Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 05 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Timotius 2 : 8-15

Mengenai Sikap Orang Laki-laki dan Perempuan dalam Ibadah Jemaat.


Sebagai orang percaya, haruslah kita menjadi orang yang tekun beribadah kepada Tuhan, namun kita juga harus mengimplementasikan ibadah kita dalam kehidupan kita sehari-hari.


Sehingga orang melihat kehidupan kita yang manunggal, tidak bercabang, kehidupan yang berintegritas yang menjadi kesaksian bagi dunia ini.


Kehidupan sehari-hari orang percaya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan ibadah orang percaya, karena kehidupan orang Kristen adalah kesaksian bagi lingkungan kita.


Kehidupan yang bertolak belakang dengan ibadah kita sebagai orang percaya, langsung menjadi batu sandungan bagi orang-orang sekitar kita, karena hidup kita dilihat oleh orang lain.


Kita sebagai orang percaya perlu memiliki pertumbuhan rohani yang baik. Kehidupan kita adalah Kristus yang bertahta, Kristus yang hidup di dalam kehidupan kita, karena tanpa itu kita tidak sanggup untuk hidup seturut apa yang Tuhan inginkan.


1 Timotius 2 : 8-15


8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,

10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.


Timotius melayani di gereja di kota Efesus, sebuah kota bisnis besar dengan kuil Artemis yang besar sebagai pusat peribadatan kepada dewi Artemis, sehingga gambaran kota Efesus dan kehidupan penduduknya tidak lepas dari hal itu.


Orang Kristen berada di kota seperti ini dan orang Kristen adalah saksi Kristus. Orang Kristen tidak boleh larut di dalam kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan iman Kristen, melainkan harus hidup menampakan keindahan Kristus.


Kita sebagai orang Kristen yang hidup di dunia ini, dimanapun kita berada kita harus menjadi terang Kristus di tengah-tengah dunia ini.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Hendaklah orang percaya berkehidupan sesuai dengan identitas kita sebagai murid Kristus.


1 Timotius 2 : 8-10


8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.


9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,


10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.


Nasihat Firman Tuhan ini mengaitkan antara ibadah dan perilaku kehidupan sehari-hari, 2 hal tersebut tidak dapat dilepaskan, kita tidak bisa beribadah kepada Kristus tetapi kehidupan kita tidak menampakkan Kristus yang nyata.


Rasul Paulus memberikan nasihat kepada Timotius karena kuatnya pengaruh kota Efesus kepada penduduknya.


Laki-laki harus berdoa dengan tangannya yang suci, karena kita tahu bagaimana kota besar itu, ada banyak hal yang dipengaruhi oleh kuasa dosa, bukan saja dengan tangan suci tetapi juga tanpa marah dan tanpa perselisihan.


Di kota bisnis yang besar ini, orang percaya yang berbisnis atau bekerja, berbicara mengenai marah dan perselisihan itu merupakan bagian dari sebuah kota yang sibuk dan yang ingin bertumbuh dengan pesat.


Kebiasaan perempuan di dalam kota Efesus yang hidup mengejar kemewahan dan hidup dengan kehidupan yang tidak sebagaimana seharusnya sebagai seorang wanita.


Rasul Paulus menasehati mereka supaya mereka hidup jangan seperti orang-orang di kota Efesus yang mengejar kemewahan dan hidup yang tidak sebagaimana sepatutnya menurut kesopanan.


Firman Tuhan mengajarkan para perempuan tersebut untuk hidup sederhana sebagai orang-orang yang beribadah kepada Tuhan.


Semuanya itu supaya kita bukan hanya menjadi orang yang beribadah kepada Tuhan tetapi kita juga menjadi orang yang hidup di dalam Tuhan.


Marilah kita menghidupi hidup kita sebagai orang percaya sesuai dengan identitas kita, sehingga orang lain boleh melihat keindahan Tuhan dalam hidup kita.


2. Firman Tuhan mengajar agar istri belajar tunduk kepada suaminya.


1 Timotius 2 : 11-15


11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.


Bagian Firman Tuhan ini berbicara perempuan, namun bukan sekedar perempuan, tetapi maksudnya adalah istri.


Istri harus berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Istri tidak boleh mengajar laki-laki, maksudnya mengajar suaminya.


Disini bukan berbicara mengenai kodrat perempuan lebih rendah daripada laki-laki, melainkan berbicara tentang hirarki, keteraturan, keselarasan, kepemimpinan di dalam keluarga.


Tuhan menetapkan laki-laki memimpin keluarganya di dalam Tuhan. Laki-laki dan perempuan sama, keduanya bisa diselamatkan hanya melalui Yesus Kristus.


Alkitab mengatakan perempuan diselamatkan karena melahirkan anak, atau terjemahan harafiahnya perempuan selamat melalui kelahiran anak.


Bukan karena perempuan melahirkan sehingga diselamatkan, tetapi kata “kelahiran anak” berbicara tentang Yesus Kristus yang dilahirkan dari seorang perempuan.


Perempuan bisa diselamatkan Tuhan bukan karena dia baik, tetapi melalui Yesus Kristus.


Perempuan terbukti adalah orang yang diselamatkan melalui kenyataan dia adalah orang yang bertekun dalam iman, kasih, dan pengudusan dalam segala kesederhanaan.


Laki-laki dan perempuan keduanya memiliki kodrat yang sama, diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, dan kedua-keduanya jatuh ke dalam dosa.


Hanya satu jalan yang membuat laki-laki dan perempuan bisa diselamatkan yaitu melalui kelahiran anak, yaitu inkarnasi melalui Yesus Kristus.


Perempuan atau istri sesungguhnya harus belajar tunduk kepada suami, karena disitulah tatanan yang Tuhan berikan agar keluarga memiliki arah kehidupan yang jelas.


Laki-laki harus tahu berdoa dengan tangan yang suci, tanpa marah, tanpa dengki, tanpa perselisihan, hidup di dalam penguasaan diri, dikuasai oleh Roh Kudus.


Itulah kehidupan keluarga yang takut akan Tuhan, keluarga yang diberkati Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Laki-laki haruslah berdoa dengan tangan yang suci, tanpa marah, tanpa dengki, tanpa perselisihan, hidup di dalam penguasaan diri, dikuasai oleh Roh Kudus.


* Perempuan atau istri sesungguhnya harus belajar tunduk kepada suami, karena disitulah tatanan yang Tuhan berikan agar keluarga memiliki arah kehidupan yang jelas.


Peran dan rancanganNya