Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 22 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 10:1-18

Persembahan yang Sempurna


Kita sebagai orang percaya sudah dibayar dengan lunas oleh darah Yesus Kristus, sehingga seluruh dosa-dosa kita diampuni dan dosa-dosa kita tidak diperhitungkan. Itulah yang disebut dengan keselamatan.


Pernahkah kita merenungkan apa yang akan terjadi dengan manusia ketika pengampunan dosa harus dilakukan secara berkala dan berulang-ulang?


Bukankah hal itu berarti manusia tidak pernah suci dari dosa-dosanya? Atau pengampunan dosa itu tidak tuntas untuk menyelesaikan masalah dosa manusia?


Bukankah ini yang dilakukan manusia, yaitu memohon pengampunan dosa berkali-kali dan berulang-ulang karena masih melakukan dosa dan harus memohon pengampunan lagi karena dosa yang diperbuatnya.


Dalam Perjanjian Lama, kita tahu bahwa Imam Besar membawa korbannya setahun sekali bagi dirinya sendiri dan untuk pengampunan dosa bagi umatnya, yakni saat hari pendamaian. Hal itu menunjukan bahwa dosa-dosa mereka tidak pernah tuntas.


Mengapa Tuhan tetap memerintahkan mereka untuk melakukannya padahal korban pengampunan dosa yang berulang kali itu tidak menyelesaikan masalah dosa mereka?


Ibrani 10:1-18


1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.


2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.


3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.


4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.


5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki – tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku –.


6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.”


7 Lalu Aku berkata: “Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku

untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”


8 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –.


9 Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.


10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.


11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.


12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,


13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.


14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.


15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,


16 sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka

sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka

dan menuliskannya dalam akal budi mereka,


17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”


18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.


Jika sudah ada korban pengampunan dosa melalui peribadatan yang dilakukan oleh orang-orang Israel dan diperintahkan dalam Hukum Taurat, mengapa tetap harus ada korban pengampunan dosa yang dilakukan oleh Yesus Kristus? Inilah yang dijelaskan dalam bagian Firman Tuhan di atas.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Korban pengampunan dosa yang dilakukan berulang-ulang mengingatkan bahwa korban-korban tersebut tidak mampu menyempurnakan mereka yang beribadah dan semua itu hanya bayangan dari keselamatan yang sesungguhnya di dalam Kristus.


Ibrani 10:1-3


1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.


2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.


3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.


Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini menolong kita mengerti bahwa korban-korban yang dilakukan pada Perjanjian Lama dan berulang-ulang itu sesungguhnya tidak menyempurnakan orang yang beribadah kepada Tuhan.


Korban-korban itu adalah untuk mengingatkan mereka bahwa mereka adalah orang berdosa.


Hari ini kita sering berpikir kalau kita mengaku dosa maka dosa kita diampuni. Namun apakah kita pasti tidak berdosa lagi atau pasti berbuat dosa lagi.


Kalau kita berbuat dosa lagi lalu mengaku dosa lagi dan diampuni dosanya. Apakah orang seperti ini akan diselamatkan dan menerima hidup kekal?


Ketika orang perlu pengakuan dosa berulang-ulang untuk disucikan, maka sebenarnya di dalam pengakuan dia tidak ada keselamatan.


Karena tidak ada satu titik di dalam hidup manusia yang tidak ada dosanya. Sedangkan tidak ada dosa yang bisa masuk ke surga. Itulah yang digambarkan dalam Perjanjian Lama.


Perjanjian Lama memberitahukan, tanpa penumpahan darah Yesus Kristus sekali untuk selamanya untuk menyucikan kita dari dosa-dosa kita, maka sesungguhnya tidak ada keselamatan.


Oleh karena itu Kristus harus membayar lunas seluruh dosa-dosa kita sampai akhir hayat hidup kita.


Sehingga Tuhan tidak mengingat-ingat lagi dosa kita yang percaya kepada Kristus. Di situlah keselamatan yang kekal terjadi.


Jika setiap dosa kita masih diperhitungkan oleh Allah sampai kita mengakui dosa kita, maka sesungguhnya tidak ada satu titik di dalam hidup kita yang tidak berdosa kepada Tuhan.


Dari situ Perjanjian Lama ingin memberitahukan kepada kita bahwa tidak ada korban apa pun yang dapat menyucikan kita dari dosa.


Korban-korban yang dipersembahkan setiap tahun menunjukan bahwa dosa manusia masih ada dan tidak ada keselamatan di situ.


Keselamatan yang kekal digenapi dan diberitahukan oleh Allah melalui Yesus Kristus.


Hanya Yesus Kristus dan hanya oleh darah-Nya yang kudus dan kekal itu yang sanggup melunasi hutang dosa kita dari sejak kita lahir hingga akhir hidup kita.


Karena itu Alkitab mengatakan bahwa Allah tidak lagi mengingat-ingat dosa kita karena darah Yesus Kristus.


2. Kristus telah duduk di sebelah kanan Allah memberitahukan bahwa karya penebusan di atas kayu salib berkenan kepada Allah dan dengan sempurna menyelamatkan kita yang percaya kepada Kristus.


Ibrani 10:5-12


5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki – tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku –.


6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.”


7 Lalu Aku berkata: “Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku

untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”


8 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –.


9 Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.


10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.


11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.


12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,


Kristus telah mengorbankan diriNya dan mencurahkan darahNya, lalu Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah.


Ini berarti bahwa pekerjaan penebusan sudah selesai, Dia sekarang bertakhta di surga serta Dia yang memperkenankan Allah.


Sehingga barang siapa yang percaya kepada Kristus dan menerima “percikan” darah-Nya, maka dia akan mendapat jaminan pengampunan seluruh dosanya dan itulah jaminan kehidupan yang kekal.


Tidak ada Imam Besar yang dapat menjamin semuanya itu, karena Imam Besar yang di bumi hanya melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan hukum Taurat.


Kristus setelah mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib, Dia duduk di sebelah kanan Allah, yakni di surga.


Hal itu memberitahukan kepada kita bahwa kita yang percaya pada Kristus maka kita diselamatkan dengan sempurna oleh-Nya, karena Dia telah melakukan karya yang sempurna untuk menghapus dosa kita.


Dia berkenan kepada Allah secara sempurna serta duduk di sebelah kanan Allah dengan takhtanya, bertakhta dengan sempurna.


Oleh karena itu, Kristus memiliki kapasitas dan wewenang. Dia juga telah melakukan tugas-tugas penebusan sehingga setiap orang yang percaya, maka akan menerima hidup yang kekal.


Kristus bukan hanya mengorbankan nyawanya, melainkan setelah mengorbankan nyawanya, Dia bangkit dari antara orang mati, naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.


Sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya maka Kristus akan memberikan keselamatan kepada orang itu, karena Dialah yang memiliki wewenang sebagai Anak Allah yang telah menanggung dosa-dosa kita.


Oleh karena itu, marilah kita sebagai orang Kristen agar selalu bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Tuhan yang hidup duduk di sebelah kanan Allah Bapa.


Dia menjadi Pembela kita, apa pun pergumulan hidup kita. Tidak ada yang lebih besar dari kebinasaan.


Kalau kebinasaan itu sudah dihancurkan-Nya untuk memberikan kita hidup kekal; jika dosa-dosa itu dihapuskan dan tidak diperhitungkan oleh karena darah-Nya, maka pergumulan apa lagi yang lebih besar daripada itu semua yang tidak sanggup Tuhan tolong?


Marilah kita percaya kepada Tuhan dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.



Doakan dan renungkan.

* Tanpa penumpahan darah Yesus Kristus sekali untuk selamanya untuk menyucikan kita dari dosa-dosa kita, maka sesungguhnya tidak ada keselamatan.


* Hal itu memberitahukan kepada kita bahwa Dia telah melakukan karya yang sempurna untuk menghapus dosa kita.


Jaminan keselamatan yang pasti