Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 20 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku

2 Timotius 2:20-26

Nasihat Dalam Menghadapi Pengajar Yang Sesat (part 2)


Kita bersyukur bahwa Tuhan memanggil kita untuk percaya kepada Dia. Namun satu hal yang sangat indah bahwa Tuhan juga ingin mempercayakan hal-hal yang berharga untuk kita hidupi.


Disitu kita melihat kasih karunia Tuhan dan kita bersyukur.


Kita pernah mendengar perkataan seperti ini, “Sedia payung sebelum hujan”. Perkataan ini memberikan konotasi bahwa kehidupan kita tidak selalu di dalam kondisi yang sesuai dengan harapan kita.


Bisa saja datang situasi dan kondisi yang tidak kita harapkan. Disitu kita harus berjaga-jaga.


Sebagai orang percaya kita bukan saja bersiap-siap menghadapai hal-hal yang tidak kita harapkan, maksudnya adalah hal-hal yang buruk.


Namun kita juga harus siap menerima kepercayaan yang dari Tuhan, agar kita memuliakan Tuhan.


Mungkin saat ini kita tidak melihat hal-hal yang tidak terduga itu, yang Tuhan mau percayakan kepada kita. Tetapi kita ini adalah prajurit Kristus.


Mari kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sehingga kita menjadi orang yang siap ketika Tuhan mempercayakan hal-hal yang berharga yang sesuai dengan rencana Tuhan.

2 Timotius 2:20-26


20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.


21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.


23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,


24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar


25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,


26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.


Kita patut bersyukur bahwa Tuhan menyelamatkan kita dari kebinasaan dan Tuhan juga mau memakai kita bagi kemuliaan nama-Nya.


Sebenarnya nasihat dari rasul Paulus kepada Timotius ini hendak mengingatkan bahwa seringkali kita sebagai orang percaya kurang sadar bahwa Tuhan itu hendak memakai kita bagi kemuliaan-Nya.


Sehingga kita seringkali tidak memperlakukan diri kita sepatutnya sebagaimana yang Tuhan inginkan sebagai umat Tuhan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Jadilah perabot Tuhan yang menyiapkan dan menyediakan diri dipakai bagi kemulian Tuhan.

2 Timotius 2:20-21


20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.


21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


Firman Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, tetapi juga dari kayu dan tanah.


Maksudnya adalah di dalam rumah Tuhan atau di dalam gereja Tuhan tidak hanya ada perabot yang mulia tapi ada juga perabot yang kurang mulia.


Saya percaya setiap kita ingin menjadi perabot yang mulia. Kita bisa tahu dari firman Tuhan apakah kita perabot yang mulia yaitu jika kita hidup sesuai dengan kesucian Allah, kehendak Allah, takut akan Tuhan.


Dengan sikap hati yang takut akan Tuhan, maka menjadi orang yang siap menerima kepercayaan yang mulia dari Tuhan.


Orang yang tidak takut akan Tuhan meskipun dia seorang yang percaya, dia adalah seorang yang tidak pernah siap menerima kepercayaan yang membawa kemuliaan bagi Tuhan, sebab di dalam hatinya tidaklah hati yang murni.


Dalam hati nuraninya bukanlah hati nurani yang bersih, sehingga betapapun dia seorang yang punya karunia yang luar biasa, namun tidak cukup untuk mempunyai kapasitas memuliakan nama Tuhan.


Oleh karena itu jikalau kita tahu bahwa di dalam rumah yang besar itu ada dua macam perabot ini, dengan dua macam tujuan, mari kita pilih menjadi perabot yang mulia, kenapa? Karena memang Tuhan ingin kita menjadi perabot yang mulia.


Karena kita sudah dibayar dengan harga yang mahal yaitu dengan darah Anak Domba Allah yaitu darah Anak Allah yaitu Yesus Kristus.


Bukankah darah itu amat mahal, sehingga Tuhan ingin kita menjadi perabot yang mulia, dipakai bagi kemuliaan Tuhan.

2. Ingatlah agar kita sabar terhadap yang lain karna Tuhan masih memberikan kesempatan kepadanya.


2 Timotius 2:23-26


23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,


24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar


25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,


26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.


Sebagaimana firman Tuhan mengatakan bahwa dalam rumah yang besar terdapat dua macam perabot.


Perabot yang mulia dan berharga itu kita sangat senang, tetapi bagaimana dengan perabot yang kurang mulia? Karena kehidupannya tidak cocok dengan Injil.


Secara manusia sering kali kita tidak sabar secara manusia kita seringkali mencoba menghakimi bahkan menghukum orang-orang seperti ini dengan memberikan label kepada mereka.


Tetapi firman Allah mengatakan mari kita hidup sebagai hamba Tuhan, kita sabar kepada mereka, kita mengajar mereka, kita punya kelemahlembutan untuk menuntun mereka, meskipun mereka suka melawan.


Alasannya apa? Alasannya sangat indah, mungkin Tuhan memberikan kesempatan mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mengenal kebenaran sehingga mereka lepas dari jerat iblis.


Adakalanya bahkan seringkali Tuhan lebih sabar dibandingkan kita. Tuhan lebih murah hati, Tuhan lebih beranugerah dibandingkan kita.


Mari kita belajar bahwa kita telah menerima anugerah dari Tuhan.


Jikalau kita menerima kesabaran dari Tuhan, kita harus belajar sabar pada orang lain, kenapa? Karena kita percaya kalau Tuhan masih memberikan kesempatan kepada dia, dia pasti kembali.


Oleh karena itu sebagai orang percaya kita saling menasehati, mendukung satu sama lain. Supaya kita secara lambat tapi pasti kita dapat bertumbuh menjadi serupa dengan Yesus Kristus.


Doakan dan renungkan.


* Kita perlu dengan lemah lembut menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka mengenal kebenaran.


* Dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.


Menuntun itu dengan lemah lembut