Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 25 Juni 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Minggu, 25 Juni 2023 


Filipi 4: 1-3

Nasihat-nasihat Kepada Jemaat; Nasihat-nasihat Terakhir (Part 1)

Kita bersyukur sebagai orang-orang percaya, karena kita tidak hanya memiliki mata jasmani yang melihat perkara-perkara lahiriah dengan cara jasmaniah.

Namun, kita juga memiliki mata rohani yang Tuhan mampukan untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani.

Di situlah, di tengah dunia yang bengkok dan tidak menentu, bahkan di tengah kegelapan, sebagai orang percaya kita dapat melihat terang Tuhan dalam hidup kita.

Kita selalu mengalami sukacita dan merasa bersyukur kepada Tuhan dalam segala situasi dan kondisi.

Hidup kita sebagai orang percaya dilingkupi oleh kasih karunia Tuhan yang terkadang kita kurang memperhatikannya karena kesibukan atau kelalaian kita, bahkan dalam kekurangan, keterbatasan, atau ketidakpuasan terhadap apa yang terjadi atau diri kita sendiri.

Mari perhatikan bahwa dalam hal tersebut, kasih karunia Tuhan melimpah dalam hidup kita. Tuhan menghendaki agar kita, sebagai orang percaya, bermegah dalam kasih karunia Tuhan Yesus bagi kita.

Mengapa demikian? Karena Tuhanlah yang memerintahkan kita untuk selalu bersukacita dalam Tuhan, dan Dialah yang membuat hal tersebut menjadi sebuah keniscayaan.

Marilah kita menghitung kasih karunia Tuhan dalam setiap kesempatan dan melihat betapa limpahnya kasih karunia dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Puji Tuhan.

Filipi 4:1-3


1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!


2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.


3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.


Mata kita selalu dapat melihat kekurangan, kelemahan, kegagalan, keburukan, cacat celah, ataupun ketidakpuasan dalam hidup kita.

Namun, mata rohani kita dapat melihat keindahan kasih karunia yang ada di dalam semuanya itu, karena Tuhan hadir di dalamnya.

Orang yang berbahagia adalah orang yang dapat melihat kasih karunia Tuhan di setiap kesempatan dalam kehidupannya.

Inilah yang menjadi kesaksian Rasul Paulus, yang telah, sedang, dan selalu mengalami kasih karunia Tuhan Yesus.

Di situlah mengapa Anda dan saya perlu mengenal Tuhan Yesus. Ketika Anda dan saya mengenal Tuhan Yesus, maka mata rohani kita akan dicelikkan sehingga kita dapat melihat betapa cemerlangnya kasih karunia Tuhan dalam hidup kita.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1.
Betapa pun gereja memiliki kekurangan dan keterbatasan, namun ketika kita turut mengambil bagian dalam membangun tubuh Kristus yaitu Gereja maka kita akan merasakan bahwa gereja adalah sukacita dan mahkota kita.

Filipi 4:1

Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!


Ungkapan di atas merupakan penafsiran atau pemaparan dari beberapa hal yang dikatakan Rasul Paulus tentang gereja di kota Filipi.


Rasul Paulus menyaksikan gereja ini terbentuk melalui pelayanannya saat ia datang ke kota tersebut dan memberitakan Injil.


Pelayanan Rasul Paulus di kota Filipi tidaklah mudah. Ia bahkan masuk penjara karena pelayanannya tersebut.


Namun, meskipun ada penderitaan yang harus ditanggung, Rasul Paulus mengatakan bahwa sukacita yang diperoleh melalui pelayanan tersebut sangat berharga dan tidak sebanding dengan penderitaan itu sendiri.


Rasul Paulus menggambarkan sukacita tersebut sebagai "mahkota" yang tidak hanya berbicara tentang sesuatu yang berharga, tetapi juga tentang kemuliaan dan kehormatan.


Rasul Paulus merasa sangat terikat dengan gereja di Filipi dan merindukan mereka. Ia merasakan bahwa pelayanan ini adalah bagian dari kasih karunia Tuhan yang diberikan kepadanya untuk melayani jemaat di kota Filipi.


Gereja-geraja di Makedonia pada umumnya tidak terlalu kaya, tetapi Rasul Paulus bisa merasakan sukacita.


Rasul Paulus meyakini bahwa ketika kita terlibat dalam pertumbuhan gereja dan melayani bersama-sama, gereja itu menjadi sukacita dan mahkota bagi kita.


Rasul Paulus percaya bahwa ketika kita melihat gereja bertumbuh dan diberkati oleh Tuhan, kita akan bersukacita dan bermegah melihat kasih karunia Tuhan tercurah atas gereja tersebut.


Hanya mereka yang terlibat dalam pekerjaan Tuhan di gereja yang dapat merasakan hal ini.


Bagi mereka yang terlibat, mereka akan merasakan kehadiran Tuhan yang menggerakkan hati mereka di dalam gereja dan melihat limpahan anugerah Tuhan bagi gereja tersebut.


Rasul Paulus menyatakan bahwa menjadi terlibat dalam pelayanan gereja adalah harga yang harus dibayar, tetapi sukacita dan kemuliaan yang dialami melihat gereja diberkati Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan harga yang dibayarkan untuk melayani.


Oleh karena itu, dia mengajak semua orang untuk terlibat dalam melayani Tuhan yang membangun tubuh Kristus sehingga kita dapat mengalami limpahan berkat Tuhan.

2. Ketika kita ingat bahwa kita semua adalah rekan sekerja di ladang Injil Tuhan dan kita, orang percaya, tercatat dalam buku kehidupan maka kita akan mengasihi dengan tulus dan tanpa syarat.

Filipi 4:2-3


2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.


3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.


Ternyata di gereja Filipi terdapat dua bersaudara yang mungkin berseteru atau berbeda pendapat, mereka bernama Euodia dan Sintikhe.

Rasul Paulus menasehati kedua saudara ini. Namun, yang sangat menarik adalah meskipun mereka memiliki kekurangan, Euodia dan Sintikhe adalah rekan sekerja dalam memberitakan Injil.

Artinya, mereka dipakai oleh Tuhan meskipun penuh kekurangan. Rasul Paulus mengingatkan Jemaat di kota Filipi agar membantu kedua saudara ini.

Mengapa? Karena meskipun mereka memiliki kekurangan, mereka adalah rekan sekerja yang berharga dalam pelayanan.

Rasul Paulus juga menyebutkan bahwa nama mereka, seperti nama-nama orang percaya lainnya, tercantum dalam buku kehidupan.

Ini menunjukkan betapa berharganya kedua saudara ini yang telah dibasuh oleh darah Kristus.

Ketika kita mengingat hal itu dan menghadapi kesulitan dalam pelayanan kita, serta bertemu dengan orang Kristen tertentu, saya percaya bahwa Tuhan akan memampukan kita untuk mengasihi mereka dengan tulus dan tanpa syarat.

Kita rela menolong mereka dalam segala kesulitan mereka. Tidak ada seorang Kristen pun yang sempurna, kita semua memiliki kekurangan.

Namun, jangan lupa bahwa dalam kekurangan orang lain, mereka memiliki kelebihan dan talenta yang Tuhan percayakan kepada mereka.

Kita semua bersama-sama dipercayakan oleh Tuhan untuk membawa Injil yang mulia ini.

Oleh karena itu, mari ingat bahwa nama kita dan nama orang lain sebagai orang percaya tercantum dalam buku kehidupan oleh karena Kristus.

Apapun pergumulan dan kesulitan yang kita hadapi dalam relasi dan pelayanan, kita harus saling tolong-menolong, saling mengasihi, dan saling membantu.

Tujuannya adalah agar kita semakin kuat dalam Tuhan dan bersama-sama memberitakan Injil-Nya.

Doakan dan renungkan.

* Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.


* Rasul Paulus menasehati Euodia dan Sintike, namun meskipun mereka memiliki kekurangan, Euodia dan Sintikhe adalah rekan sekerja dalam memberitakan Injil.

Wujud hati pelayan: sehati sepikir