Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 12 Mei 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Jumat, 12 Mei 2023


Galatia 1:11-24

Bagaimana Paulus Menjadi Rasul


Apakah beriman itu kita tidak perlu memiliki semangat bisa membedakan apakah itu benar atau salah? Sehingga apakah beriman itu beriman di dalam kebutaan?


Apakah Tuhan menghendaki kita seperti itu? Tidak, sebab jika iman kita dalam kebutaan maka kita akan selalu dalam kesesatan.


Oleh karena itu, Tuhan menyatakan diri dalam Yesus Kristus supaya iman kita bukan iman yang buta.


Betapa sulitnya kita membedakan apakah sebuah pengajaran itu berasal dari pikiran manusia atau dari Allah? Bagaimakah dengan Injil yang kita imani?


Apakah iman kita yang mendasari Injil, atau Injil yang mendasari iman kita? Sebetulnya, Injil itulah yang mendasari iman kita, bukan sebaliknya.


Pertanyaannya adalah bagaimana kita tahu bahwa Injil yang kita percaya adalah Injil Yesus Kristus, bukan buatan manusia?


Bukankah Perjanjian Baru ditulis oleh manusia? Apakah ada tanda-tanda itu berasal dari Yesus Kristus?


Satu hal yang penting dan perlu kita pahami adalah bahwa perjanjian baru yang terdiri dari 27 buku di dalamnya, tidak ditulis oleh satu orang, tetapi ditulis oleh beberapa orang.


Contohnya, Perjanjian Baru ditulis oleh Matius, Markus, Yohanes, Paulus, Yakobus, Petrus, Yudas. Mereka tidak menulis dalam kelompok bersama, mereka menulis dalam konteks masing-masing.


Namun, yang kita perhatikan bahwa, pengajaran iman mereka memiliki dasar yang sama.


Pengenalan mereka akan Yesus Kristus tidak bertolak belakang satu sama yang lain, tetapi sama persis.


Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin dari orang sekian banyak itu bisa memiliki pemahaman yang sama? Khususnya terhadap Yesus Kristus.


Apalagi rasul Paulus merupakan seorang rasul yang terpisah dari kelompok rasul yang lain, karena dia dipanggil berbeda dengan waktu dipanggilnya rasul-rasul yang lain.


Namun, pengajaran iman dan Injil yang diberitakan dan pengenalan akan Yesus Kristus, persis sama.


Disini kita tahu, meskipun yang menulis Perjanjian Baru ada beberapa orang, tetapi ada inspirasi Roh Kudus yang menolong mereka dalam menulis. Sehingga mereka menulis dengan akurat dalam pengenalan akan Yesus Kristus.


Disitu kita tahu firman Tuhan, yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, bukan semata-mata karya manusia.


Ada ilham dari Roh Kudus, sehingga setiap orang yang menulis berbeda-beda, mereka memiliki pemahaman yang sama dalam mengenal siapakah Yesus Kristus.


Galatia 1:11-24


11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.


12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.


13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.


14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.


15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,


16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;


17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.


18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.


19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.


20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.


21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.


22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.


23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.


24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.


Rasul Paulus bukan memberitakan injil manusia, atau injil yang lahir dari pikiran manusia. Kekristenan bukanlahman-made faith, atau iman buatan manusia.


Pusat daripada iman Kristen adalah Yesus Kristus, seluruh Alkitab dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru berbicara tentang Yesus Kristus.


Kita bisa mendapatkan bahwa Yessu Kristus bukanlah dari dunia ini, melainkan dari Sorga. Dia datang bukan untuk mendirikan agama, karena pada jaman itu sudah ada agama Yahudi.


Melainkan Dia datang untuk menjadi tebusan bagi banyak orang, supaya orang berdosa diampuni dosanya.


Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa, dan darah hewan tidak dapat menutupi atau mengampuni dosa kita.


Hanya darah dari Yesus Kristus itulah yang mengampuni dosa kita. Semuanya itu bukan dengan konsep manusia, melainkan sesuai dengan rencana Allah sejak kekekalan.


Konsep manusia itu berbeda sekali dengan rencana Allah. Apa yang berasal dari Tuhan melampaui apa yang berasal dari manusia, apa yang dirancangkan Allah melampaui apa yang dipikiran manusia.


Itulah yang Tuhan lakukan di dalam Yesus Kristus.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Injil yang sejati bukanlah Injil yang lahir dari pikiran manusia, melainkan dari pernyataan Kristus.


Galatia 1:11-12

11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah Injil manusia.


12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.


Surat Galatia itu beredar di abad pertama, dan kemungkinan surat terawal yang pernah ditulis oleh rasul Paulus.


Rasul Paulus berkata bahwa apa yang dia sampaikan, Injil itu bukanlah injil manusia, tetapi Injil itu lahir dari penyataan Yesus Kristus.


Ketika rasul Paulus berbicara ini, maka kita harus mengerti siapakah rasul Paulus sebelumnya.


Dia sebelumnya bernama Saulus, seorang Farisi, seorang Ibrani asli, keturunan Benyamin, disunat pada hari ke delapan.


Artinya seorang religius, seluruh hukum Taurat ada di luar kepalanya dan dia mengikuti seluruh ritualnya.


Bukan itu saja, dia adalah orang yang membenci kekristenan dan menganiaya orang Kristen. Dia mempunya konsep yang berbeda tentang Kristus sama sekali.


Namun, ketika dia ingin menganiaya orang Kristen, pergi ke Damsyik, di tengah jalan dia berjumpa dengan Kristus yang bangkit.


Itulah titik balik dalam hidupnya, ketika dia mengenal Kristus, ketika Kristus memperkenalkan diri kepada dia, dia baru tahu siapakah Kristus yang berbeda dari pikirannya.


Sebelumnya dia berpikir berbeda dengan Kristus sampai Kristus menampakkan diri. Jikalau Kristus tidak memperkenalkan diri, Saulus tidak pernah menjadi Paulus.


Dia akan tetap menjadi seorang Farisi bernama Saulus yang menganiaya orang Kristen, tetapi ketika Kristus memperkenalkan diri, maka dia boleh mengenal Kristus.


Disitulah Paulus berkata “Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.”. Itulah Injil oleh penyataan Yesus Kristus.


Di dalam sejarah kita tahu bahwa banyak orang yang mengatakan menuliskan injil, tetapi mereka menulis di abad kedua dan abad-abad selanjutnya.


Apa yang mereka tulis itu bukan injil dari penyataan Yesus Kristus, karena di dalamnya adalah pikiran manusia, yaitu faham gnostik, yang membedakan sangat tegas antara materi dan roh.


Menganggap materi adalah jahat dan roh adalah baik.


Injil Yesus Kristus tidak memandang manusia seperti itu, bahkan Alkitab mengatakan persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus, hidup dan berkenan kepada Allah.


Yesus Kristus datang menjadi daging, ini memberitahukan kepada kita bahwa pikiran dan rancangan Allah berbeda jauh dengan pikiran manusia.


Injil yang kita percaya hari ini adalah beredar di abad pertama, Paulus berkata “Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.”, tetapi oleh penyataan Yesus Kristus.


Kita bisa membaca Alkitab perjanjian baru dengan baik dan teliti.


Memang dari berbagai penulis-penulis yang ada, mereka mempunyai pemahaman yang sama akan siapakah Yesus.


Memberitahukan kepada kita bahwa mereka adalah orang-orang dimana Kristus menyatakan diri-Nya, mereka diilhamkan Roh Kudus, supaya mereka mengenal siapakah Yesus Kristus.


2. Injil yang satu dan sejati, yang kita percaya, tidak dihasilkan dari rekayasa manusia, melainkan merupakan inspirasi/ilham daripada Roh Kudus.


Galatia 1:15-20

15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,


16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;


17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.


18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.


19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.


20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.


Menarik kesaksian rasul Paulus setelah dia percaya Tuhan Yesus. Dia tidak mengunjungi para rasul untuk dididik oleh mereka tentang pengajaran iman Kristen.


Dia pergi ke tanah Arab, tetapi Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus persis sama dengan yang diberitakan oleh Petrus dan Yohanes.


Ini menarik bukan? Meskipun rasul Paulus tidak pernah berjumpa di awal dengan rasul-rasul dan diajarkan iman Kristen, tetapi rasul Paulus memiliki pemahaman yang sama.


Bagaimanakah hal itu mungkin? Hal itu mungkin ketika Roh Kudus yang bekerja di dalam kehidupan seluruh para rasul.


Roh Kudus lah yang menyatakan kepada mereka, sehingga mereka boleh memahami dan mengenal Yesus Kristus.


Disinilah kita melihat bahwa Perjanjian Baru yang ditulis sekian banyak orang, ada tanda-tanda bahwa ini adalah bukan pekerjaan manusia.


Ada Roh Tuhan yang memimpin mereka, sehingga meskipun rasul Paulus tidak datang kepada para rasul untuk menimba pengajaran, dia menerima penyataan dari Yesus Kristus.


Injil yang diberitakan persis sama dengan Injil yang diberitakan para rasul yang lain.


Meskipun rasul Paulus di utus Tuhan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi, tetapi Injil itu adalah Injil yang satu, itulah Injil Yesus Kristus.


Dari Alkitab kita bisa melihat tanda-tanda bagaimana Tuhan yang sebetulnya bekerja di antara para nabi di dalam Perjanjian Lama, di antara para rasul di dalam Perjanjian Baru.


Seluruh Kitab Suci dengan sinkron berbicara tentang Yesus Kristus. Oleh karena itu, jikalau Engkau ragu, jangan menjauhi Alkitab, mari baca Alkitab baik-baik.


Jika Engkau sudah percaya, jangan Engkau tidak baca Alkitab, Engkau perlu membaca Alkitab supaya imanmu diteguhkan dan Engkau semakin mengenal siapakah Yesus.


Doakan dan renungkan.


* Paulus menegaskan kepada kita, bahwa Injil yang diberitakannya itu bukanlah Injil manusia.


* “Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.”


Injil diinspirasi oleh Roh Kudus