Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 01 Agustus 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Timotius 1:1-11

Salam; Mengenai Ajaran Sesat


Ketika kita memberitakan Injil, kita bukan sedang ingin mengalahkan orang, tetapi kita ingin memenangkan orang bagi Kristus. Semua itu harus lahir dari kasih yang nyata di dalam kita menyampaikan kabar baik.


Saat ini orang senang untuk berdebat dengan topik apapun. Perdebatan telah ada dan dilakukan para filsuf Yunani membahas mengenai hal-hal yang dianggap berharga di pasar-pasar mereka yang disebut dengan “Agora” dalam bahasa Yunani, artinya pasar.


Rasul Paulus memberitakan Injil di rumah ibadah orang Yahudi yaitu di Sinagoga dan di daerah non Yahudi.


Sehingga ia memberitakan Injil di pasar-pasar orang Yunani yang terdapat banyak ahli pikir Yunani yang sedang berdebat mengenai topik-topik yang mereka sukai.


Di dalam kehidupan kita seringkali perdebatannya disebut dengan debat kusir, yaitu debat yang tidak membawa manfaat melainkan menimbulkan permusuhan bahkan kerusuhan.


Hal ini juga bisa terjadi dengan kita sebagai orang percaya, daripada memberitakan Injil kepada orang kita malah berdebat dengan orang orang tersebut.


Berdebat membahas mengenai siapa yang menang dan kalah, namun memberitakan Injil membahas mengenai kasih dimana kita mengasihi mereka bukan sedang mengalahkan mereka dan ingin membawa mereka kepada Kristus.


Berdebat umumnya berpusat kepada kepentingan, pride ataupun pendapat saya, tetapi memberitakan Injil adalah demi kepentingan orang yang kita beritakan.


Ketika kita memberitakan Injil, kita sedang menolong orang lain melihat kasih Tuhan melalui pemberitaan Injil.


1 Timotius 1:1-11


1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus yesus, dasar pengharapan kita,


2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.


3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain


4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.


5 Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.


6 Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia.


7 Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan.


8 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,


9 yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,


10 bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat


11 yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.


Hari ini kita memulai perjalanan iman kita bersama dengan surat satu Timotius, surat ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius yang adalah anak rohaninya, yang dalam suratnya ditulis anakku yang sah atau dengan bahasa lain anakku yang sesungguhnya di dalam iman.


Timotius melayani di gereja di kota efesus dan surat ini merupakan nasehat dan dorongan bagi Timotius terkait dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya.


Memang kalau kita membaca surat ini, maka suratnya sangat relevan juga dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi.


Pada masa itu pengajar-pengajar palsu merasuk ke dalam gereja tuhan dan mengacaukan Iman orang-orang percaya tertentu.


Timotius harus tahu bagaimana menolong gereja, inilah yang menjadi nasehat Rasul Paulus kepada Timotius.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Hindarilah perdebatan yang tidak perlu pada pendalaman ajaran Firman Tuhan.


1 Timotius 1:3-6


3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain


4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.


5 Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.


6 Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia.


Ajaran sesat atau ajaran yang tidak sesuai dengan Injil Yesus Kristus sudah ada sejak abad pertama di dalam gereja Tuhan yang diajarkan oleh orang-orang tertentu, khususnya yang berlatar belakang Yahudi.


Orang-orang tersebut ingin mengembalikan kekristenan kepada adat istiadat Yahudi dan menimbulkan permasalahan di dalam gereja Tuhan dengan mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak sesuai yang akhirnya menimbulkan permasalahan dan perdebatan yang tidak perlu.


Rasul Paulus menasehati Timotius bahwa dia harus menasihati dengan tujuan kasih yang timbul dari hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas. Karena ketika Timotius menasehati mereka, bisa saja terjadi debat kusir yang tidak perlu.


Timotius harus menjaga maksud dan tujuan nasehat itu, yaitu dari hati yang suci, hati nurani yang murni dan dari iman tulus ikhlas yang nyata oleh kasih yang diungkapkan oleh Timotius.


Sebagai orang percaya kita bisa saja masuk ke dalam perdebatan yang disebut dengan debat kusir. Mari kita hindari karena tugas dan panggilan kita adalah memberitakan dan menjelaskan firman Tuhan.


Tidak semua orang mau menerima firman Tuhan dalam hidupnya, maka tugas kita adalah menabur firman.


Jika ada yang salah mengerti, kita Jelaskan maksud firman Tuhan. Jika ada yang tidak tahu, kita beritahukan janji firman Tuhan kepada mereka.


Jika mereka belum mengalami kasih Tuhan, kita beritahu akan Injil Tuhan kepada mereka. Jika mereka menolak, mari kita doakan supaya mereka di dalam anugerah Tuhan dicelikkan mata rohani.


Tidak ada seorangpun sanggup mengubah orang lain, hanya Roh Kudus yang sanggup mengubah orang lain. Oleh karena itu, mari kita hindari perdebatan yang tidak perlu.


Tugas kita mengasihi mereka, memberitakan kabar baik dan berbuat baik bagi mereka, supaya banyak orang melihat kasih Kristus dalam hidup kita.


2. Mari kita hindari menggunakan Firman Tuhan bukan dengan maksud dan tujuan dari Tuhan.


1 Timotius 1:8-11


8 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,


9 yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,


10 bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat


11 yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.


Kita harus menggunakan firman Tuhan sesuai dengan maksud dan tujuan Tuhan. Kita tidak boleh menggunakan firman Tuhan sesuai dengan maksud dan tujuan kita.


Kita harus mengerti firman Tuhan sebagaimana Tuhan ingin kita mengerti, di situlah Rasul Paulus mengajarkan kepada kita, hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan.


Hukum Taurat bukan untuk orang yang benar, tetapi untuk orang-orang yang hidupnya tidak benar.


Hukum menjadi rambu bagi orang-orang yang suka tersesat, suka melanggar dan yang suka hidup dalam kegelapan, tetapi bagi orang-orang yang hidupnya benar, hukum adalah jalan hidupnya.


Hukum adalah keadilan, keadilan adalah upah yang harus dipertanggungjawabkan setiap orang yang berbuat jahat atau yang melanggar hukum itu.


Bagi orang percaya hukum Taurat adalah berkat dalam hidupnya, karena dia bukan untuk membenarkan kita, tetapi dia menjadi pelita dan terang bagi hidup yang sudah dibenarkan.


Kita melakukan firman Tuhan bukan supaya kita dibenarkan, tetapi kita yang adalah orang yang sudah dibenarkan.


Firman Tuhan membimbing hidup kita, sehingga kita tahu apa kehendak Allah yang menyenangkan Tuhan, itulah tujuan hidup kita.


Ketika kita membaca firman Tuhan, mari kita mengerti firman Tuhan sesuai dengan maksud dan tujuan Tuhan, bukan dipakai sesuai dengan maksud dan tujuan kita.


Jika kita memakai sesuai dengan maksud dan tujuan kita, maka kita telah menyalahgunakan firman Tuhan dan bukan menjadi berkat dalam hidup kita dari Tuhan, tetapi justru menjadi sesuatu yang tidak baik dalam hidup kita.


Oleh karena itu, mari kita membaca firman dengan sungguh-sungguh.


Kita berkata kepada Tuhan apa yang Engkau ingin sampaikan kepada saya, dengan rendah hati belajar firman Tuhan sehingga kita boleh melihat terang daripada firman Tuhan dalam hidup kita.


Doakan dan renungkan.


* Bagi orang percaya hukum Taurat adalah berkat, bukan untuk membenarkan, tetapi menjadi pelita dan terang bagi hidup orang percaya yang sudah dibenarkan.


* Mari hindari penggunaan Firman Tuhan bukan dengan maksud dan tujuan dari Tuhan.


Gunakan firmanNya sesuai maksudNya