Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 12 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 5:1-10

Yesus Sebagai Imam Besar


Bagaimana Tuhan menggenapi janjinya akan Mesias dengan kedatangan Yesus Kristus?


Ketika kita mempelajari Firman Tuhan, kita baru mengerti, tanpa rancangan dan penggenapan dari Tuhan, tidak mungkin semuanya akan terjadi.


Kita yang mengenal Kristus tahu bahwa semuanya terjadi dengan penggenapan di dalam diri Yesus Kristus.


Untuk memahami sesuatu, kita memerlukan data yang memadai untuk memiliki perspektif secara menyeluruh.


Demikian juga dalam kita mengenal Yesus Kristus, ketika kita memahami Dia hanya dari satu sudut pandang saja, maka kita akan mendapatkan kesan dan pesan yang berbeda.


Natal adalah peristiwa memperingati kelahiran Yesus Kristus di kota Betlehem, namun kebenaran eksistensi Yesus Kristus dengan kelahiran-Nya dari perawan Maria bukan kebenaran eksistensi yang menyeluruh.


Yesus Kristus sering berkata “Aku datang” bukan “Aku lahir”, hal ini memberitahukan bahwa kelahiran Dia bukanlah awal eksistensinya, sebab Ia memiliki pra eksistensi.


Ketika kita mempelajari Alkitab, barulah kita bisa mendapatkan totalitas dan keseluruhan dari pengenalan kita akan Yesus Kristus bahwa Ia adalah Mesias Anak Allah.


Ibrani 5:1-10


1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.


2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,


3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.


4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.


5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,


6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”


7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.


8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,


9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,


10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.


Penulis surat Ibrani kembali menggunakan firman Allah dalam perjanjian lama sebagai tipologi daripada Yesus Kristus.


Perjanjian Lama memberitahukan bahwa Yesus Kristus bukan tiba-tiba datang tanpa pernyataan Allah secara detail dan lengkap.


Bagian ini penulis surat Ibrani hendak mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah imam besar menurut Melkisedek, bukan menurut Harun. Mengapa demikian?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung bersamaan dengan itu Ia adalah Raja di atas segala raja.


Ibrani 5:4-6


4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.


5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,


6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”


Di dalam Perjanjian Lama ketika nubuatan diberikan tentang siapakah Mesias, maka Mesias adalah raja di atas segala raja, namun Mesias juga adalah Imam Besar Agung.


Perjanjian Lama memberitahukan bahwa Mesias menjadi Imam Besar Agung tidak menurut Harun, tetapi menurut Melkisedek.


Jika Mesias adalah Imam Besar Agung menurut Harun, maka dia tidak bisa menjadi Raja di atas segala raja, karena imam besar Harun hanyalah imam besar tetapi bukan raja.


Sedangkan menurut Melkisedek, imam besar adalah Raja Salem yaitu raja di Yerusalem yang percaya kepada El-Elyon yaitu Yahweh.


Sehingga Yesus Kristus bukan dari keturunan Harun, tetapi dari Daud atau keturunan Yehuda.


Mazmur 110:1-2


1 Mazmur Daud. Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”


2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan Tuhan dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!


Ayat ini merupakan nubuatan mengenai Mesias, terkait dengan Raja di atas segala raja, yaitu Raja yang duduk di atas takhta Daud selama-lamanya.


Mazmur 110:4


4 Tuhan telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.”


Ayat ini berbicara tentang keimam besaran daripada Mesias, dan pada saat yang sama Dia adalah Raja di atas segala raja.


Betapa sulitnya seorang Mesias dapat menggenapi dua hal di dalam diriNya. Pertama Dia harus menjadi Imam Besar, dan yang kedua Dia harus menjadi Raja di atas segala raja.


Perjanjian lama memberikan nubuatan yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia.


Ketika Allah menyatakan siapakah Yesus Kristus, maka kita tahu bahwa Yesus Kristuslah yang menggenapi rancangan Tuhan, karena Dialah penyataan Allah kepada kita supaya kita boleh mengenal Dia.


Kristus adalah Imam Besar Agung selama-lamanya bagi kita, dan Dia Raja di atas segala raja di dalam kekekalan itu. Mari kita selalu menyembah dan selalu datang kepada Dia dalam hidup kita.



2. Yesus Kristus menggenapi karakteristik dari seorang imam besar yang turut merasakan kelemahan-kelemahan kita dan yang terbesar adalah kematian atau maut yang Ia tanggung pada diri-Nya sendiri karena memang Ia memiliki kapasitas untuk menanggungnya dan Ia menang atasnya.


Ibrani 5:7-9


7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.


8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,


9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,


Salah satu karakteristik penting seorang imam besar adalah, dia turut merasakan segala kelemahan kita, karena imam besar mewakili kita di hadapan Tuhan.


Jika dia tidak turut merasakan kelemahan kita, dia tidak bisa menjadi imam besar bagi kita.


Yesus Kristus melakukan hal yang sangat signifikan, karena Kristus bukan saja turut merasakan dalam ranah afektif atau perasaan, tetapi Kristus turut merasakan dalam ranah eksistensi.


Yesus Kristus turut merasakan kehidupan kita, sampai Dia juga merasakan kematian bagi kita.


Tidak ada seorang imam besar yang sampai kepada titik itu. Yesus Kristus membawa bukan korban hewan, tetapi Dia membawa diri-Nya sendiri sebagai korban penebusan di hadapan Allah.


Firman Tuhan berkata bahwa, “Dia sebagai manusia menyampaikan permohonan doa dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut”.


Yesus pun menghadapi maut sebagaimana setiap kita menghadapinya. Dia menghadapi maut dan Dia menang atas nya.


Dia menghadapi maut bukan karena Dia pernah berbuat dosa, Dia tidak ada dosa sama sekali, tetapi Dia menghadapi maut karena kita, supaya Dia menjadi Imam Besar bagi kita.


Masalah terbesar yang paling mengerikan dalam hidup manusia adalah kematian. Tidak ada seorang manusia yang dapat menang atas kematian, dan Kristus turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.


Apakah pergumulan atau penderitaan lainnya yang tidak sanggup Dia tolong? Jika kematian Dia hadapi dan Dia menang atasnya, karena Dia bangkit dari orang mati dan hidup selama-lamanya. Sehingga kita dapat mengandalkan Dia di dalam segala sesuatu.


Meskipun suatu saat kita menghadapi maut, tapi Yesus berkata “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, dia akan hidup walaupun dia sudah mati.”


Inilah yang Tuhan berikan kepada kita, yaitu hidup yang kekal yang melampaui kekuatan manusia.


Oleh karena itu, ketika kita menghadapi pergumulan hidup, ingatlah bahwa Kristus sudah menghadapi maut dan Dia menang atas nya demi kita yang suatu saat akan menghadapi kematian itu.


Tidak ada perkara yang begitu besar yang Dia tidak sanggup tolong, karena perkara terbesar yang menjadi musuh kita yaitu maut sudah Dia kalahkan. Mari kita bersandar kepada dia.


Doakan dan renungkan.


* Salah satu karakteristik penting seorang imam besar adalah, dia turut merasakan segala kelemahan kita, karena imam besar mewakili kita di hadapan Tuhan.


* Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung kita, karena Ia telah turut merasakan kehidupan bahkan kematian kita, saat Ia membawa diri-Nya sendiri sebagai korban penebusan dosa.


Pembelaku mengerti kelemahanku