Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 22 Juni 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 22 Juni 2023


Filipi 2:19-30

Timotius dan Epafroditus


Kesatuan dari kepelbagaian itu menampakkan sebuah keindahan karena Tuhan menciptakan seperti itu.


Kesatuan memberikan dampak yang sangat besar dan ada suatu kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan, tentunya kesatuan di dalam Tuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Tuhan.


Pelayan Tuhan yang cerdas dan bertalenta itu adalah hal yang baik, tetapi seorang pelayan Tuhan bukan saja berbicara tentang kecerdasan atau seberapa dia bertalenta, melainkan dia menjadi satu kesatuan dan saling menopang dengan tujuan yang sama.


Hal itu merupakan aset yang sangat penting dan bisa menjadi sesuatu yang sangat langka pada hari ini.


Pekerjaan Tuhan bukan tergantung kepada satu orang, melainkan Tuhan memakai tiap-tiap pelayannya di bagiannya masing-masing sehingga menampakkan keindahan Tuhan bagaikan mozaik yang memberikan pesan dan impact yang lebih kuat.


Filipi 2:19-30


19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.


20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;


21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.


22 Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.


23 Dialah yang kuharap untuk kukirimkan dengan segera, sesudah jelas bagiku bagaimana jalannya perkaraku;


24 tetapi dalam Tuhan aku percaya, bahwa aku sendiri pun akan segera datang.


25 Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku.


26 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.


27 Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.


28 Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku.


29 Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia.


30 Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.


Masa dimana Rasul Paulus melayani dengan masa kita sekarang ini tentu berbeda. Pada masa itu teknologi dan komunikasi masih sangat jauh dari hari ini, sangat primitif.


Dahulu, untuk menyampaikan pesan saja butuh waktu yang sangat lama kepada orang yang jauh diluar sana.


Siapa yang dikirim juga menggambarkan seberapa pentingkah tujuan dari penerima berita itu. Rasul Paulus mengirim Timotius ke Filipi bukan dengan sembarangan.


Melainkan ia mengirimkan anak rohaninya, yaitu Timotius dengan tujuan untuk mendapatkan kabar jemaat di kota Filipi dan membawa surat Filipi ini kepada jemaat disana.


Rasul Paulus juga mengirim Epafroditus rekan kerjanya ke Filipi. Epafroditus adalah jemaat dari kota Filipi yang diutus oleh gereja untuk bersama dengan Rasul Paulus untuk membantunya dalam pelayanan misi.


Rasul Paulus juga tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi ia juga memikirkan kepentingan gereja dan juga kepentingan Epafroditus, maka diutusnyalah ke koa Fiipi.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Jadilah rekan sepelayanan yang sehati dan sepikir, serta teruji dalam kesetiaan.


Filipi 2:19-22

19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.


20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;


21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.


22 Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.


Alangkah nyamannya jika kita memiliki teman kerja yang suportif, kenyamanan itu bisa membuat kita lebih efektif di dalam melakukan pekerjaan kita dan demikian juga di dalam pekerjaan Tuhan.


Kehadiran Timotius di dalam pelayanan Rasul Paulus itu sangat memberikan support yang besar kepada Rasul Paulus, karena dikatakan melayani seperti seorang anak kepada bapaknya.


Tidak ada udang dibalik batu, sebab ia melayani dengan apa adanya. Timotius menjadi seorang yang teruji kesetiaannya dan bukan hanya setia tetapi dia juga adalah seorang yang bersehati dan sepikir dengan Rasul Paulus di dalam melayani.


Semuanya itu terjadi karena Timotius bukan mencari kepentingan diri sendiri, tetapi kepentingan Kristus.


Jikalau kita tahu betapa indahnya mempunyai rekan kerja atau sepelayanan seperti Timotius, maka marilah kita menjadi orang yang seperti itu. Orang yang dapat bersehati dan bersepikir di dalam tim melayani atau bekerja bersama-sama.


Kita harus menjadi orang yang setia, sebab kesetiaan itu lahir ketika kita tidak mencari kepentingan diri kita sendiri, tetapi kita mencari kepentingan Kristus.


Disitulah menjadi orang percaya yang tulus seperti lahir batin sama dan tidak ada perbedaan, semua lahir karena kasih.


Jika kita sebagai orang percaya melayani Tuhan bersama-sama di dalam tubuh Kristus dan kita hidup bagaikan Timotius, maka akan sangat indah gereja yang dilihat oleh dunia ini.


Itulah yang memberikan efek yang besar sehingga orang boleh mengenal kasih Tuhan. Mari kita mulai dari diri kita sendiri dengan menjadi rekan sepelayanan yang bersehati, sepikir, dan teruji kesetiaan kita.


2. Jadilah pelayan Kristus yang mengasihi Kristus dan mengasihi pekerjaan Tuhan.


Filipi 2:26-30

26 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.


27 Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.


28 Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku.


29 Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia.


30 Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.


Mengasihi Kristus dan pekerjaan Tuhan seharusnya menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian.


Adakalanya ada orang percaya yang mengakui bahwa dia sangat mengasihi Kristus tetapi dia kurang mengasihi pekerjaan Tuhan dan dia tidak mau terlibat serta memikirkannya.


Epafroditus adalah seorang utusan dari jemaat Filipi untuk membantu Rasul Paulus dan dia adalah seorang rekan yang baik.


Dia orang yang bekerja keras dalam pekerjaan Tuhan hingga sakit dan nyaris mati karena pekerjaan Kristus. Dia adalah seorang jemaat biasa yang sangat mencintai Tuhan Yesus dan pekerjaan Tuhan.


Rasul Paulus mengatakan bahwa sambutlah orang yang seperti itu di dalam Tuhan dengan penuh sukacita.


Hormatilah orang-orang yang seperti dia, sebab karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayanannya. Orang seperti ini memang langka.


Mari kita tidak melihat kepada orang lain, tetapi diri kita sendiri harus meneladani Epafroditus, sehingga hal langka ini tidak menjadi langka karena kita mempunyai tekad dan kerinduan yang sama seperti Epafroditus.


Kita mencintai Kristus dan pekerjaan-Nya dengan rela membayar harga sebab yang kita lakukan adalah untuk Tuhan.


Marilah kita menjadi pelayan Tuhan yang seperti itu dan tidak menjadi pelayan Tuhan palsu atau memiliki motivasi lain dengan mencari kepentingan diri kita sendiri.


Jadilah pelayan Tuhan yang mencintai Dia dengan segenap hati dan mencintai pekerjaan yang Tuhan sedang laksanakan di tengah dunia ini.


Doakan dan renungkan.


* Kita tahu bahwa kesetiaan Timotius telah teruji dan bahwa ia telah menolong Paulus dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.


* Jadilah rekan sepelayanan yang sehati dan sepikir, serta teruji dalam kesetiaan.


Kesetiaan yang teruji