuhan di Betel.
Tuhan mengingatkan komitmen Yakub,
bahwa ketika Allah menyertai Yakub
maka Tuhan akan menjadi Allahnya,
dan dia akan komit kepada Tuhan.

Diingatkan oleh Tuhan
adalah anugerah Tuhan,
karena kita manusia sering lupa
akan kebaikan Tuhan, juga sering
lupa janji dan komitmen kita.

Tuhan adalah Tuhan yang setia.
Dia selalu ingin mengingatkan kita
akan pengenalan kita kepada Tuhan,
akan janji dan komitmen kita kepada-Nya,
supaya hati kita dibangkitkan kembali
untuk mengasihi Tuhan.

Dunia ini bisa membuat kasih kita
terus luntur kepada Tuhan,
karena dunia selalu dan
terus menawarkan segala sesuatu
yang kita anggap kita perlu,
sehingga kita lebih mencintai
apa yang dunia ini daripada
kita mencintai Tuhan.

Ketika Tuhan mengingatkan kita
akan pengenalan kita yang
pertama kepada Yesus, 0
akan komitmen kita kepada-Nya,
biarlah kita bersyukur karena
itu adalah anugerah yang
Tuhan berikan kepada kita.

Apakah komitmen kita sudah luntur?
Biarlah Tuhan yang mengubahkan
hati kita kembali.

3. Tuhan menunjukkan
perlindungan-Nya dan kepemilikan-Nya
atas orang pilihan-Nya

Pindahnya Yakub dari Sikhem
ke Betel harus melalui
daerah-daerah yang dia tidak kenal,
termasuk daerah-daerah
yang tidak kenal dia.
Itu sangat membahayakan Yakub.

Oleh karena itu,
ketaatan Yakub penuh dengan resiko.
Kalau Yakub memperhitungkan
resiko bahayanya,
kemungkinan dia tidak akan mau pergi.

Namun Yakub tetap pergi.
Bahaya itu tetap ada,
tetapi Tuhan menyatakan
kedahsyatan-Nya, menyertai
perjalanan Yakub dan keluarganya,
sehingga orang-orang sekitar
yang ingin membahayakan Yakub
jadi ketakutan,
tidak berani menyentuh Yakub
dan keluarga dalam perjalanan.

Seringkali ketika kita mau
taat kepada Tuhan,
maka kita perhitungkan
resiko-resiko itu.
Apakah resiko itu besar?
Kalau resikonya kita anggap besar,
maka kita akan mempertimbangkan
apakah saya memilih jalan lain,
bukan jalan ketaatan.

Peristiwa ini memberitahukan
kepada kita,
memang ketaatan ada resiko,
ada harga yang harus dibayar.
Namun ada satu hal
yang perlu menjadi perhitungan kita,
bahwa Tuhan akan menyertai
orang-orang yang mau taat
di dalam rencana-Nya,
dan penyertaan Tuhan itu
adalah perlindungan bagi kita.
Dia sendiri menyatakan
kepemilikan-Nya atas
orang-orang pilihan-Nya.

Ketika kita percaya Tuhan Yesus,
maka Tuhan memberikan kita
Roh Kudus yang menyertai kita.
Roh Kudus merupakan tanda
kepemilikan Tuhan atas diri kita.

Roh Kudus terus menyertai kita,
sehingga di dalam hidup kita,
ketika kita mau taat kepada-Nya,
kita tidak perlu kuatir,
tidak perlu ragu.

Mari kita berjalan
di dalam pimpinan-Nya,
karena Dia yang memberikan
perintah kepada kita,
Dia setia dan menyertai kita
dengan kuasa dan kasih-Nya.

Mari belajar taat kepada Tuhan.

Doakan dan Renungkan

• Ketika kau diberikan beban besar
yang kelihatannya mustahil
dan resikonya besar,
apakah kau tetap teguh
menjalankan perintah Kristus?

• Mengapa Tuhan seringkali
menuntun kita untuk
keluar dari zona nyaman?

• Perubahan itu memang adakalanya
membuat kita tidak nyaman.
Namun marilah kita seperti Yakub.
Bersikap taat terhadap
apa yang diperintahkan Tuhan,
karena kita percaya bahwa
Dia mengasihi kita dan
punya rencana yang baik
dalam hidup kita.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus