Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 12 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Rabu, 12 Mei 2021

Kejadian 25
Keturunan Abraham dari Ketura

Apakah hari ini kau
bahagia dalam hidupmu?
Berbahagialah,
karena apapun yang kita hadapi,
ada Tuhan yang menyertai kita
di dalam pergumulan hidup kita.
Tuhan selalu setia pada kita.

Kehidupan Kristen seringkali
tidak berjalan sesuai dengan
yang kita harapkan.
Adakalanya kita sudah
bersungguh-sungguh ikut Tuhan,
namun pada kenyataannya,
hidup kita tidak selalu lancar.

Adakalanya hidup kita tersendat
dan kita menghadapi
kesulitan yang sangat besar.

Ada orang Kristen yang berkata,
“Lebih baik aku hidup
seperti aku yang dulu.”
Seperti waktu dia belum percaya.

Ini ekspresi kekecewaan.
Karena ada ekspektasi kalau
hidup di dalam Tuhan,
hidupnya akan lancar.
Namun kenyataannya
tidak seperti itu.

Janganlah kita menjadi
orang yang kecewa.
Biarlah kita menjadi
orang yang melihat
dan mengenal Tuhan,
sehingga kita boleh
mempunyai keyakinan.

Apapun yang kita hadapi,
itu bukan untuk
merugikan hidup kita.

Kejadian 25

1) Abraham mengambil pula
seorang isteri, namanya Ketura.

2) Perempuan itu melahirkan
baginya Zimran, Yoksan, Medan,
Midian, Isybak dan Suah.

3) Yoksan memperanakkan
Syeba dan Dedan.
Keturunan Dedan ialah orang Asyur,
orang Letush dan orang Leum.

4) Anak-anak Midian ialah
Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa.
Itulah semuanya keturunan Ketura.

5) Abraham memberikan segala
harta miliknya kepada Ishak,

6) tetapi kepada anak-anaknya
yang diperolehnya dari gundik-gundiknya
ia memberikan pemberian;
kemudian ia menyuruh mereka —
masih pada waktu ia hidup —
meninggalkan Ishak, anaknya,
dan pergi ke sebelah timur,
ke Tanah Timur.

7) Abraham mencapai umur
seratus tujuh puluh lima tahun,

8) lalu ia meninggal.
Ia mati pada waktu telah
putih rambutnya,
tua dan suntuk umur,
maka ia dikumpulkan
kepada kaum leluhurnya.

9) Dan anak-anaknya,
Ishak dan Ismael,
menguburkan dia
dalam gua Makhpela,
di padang Efron bin Zohar,
orang Het itu,
padang yang letaknya
di sebelah timur Mamre,

10) yang telah dibeli Abraham
dari bani Het;
di sanalah terkubur
Abraham dan Sara isterinya.
11) Setelah Abraham mati,
Allah memberkati Ishak, anaknya itu;
dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.

12) Inilah keturunan Ismael,
anak Abraham,
yang telah dilahirkan
baginya oleh Hagar,
perempuan Mesir, hamba Sara itu.

13) Inilah nama anak-anak Ismael,
disebutkan menurut urutan lahirnya:
Nebayot, anak sulung Ismael,
selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam,

14) Misyma, Duma, Masa,

15) Hadad, Tema, Yetur,
Nafish dan Kedma.

16) Itulah anak-anak Ismael,
dan itulah nama-nama mereka,
menurut kampung mereka
dan menurut perkemahan mereka,
dua belas orang raja,
masing-masing dengan sukunya.

17) Umur Ismael ialah
seratus tiga puluh tujuh tahun.
Sesudah itu ia meninggal.
Ia mati dan dikumpulkan
kepada kaum leluhurnya.

18) Mereka itu mendiami daerah
dari Hawila sampai Syur,
yang letaknya di sebelah
timur Mesir ke arah Asyur.
Mereka menetap berhadapan
dengan semua saudara mereka.

19) Inilah riwayat keturunan Ishak,
anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak.

20) Dan Ishak berumur
empat puluh tahun,
ketika Ribka, anak Betuel,
orang Aram dari Padan-Aram,
saudara perempuan Laban
orang Aram itu,
diambilnya menjadi isterinya.

21) Berdoalah Ishak kepada TUHAN
untuk isterinya,
sebab isterinya itu mandul;
TUHAN mengabulkan doanya,
sehingga Ribka, isterinya itu,
mengandung.

22) Tetapi anak-anaknya
bertolak-tolakan di dalam rahimnya
dan ia berkata:
"Jika demikian halnya,
mengapa aku hidup?"
Dan ia pergi meminta
petunjuk kepada TUHAN.

23) Firman TUHAN kepadanya:
"Dua bangsa
ada dalam kandunganmu,
dan dua suku bangsa
akan berpencar dari dalam rahimmu;
suku bangsa yang satu
akan lebih kuat dari yang lain,
dan anak yang tua akan
menjadi hamba kepada
anak yang muda."

24) Setelah genap harinya
untuk bersalin,
memang anak kembar yang
di dalam kandungannya.

25) Keluarlah yang pertama,
warnanya merah,
seluruh tubuhnya seperti
jubah berbulu;
sebab itu ia dinamai Esau.

26) Sesudah itu keluarlah adiknya;
tangannya memegang tumit Esau,
sebab itu ia dinamai Yakub.
Ishak berumur enam puluh tahun
pada waktu mereka lahir.

27) Lalu bertambah besarlah
kedua anak itu:
Esau menjadi seorang
yang pandai berburu,
seorang yang suka
tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah
seorang yang tenang,
yang suka tinggal di kemah.

28) Ishak sayang kepada Esau,
sebab ia suka makan daging buruan,
tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

29) Pada suatu kali Yakub
sedang memasak sesuatu,
lalu datanglah Esau
dengan lelah dari padang.

30) Kata Esau kepada Yakub:
"Berikanlah kiranya aku
menghirup sedikit dari
yang merah-merah itu,
karena aku lelah."
Itulah sebabnya namanya
disebutkan Edom.

31) Tetapi kata Yakub:
"Juallah dahulu kepadaku
hak kesulunganmu."

32) Sahut Esau:
"Sebentar lagi aku akan mati;
apakah gunanya bagiku
hak kesulungan itu?"

33) Kata Yakub:
"Bersumpahlah dahulu kepadaku."
Maka bersumpahlah
ia kepada Yakub dan dijualnyalah
hak kesulungannya kepadanya.

34) Lalu Yakub memberikan roti
dan masakan kacang merah itu
kepada Esau;
ia makan dan minum,
lalu berdiri dan pergi.
Demikianlah Esau memandang
ringan hak kesulungan itu.

Bagian Firman Tuhan ini
meneguhkan perjanjian Tuhan
dengan Abraham.

Abraham percaya
pada perjanjian itu,
maka Abraham menyerahkan
seluruh harta miliknya
kepada Ishak.

Tuhan membuat perjanjian
dengan keturunan Ishak.
Perjanjian yang Allah buat
berdasarkan kedaulatan Tuhan
dalam pilihan-Nya.

Ishak mempunyai 2 anak
yaitu Esau dan Yakub.
Allah memilih Yakub untuk
meneruskan perjanjian-Nya itu,
untuk menjadi berkat bagi dunia ini.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini
1. Kehidupan sebagai orang percaya
tidak selalu berjalan seperti
yang kita harapkan

Ini yang terjadi pada
orang yang memegang
perjanjian dari Tuhan.
Abraham dan keturunannya.

Ishak memegang perjanjian
yang Allah janjikan
kepada Abraham.
Namun Ribka, istri Ishak mandul.
Dia tidak bisa melahirkan
anak-anak bagi Ishak.

Seharusnya bukankah
ketika Allah berjanji,
Allah juga akan
menyediakan jalan baginya
supaya janji itu bisa
dilihat oleh Ishak?
Ternyata Ishak ltidak melihat itu.

Dari peristiwa ini kita tahu
bahwa perjalanan hidup
orang percaya seringkali
tidak sesuai dengan harapan kita.

Yang seringkali kita pikirkan adalah,
"Kalau saya berjalan mengikuti
jalan Tuhan,
maka jalan saya menjadi lancar."
Namun kenyataannya tidak demikian.
Seringkali ada kesulitan dan halangan.

Di situlah Tuhan ingin
mengajarkan kita supaya
kita selalu bergantung kepada Dia
dan bukan bergantung kepada
kekuatan diri kita sendiri.

Mari belajar dari Firman Tuhan ini.
Kehidupan orang percaya
tidak selalu mudah.
Pasti akan ada kesulitan.
Tetapi pasti juga akan
ada pertolongan Tuhan.
Tuhan yang hidup
nyata dalam hidup kita.

2. Hargailah hak istimewa
yang Tuhan berikan

Hak istimewa apakah yang
kita baca dari peristiwa ini?
1. Hak istimewa kita boleh
menghampiri Tuhan dalam doa.

Ini yang dilakukan oleh Ishak
ketika dia tahu Ribka mandul.
Doa merupakan hak istimewa
dari orang-orang yang telah
ditebus oleh darah Yesus Kristus.

Setiap orang bisa berdoa,
tetapi apakah Tuhan
berkenan atas doanya?
Sebagai orang-orang yang
telah dibenarkan oleh Tuhan
dan sudah disucikan oleh
darah Tuhan Yesus,
kita sudah diperdamaikan
dengan Tuhan melalui Yesus Kristus.
Maka kita mempunyai hak istimewa
untuk boleh menghampiri Tuhan
dalam doa kita.

Mari kita menghargai
hak istimewa itu dengan
menggunakannya dalam hidup kita
karena kita sudah berdamai
dengan Tuhan.

Berdoa dan milikilah
persekutuan dengan Tuhan.
Berdoalah di dalam
segala kebutuhan kita.

2. Hak istimewa - Hak kesulungan.

Esau dan Yakub adalah
saudara kembar.
Tetapi keduanya berbeda jauh.
Yang pertama senang di luar,
yang kedua senang di dalam kemah.

Dalam satu peristiwa,
Esau yang sedang berburu,
pulang dengan capai ketika
Yakub sedang memasak
kacang merah.

Esau di tengah keletihannya,
ingin memakan kacang merah itu.
Dia mempertaruhkan
hak kesulungannya untuk ditukar
dengan kacang merah.

Kacang merah dapat membuat
kenyang pada tubuh Esau.
Namun Esau membuang hartanya
yang paling berharga
yaitu kerohanian.
Berkat rohani dari Tuhan
sebagai anak sulung.

Esau tidak bisa mendapatkan kembali
hak kesulungannya ketika dia
membuang dan mengabaikannya.

Hak istimewa sebagai orang percaya
adalah kita dapat memiliki
kehidupan rohani dan boleh
memiliki persekutuan dengan Tuhan.
Itulah harta rohani yang paling kaya.

Janganlah kita menukarnya
dengan kenikmatan duniawi yang
adalah kenikmatan dalam dosa.

Marilah kita bersukacita
di dalam berkat rohani
yang Tuhan berikan kepada kita.
Hiduplah senantiasa di dalamNya,
sehingga kita bisa melihat
bagaimana buah itu muncul
di dalam hidup kita.
Bukan buah kebinasaan,
tetapi buah kehidupan yang
Tuhan berikan kepada kita.

Jangan tukar hak istimewa itu
dengan apapun dari dunia ini,
karena hak itu Tuhan berikan secara
cuma-cuma melalui kasih karunia
di dalam Yesus Kristus.

3. Sadarilah bahwa Tuhan
memiliki kedaulatan di dalam
melakukan pemilihan
menurut kehendak-Nya.

Esau adalah kakak dari Yakub.
Walaupun mereka adalah
saudara kembar,
Esau lahir terlebih dulu.
Namun Tuhan memilih Yakub,
bukan Esau,
sebagai perjanjian Allah
yang diteruskan di dalam Abraham.

Bukan Yakub yang memilih Tuhan,
tetapi Tuhan yang memilih Yakub.
Kedaulatan ada di tangan Tuhan,
bukan di tangan manusia.

Ketika Tuhan memilih,
kita seringkali berkata,
Tuhan tidak adil.”
Kita lupa kalau yang tidak adil
sebenarnya adalah kita.

Ketika kita berkata bahwa
Tuhan tidak adil,
sebenarnya kitalah yang tidak adil
kepada Tuhan karena sesungguhnya
Dia adalah Tuhan yang berdaulat.

Dia yang menciptakan kita.
Dia Maha Kuasa.
Dia bisa berbuat apa saja
tanpa persetujuan kita.

Karena itu,
ketika kita bisa menjadi
orang percaya,
itu bukan karena kita
yang memilih Tuhan.
Tetapi Tuhanlah yang memilih kita.
Itulah kasih karunia.
Itu bukan jasa kita.

Kita tidak mampu memilih Tuhan,
kalau Tuhan tidak terlebih dahulu
memilih kita.
Jika kita dapat mengasihi Tuhan,
itu semata-mata karena Tuhan
terlebih dulu mengasihi kita.
Jika kita dapat percaya kepada Tuhan,
itu semata-mata karena Tuhan
yang terlebih dulu memilih kita.

Marilah kita bersukacita
di dalam Tuhan karena
Dialah yang telah memilih kita.

Marilah kita percaya
sepenuhnya kepada Tuhan.
Dialah yang berdaulat
dalam hidup kita.

Dia berdaulat dalam memilih
apa yang Dia pandang baik
di dalam kehidupan kita.
Mari kita percaya
kepada kedaulatan-Nya.

Doakan dan Renungkan

• Apakah kau sudah menggunakan
hak istimewa yang Tuhan
berikan kepadamu sesuai
dengan kehendakNya?

• Bagaimana menanggapi pernyataan,
"Tuhan tidak adil." ?

• Tuhan berdaulat dalam
memilih apa yang Dia pandang baik
di dalam hidup kita.
Mari kita percaya
kepada kedaulatan-Nya.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus