Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 25 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku

2 Timotius 4:9-22

Pesan Terakhir; Salam


Perjalanan hidup orang Kristen seperti perjalanan masuk ke dalam pintu yang sesak, yakni sebuah perjalanan pengabdian yang tidak populer.


Apakah kita memiliki keyakinan bahwa jalan yang kita tempuh adalah jalan yang berharga? Hal itu bergantung bagaimana kita mengenal Yesus Kristus dalam hidup kita.


Ketika kita sebagai orang percaya berada di tengah-tengah persekutuan orang percaya dan persekutuan itu begitu hangat dan semangat, maka hal itu akan mempengaruhi spirit kita sebagai orang percaya.


Namun kenyatan seringkali tidak seperti itu. Kita bisa saja berada di tengah-tengah orang percaya yang sedang merosot dan tidak lagi bersama dengan kita, melainkan menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Bagaimana pengaruhnya dengan spirit kita?


Ada orang berkata bahwa perjalanan menuju kemuliaan Kristus seringkali adalah perjalanan seorang diri.


Tidak heran Yesus berkata, “masuklah pada pintu yang sesak itu”. Pintu yang sesak itu adalah pintu yang tidak populer dan tidak terlalu banyak orang mau masuk ke sana.


Bagaimana cara kita jalan di jalan yang seperti itu?


2 Timotius 4:9-22


9 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,


10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.


11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.


12 Tikhikus telah kukirim ke Efesus.


13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.


14 Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.


15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.


16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku – kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka –,


17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.


18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.


19 Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus.


20 Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus.


21 Berusahalah ke mari sebelum musim dingin. Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara.


22 Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!


Bagian Firman Tuhan di atas adalah bagian terakhir dari surat Paulus kepada Timotius yang kedua.


Kalimat terakhir dari Rasul Paulus sebelum dia menjadimartirKristus adalah sebuah kalimat yang sangat ironis.


Seorang seperti Paulus yang berjerih lelah dan berjuang mati-matian, bahkan menjadi teladan yang sejati di dalam mengikut Kristus, ternyata tidak pernah ideal kehidupannya.


Paulus adalah seorang yang berkobar-kobar, namun tidak selalu ada bersama orang-orang yang dapat dipercaya dan yang selalu memberi dukungan pada Paulus.


Ada saja orang-orang yang meninggalkan Paulus.



Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Orang percaya memiliki keniscayaan berjalan mengikut Yesus seorang diri, karena banyak orang-orang percaya yang tidak lagi berjalan di jalan yang kita lalui, namun yang penting harus berjalan senantiasa bersama dengan Tuhan Yesus.


2 Timotius 4:9-18


9 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,


10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.


11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.


12 Tikhikus telah kukirim ke Efesus.


13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.


14 Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.


15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.


16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku – kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka –,


17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.


18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.


Bagaimana kesan kita mengenai bagian Firman Tuhan ini? Ketika Paulus berkata, “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku,” itu terkesan begitu ironis.


Dari sekian banyak teman-teman yang berjalan bersama Paulus, Paulus berkata hanya Lukas yang tinggal dengan Paulus di penjara.


Kemanakah yang lain? Ada yang diutus Paulus untuk pelayanan, ada juga yang meninggalkan Paulus sama sekali dan tidak lagi mengikut Kristus, serta ada juga yang bahkan berbuat hal yang tidak baik kepada Paulus.


Bagaimana perasaan kita ketika kita sudah menderita atau menghadapi ancaman kematian karena berjerih lelah di dalam Kristus, tetapi ada orang-orang yang sengaja meninggalkan kita dan tidak lagi hidup sebagai pengikut Kristus?


Kita pasti kecewa, tawar hati, dan mulai bertanya kepada Tuhan apa yang salah dengan diri kita.


Namun ketika kita membaca bagian ini, kita tahu bahwa bukan hanya kita yang mengalami itu, namun Rasul Paulus juga mengalami hal yang sama.


Rasul Paulus mempersembahkan hidup sepenuhnya bagi Kristus, namun apa yang dialaminya tidak ideal.


Dalam bagian ini, Paulus berkata bahwa Tuhan tidak meninggalkan Rasul Paulus. Rasul Paulus berjalan bersama dengan Tuhan, katanya, “Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku.”


Kita tidak bisa berharap kepada manusia, tetapi kita masih bisa berharap kepada Tuhan. Dia berjanji tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita.


Oleh karena itu, mari kita belajar bisa bersandar dan memegang tangan Tuhan di dalam segala hal, maka kita tidak akan kecewa.


2. Kekuatan hidup orang percaya mengikut Yesus adalah jika Firman Tuhan selalu menjadi kerinduannya.


2 Timotius 4:13


13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.


Ada dua hal yang Rasul Paulus utamakan dalam bagian surat Paulus di atas, yakni pertama adalah kesehatan tubuhnya (mengenai Paulus yang meminta Timotius membawa jubahnya yang ditinggalkan di Troas), dan kedua tentang kitab suci (kitab-kitab dan perkamen).


Paulus di tengah kesendiriannya membutuhkan kesehatan yang cukup secara fisik, namun dia juga membutuhkan pendampingan, kekuatan, dan penghiburan Firman Tuhan.

Paulus juga butuh untuk semakin mengenal Kristus, karena itu satu-satunya yang membuat api Roh Kudus dalam hati orang Kristen tidak pernah padam.


Oleh karena itu kekuatan hidup kita sebagai orang percaya di dalam pengabdian kepada Kristus itu sangat tergantung seberapa besar kerinduan kita akan Firman Allah yang hidup itu.


Hanya Firman Allah yang hidup yang sanggup menghidupkan roh dan jiwa kita. Firman Tuhan adalah pedang Roh, karenanya Roh Kudus bekerja melalui Firman-Nya.


Jika kita ingin menyelesaikan pertandingan yang dipercayakan Tuhan dengan baik, kita harus merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.


Hanya itu satu-satunya cara kita agar dapat berbuah dan tidak pernah layu. Meskipun masa kekeringan datang, tetapi kita tetap segar dan berbuah bagi Tuhan.


REELS

00:11-00:38

“Perjalanan hidup orang Kristen itu adalah perjalanan masuk ke dalam pintu yang sesak itu, sehingga ini sebuah perjalanan pengabdian yang tidak populer. Apakah saudara memiliki keyakinan bahwa jalan yang saudara tempuh adalah jalan yang berharga?”

09:36-09:51

“Kita tidak bisa berharap kepada manusia, tetapi kita masih bisa berharap kepada Tuhan. Dia menjanjikan tidak akan membiarkan kita, Dia tidak akan meninggalkan kita.”

12:02-12:13

“Hanya Firman Allah yang hidup yang sanggup menghidupkan roh dan jiwa kita. Karena dia adalah pedang Roh. Karena Roh Kudus bekerja melalui Firman-Nya.”


Doakan dan renungkan.


* Kita tidak bisa berharap kepada manusia, tetapi kita bisa berharap kepada Tuhan. Dia berjanji tidak akan membiarkan kita.


* Paulus berkata, “Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.”


Tuhan Pendamping sejati