Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 09 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 3 : 7-19

Binasa Karena Murtad.


Kata menyesal merupakan kata yang tidak menyenangkan.


Menyesal terjadi setelah peristiwa terjadi dan kita tidak bisa memperbaiki atau mengulangnya, oleh karena itu, penting kita sebagai orang percaya harus setiap hari bercermin.


Bukan bercermin di hadapan kaca, namun bercermin di hadapan firman Allah, sehingga kita bisa lebih mengenal keberadaan kita saat ini.


Kita pernah mendengar kata terlena.


Terlena terjadi tanpa disadari karena dipengaruhi oleh sesuatu yang membuai kita, terlena dapat berakibat fatal, selalu kita nikmati tetapi ada terlena yang kurang bahaya tetapi ada terlena yang sangat bahaya.


Kita sebagai orang yang mengaku Kristen dapat terlena dengan pengakuan itu, pengakuan kita orang Kristen tidak selalu sama dengan pengakuan kita bahwa kita percaya kepada Yesus juruselamat kita dan Tuhan kita.


Pengakuan kita ini orang Kristen dapat terjadi karena kita sudah terlena di dalam lingkungan gereja bersama-sama dengan orang Kristen. Bahkan bisa saja seseorang tersebut sudah dibaptis karena dia melihat teman-teman gerejanya dibaptis namun sesungguhnya dia belum menjadi orang percaya.


Bagaimana kita sebagai orang percaya mewaspadai saudara-saudara kita agar mereka tidak sampai terlena sehingga akhirnya terlanjur?


Ibrani 3 : 7-19


7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,


8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,


9 di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.


10 Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,


11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."


12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.


13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.


14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.


15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,

janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",


16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?


17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?


18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?


19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.


Nasehat surat Ibrani ini bukan tanpa realitas, karena nasehat ini memang pertama-tama diberikan kepada orang-orang Kristen yang adalah orang-orang Yahudi, karena kekristenan berakar dari Perjanjian Lama.


Penulis Ibrani mengingatkan jika seorang Yahudi yang mengaku Kristen tetapi tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka sesungguhnya ia murtad.


Mengapa demikian? Karena Yesus Kristus sendiri itu adalah Yehova, bukankah orang-orang Yahudi percaya kepada Yehova, tetapi jika mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus maka mereka murtad dari kepercayaan mereka.


Maka gambaran yang dipakai adalah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir namun tidak pernah masuk ke tanah perjanjian.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Sebagai orang Kristen, kita harus saling menasehati di dalam Tuhan supaya tidak ada seorangpun yang tertipu oleh tipu daya dosa sehingga hatinya tegar dan tidak percaya kepada Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.


Ibrani 3 : 12-13


12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.


13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.


Orang Israel keluar dari tanah Mesir dapat dilihat sebagai umat Allah yang keluar dari tanah Mesir, namun dari perjalanan mereka maka kita mendapatkan sesungguhnya mereka bukanlah orang yang percaya kepada Allah, sehingga akhirnya mereka tidak masuk ke dalam tanah perjanjian yaitu keluar dari tanah Mesir.


Ini sebuah gambaran yang diberikan oleh surat Ibrani, bahwa jangan sampai kita sebagai orang Kristen dengan mengaku Kristen tetapi sebetulnya kekristenan kita sebatas nominal yaitu sebatas nama saja, namun tidak sampai dengan hakekatnya.


Hal ini bisa terjadi kalau kita ada selalu bersama dengan orang Kristen, berkumpul dan selalu bersama di gereja dan akhirnya ikut-ikutan dibaptis bersama orang Kristen, sehingga kita lupa bahwa kekristenan itu bukan agama yang tercantum tetapi Kristus yang tinggal di hati seorang percaya.


Orang-orang yang mengaku dirinya Kristen tetapi Kristen nominal bisa menjadi orang yang menyesal karena dia tidak mendapat bagian di dalam Yesus Kristus.


Mengapa firman Tuhan selalu menasehatkan kita agar kita masuk dan terlibat di dalam persekutuan orang-orang percaya?


Agar kita saling menasehati dengan firman Allah sehingga melaluinya jikalau ada orang-orang Kristen yang sifatnya nominal, di dalam anugerah Tuhan, roh kudus mencelikan mata rohaninya dan dia menjadi orang yang sungguh-sungguh anak Tuhan.


Kita sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita menguatkan, menolong, menyampaikan firman Allah, memberitakan kabar baik juga kepada orang-orang yang dekat dan bergaul dengan kita, karena ada orang-orang tertentu yang tersamarkan seperti orang Kristen tetapi sesungguhnya dia belum dilahirkan kembali.


2. Ingatlah bahwa keluar dari tanah Mesir tidak sama dengan masuk ke tanah Perjanjian, masuk ke gereja tidak sama dengan mengambil bagian di dalam Kristus yang nyata dari ketaatan kita kepada Kristus karena kasih.


Ibrani 3 : 14-19


14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.


15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,

janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",


16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?


17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?


18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?


19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.


Ketidakpercayaan akan nampak di dalam pelbagai bentuk kenyataan dalam kehidupan seseorang.


Iman kepada Kristus juga akan nampak dalam pelbagai aspek kehidupan seseorang.


Iman tidak dapat disembunyikan, tidak percaya juga tidak dapat disembunyikan.


Orang-orang Israel yang keluar dari tanah Mesir, tidak sama ketika mereka masuk ke tanah perjanjian.


Sebagai orang percaya, kita bisa melihat apakah kita memiliki kepercayaan yang sejati.


Kita bisa melihatnya dari apakah kita memiliki kasih kepada Kristus dan kasih itu nyata di dalam ketaatan kita kepada Kristus secara absolut.


Jika kita percaya kepada Kristus, karena kasih Kristus yang menggerakkan kita, kita pasti akan mengasihi dia dengan mentaati dia.


Itu adalah buah yang nyata.


Jikalau kita mengakui diri kita Kristen, kita mengaku percaya Yesus, tetapi tidak ada kenyataan kita rela membayar harga bagi Dia, kita mau taat sepenuhnya kepada Dia, kita mencintai Dia.


Jika tidak ada itu, mari kita pelu merendahkan hati kita, mari bercermin di hadapan firman Allah dan belajar introspeksi diri dan mohon Roh Kudus mencelikkan mata rohani kita.


Jika masih bisa dikatakan bagi kita, pada hari ini, artinya Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk waspada kepada sifat yang terlena atau tersamarkan.


Mari kita bercermin dari firman Allah dan mohon Roh Kudus mencelikkan mata rohani kita.


Jika kita berkata kita percaya Tuhan Yesus tetapi kita sama sekali tidak peduli dengan apa yang Tuhan Yesus inginkan, maka kita perlu introspeksi, bercermin dari firman Allah dan dengan rendah hati mohon Roh Kudus mencelikkan mata rohani kita.


Doakan dan renungkan.


* Siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?


* Jika kita percaya Tuhan Yesus tapi sama sekali tidak peduli dengan apa yang Tuhan Yesus inginkan, maka kita perlu introspeksi dan mohon Roh Kudus mencelikkan mata rohani kita.


Percaya? Mari taat!