Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 19 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Rabu, 19 Mei 2021

Kejadian 30 : 25-43
Yakub memperoleh ternak

Sebagai orang percaya,
kita sering diajarkan untuk
menerima hidup kita sebagai
anugerah dari Tuhan.

Memang benar.
Hidup kita adalah anugerah
dari Tuhan.
Kita harus menerima apa yang
kita miliki dengan rasa syukur.

Namun, apakah itu menjadikan kita
sebagai orang Kristen yang nrimo saja?
Apapun yang terjadi,
apakah kita harus menjadi
orang yang terima nasib?

Kejadian 30:25 - 43
25) Setelah Rahel melahirkan Yusuf,
berkatalah Yakub kepada Laban:
"Izinkanlah aku pergi,
supaya aku pulang ke
tempat kelahiranku dan ke negeriku.

26) Berikanlah isteri-isteriku
dan anak-anakku,
yang menjadi upahku selama
aku bekerja padamu,
supaya aku pulang,
sebab engkau tahu,
betapa keras aku bekerja padamu."

27) Tetapi Laban berkata kepadanya:

"Sekiranya aku mendapat kasihmu!
Telah nyata kepadaku,
bahwa TUHAN memberkati aku
karena engkau."

28) Lagi katanya:
"Tentukanlah upahmu
yang harus kubayar,
maka aku akan memberikannya."

29) Sahut Yakub kepadanya:
"Engkau sendiri tahu,
bagaimana aku bekerja padamu,
dan bagaimana keadaan ternakmu
dalam penjagaanku,

30) sebab harta milikmu
tidak begitu banyak
sebelum aku datang,
tetapi sekarang telah
berkembang dengan sangat,
dan TUHAN telah memberkati
engkau sejak aku berada di sini;
jadi, bilakah dapat aku bekerja
untuk rumah tanggaku sendiri?"

31) Kata Laban:
"Apakah yang harus
kuberikan kepadamu?"
Jawab Yakub:
"Tidak usah kauberikan
apa-apa kepadaku;
aku mau lagi menggembalakan
kambing dombamu dan menjaganya,
asal engkau mengizinkan
hal ini kepadaku:

32) Hari ini aku akan lewat
dari tengah-tengah segala
kambing dombamu dan
akan mengasingkan dari situ
setiap binatang yang berbintik-bintik
dan berbelang-belang;
segala domba yang hitam
dan segala kambing yang
berbelang-belang dan berbintik-bintik,
itulah upahku.

33) Dan kejujuranku akan terbukti
di kemudian hari,
apabila engkau datang
memeriksa upahku:
Segala yang tidak berbintik-bintik
atau berbelang-belang di antara
kambing-kambing dan yang
tidak hitam di antara domba-domba,
anggaplah itu tercuri olehku."

34) Kemudian kata Laban,
"Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."

35) Lalu diasingkannyalah
pada hari itu kambing-kambing jantan
yang bercoreng-coreng dan
berbelang-belang dan
segala kambing yang berbintik-bintik
dan berbelang-belang,
segala yang ada warna putih
pada badannya,
serta segala yang hitam
di antara domba-domba,
dan diserahkannyalah semuanya itu
kepada anak-anaknya untuk dijaga.

36) Kemudian Laban menentukan
jarak tiga hari perjalanan jauhnya
antara dia dan Yakub,
maka tetaplah Yakub
menggembalakan kambing domba
yang tinggal itu.

37) Lalu Yakub mengambil
dahan hijau dari pohon hawar,
pohon badam dan pohon berangan,
dikupasnyalah dahan-dahan itu
sehingga berbelang-belang,
sampai yang putihnya kelihatan.

38) Ia meletakkan dahan-dahan
yang dikupasnya itu dalam palungan,
dalam tempat minum,
ke mana kambing domba itu
datang minum,
sehingga tepat di depan
kambing domba itu.
Adapun kambing domba itu
suka berkelamin pada
waktu datang minum.

38) Jika kambing domba itu
berkelamin dekat dahan-dahan itu,
maka anaknya bercoreng-coreng,
berbintik-bintik dan berbelang-belang.

40) Kemudian Yakub memisahkan
domba-domba itu,
dihadapkannya kepala-kepala
kambing domba itu kepada
yang bercoreng-coreng dan
kepada segala yang hitam
di antara kambing domba Laban.
Demikianlah ia beroleh
kumpulan-kumpulan hewan
baginya sendiri,
dan tidak ditempatkannya
pada kambing domba Laban.

41) Dan setiap kali,
apabila berkelamin
kambing domba yang kuat,
maka Yakub meletakkan
dahan-dahan itu ke dalam palungan
di depan mata kambing domba itu,
supaya berkelamin dekat
dahan-dahan itu.

42) Tetapi apabila datang
kambing domba yang lemah,
ia tidak meletakkan dahan-dahan itu
ke dalamnya.
Jadi hewan yang lemah untuk Laban
dan yang kuat untuk Yakub.

43) Maka sangatlah bertambah-
tambah harta Yakub,
dan ia mempunyai
banyak kambing domba,
budak perempuan dan laki-laki,
unta dan keledai.

Yakub telah bekerja di rumah Laban
setidaknya cukup lama.
Dia sungguh sungguh tidak
mendapatkan upah lain selain
kedua istri dan anak-anaknya.

Setelah Rahel dikaruniai seorang
putra bernama Yusuf,
Yakub berniat untuk meninggalkan
rumah Laban dan kembali ke
rumah orang tuanya.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Hiduplah cerdik seperti ular
namun tulus seperti merpati

Yakub sadar bahwa Laban
hanya mencari keuntungan
dengan kehadiran Yakub.
Sebenarnya Laban tidak
terlalu peduli dengan
kehidupan Yakub.

Oleh karena itu,
Yakub meminta ijin untuk
pulang ke rumahnya.
Permintaan Yakub hanyalah
membawa Istri-istrinya
dan anak-anaknya.

Dia mengingatkan Laban bahwa
ia telah bekerja keras
selama 14 tahun di rumah Laban.
Yakub bukan saja seorang hard worker
tapi ia juga seorang smart worker.

Ia melakukan semuanya
bagi Laban dengan tulus.
Tapi ia tahu bahwa Laban
penuh dengan kecurangan.
Oleh karena itu,
ia meminta ijin kepada Laban
untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Apakah salah untuk seorang
pekerja mendapat upahnya?
Sama sekali tidak.
Setiap orang yang bekerja
akan mendapatkan upah.

Hidup di dalam dunia ini
sebagai orang percaya
bukanlah untuk ditipu orang lain
atau di salah gunakan orang lain.

Namun, kita juga tidak boleh
melakukan segala sesuatu
dengan tidak tulus.
Ketulusan tidak berarti kita
dibodoh-bodohi oleh orang lain.

Di dalam ketulusan,
kita harus menjadi orang yang cerdik.
Kecerdikan dan ketulusan dapat
dipakai untuk menjadi berkat
bagi orang lain dan memuliakan Tuhan.

Kecerdikan diperlukan untuk
mengelola dan mengembangkan
talenta yang Tuhan percayakan.
Ketulusan merupakan asset
yang sangat penting sebagai
orang yang takut akan Tuhan.

Marilah kita hidup cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati.

2. Janganlah kita berharap
kepada manusia.
Pengharapan kita hanyalah
kepada Tuhan.

Laban menawarkan upah kepada Yakub
ketika ia mendengar bahwa Yakub
mau pulang ke rumah orang tuanya.

Hal ini dilakukan oleh Laban supaya
Yakub tidak pulang karena
Yakub menguntungkan bagi Laban.
Oleh karena itu,
Laban menawarkan upah bagi Yakub
supaya Yakub tetap menghargai Laban
dan membuat Yakub sungkan untuk
pulang ke rumah orang tuanya.

Yakub mengenal Tuhan.
Ia menolak upah itu karena
upah itu dilakukan dengan
maksud-maksud tertentu.

Maka Yakub berkata,
"Engkau tidak perlu memberiku upah.
Aku rela bekerja di rumahmu."

Kita tahu kisah bagaimana
kambing domba yang
Tuhan sediakan bagi Yakub.
Kambing domba Yakub menjadi
sangat banyak.

Mari kita belajar dari peristiwa ini.
Jangan berharap kepada manusia.
Taruhlah pengharapan kita kepada Tuhan.
Ketika kita sungguh-sungguh
melakukan pekerjaan kita,
ketika kita sungguh-sungguh
tidak mempunyai niat lain,
Tuhan akan memberkati apa
yang kita kerjakan.

Jangan berharap kepada manusia
Berharaplah kepada Tuhan.

3. Lakukan bagian kita
dengan iman kepada Tuhan.
Tuhan bekerja dengan kuasaNya

Laban adalah mertua yang
sangat licik dan pelit.
Ia mengasingkan kambing-kambing
jantan yang bercoreng-coreng
dan berbelang-belang dan segala
kambing yang berbintik-bintik
dan berbelang belang,
segala yang ada warna putih
pada badannya serta segala yang
hitam diantara domba-dombanya.

Semua itu diserahkan kepada
anak-anaknya.
Pasti Yakub melihat hal itu.
Tapi Yakub tidak tawar hati.

Ia tetap melakukan bagiannya
dengan sungguh-sungguh dan
dengan percaya kepada Tuhan.

Mengapa dikatakan demikian?
Karena peristiwa yang terjadi
bukanlah semata-mata
peristiwa alamiah tetapi ada
kuasa Tuhan yang menyertai.

Itulah yang kita baca
dari Firman Tuhan.
Sesuatu yang kelihatannya
tidak masuk akal,
namun kalau kita membaca
Firman Tuhan selanjutnya,
dapat kita lihat bahwa
ada pekerjaan Tuhan dalam
peristiwa itu untuk
memberkati Yakub.

Yakub mengerjakan bagiannya.
Dan Tuhan dengan kuasaNya
memberkati pekerjaan Yakub.

Doakan dan Renungkan

• Sebagai orang percaya
yang diajarkan untuk
selalu bersyukur,
apakah Tuhan mau kita
menjadi orang yang
hanya menerima nasib?

• Apa perbedaan antara
cerdik seperti ular dengan licik?
Apa perbedaan tulus seperti merpati
dengan dibodoh-bodohi orang?

• Jangan berharap kepada manusia.
Berharaplah kepada Tuhan.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus