Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 05 September 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Ibrani 1:7-14

Anak Allah Lebih Tinggi dari pada Malaikat-Malaikat.


Sebagai manusia yang hidup di dunia ini, kita harus selalu memahami akan dua hal, yaitu yang bersifat kekal dan yang bersifat sementara.


Kedua hal ini menjadi bagian dalam kehidupan kita, jika kita mengabaikan salah satunya, maka kita tidak dapat hidup sebagaimana seharusnya.


Oleh karena itu, kita yang hidup dalam kesementaraan ini perlu sadar bahwa kita perlu kekekalan, dan kita hidup menerima kekekalan, sehingga kita harus menghargai kesementaraan yang Tuhan berikan kepada kita.


Apakah yang manusia miliki di dalam kehidupan ini ada yang bersifat tetap untuk selama-lamanya? Tidak ada bukan?


Namun apakah yang orang percaya miliki ada yang bersifatnya tetap untuk selama-lamanya? Ada, yaitu Yesus Kristus yang menjadi milik kita selama-lamanya dan kita menjadi milik-Nya selama-lamanya.


Segala sesuatu terus berubah dan akan lewat atau lenyap. Apa yang kita harapkan dari segala sesuatu yang lewat dan lenyap itu di dalam dunia ini? Semua berubah dan satu kali kita harus meninggalkan semuanya.


Tidak salah kita menikmati berkat Tuhan di dunia ini meskipun sementara, namun jangan sampai kita menukarkan kekekalan dengan sementara.


Jika kita menukar kekekalan dengan sementara, yang kita dapat adalah nihil, kosong, hampa.


Kita lahir ke dunia tidak membawa apapun, kita pun akan meninggalkan segala sesuatu yang kita punya.


Semua kita tinggalkan, kecuali Yesus Kristus yang tidak pernah berubah, Dia tetap bersama dengan kita orang percaya, bahkan kita akan bersama-sama dengan Dia.


Kekayaan orang percaya yang berharga satu-satunya hanyalah Yesus Kristus.


Sudahkah kita menyelami betapa berbahagianya kita orang percaya dimiliki oleh Kristus dan kita memiliki Kristus? Terdapat sebuah lagu yang berbunyi “Memiliki Yesus, memiliki segala-galanya.”


Ibrani 1:7-14


7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”


8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.


9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.”


10 Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.


11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;


12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.”


13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?”


14 Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?


Ketika kita membaca dan merenungkan bagian firman Tuhan ini dengan baik, ada satu kata yang bisa kita dapatkan yang tidak tercantum di dalamnya, yaitu “pengharapan”.


Hanya di dalam Yesus Kristus ada pengharapan, tanpa Yesus Kristus dalam hidup kita, hidup kita tidak ada harapan, karena semua berubah dan semua lenyap.


Kita tidak memiliki apapun, termasuk kita pun akan binasa. Tetapi kita mengenal Yesus Kristus yang tidak berubah, yang kekal selama-lamanya.


Dia setia, Dia memegang janjinya dan Dia melampaui segala sesuatu.


Kita perlu bersyukur boleh mengenal Yesus Kristus dan kita punya pengharapan, bukan hanya sementara tetapi di dalam kekekalan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.


Ibrani 1:10-12


10 Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.


11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;


12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.”


Bagian ini sangat menyentuh hati, kita kagum dengan segala sesuatu yang kita lihat dan bersifat materi, kita bisa menikmati semuanya.


Kita merasa bahwa yang kita saksikan atau alami akan tetap selama-lamanya, tetapi yang kita nikmati ataupun lihat tidak akan tetap selama-lamanya.


Semuanya adalah bagian dari ciptaan Allah, tetapi yang tetap adalah Allah itu sendiri, dan Dia adalah Yesus Kristus.


Alkitab mengatakan bahwa semua ciptaan Allah akan binasa, tetapi Yesus Kristus tetap ada.


Seluruhnya yang merupakan ciptaan akan usang, seperti pakaian, jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah.


Kata “Engkau gulungkan mereka” tidak berarti semata-mata secara natural terjadi, tetapi ada pekerjaan dari Yesus Kristus.


Alkitab berkata, tetapi Engkau yaitu Yesus Kristus tetap sama dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.


Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Ia pernah berkata, “Di mana Aku berada, maka orang-orang percaya akan berada bersama-sama dengan Aku.”


Langit dan bumi akan usang, tetapi orang-orang percaya tidak akan binasa, dan akan bersama-sama dengan Yesus Kristus di dalam kekekalan.


Oleh karena itu, jangan pernah menukarkan, yang kekal dengan yang sementara.


Jangan menukarkan Yesus Kristus dengan apapun di dunia ini, termasuk keberuntungan, keuntungan, uang, jabatan, jodoh, pendidikan ataupun kesukaan.


Ketika kita menukarkan itu, yang kita miliki menjadi nihil.


Namun ketika kita berpegang erat kepada Yesus Kristus, kita bisa menikmati kesementaraan itu sebagai berkat Tuhan, dan menjadi bernilai karena ada kekekalan di dalam yang kita kerjakan bagi Dia.


Oleh karena itu Alkitab berkata, jerih payahmu di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia, karena Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.


2. Yesus Kristus telah menggenapi keadilan Allah melalui penderitaan-Nya mati di atas kayu salib dan Ia telah menang, penderitaan diganti dengan sukacita.


Ibrani 1:9,13


9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.”


13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?”


Alkitab memberitahukan tentang Yesus Kristus bahwa Dia mencintai keadilan dan membenci kefasikan.


Sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Mu.


Yesus Kristus mencintai keadilan bukan kefasikan. Keadilan berbicara tentang keadilan Allah dan tentang hukum-hukum Allah yang harus digenapi.


Yesus mencintai keadilan itu nyata ketika Dia datang dan rela mati di atas kayu salib untuk menggenapi hukum-hukum Allah.


Di atas kayu salib kita mengenal kasih Allah yang besar dan juga keadilan Allah dinyatakan.


Tanpa Kristus mati di atas kayu salib, maka keadilan Allah bagi kita adalah kebinasaan kita, karena kita akan diukur dengan seluruh hukum-hukum Allah dan Allah berkata upah dosa ialah maut.


Kristus menggenapi keadilan Allah, Dia menanggung maut atas kita, dosa kita, dan kebinasaan kita, dengan mati di atas kayu salib, supaya kita yang binasa, ketika kita percaya kepadaNya diberikan hidup yang kekal.


Karya Kristus menyukakan hati Allah dan merupakan karya yang harum, karena Dialah yang benar dan kudus.


Kristus rela menderita dan menjadi kesukaan bagi Dia, karena Dia menang atas segala sesuatu dan menyelesaikan keadilan Allah, sehingga barangsiapa yang percaya kepada Dia dibenarkan di dalam Kristus.


Alkitab mengatakan bahwa, Allah telah mengurapi Yesus Kristus dengan minyak sebagai tanda kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Mu.


Dia di atas jauh daripada teman-teman sekutuNya, tidak ada yang setara dengan Dia. Bahkan Alkitab berkata, duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.


Yesus Kristus telah datang menjadi manusia, Dia menjadi Sahabat dan Penebus kita, tetapi jangan lupa, Dia adalah Raja di atas segala raja, tidak ada kekuasaan manapun di dunia ini yang tidak takluk di bawah kaki-Nya.


Mari kita menghormati Dia, mari kita menjadikan Dia Tuhan atas hidup kita, bukan lagi diriku ataupun keakuanku yang hidup dalam diriku, tetapi Kristus yang hidup dalam diriku.


Kita tidak akan menyesal jika Kristus menjadi Tuhan atas hidup kita dan kita melayani Dia.


Doakan dan renungkan.


* Segala sesuatu di dunia ini terus berubah dan lenyap. Apa yang kita harapkan? Satu kali kita harus meninggalkan semuanya.


* Kita diijinkan Tuhan untuk menikmati berkatNya di dunia, namun jangan sampai kita menukarkan kekekalan dengan kesementaraan.

Yang Kekal harus No 1