Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 24 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 10:26-39

Ketekunan (Part 2)


Kita menyadari bahwa pengampunan dosa bergantung kepada yang mengampuni dosa, bukan bergantung kepada kita.


Kita bersyukur ketika kita percaya Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mengatakan Dia tidak mengingat-ingat dosa kita.


Dosamu sudah diampuni, inilah kata-kata yang seringkali diperdengarkan oleh orang-orang yang beribadah, apapun keyakinannya.


Tuhan Yesus suatu kali mengatakan kalimat yang sama, yaitu “dosamu sudah diampuni” ketika seorang lumpuh yang ditandu oleh empat orang dan diletakkan di hadapan Tuhan Yesus.


Lalu para pemimpin agama Yahudi bertanya-tanya, “Siapakah Dia sehingga Dia dapat mengampuni dosa?” Karena memang hak prerogatif pengampunan dosa hanya Allah sendiri.


Maka Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka, manakah lebih mudah mengatakan, “Dosamu sudah diampuni atau angkatlah tilammu dan berjalanlah?”


Tuhan berkata demikian supaya mereka percaya bahwa Tuhan Yesus dapat mengampuni dosa, maka Tuhan Yesus perintahkan orang itu untuk berdiri mengangkat tilam dan berjalan.


Apa yang dipesankan Tuhan Yesus sangatlah fundamental, karena memang mudah sekali orang berkata, “Dosamu sudah diampuni.”


Sebab pengampunan dosa itu tidak kasat mata. Kita tahu dosa bukanlah hal yang sederhana di hadapan Tuhan. Apakah pengampunan dosa dapat diusahakan oleh seorang manusia?

Ibrani 10:26-39


26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.


27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.


28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.


29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?


30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."


31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.


32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,


33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.


34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.


35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.


36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.


37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.


38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."


39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.


Surat Ibrani hendak mengingatkan kita bahwa jikalau kita tidak percaya kepada pengorbanan Kristus untuk pengampunan dosa, maka tidak ada lagi korban yang sanggup mengampuni dosa-dosa kita.


Sebab korban apakah yang dapat disetarakan dengan korban Kristus yaitu Anak Allah itu sendiri di atas kayu salib.

Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Janganlah menolak Kristus yang telah mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib bagi pengampunan dosa, sebab di luar Kristus tidak ada keselamatan melainkan hanya penghakiman Allah yang akan membinasakan.

Ibrani 10:26-31


26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.


27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.


28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.


29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?


30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."


31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.


Firman Tuhan mengingatkan kita:


26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.


Dosa di sini bukan sekedar dosa perbuatan, tetapi dosa karena menolak kebenaran yang Tuhan nyatakan.


Jikalau seseorang menolak kebenaran yang Tuhan nyatakan, sebagaimana ketika Musa menyampaikan perintah-perintah Tuhan.


Jikalau ada orang yang melanggar apa yang Tuhan perintahkan melalui Musa, maka tanpa belas kasihan dua atau tiga orang, dia akan binasa atau dihukum mati.


Apalagi ketika seseorang itu menolak atau tidak mau menerima kebenaran bahwa Kristus telah mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib menanggung dosa-dosa kita.


Firman Tuhan berkata:


29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?


Di dalam Kristus Allah memberikan kasih yang terbesar bagi kita. Ketika kita menolak, maka kita akan menghadapi pembalasan murka Allah yang menyala-nyala.


Firman Tuhan berkata:


30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."


31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.


Oleh karena itu, marilah kita sebagai orang-orang yang percaya, bersyukur kepada Tuhan karena kita menjadi orang yang tidak menolak kebenaran akan kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus.


Dia telah mati menanggung dosa kita, ketika kita masih berdosa, durhaka dan menjadi musuh Allah. Supaya kita yang harusnya binasa, beroleh hidup yang kekal.


Jika kita mengenal kebenaran ini, marilah kita tidak menolak Kristus, karena di luar Kristus tidak ada keselamatan, yang ada hanyalah pembalasan murka Allah ada di atas kita.


Karena kita semata-mata adalah orang-orang berdosa.


2. Mengikut Kristus membutuhkan ketekunan untuk memikul salib setiap hari.


Ibrani 10:35-39


35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.


36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.


37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.


38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."


39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.


Kita adalah orang percaya yaitu seorang yang mengikut atau menjadi murid Yesus Kristus.


Tuhan Yesus berkata bahwa, murid tidak pernah melebihi gurunya. Jika gurunya mengalami penderitaan, tantangan, permusuhan dari dunia ini, maka demikian juga murid-muridnya.


Kristus mengalami semuanya itu dan mari kita sebagai orang yang percaya memperlengkapi diri bahwa kita pun akan menghadapi semuanya itu.


Sebagaimana Tuhan sudah katakan, “Barang siapa mau mengikut Aku, dia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Aku.”


Firman Tuhan dalam surat Ibrani menguatkan orang-orang percaya, supaya jangan melepaskan kepercayaan ketika menghadapi segala penderitaan.


Mengapa? Karena firman Tuhan berkata, “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.”


Kita sebagai orang Kristen tidak luput dari kesulitan. Kesulitan pada umumnya dialami orang, namun kesulitan hidup kita karena kita percaya Yesus.


Itulah yang tidak dialami oleh orang lain, tetapi spesifik hanya untuk orang-orang percaya. Firman Tuhan berkata, kamu memerlukan ketekunan.


Tuhan Yesus berkata, kamu perlu menyangkal diri, memikul salib setiap hari.


Ketika kita mengingat bagaimana Kristus mati bagi kita, menyerahkan nyawa-Nya bagi kita ketika kita berdosa, saya percaya setiap kita yang memandang kepada Kristus, senantiasa memiliki kekuatan untuk taat, setia, tekun mengikut Dia.


Itulah yang surat Ibrani katakan:


39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.


Pengikut Kristus adalah orang-orang yang selalu memandang kepada Kristus. Namanya mengikut Kristus artinya Kristus yang selalu ada di depan dan kita selalu mengikuti dari belakang sambil memandang Dia.


Ketika kita memandang Dia, kita ada kekuatan untuk tekun menghadapi segala macam situasi dan kondisi.


Kita menjadi orang-orang yang menang di dalam Tuhan. Mari kita ikut Dia dengan sukacita, dan kita percaya bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita.


Bahkan Dia berkata, “Jika engkau menderita, Aku pun turut menderita dengan engkau.” Dia hidup di dalam kita dan yang membuat kita menang.


Doakan dan renungkan.


* Mengikut Kristus memerlukan ketekunan, supaya sesudah kita melakukan kehendak Allah, kita memperoleh apa yang dijanjikan itu.


* Sebab itu janganlah kita melepaskan kepercayaan kita, karena besar upah yang menantinya.


Jangan berhenti, sebab upah menanti