Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 14 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 6:1-8

Peringatan Supaya Jangan Murtad.


Salah satu kebahagiaan dari menanam buah-buahan adalah ketika pohon itu berbuah. Kita sebagai orang percaya adalah ranting dari pokok anggur, yaitu Yesus Kristus. Kita memuliakan Bapa ketika kita berbuah banyak.


Mari kita hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berbuah, supaya Bapa di surga menjadi senang melihat anak-anak-Nya yang mencintai Dia.


Tuhan Yesus memperingati kita agar kita waspada ketika kehidupan kita tidak berbuah. Pohon itu dikenal dari buahnya, pokok anggur itu adalah Tuhan Yesus dan kita ini adalah carang-carangnya.


Tuhan menginginkan kita yang percaya kepada-Nya untuk berbuah, sebab Ia memberikan hidup rohani itu dan memberikan kuasa untuk kita menghasilkan buah-buah surgawi. Tuhan Yesus berkata bahwa pohon itu dikenal dari buahnya, jikalau pohon itu baik maka buahnya juga baik.


Kita yang melekat kepada Kristus pasti akan dimampukan Tuhan untuk berbuah. Mari kita konsentrasi dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita dan mengesampingkan hal-hal yang bukan hal utama, yang mengganggu dan membuat kita tidak dapat berbuah.


Mari kita konsentrasi dan melekat kepada Tuhan Yesus dan hidup semakin serupa dengan Dia, sehingga kita boleh menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.


Ibrani 6:1-8


1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,


2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.


3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.


4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,


5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,


6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.


7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;


8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.


Orang-orang Kristen pada masa penulis Ibrani selain menghadapi kesusahan hidup, mereka banyak memiliki pergumulan. Saat itu ada ajaran dari Yudaisme yang membuat mereka selalu berdiskusi tentang hal-hal yang mendasar mengenai iman Kristen.


Mereka tidak meyakini dengan baik, sehingga mereka lupa bahwa mereka harus bertumbuh di dalam Kristus.


Ketika kita menerima hidup dari Tuhan, pasti ada tanda kehidupan yang keluar dari kehidupan itu sendiri, yaitu pertumbuhan yang nyata dari buah yang dihasilkan. Yang penulis Ibrani kehendaki adalah supaya orang-orang Kristen dapat bertumbuh dan mulai berbuah.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Marilah kita melanjutkan pertumbuhan iman kita ke arah Kristus untuk menjadi dewasa dalam Kristus.


Ibrani 6:1-3


1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,


2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.


3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.


Kita bisa terjebak untuk terus berdiskusi seputar dasar iman Kristen. Hal ini bisa terjadi karena adanya banyak tantangan dari luar. Kita sering lupa bahwa kita sebagai orang Kristen harus bertumbuh di dalam Tuhan.


Bertumbuh di dalam Tuhan itu artinya kita harus berbuah dari apa yang telah Tuhan tanamkan dalam diri kita, yaitu hidup yang kekal itu. Tuhan menginginkan kehidupan kita bisa dinikmati bagi orang di sekitar kita.


Arti dinikmati adalah mereka bisa melihat kehidupan Kristus dalam hidup kita. Namun, sebagai orang Kristen kita sering lupa bahwa kita harus bertumbuh. Kita malah melakukan hal-hal yang kita senangi. Kita tidak menyatakan keindahan Tuhan Yesus di dalam hidup kita.


Jemaat pada masa itu terus bergumul dan berbicara tentang dasar-dasar iman Kristen, karena mereka menghadapi tantangan Yudaisme. Tantangan seperti itu sering membuat orang Kristen mengalami distraksi atau membuatnya tidak konsentrasi kepada apa yang patut dihidupi.


Hidup orang Kristen yang terjebak, tidak mencerminkan keindahan Kristus bagi dunia. Kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan memanggil kita dari dunia ini untuk memberitakan dan mewartakan kasih-Nya.


Kita ini adalah keluarga surga. Marilah kita hidup berkonsentrasi untuk hidup di dalam Tuhan Yesus dan mengalami transformasi dalam hidup kita oleh pekerjaan Roh Kudus.


Orang-orang yang mengenal kita pun bisa melihat akan kuasa kasih dan keindahan Tuhan Yesus dalam hidup kita, agar mereka yang belum mengenal, bisa percaya juga kepada-Nya.


2. Keselamatan di dalam Kristus diterima melalui keputusan kita pribadi untuk percaya Kristus bukan karena kegiatan di gereja atau karena kebaktian di gereja.


Ibrani 6:4-8


4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,


5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,


6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.


7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;


8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.


Bagian ini merujuk kepada apa yang dialami oleh orang-orang Israel setelah mereka keluar dari tanah Mesir dan hal itu dikarenakan anugerah Tuhan. Anak-anak sulung mereka tidak mati, karena ada darah di pintu rumah mereka. Namun, anak-anak sulung orang Mesir itu semuanya meninggal dunia.


Mereka mengalami mujizat Allah yang dinyatakan, seperti mereka melihat Laut Teberau yang dibelah menjadi dua dengan kuasa Allah dan bagaimana mereka bisa mendapatkan air serta makan manna. Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari tanah Mesir dan mengalami anugerah Allah itu.


Mereka inilah yang dimaksud dalam firman Tuhan,” …mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, …”


Mereka murtad lagi, artinya tidak percaya kepada Allah. Oleh karena itu, tidak seorang pun di antara mereka, kecuali Yosua dan Kaleb, yang bisa masuk ke tanah perjanjian.


Pengalaman dari orang-orang Israel itulah yang diingatkan penulis Ibrani kepada orang-orang Kristen Yahudi. Mereka mengenal Yehovah, penebusan Allah, janji Allah tentang Mesias, dan Yesus Kristus. Firman Tuhan berkata bahwa mereka mengalami apa yang seharusnya dialami orang Kristen.


Pengalaman itu tidak membuat mereka menjadi orang Kristen yang bersungguh-sungguh sudah diselamatkan. Mereka berada di dalam komunitas orang percaya dan melihat akan apa yang Tuhan berikan kepada orang-orang percaya akan kuasa dan kasih Allah.


Hal itu tidak sama dengan mereka mengalami sendiri akan kasih Tuhan, yaitu mereka percaya kepada Yesus Kristus. Apa yang terjadi dengan orang-orang Kristen Yahudi kepada siapa surat ini ditunjukkan, bisa terjadi pada kita, seperti kita yang terbiasa bersama-sama dengan kumpulan orang percaya di gereja.


Kita mungkin aktif melayani dan melihat sendiri kesaksian orang-orang beserta pengalaman rohani yang luar biasa. Namun, sangat disayangkan jika sesungguhnya kita bukan bagian dari orang-orang percaya, karena kita belum menerima Kristus di dalam hidup kita.


Jikalau kita belum menerima Kristus di dalam hidup kita, maka kita tidak akan pernah bisa berbuah. Jika kita sering ke gereja, tetapi belum ada buah yang terlihat dan kita tetap seperti manusia lama, marilah mengintrospeksi diri!


Jangan sampai kita sudah sekian lama bersama di gereja, tetapi kita bukan menjadi bagian dari orang-orang percaya. Hal itu akan membuat kita tidak memiliki kuasa Roh Kudus untuk berbuah di dalam Kristus dan menyatakan keindahan-Nya.


Ada banyak manusia yang tidak memuliakan Tuhan dan kalah secara rohani, sebab mereka tidak memiliki Roh Kudus yang diberikan kepada orang-orang percaya. Mari kita orang yang bijaksana selalu introspeksi diri supaya kita tidak menyesal dalam hidup ini.


Doakan dan renungkan


* Terus berkutat pada hal-hal dasar iman tidak membuat kita bertumbuh dan berbuah dalam Dia. Tuhan memanggil kita untuk mewartakan kasih-Nya.


* Orang yang selalu pergi ke gereja dan aktif melayani bukan selalu berarti orang tersebut percaya kepada Yesus Kristus.


Bertumbuh dan Berbuahlah!