Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 25 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 11:1-4

Saksi-saksi iman


Untuk mengenal kebenaran ciptaan atau alam semesta, maka kita perlu ilmu pengetahuan dan riset. Tetapi untuk mengenal kebenaran Tuhan, maka kita memerlukan iman di dalam hidup kita.


Apakah betul manusia itu membutuhkan iman? Kebutuhan manusia yang sering kali dirasakan salah satunya ialah kebutuhan akan akal budi.


Sehingga manusia bisa memikirkan tentang dunia filsafat, bisa memikirkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dan pelbagai jurusan ilmu pengetahuan bisa diperoleh melalui akal budi kita.


Semua itu menolong manusia mengerti apa yang terjadi, dan apa yang akan terjadi serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.


Bagaimana dengan iman? Iman itu sering kali diklasifikasikan oleh manusia pada umumnya sebagai sebuah keyakinan.


Bukankah keberadaan iman itu bergantung pada manusia dan tidak dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan.


Apakah demikian? Apakah iman yang membuat eksistensi Tuhan atau sebenarnya Tuhan yang membuat eksistensi iman.


Alkitab menyatakan kepada kita bahwa iman itu eksistensinya bersandarkan kepada Tuhan dan iman itu harus berdasarkan kepada kebenaran penyataan Allah.


Ada banyak dalam hidup kita yang tidak dapat dijelaskan oleh akal budi. Yaitu yang sifatnya melampaui di atas manusia.


Sifatnya melampaui tidak sama dengan tidak ada. Dia ada, namun kita tidak bisa melakukan pendekatan, dengan pendekatan pada umumnya secara natural.


Di situlah kita harus bergantung kepada iman.


Ibrani 11:1-4


1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.


3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.


4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.


Bagian firman Tuhan ini berbicara tentang iman, maka ketika kita berbicara tentang iman, Penulis surat Ibrani hendak menekankan, bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu berpusat kepada Tuhan Allah sendiri, bukan kepada manusia.


Ketika manusia tidak berpusat kepada Tuhan Allah, maka ada banyak titik-titik buta atau blind spot di dalam kehidupan kita.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Iman adalah kenyataan dari sesuatu yang tidak dapat terjangkau oleh indra manusia dan melampaui kompetensi manusia.


Ibrani 11:1-2

1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.


Iman itu adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Apa maksudnya? Maksudnya tidak lain itu adalah Tuhan itu sendiri.


Iman itu tidak diletakkan kepada manusia tapi iman itu diletakkan kepada Tuhan. Ketika seseorang memiliki iman yang diletakkan kepada Tuhan, maka iman itu menjadi dasar dari segala sesuatu yang diharapkan.


Mengapa demikian? Karena Tuhan itu dapat diharapkan dan ketika kita menaruh pengharapan kepada Tuhan itu adalah pengharapan yang pasti.


Jikalau kita menaruh pengharapan pada manusia, itu tidak bisa menjadi dasar yang kuat. Iman itu menjadi bukti yang tidak kita lihat.


Mengapa demikian? Tuhan sanggup membuat segala sesuatu yang tidak kita lihat menjadi sebuah kenyataan.


Sehingga ketika kita memiliki iman, maka kita memiliki bukti dari sesuatu yang kita tidak lihat. Di situlah di dalam Perjanjian Lama, nenek moyang kita, orang-orang percaya, orang-orang saleh boleh mengenal sesuatu yang melampaui akal budi mereka, karena iman.


Ketika berbicara karena iman, ini bukan iman yang kosong tetapi berdasarkan perkataan Tuhan kepada mereka, berdasarkan janji Tuhan kepada mereka.


Mereka beriman karena mereka pernah mendengar akan firman Allah, misalnya seperti Nuh dan Abraham.


Mereka bisa beriman kepada Tuhan bukan karena mereka yang inisiatif terlebih dahulu, tetapi Allah yang menyatakan diri.


Di situlah imannya Nuh dan imannya Abraham menjadi bukti dari apa yang mereka harapkan dan dasar dari segala sesuatu yang mereka tidak lihat.


Kita sebagai orang percaya, memang hidup di dalam dunia yang dapat kita lihat, yang dapat kita dengar, yang dapat kita raba. Namun kita juga hidup dari segala sesuatu yang melampaui diri kita, yang kita tidak lihat.


Kita harus tahu Allah itu Roh, Dia transcended, Dia melampaui segala sesuatu. Allah itu misteri, namun ketika Allah menyatakan diri-Nya kepada kita melalui firman-Nya.


Itu merupakan anugerah supaya kita mengenal kebenaran yang bukan natural, tetapi kebenaran Allah yang sifatnya absolut.


Waktu kita mengenal Allah di dalam Kristus Yesus, di situlah kita menjadi orang yang celik rohaninya oleh pekerjaan Roh Kudus dan di situlah kita menerima hidup yang daripada Tuhan.


Itulah hidup yang kekal, itulah keselamatan ketika kita mengenal Dia di dalam Kristus.


2. Iman membuat kita mengerti tentang hal-hal yang materi dan hal-hal yang rohani.


Ibrani 11:3-4

3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.


4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.


Iman itu membuat kita mengerti hal-hal yang sifatnya materi maupun hal-hal yang sifatnya rohani.


Ada banyak hal-hal materi dalam dunia ini, kita bisa riset dengan ilmu pengetahuan. Tetapi ada banyak hal juga yang kita tidak mengerti.


Bagaimana kita mengerti tentang alam semesta in? Yaitu melalui firman Allah. Allah yang menciptakan segala sesuatu, Allah menyatakan kepada kita sesungguhnya seperti apakah alam semesta ini.


Sesungguhnya bagaimanakah hierarki daripada ciptaan Allah itu sendiri? Sesungguhnya apakah yang dimaksud dengan Allah dan tujuan Allah di dalam semua ciptaan dan alam semesta ini?


Dan apakah tugas dan panggilan Tuhan bagi manusia?


Hal itu tidak pernah dapat ditemukan di dalam riset ilmu pengetahuan, semua itu harus dinyatakan oleh Sang Pencipta kita.


Sehingga kita bisa menghargai materi sebagaimana dengan maksud dan tujuan Allah dengan materi itu.


Jikalau kita tidak mengenal Allah, maka kita tidak akan mengerti bagaimana kita bersikap kepada materi. Bukan saja itu, iman itu membuat kita mengerti hal-hal rohani.


Firman Tuhan berkata Habel bisa mengerti bagaimana dia boleh memperkenankan Tuhan dalam korban-korbannya, yaitu karena Allah menyatakannya kepadanya melalui firman-Nya.


Di situlah iman membuat Habel mengerti apa yang memperkenankan Tuhan. Hal-hal rohani tidak dapat dimengerti oleh kepintaran kita, tidak dapat diduga oleh persepsi dan perspektif kita, betapapun baiknya kita.


Tetapi itu hanya bisa diterobos oleh iman. Oleh karena itu iman bukanlah hanya sebuah keyakinan, tetapi iman itu adalah didasarkan kepada penyataan Allah kepada kita.


Sehingga dengan iman kita mengerti, bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan, dengan iman kita mengerti apa yang berkenan kepada Allah.


Betapa pentingnya iman itu, iman tidak menentukan eksistensi atau keberadaan Allah, tetapi eksistensi atau keberadaan Allah menetapkan iman kita.


Doakan dan renungkan.


* Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


* Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.


Iman membuatku mengerti