Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 19 Mei 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Jumat, 19 Mei 2023


Galatia 4:1-7

Tak Ada Lagi Perhambaan


Menjadi orang Kristen adalah menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Salah satu keserupaan kita dengan Kristus adalah ketika kita belajar memahami orang lain.


Apakah mudah mengajar anak-anak sehingga mereka bertumbuh dewasa? Tentu tidak mudah, tetapi kita sebagai orang tua perlu mengajar anak-anak kita.


Bagaimana caranya? Tentu sesuai dengan tumbuh kembang anak tersebut, kita harus mengajari mereka sesuai dengan kapasitas mereka.


Oleh karena itu, kita melakukannya langkah demi langkah secara progresif.


Anak-anak tidak dapat memahami hal yang bersifat abstrak, yaitu sesuatu yang biasa bagi orang dewasa. Anak-anak dapat memahami hal-hal yang sifatnya lahiriah, yaitu apa yang mereka lihat dan dengar.


Oleh karena itu, sebagai orang tua kita harus memindahkan hal-hal yang bersifat batiniah ke ranah yang lahiriah agar anak-anak dapat mengerti. Demikianlah Tuhan berbuat kepada manusia.


Tidak heran dalam Perjanjian Lama kita menemukan bagaimana hal rohani dinyatakan dalam bentuk lahiriah.


Seperti peribadatan dengan kurban-kurban, berkat dalam bentuk materi, peperangan rohani digambarkan dengan peperangan fisik.


Sampai waktunya tiba maka Tuhan menyatakan hal-hal yang rohani dalam Yesus Kristus sebagaimana dijanjikan di dalam Perjanjian Lama.


Galatia 4:1-7


1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;


2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.


3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.


4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.


5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.


6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


Bagi orang Kristen Yahudi pada masa rasul Paulus, iman Kristen bukanlah hal yang mudah untuk dipahami dalam konteks mereka yang sudah terbiasa hidup sebagai orang Yahudi di dalam Yudaisme.


Seperti tidak mudahnya bayi melepaskan empengnya, atau bantal gulingnya ketika dia beranjak menjadi kanak-kanak.


Disinilah rasul Paulus menjelaskan kedudukan hukum Taurat dan keberadaan umat Tuhan.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Hal-hal lahiriah lebih mudah dipahami daripada hal-hal rohaniah, oleh karena itu untuk memahami hal-hal rohaniah di dalam Kristus, maka Tuhan memakai hal-hal lahiriah dalam Perjanjian Lama yang kenyataan sebenarnya ada di dalam Kristus.


Galatia 4:1-3

1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;


2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.


3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.


Rasul Paulus disini sedang menjelaskan bagaimana kaitannya hukum Taurat dengan Kristus.


Rasul Paulus memberikan gambaran tentang kehidupan anak manusia, yaitu ketika mereka masih kanak-kanak.


Rasul Paulus berkata meskipun dia adalah anak daripada orangtuanya, tetapi anak-anak itu tetap dibawah asuhan dari orang yang dipercayakan orangtuanya.


Dibawah perwalian, itulah yang rasul Paulus tulis, artinya, anak-anak itu tidak bisa bebas dalam kehidupannya. Dia dibimbing, di atur, bagaikan seorang hamba, padahal anak itu adalah anak tuannya.


Disitulah rasul Paulus memberikan gambaran. Ketika manusia atau umat Tuhan belum sampai kepada waktunya, yang disebut dengan akil balig, maka Tuhan tetap membimbing umat dibawah hukum Taurat.


Kemudian ketika tiba waktunya, maka umat Tuhan boleh mengenal Kristus yang memerdekakan mereka dari perwalian tersebut.


Disitulah umat Tuhan boleh mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang kerohanian. Sebagai orang percaya maka kita diberikan Roh Kudus oleh Tuhan di dalam hidup kita.


Roh Kudus menolong kita untuk mengerti hal-hal yang rohani, karena pikiran kita terbatas.


Oleh karena itu, Roh Kudus akan memimpin kita masuk dalam seluruh kebenaran Allah. Tuhan dengan Roh Kudus menolong kita untuk memahami firman Tuhan.


Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita harus memahami bahwa apa yang Allah berikan kepada kita adalah hal yang sangat berharga, yang bersifat rohani.


Hal yang rohani adalah hal yang Tuhan telah janjikan dalam Perjanjian Lama dalam Kristus. Tanpa Kristus, Anda dan saya tidak akan masuk ke dalam hal-hal rohani yang Allah berikan kepada kita.


Oleh karena itu mari kita hidup secara rohani, hidup di dalam Roh Kudus, di dalam firman Tuhan yang membimbing kehidupan kita.


2. Kristus memerdekakan kita dengan menebus kita, sehingga kita menjadi anak-anak Allah, bukan berada di bawah perhambaan.


Galatia 4:4-7

4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.


6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


Apa yang Kristus lakukan adalah hal yang tidak dapat dilakukan siapapun di dalam dunia ini, karena karya Kristus yang mengampuni, yang menebus kita dari kebinasaan tidak berhenti disana. Dia menjadikan kita anak-anak-Nya.


Melalui karya Kristus maka Allah memberikan Roh Kudus ke dalam diri kita, sehingga kita adalah anak-anak Allah yang sesungguhnya.


Menjadi anak-anak Allah memberitahukan kepada kita sebuah kepastian bahwa Anda dan saya adalah ahli waris dari kerajaan Allah.


Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah marilah kita hidup sebagai orang-orang yang menuruti Bapa di sorga, karena itulah yang Allah maksudkan ketika Dia memanggil kita menjadi anak-anak-Nya.


Supaya kita memiliki hati seorang anak yang taat dan mengasihi Bapa di surga.


Kita tidak lagi dibawah perhambaan daripada hukum Taurat, yang dimaksud adalah kita dulunya hamba dosa, sehingga kita berada dibawah perwalian dan perhambaan hukum Taurat.


Artinya, hukum Taurat mengawasi kita dan siap menghukum kita ketika kita melanggar.


Sekarang kita menjadi orang-orang yang merdeka di dalam Kristus karena kita menjadi anak-anak Allah.


Kita merdeka dari kuasa dosa, dari kuasa maut, dan dari kuasa hukum Taurat. Kita merdeka untuk hidup bagi Tuhan, itulah yang Kristus kerjakan bagi kita.


Hidup bagi Tuhan adalah hidup berpadanan dengan firman Tuhan, dan firman yang kita lakukan dalam hidup bukanlah firman yang menghukum kita, tetapi firman yang menerangi jalan kita.


Sehingga kita melihat rencana Tuhan dengan rasa syukur dan kita boleh memuliakan nama Dia.


Doakan dan renungkan.


* Karena kita adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Kudus ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


* Jadi kita bukan lagi hamba, melainkan anak dan ahli-ahli waris, oleh Allah.


Hamba menjadi anak