Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 27 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Titus 1:5-16

Tugas Titus Di Kreta -- Syarat-Syarat Bagi Penatua, Penilik Jemaat


Perjanjian Lama mengatakan bahwa nilai seorang manusia adalah nyawa ganti nyawa. Tuhan Yesus berkata tidak ada yang dapat menggantikan seorang manusia bahkan seluruh dunia ini tidak sepadan dengan satu nyawa manusia.


Pertanyaannya sebagai orang percaya, berapa nilai diri kita? Nilai diri kita adalah di dalam Yesus Kristus yang sudah menebus kita. Betapa berharganya hidup kita karena kita telah dibayar lunas oleh nyawa Yesus Kristus.


Apakah Anda meyakini tidak ada orang Kristen kelas 1 dan kelas 2 di dunia ini?


Maksudnya orang Kristen kelas 1 adalah orang Kristen yang harus memiliki kriteria kekristenan yang tinggi dan ketat. Orang Kristen kelas 2 adalah orang Kristen yang boleh tidak memiliki kriteria yang tinggi dan ketat.


Semua orang Kristen patut hidup seturut dengan injil. Ada kalanya orang Kristen berpandangan bahwa jika ia seorang pendeta atau hamba Tuhan, maka ia memiliki kualitas kekristenan yang tinggi.


Sedangkan orang Kristen yang diluar itu, yang hanya bekerja atau berdagang, dia tidak perlu menjadi orang Kristen dengan kualitas yang terbaik.


Kita harus menyadari dimanapun Tuhan tempatkan kita, kita ini adalah gambaran akan Siapa yang kita imani, yaitu Yesus Kristus.


Orang dunia tidak membedakannya, dunia akan mengatakan bahwa bukankah kamu pengikut Kristus?


Jikalau hidup kita tidak sesuai dengan panggilan kita, maka kita sedang mempertaruhkan nama Yesus Kristus, apapun pekerjaan Anda.

Titus 1:5-16


5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,


6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.


7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,


8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri


9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.


10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.


11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.


12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."


13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,


14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.


15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.


16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.


Bagian firman Tuhan hari ini memberikan penjelasan mengapa Titus ditempatkan oleh rasul Paulus di pulau Kreta.


Yaitu agar mempersiapkan para penatua di tiap kota di pulau itu untuk memelihara jemaat Allah. Bagian ini memberikan penjelasan kriteria seperti apakah penatua yang pantas untuk dipilih oleh Titus.


Apakah kriteria seperti ini hanya untuk panatua saja, atau pendeta atau aktifis saja? Tentu tidak.


Mengapa para penatua diberikan kriteria yang cukup ketat dan tinggi? Karena para panatua ini yang akan memberikan pimpinan, bimbingan, pengajaran, tuntunan dan keteladanan.


Mereka adalah orang yang dilihat oleh orang-orang Kristen lainnya, sehingga meskipun Alkitab mengajarkan kriteria tentang penatua, tetapi yang dimaksud adalah agar orang Kristen tidak terkecuali harus memiliki kehidupan yang Tuhan inginkan, seperti yang tercantum di dalam kitab suci.


Bukankah kita semua orang percaya yang ditebus oleh darah yang mahal, apa yang kita responi terhadap pengorbanan Kristus bagi kita?

Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Sebagai orang percaya, kita perlu hidup sedemikian sehingga kita tidak menjadi contoh yang tidak baik bagi orang lain.

Titus 1:5-8


5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,


6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.


7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,


8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri


Inilah yang menjadi ukuran seorang panatua yang melayani jemaat Tuhan. Ukuran itu dimulai dari keluarga.


Keluarga haruslah keluarga yang cinta Tuhan. Kemudian berbicara mengenai karakter dari seorang penatua yaitu karakter yang tidak menjadi batu sandungan.


Yang menyatakan diri sebagai orang yang dapat menguasai diri, yang tidak hidup di dalam keserakahan, duniawi atau materialistik.


Tetapi orang yang suka berbuat baik, orang yang bijaksana di dalam mengambil keputusan, orang yang adil kepada orang lain dan dapat menguasai dirinya.


Itulah yang rasul Paulus tuliskan kepada Titus. Namun ketika kita membaca bagian ini, bukankah orang Kristen harus seperti ini juga?


Orang Kristen tidak boleh mempunyai keluarga yang sembarangan, dimana orangtua Kristen menelantarkan anaknya, membiarkan anaknya untuk tidak percaya kepada Tuhan Yesus.


Jika orangtua tidak memberikan contoh yang baik, bukankah hal itu menyakiti hati Tuhan?


Bukankah orang Kristen juga harus menguasai diri, tidak materialistik, tidak serakah? Tetapi orang Kristen suka berbuat baik, bijaksana dalam hidup, adil kepada semua orang.


Sebagai orang Kristen kita harus hidup seperti itu, tentu bukan dengan kekuatan kita tapi bergantung kepada Kristus, agar kita tidak menjadi contoh yang tidak baik bagi orang lain.


Pertama tentu bagi keluarga kita, yang kedua bagi orang-orang percaya, namun yang ketiga yang sangat penting juga adalah bagi orang-orang yang belum percaya, agar hidup kita menjadi kesaksian Kristus bagi dunia.

2. Sebagai orang percaya, kita patut mengenal kebenaran dan hidup di dalamnya agar kita dapat mempertanggungjawabkan iman kita dihadapan orang lain.


Titus 1:9-11


9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.


10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.


11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.


Seorang penatua adalah seorang yang melayani Tuhan di gereja. Salah satu pelayanan yang sangat penting adalah harus mengajar dan menasehati.


Alkitab mengatakan seorang penatua itu harus berpegang kepada perkataaan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat.


Artinya seorang penatua yang dipanggil Titus karena panggilan pelayanannya mengajar dan menasehati, maka dia adalah seorang yang harus belajar firman Allah dengan sungguh-sungguh dan hidup di dalam-Nya.


Karena barang siapa yang ingin mengajar, maka dia memiliki tanggung jawab yang sangat besar di hadapan Tuhan, karena jikalau dia mengajar ajaran yang tidak sehat, dia bertanggung jawab di hadapan Tuhan.


Disitulah penatua yang dipilih haruslah orang yang berpegang pada perkataan yang benar sesuai dengan ajaran yang sehat.


Apa yang rasul Paulus sampaikan kepada Titus bukan saja untuk mengajar orang percaya, namun mereka juga perlu menjadi orang-orang yang sanggup menghadapi mereka yang memberikan ajaran-ajaran yang berbeda.


Disinilah peran sebagai orang percaya, bukan hanya penatua yang butuh berpegang kepada kebenaran dan mengerti ajaran sehat.


Namun sebagai orang percaya, bukankah kita juga perlu berpegang kepada kebenaran dan mengerti ajaran sehat dan hidup di dalamnya?


Karena kita berhadapan dengan orang-orang yang menentang atau kontra dan yang ragu kepada Injil.


Kita sebagai saksi Kristus perlu menyampaikan kebenaran dengan lemah lembut, dengan sungguh-sungguh dan hidup menjadi kesaksian bagi mereka.


Sehingga mereka tidak sanggup berkata-kata yang lain, kecuali mereka mengaminkan apa yang kita katakan.


Bagaimana dengan anda, apakah anda sebagai orang percaya adalah orang yang selalu merindukan firman Tuhan serta membaca dan menghidupi-Nya.


Dan berpegang kepada ajaran sehat, sehingga anda bisa dipakai Tuhan menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kebenaran bagi orang yang ragu, menolong mereka mengenal kebenaran.


Bagi para penentang supaya mereka tidak ada alasan untuk menjelek-jelekkan kehidupan orang percaya.


Doakan dan renungkan.


* Inilah yang menjadi ukuran seorang panatua yang melayani jemaat Tuhan. Keluarganya haruslah mencintai Tuhan.


* Panggilan pelayanannya mengajar dan menasehati, sehingga dia harus belajar firman Allah dengan sungguh-sungguh dan hidup di dalam-Nya.


Syarat dan Ketentuan penatua