Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 18 Juni 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 18 Juni 2023


Filipi 1: 27-30

Nasihat Supaya Tetap Berjuang


Sebagai orang percaya, kita harus hidup mengalami Kristus, namun pengalaman kita bersama Kristus tidak boleh melenceng dari pernyataan Kristus sendiri di dalam kitab suci.

Itulah sebabnya mengapa kita perlu mengenal Kristus melalui kitab suci, agar kita dapat membedakan antara pengalaman bersama Kristus atau sekadar perasaan kita sendiri.

Kadang-kadang, apa yang kita anggap sebagai pengalaman spiritual mungkin hanya merupakan perasaan kita semata, padahal itu bukanlah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus.

Iman Kristen didasarkan pada Yesus Kristus dan karya penebusanNya di atas kayu salib.

Namun, untuk memahami karya Kristus tersebut, sebagai orang percaya, kita perlu merenungkan dan belajar pemahaman dari firman Tuhan, yaitu Alkitab yang diilhami oleh Roh Kudus.

Tanpa itu, kita tidak akan bisa mengerti, karena semua ini melampaui akal budi kita atau bisa dikatakan sebagai suatu misteri.

Oleh karena itu, jika kita ingin mengenal Kristus, kita tidak bisa hanya mengandalkan insting atau penilaian pribadi kita.

Kita tidak bisa mengenal Kristus berdasarkan apa kata orang, tetapi kita harus mengenal Kristus melalui Firman Allah yang terdapat dalam Alkitab.

Melalui pemahaman ini, sebagai orang Kristen, kita memperoleh pengetahuan dari pengajaran iman Kristen.

Dari situ, kita dapat memahami bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan Kristen dengan pengetahuan tersebut.

Kehidupan kita sebagai orang Kristen tidak boleh didasarkan pada asumsi-asumsi semata.

Terlalu banyak orang Kristen yang merasa tidak perlu membaca Alkitab karena mereka merasa sudah tahu, tetapi apa yang mereka anggap sebagai "tahu" sebenarnya hanyalah asumsi, dan seringkali banyak orang Kristen tertipu oleh asumsi tersebut.

Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh hidup berdasarkan apa yang dikatakan orang tentang pengajaran Kristen. Kita perlu memiliki pengetahuan Firman Allah karena itu menjadi terang bagi kehidupan kita.

Filipi 1:27-30


27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,


28 dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.


29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,


30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.


Rasul Paulus bukan hanya seorang pengajar Injil atau pemberita Injil, tetapi dia juga hidup karena Injil dan hidup untuk Injil.

Marilah kita bukan hanya memiliki pengetahuan tentang Injil, tetapi kita harus benar-benar hidup dari Injil dan hidup untuk Injil.

Mengapa hal ini penting bagi Rasul Paulus? Karena baginya, Injil adalah harta yang sangat berharga dan tak ternilai, yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun.

Injil ditebus dengan darah Kristus, dan itulah mengapa Rasul Paulus sangat berharga bagi Injil tersebut.

Oleh karena itu, dalam bagian ini, Rasul Paulus memberikan nasihat kepada orang-orang Kristen di kota Filipi tentang sifat surgawi dari Injil.

Injil bukanlah hasil ciptaan manusia, tetapi adalah produk surgawi. Ketika Injil hadir di dunia ini, dunia dengan sifat keduniawianya tidak akan pernah cocok dengan yang surgawi.

Namun, sebagai orang percaya, kita adalah produk surgawi.

Oleh karena itu, kita seharusnya hidup secara surgawi, yaitu menjalani kehidupan Kristen di mana Kristus hidup dalam hidup kita. Kehidupan kita harus mencerminkan kehadiran Kristus yang tinggal di dalam kita.



Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1.
Hendaklah hidup kita berpadanan dengan Injil Kristus.

Filipi 1:27


Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,


Hidup sebagai orang Kristen adalah hidup karena Injil. Kita dapat menjadi orang percaya karena adanya Injil.

Tanpa Injil, kita tidak bisa mempercayai Kristus. Namun, kita tidak hanya hidup karena Injil, tetapi juga hidup untuk Injil.

Firman Tuhan mengatakan bahwa kita sepatutnya hidup untuk Injil, atau dengan kata lain, hidup kita seharusnya sesuai dengan Injil Yesus Kristus.

Injil membangkitkan iman dalam kehidupan kita. Jika kita ingin hidup untuk Injil, kita perlu berjuang dan berusaha.

Hidup karena Injil adalah anugerah semata, tetapi hidup untuk Injil membutuhkan kesatuan hati dan kesungguhan dalam berjuang.

Untuk hidup yang sesuai dengan Injil Yesus Kristus, kita perlu mengenal Injil. Kita perlu membaca Injil atau membaca kitab suci.

Tanpa itu, kita hanya akan bimbang dan tidak yakin tentang apa itu Injil. Meskipun kita telah diselamatkan, kita masih perlu pemahaman tentang Injil.

Injil adalah produk surgawi, dan kita perlu membacanya dari Firman Allah agar kita dapat memahami bagaimana hidup yang sesuai dengan Injil Kristus.

Kita tidak akan pernah bisa hidup yang sesuai dengan Injil Kristus jika kita, sebagai orang percaya, tidak memahami Injil dari Firman Allah.


2. Kehidupan orang percaya itu ada di dalam kasih karunia Tuhan Yesus apapun situasi dan kondisi yang kita alami.

Filipi 1:29-30


29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,


30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.


Ketika kita mendengar kata "kasih karunia", biasanya yang terlintas dalam pikiran kita adalah hal-hal yang indah, baik, dan menyenangkan.

Kita jarang berpikir bahwa saat Rasul Paulus masuk penjara atau ketika kita mengalami penderitaan, itu juga merupakan karunia Tuhan.

Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa penderitaan juga dapat menjadi karunia Tuhan?

Bukanlah hal-hal yang hanya dianggap baik yang disebut sebagai kasih karunia Tuhan.

Misalnya, bagi seseorang yang telah menikah selama bertahun-tahun tanpa memiliki anak atau bagi yang telah diberikan anak, itu adalah kasih karunia Tuhan dan sukacita dari Tuhan.

Ada banyak hal baik lainnya yang kita anggap sebagai kasih karunia Tuhan.

Namun, Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup kita yang seutuhnya, dalam setiap situasi dan pengalaman, ketika kita hidup bagi Kristus, itu adalah kasih karunia Tuhan.

Rasul Paulus berkata bahwa kita bukan hanya diberikan karunia untuk percaya kepada Kristus, tetapi setelah hidup dalam keselamatan, kita juga menerima kasih karunia Tuhan.

Bahkan saat kita mengalami penderitaan bagi Kristus, itu adalah kasih karunia Tuhan. Itu adalah kesempatan dan pemberian Tuhan dalam penderitaan, di mana kita menerima kasih karunia Tuhan untuk memperoleh kemuliaan Kristus.

Inilah yang Rasul Paulus alami dalam hidupnya. Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita tidak perlu merasa rendah diri, takut, kecewa, atau pesimis dalam segala hal yang kita alami.

Kita selalu dapat bersukacita dalam setiap situasi dan mengucap syukur dalam segala hal, karena itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus.

Dalam hidup bagi Kristus, penderitaan, kesulitan, dan tantangan sebagai orang percaya juga merupakan kasih karunia Tuhan.

Dalam kasih karunia itu, kita akan mengalami campur tangan Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan kita mengalami sesuatu yang melampaui kekuatan kita, tetapi Dia akan menyediakan berkat yang tidak dapat kita bayangkan.

Oleh karena itu, marilah kita menjadi orang percaya yang memiliki pandangan rohani seperti ini, hiduplah bagi Kristus dengan sepenuh hati.




Doakan dan renungkan.


* Ketika kita mendengar kata "karunia", biasanya yang terlintas dalam pikiran adalah hal-hal yang indah, baik, dan menyenangkan. Pernahkah kita berpikir bahwa menderita untuk Tuhan, itu pun karunia?

* Paulus berkata,”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”


Karunia menderita bagi Kristus