Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 21 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku

2 Timotius 3:1-9

Keadaan manusia pada akhir zaman


Orang percaya, Tuhan tinggalkan di dalam dunia supaya boleh menampakkan perbedaan dengan dunia ini, sehingga dunia boleh melihat kemuliaan Tuhan.


Sebuah panggilan yang tidak mudah, di tengah-tengah dunia yang seperti ini. Tetapi sebagai orang percaya, kita memang berbeda.


Meskipun kita adalah kewargaan dunia, namun kita juga kewargaan sorga karena Kristus telah menebus kita.


Kita ini berada di zaman akhir, semakin mendekatnya hari Tuhan yaitu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Janji Tuhan Yesus akan datang sudah berlangsung 2000 tahun lebih.


Di zaman akhir ini kita menemukan permasalahan dan kesesatan dunia yang semakin masif dan juga semakin nyata.


Serta sangat siap mempengaruhi setiap insan manusia di dunia, baik mereka berpendidikan atau tidak, beragama atau tidak, dewasa atau muda, kaya atau miskin, di desa atau di kota.


Kemunafikan itu tidak lagi dilakukan sembunyi-sembunyi, tetapi dengan terang-terangan. Kemunafikan itu ditambah dengan ekspresi narasi yang sangat apik, sehingga kemunafikan itu seakan-akan sebuah kebaikan.


Kita sebagai orang percaya di zaman yang seperti ini, selain harus memberitakan kebenaran injil. Kita juga harus mempertontonkan kehidupan Kristus di tengah-tengah dunia, agar ada cahaya terang Tuhan di dalam kegelapan dunia.


2 Timotius 3:1-9


1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.


2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,


3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,


4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.


5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,


7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.


8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.


9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.


Firman Tuhan memaparkan dengan jelas bahwa kehidupan kita, bukan semakin mudah melainkan semakin sukar sebagai orang percaya. Semua karena kuasa dosa yang mengikat manusia itu semakin nyata di dunia ini.


Hal ini bukan nyata kepada mereka yang nyata-nyata hidup bergelimangan dosa, tetapi juga nyata-nyata bagi mereka yang dosanya diselubungi oleh kesalehan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Waspada terhadap semangat zaman akhir yaitu individualistik, materialistik dan hedonistik yang bersifat merusak apa yang baik yang Tuhan telah jadikan.


2 Timotius 3:1-4


1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.


2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,


3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,


4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.


Semangat jaman ini kalau kita klasifikasi, sebagaimana yang tercantum di dalam Firman Tuhan. Maka setidaknya ada tiga yaitu: individualistik, materalistik dan hedonistik.


Dari tiga semangat ini menimbulkan dampak seperti: membual, menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, berontak kepada orang tua, tidak tahu terima kasih, tidak peduli dengan kesalehan, tidak tahu mengasihi orang lain,


tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.


Itu adalah ekses dari semangat zaman yang sifatnya individualistik, materialistik dan hedonistik. Semangat ini merusak apa yang baik, yang Tuhan telah ciptakan.


Di situlah mengapa kita sebagai orang percaya menerima Roh Kudus di dalam hidup kita. Tanpa Roh Kudus yang hidup di dalam kita, kita tidak mampu menghadapi arus besar ini.


Arus besar ini betul-betul menghimpit orang-orang percaya. Tetapi kita puji Tuhan, karena Roh yang di dalam kita lebih besar daripada Roh yang di luar itu. Termasuk roh jahat, termasuk filsafat dunia, termasuk semangat-semangat yang seperti ini.


Kehidupan dunia yang seperti ini jangan kita tiru, karena sifatnya sangat merusak. Oleh karena itu ketika Tuhan memilih kita sebagai orang percaya, Tuhan menjadikan kita manusia baru yaitu hidup mengasihi komunitas. Tergabung di dalam tubuh Kristus, tidak lagi individualistik.


Kita tidak lagi menjadi manusia yang hanya mementingkan materi semata-mata, tetapi kita memiliki nilai-nilai kerajaan Allah.


Kita tidak lagi mengikuti kepuasan hawa nafsu dunia ini dengan hedonistik, yang tidak pernah puas. Seperti minum air laut, kita akan terus haus. Tetapi kita ada kepuasan daripada Roh Kudus yang mengalir dalam jiwa kita.


Itulah yang Tuhan sediakan bagi kita. Mari kita melekat kepada Kristus! Jika tidak, kita akan terbawa arus yang masif, yang sifatnya merusak yang ada di dalam dunia ini.


2. Janganlah kita menjadi orang yang beribadah kepada Tuhan tetapi tidak bersandar Tuhan, belajar banyak namun tidak pernah mengenal kebenaran.


2 Timotius 3:5-7

5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,


7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.


Orang percaya adalah orang yang sudah dimiliki oleh Kristus. Kita tidak lagi dimiliki oleh kuasa dosa, tidak dimiliki hawa nafsu dosa, tidak dimiliki keduniawian.


Kita tidak berhutang kepada semuanya itu, tetapi kita berhutang kepada Tuhan Yesus yang dengan kasih dan pengorbanan-Nya merebut kita dari kuasa-kuasa yang merusak itu, sehingga kita menjadi manusia baru.


Kita adalah orang yang beribadah kepada Tuhan, karena kita sudah diperdamaikan dengan Dia. Janganlah kita menjadi orang yang beribadah kepada Tuhan, tetapi kita tidak mengandalkanTuhan.


Janganlah kita menjadi orang Kristen yang selalu mendengar kotbah, selalu mendengarkan ceramah Firman Allah, namun kita tidak sampai mengenal kebenaran.


Jikalau kita berbuat demikian, kita sedang mendukakan Roh Kudus di dalam hidup kita. Ada orang-orang yang seperti ini yaitu orang yang kelihatannya rajin beribadah, namun hidupnya jauh dari Tuhan.


Orang yang rajin belajar Alkitab, namun tidak pernah mengenal kebenaran. Mengapa? Karena hatinya bercabang.


Jika kita memiliki hati yang bercabang/mendua hati, jangan berharap kita mendapat sesuatu dari Tuhan.


Sebagai orang percaya, sebagaimana Kristus menyerahkan secara total hidup dan nyawa-Nya bagi kita. Kita patut memberikan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, segenap akal budi untuk mengasihi Dia.


Biarlah kita yang beribadah kepada Tuhan, kita adalah orang-orang yang 100% mengandalkan Tuhan.


Kita yang belajar Firman Tuhan, kita adalah orang-orang yang hidup di dalam kebenaran. Itu barulah padanan yang cocok, sehingga kita boleh menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini.


Doakan dan renungkan


* Janganlah kita menjadi orang yang beribadah kepada Tuhan tetapi tidak bersandar kepada Tuhan, belajar banyak namun tidak pernah mengenal kebenaran.


* Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.


Percaya tapi menyangkali