Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 03 Juli 2023

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 3 Juli 2023


Kolose 1:24-29

Pelayanan dan Penderitaan Paulus


Tuhan Yesus berkata bahwa Dia datang ke dalam dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.


Dia ingin kita yang adalah orang-orang tebusan-Nya, kita boleh melayani Dia. Itulah kemuliaan yang abadi, yang dapat kita terima dari karya Kristus bagi kita.


Melayani Tuhan konotasinya aktif di dalam gereja, apa istimewanya? Ada sebagian orang Kristen berpikir bahwa melayani itu adalah ajang untuk mengisi waktu kosong.


Sebagian merasa bahwa melayani Tuhan itu sebagai aktivitas sosial, dan ada juga yang merasa bahwa melayani Tuhan itu adalah hal yang tidak penting untuk dilakukan.


Pertanyaan yang sebenarnya adalah apakah itu hakekat melayani Tuhan?


Bukankah banyak orang Kristen mempunyai asumsi bahwa ikut sibuk di gereja itu melayani Tuhan, meskipun dia tidak mengerti hakekat melayani Tuhan?


Pada hakekatnya melayani Tuhan adalah hidup bagi Tuhan atau hidup bagi Yesus Kristus, dan Yesus Kristus hidup di dalam diri kita, sehingga kita menjadi orang yang menyatakan Kristus dan memberitakan Kristus, baik secara verbal maupun non verbal.


Ketika kita menyadari betapa berharganya Kristus, maka melayani Tuhan bukanlah sifatnya pilihan, tetapi itu mendorong kita.


Kita tahu di situlah nilai hidup yang paling berharga, yang dapat dialami oleh seorang manusia, dan orang percaya menerima hak istimewa itu.


Kolose 1:24-29


24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.


25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,


26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.


27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!


28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.


29 Itulah yang kuusahakn dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.


Mengapa Rasul Paulus mau melayani bahkan sampai menderita dalam hidupnya? Jawabannya hanya satu yaitu Yesus Kristus.


Apakah kita memiliki pengenalan yang seperti itu? Di dalam berbagai pelayanan Rasul Paulus yang beraneka rupa, maka Kristus yang menjadi pribadi yang dilayaninya.


Meskipun Rasul Paulus menghadapi orang yang berbeda-beda namun Kristus itulah yang dia layani,

Kristus yang dia beritakan, Kristus yang dia ajarkan, Kristus yang dia teladani, dan Kristus yang dia hidupi.


Oleh karena itu, penderitaan dalam segala aspek pelayanan, bagi Rasul Paulus itu adalah kemuliaan, karena dia lakukan di dalam Kristus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Kristus sedang melayani gereja-Nya ketika kita sebagai orang-orang percaya melayani gereja-Nya, sehingga ketika kita menderita sebenarnya kita sedang menderita bersama Kristus.


Kolose 1:24

24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.


Rasul Paulus pernah menceritakan apa yang dialami dalam pelayanannya, dan pasti kita tidak ingin mengalami apa yang Rasul Paulus alami.


Penderitaan, ancaman, dan kesulitan, namun Rasul Paulus berkata: “Sekarang aku bersukacita, aku boleh menderita karena kamu dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya yaitu jemaat.”


Rasul Paulus tidak menganggap bahwa penderitaan Kristus di atas kayu salib itu kurang.


Penderitaan Kristus di atas kayu salib adalah cukup, karena itu adalah karya pendamaian yang sempurna, sehingga setiap orang yang percaya kepada Kristus dan karya-Nya, dia diperdamaikan dengan Allah.


Namun yang dimaksud Rasul Paulus di sini adalah bagaimana Kristus melalui Paulus, Kristus menderita bersama-sama dengan gereja-Nya.


Di situlah Rasul Paulus berkata, “Menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.


”Kristus menderita ketika Paulus juga menderita saat melayani jemaat, karena ketika Paulus melayani jemaat, Kristus sedang melayani jemaat.


Ketika dia dahulu bernama Saulus menganiaya jemaat Tuhan, dan ketika dia ke Damaskus, dia berjumpa Yesus Kristus dan Yesus berkata: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”


Saulus tahu dia tidak menganiaya Yesus, dia hanya menganiaya gereja Tuhan. Namun, ketika gereja teraniaya maka Kristus teraniaya.


Ketika Rasul Paulus menderita bagi gereja-Nya, Kristus juga sedang menderita bagi gereja-Nya.


Bukankah itu kehormatan dan kemuliaan bagi kita, orang-orang yang ditebus oleh darah-Nya, boleh menderita bagi Dia?


Oleh karena itu ketika kita boleh menderita bagi Kristus, jangan kita merasa susah, menyalahkan satu sama lain, atau mengeluh, karena kemuliaan atau roh kemuliaan itu ada bersama-sama dengan kita.


2. Beritakanlah Kristus yang adalah rahasia kemuliaan bagi orang-orang kudus Allah, yaitu Kristus ada ditengah-tengah orang kudus-Nya yang merupakan pengharapan akan kemuliaan.


Kolose 1:26-29

26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.


27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!


28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.


29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.


Bagian Firman ini dapat kita rasakan denyut nadi dari Rasul Paulus, betapa dia berantusias untuk memberitakan, mengajarkan, dan menyatakan Yesus Kristus.


Mengapa demikian? Karena Allah menyatakan kemuliaan di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus ada di tengah-tengah orang percaya, itulah pengharapan akan kemuliaan.


Siapakah kita, sehingga Tuhan ada di tengah-tengah kita, bersama-sama dengan kita? Itu adalah kepastian atau disebut pengharapan akan kemuliaan itu.


Kemuliaan itu Allah sediakan bagi kita yang berada di dalam Yesus Kristus.


Hidup orang percaya pada akhirnya adalah kemuliaan Kristus, berbeda sekali dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus pada akhirnya adalah kebinasaan.


Mengapa kita didorong oleh kasih Kristus untuk memberitakan Kristus kepada orang lain? Karena Kristus adalah pengharapan akan kemuliaan.


Kita tidak bersukacita dengan orang-orang yang akan binasa, namun kita akan bersukacita dengan orang-orang yang akan menerima kemuliaan Kristus, ketika dia mengenal Kristus dalam hidupnya.


Mari kita beritakan Kristus kepada orang lain!


Mungkin orang itu tidak percaya hari ini. Namun, di dalam anugerah Tuhan, dia boleh satu kali, percaya kepada Kristus dan dia pasti bersyukur, karena dia menjadi orang yang menerima pengharapan akan kemuliaan itu.


Kita menjadi orang yang berbahagia dalam hidup ini karena kita boleh menjadi berkat bagi orang lain.


Doakan dan renungkan.


* Kristus sedang melayani gereja-Nya ketika orang-orang percaya melayani gereja-Nya, sehingga ketika orang percaya menderita,sebenarnya mereka menderita bersama Kristus.


* Kita didorong oleh kasihNya untuk memberitakan Kristus kepada orang lain karena Kristus adalah pengharapan akan kemuliaan.


Melayani dan menderita bersama Kristus