Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 11 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Selasa, 11 Mei 2021

Kejadian 24
Ribka Dipinang bagi Ishak

Bagaimana kehidupan keluargamu?
Bagaimana kehidupan pernikahanmu?
Di dalam pernikahan,
Tuhan ingin memberkati hidup kita.
Ia ingin menjadikan kita
berkat bagi orang lain.
Marilah kita menikmati
kehidupan pernikahan kita.

Sebagai orang percaya,
kita tahu bahwa pernikahan
merupakan berkat dari Tuhan,
juga merupakan kasih karunia
Tuhan bagi kita.

Dalam pernikahan juga ada
misi Tuhan di dalamnya.
Hal ini dapat kita ketahui dari
Allah menciptakan manusia
laki-laki dan perempuan,
lalu Allah memberikan
mandat kepada mereka.

Namun manusia seringkali
lupa akan mandat itu.
Maka Allah membinasakan
manusia dan hanya menyisakan
Nuh dan keluarganya.

Allah memberikan mandat
kepada Nuh dan keluarga
sebagaimana Allah telah
memberikan mandat kepada
Adam dan Hawa.

Pernikahan merupakan suatu
kebahagiaan di hidup kita.
Tetapi kita tidak boleh lupa.
Ada misi Allah di dalam
kehidupan pernikahan kita.

Kejadian 24

1) Adapun Abraham telah tua
dan lanjut umurnya,
serta diberkati TUHAN
dalam segala hal.

2) Berkatalah Abraham kepada
hambanya yang paling tua
dalam rumahnya,
yang menjadi kuasa atas
segala kepunyaannya,
katanya:
"Baiklah letakkan tanganmu
di bawah pangkal pahaku,

3) supaya aku mengambil
sumpahmu demi TUHAN,
Allah yang empunya langit
dan yang empunya bumi,
bahwa engkau tidak akan
mengambil untuk anakku
seorang isteri dari antara
perempuan Kanaan yang
di antaranya aku diam.

4) Tetapi engkau harus
pergi ke negeriku dan
kepada sanak saudaraku
untuk mengambil seorang
isteri bagi Ishak, anakku."

5) Lalu berkatalah
hambanya itu kepadanya:
"Mungkin perempuan itu
tidak suka mengikuti
aku ke negeri ini;
haruskah aku membawa
anakmu itu kembali ke negeri
dari mana tuanku keluar?"

6) Tetapi Abraham berkata kepadanya:
"Awas, jangan kaubawa anakku
itu kembali ke sana.

7) TUHAN, Allah yang empunya langit,
yang telah memanggil aku
dari rumah ayahku serta
dari negeri sanak saudaraku,
dan yang telah berfirman kepadaku,
serta yang bersumpah kepadaku,
demikian:
kepada keturunanmulah akan
Kuberikan negeri ini —
Dialah juga akan mengutus
malaikat-Nya berjalan di depanmu,
sehingga engkau dapat
mengambil seorang isteri
dari sana untuk anakku.

8) Tetapi jika perempuan itu
tidak mau mengikuti engkau,
maka lepaslah engkau dari
sumpahmu kepadaku ini;
hanya saja,
janganlah anakku itu
kaubawa kembali ke sana."

9) Lalu hamba itu meletakkan
tangannya di bawah
pangkal paha Abraham, tuannya,
dan bersumpah kepadanya
tentang hal itu.

10) Kemudian hamba itu
mengambil sepuluh ekor
dari unta tuannya
dan pergi dengan membawa
berbagai-bagai barang berharga
kepunyaan tuannya;
demikianlah ia berangkat
menuju Aram-Mesopotamia
ke kota Nahor.

11) Di sana disuruhnyalah unta itu
berhenti di luar kota
dekat suatu sumur,
pada waktu petang hari,
waktu perempuan-perempuan
keluar untuk menimba air.

12) Lalu berkatalah ia:
"TUHAN, Allah tuanku Abraham,
buatlah kiranya tercapai tujuanku
pada hari ini,
tunjukkanlah kasih setia-Mu
kepada tuanku Abraham.

13) Di sini aku berdiri
di dekat mata air,
dan anak-anak perempuan
penduduk kota ini datang
keluar untuk menimba air.

14) Kiranya terjadilah begini:
anak gadis, kepada siapa aku berkata:
Tolong miringkan buyungmu itu,
supaya aku minum,
dan yang menjawab:
Minumlah, dan unta-untamu juga
akan kuberi minum —
dialah kiranya yang Kau
tentukan bagi hamba-Mu, Ishak;
maka dengan begitu akan kuketahui,
bahwa Engkau telah menunjukkan
kasih setia-Mu kepada tuanku itu."

15) Sebelum ia selesai berkata,
maka datanglah Ribka,
yang lahir bagi Betuel,
anak laki-laki Milka,
isteri Nahor, saudara Abraham;
buyungnya dibawanya
Ldi atas bahunya.

16) Anak gadis itu sangat
cantik parasnya, seorang perawan,
belum pernah bersetubuh
dengan laki-laki;
ia turun ke mata air itu
dan mengisi buyungnya,
lalu kembali naik.

17) Kemudian berlarilah hamba itu
mendapatkannya serta berkata:
"Tolong beri aku minum air
sedikit dari buyungmu itu."

18) Jawabnya: "Minumlah, tuan,"
maka segeralah diturunkannya
buyungnya itu ke tangannya,
serta diberinya dia minum.

19) Setelah ia selesai memberi
hamba itu minum, berkatalah ia:
"Baiklah untuk unta-untamu
juga kutimba air,
sampai semuanya puas minum."

20) Kemudian segeralah dituangnya
air yang di buyungnya itu
ke dalam palungan,
lalu berlarilah ia sekali lagi
ke sumur untuk menimba air
dan ditimbanyalah untuk
semua unta orang itu.

21) Dan orang itu mengamat-amatinya
dengan berdiam diri untuk
mengetahui apakah TUHAN
membuat perjalanannya
berhasil atau tidak.

22) Setelah unta-unta itu puas minum,
maka orang itu mengambil
anting-anting emas yang
setengah syikal beratnya,
dan sepasang gelang tangan
yang sepuluh syikal emas beratnya,

23) serta berkata:
"Anak siapakah engkau?
Baiklah katakan kepadaku!
Adakah di rumah ayahmu
tempat bermalam bagi kami?"

24) Lalu jawabnya kepadanya:
"Ayahku Betuel, anak Milka,
yang melahirkannya bagi Nahor."

25) Lagi kata gadis itu:
"Baik jerami, baik makanan unta
banyak pada kami,
tempat bermalam pun ada."

26) Lalu berlututlah orang itu
dan sujud menyembah TUHAN,

27) serta berkata:
"Terpujilah TUHAN,
Allah tuanku Abraham,
yang tidak menarik kembali kasih-Nya
dan setia-Nya dari tuanku itu;
dan TUHAN telah menuntun aku
di jalan ke rumah saudara-
saudara tuanku ini!"

28) Berlarilah gadis itu pergi
menceritakan kejadian itu
ke rumah ibunya.

29) Ribka mempunyai
saudara laki-laki,
namanya Laban.
Laban berlari ke luar
mendapatkan orang itu,
ke mata air tadi,

30) sesudah dilihatnya anting-anting itu
dan gelang pada tangan saudaranya,
dan sesudah didengarnya
perkataan Ribka, saudaranya,
yang bunyinya:
"Begitulah dikatakan
orang itu kepadaku."
Ia mendapatkan orang itu,
yang masih berdiri di samping
unta-untanya di dekat mata air itu,

31) dan berkata:
"Marilah engkau yang diberkati TUHAN,
mengapa engkau berdiri di luar,
padahal telah kusediakan rumah bagimu,
dan juga tempat untuk unta-untamu."

32) Masuklah orang itu
ke dalam rumah.
Ditanggalkanlah pelana unta-unta,
diberikan jerami dan makanan
kepada unta-unta itu,
lalu dibawa air pembasuh kaki
untuk orang itu dan
orang-orang yang bersama-
sama dengan dia.

33) Tetapi ketika dihidangkan
makanan di depannya,
berkatalah orang itu:
"Aku tidak akan makan
sebelum kusampaikan pesan
yang kubawa ini."
Jawab Laban: "Silakan!"

34) Lalu berkatalah ia:
"Aku ini hamba Abraham.

35) TUHAN sangat memberkati
tuanku itu,
sehingga ia telah menjadi kaya;
TUHAN telah memberikan kepadanya
kambing domba dan lembu sapi,
emas dan perak,
budak laki-laki dan perempuan,
unta dan keledai.

36) Dan Sara, isteri tuanku itu,
sesudah tua, telah melahirkan
anak laki-laki bagi tuanku itu;
kepada anaknya itu telah
diberikan tuanku
segala harta miliknya.

37) Tuanku itu telah
mengambil sumpahku:
Engkau tidak akan mengambil
untuk anakku seorang isteri
dari antara perempuan Kanaan,
yang negerinya kudiami ini,

38) tetapi engkau harus pergi
ke rumah ayahku
dan kepada kaumku
untuk mengambil seorang
isteri bagi anakku.

39) Jawabku kepada tuanku itu:
Mungkin perempuan itu
tidak mau mengikut aku.

40) Tetapi katanya kepadaku:
TUHAN,
yang di hadapan-Nya aku hidup,
akan mengutus malaikat-Nya
menyertai engkau,
dan akan membuat
perjalananmu berhasil,
sehingga engkau akan mengambil
bagi anakku seorang isteri
dari kaumku dan dari rumah ayahku.

41) Barulah engkau lepas
dari sumpahmu kepadaku,
jika engkau sampai kepada kaumku
dan mereka tidak memberikan
perempuan itu kepadamu;
hanya dalam hal itulah
engkau lepas dari
sumpahmu kepadaku.

42) Dan hari ini aku sampai
ke mata air tadi, lalu kataku:
TUHAN, Allah tuanku Abraham,
sudilah kiranya Engkau
membuat berhasil perjalanan
yang kutempuh ini.

43) Di sini aku berdiri
di dekat mata air ini;
kiranya terjadi begini:
Apabila seorang gadis
datang ke luar untuk
menimba air dan
aku berkata kepadanya:
Tolong berikan aku minum
air sedikit dari buyungmu itu,

44) dan ia menjawab:
Minumlah,
dan untuk unta-untamu juga
akan kutimba air, —
dialah kiranya isteri,
yang telah TUHAN tentukan
bagi anak tuanku itu.

45) Belum lagi aku habis
berkata dalam hatiku,
Ribka telah datang membawa
buyung di atas bahunya,
dan turun ke mata air itu,
lalu menimba air.
Kataku kepadanya:
Tolong berikan aku minum.

46) Segeralah ia menurunkan
buyung itu dari atas bahunya
serta berkata:
Minumlah, dan unta-untamu
juga akan kuberi minum.
Lalu aku minum,
dan unta-unta itu juga
diberinya minum.

47) Sesudah itu aku
bertanya kepadanya:
Anak siapakah engkau?
Jawabnya: Ayahku Betuel
anak Nahor yang dilahirkan Milka.
Lalu aku mengenakan anting-anting
pada hidungnya dan
gelang pada tangannya.

48) Kemudian berlututlah aku
dan sujud menyembah TUHAN,
serta memuji TUHAN,
Allah tuanku Abraham,
yang telah menuntun aku
di jalan yang benar
untuk mengambil anak perempuan
saudara tuanku ini bagi anaknya.

49) Jadi sekarang,
apabila kamu mau menunjukkan
kasih dan setia kepada tuanku itu, beritahukanlah kepadaku;
dan jika tidak,
beritahukanlah juga kepadaku,
supaya aku tahu entah
berpaling ke kanan atau ke kiri."

50) Lalu Laban dan Betuel menjawab:
"Semuanya ini datangnya dari TUHAN;
kami tidak dapat mengatakan
kepadamu baiknya atau buruknya.

51) Lihat, Ribka ada di depanmu,
bawalah dia dan pergilah,
supaya ia menjadi isteri anak tuanmu,
seperti yang difirmankan TUHAN."

52) Ketika hamba Abraham itu
mendengar perkataan mereka,
sujudlah ia sampai ke tanah
menyembah TUHAN.

53) Kemudian hamba itu
mengeluarkan perhiasan emas
dan perak serta pakaian kebesaran,
dan memberikan semua itu
kepada Ribka;
juga kepada saudaranya
dan kepada ibunya diberikannya
pemberian yang indah-indah.

54) Sesudah itu makan
dan minumlah mereka,
ia dan orang-orang yang
bersama-sama dengan dia,
dan mereka bermalam di situ.
Paginya sesudah mereka bangun,
berkatalah hamba itu:
"Lepaslah aku pulang kepada tuanku."

55) Tetapi saudara Ribka berkata,
serta ibunya juga:
"Biarkanlah anak gadis itu
tinggal pada kami
barang sepuluh hari lagi,
kemudian bolehlah engkau pergi."

56) Tetapi jawabnya kepada mereka:
"Janganlah tahan aku,
sedang TUHAN telah
membuat perjalananku berhasil;
lepaslah aku,
supaya aku pulang kepada tuanku."

57) Kata mereka:
"Baiklah kita panggil anak gadis itu
dan menanyakan kepadanya sendiri."

58) Lalu mereka memanggil Ribka
dan berkata kepadanya:
"Maukah engkau pergi
beserta orang ini?"
Jawabnya: "Mau."

59) Maka Ribka, saudara mereka itu,
dan inang pengasuhnya
beserta hamba Abraham
dan orang-orangnya
dibiarkan mereka pergi.

60) Dan mereka memberkati Ribka,
kata mereka kepadanya:
"Saudara kami,
moga-moga engkau menjadi
beribu-ribu laksa,
dan moga-moga keturunanmu
menduduki kota-kota musuhnya."

61) Lalu berkemaslah Ribka
beserta hamba-hambanya perempuan,
dan mereka naik unta
mengikuti orang itu.
Demikianlah hamba itu
membawa Ribka lalu berjalan pulang.

62) Adapun Ishak telah datang
dari arah sumur Lahai-Roi;
ia tinggal di Tanah Negeb.

63) Menjelang senja
Ishak sedang keluar untuk
berjalan-jalan di padang.
Ia melayangkan pandangnya,
maka dilihatnyalah ada
unta-unta datang.

64) Ribka juga melayangkan pandangnya
dan ketika dilihatnya Ishak,
turunlah ia dari untanya.

65) Katanya kepada hamba itu:
"Siapakah laki-laki itu yang
berjalan di padang ke arah kita?"
Jawab hamba itu:
"Dialah tuanku itu."
Lalu Ribka mengambil telekungnya
dan bertelekunglah ia.

66) Kemudian hamba itu
menceritakan kepada Ishak
segala yang dilakukannya.

67) Lalu Ishak membawa Ribka
ke dalam kemah Sara, ibunya,
dan mengambil dia menjadi isterinya.
Ishak mencintainya dan demikian
ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

Abraham adalah seseorang
yang sangat diberkati Tuhan,
karena Allah membuat perjanjian
kepadanya dan keturunannya.
Perjanjian Allah itu diteguhkan kembali
melalui Ishak, anak Abraham.

Ketika Allah membuat perjanjian,
itu merupakan hak istimewa
bagi seseorang.
Demikianlah hak istimewa itu
diberikanNya kepada Abraham
dan juga kepada Ishak.

Namun bagaimanakah sikap Abraham
terhadap perjanjian yang Allah
berikan kepadanya dan
kepada keturunannya, Ishak?

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini
1. Perkawinan merupakan
bagian dari rencana Tuhan
untuk menjadikan
keluarga orang percaya
sebagai berkat bagi dunia ini

Perkawinan adalah perkara
yang sangat penting dan
kita harus berhati-hati.

Demikianlah Abraham ketika
mencarikan jodoh bagi Ishak.
Abraham melarang hambanya
mencarikan jodoh bagi Ishak
dari orang-orang Kanaan.

Abraham menginginkan untuk
Ishak mempunyai istri
dari sanak familinya sendiri.
Mengapa?
Karena ada misi Tuhan
dalam pernikahan.

Ishak tidak hidup
untuk dirinya sendiri.
Perkawinan Ishak bukan
hanya untuk dirinya sendiri.
Meskipun Ishak berbahagia
di dalam pernikahannya,
Allah menginginkan keturunan
dari anak-anak Ishak untuk
setia memegang perjanjian Tuhan.

Perjanjian itu bukan sekedar
hanya memberkati orang-orang
dimana Allah membuat perjanjian,
tetapi Allah ingin supaya
orang-orang ini menjadi berkat
bagi orang lain.

Demikian juga dengan kita.
Kita sebagai orang percaya
juga memiliki perjanjian yang kekal
di dalam Yesus Kristus.
Berkat itu bukan saja
diberikan kepada kita,
tetapi juga kepada keturunan kita.

Berkat itu bukan hanya sekedar
berkat yang Tuhan berikan.
Tetapi ada misi di mana
Tuhan menginginkan keturunan kita
menjadi keturunan-keturunan
yang saleh yang mencintai Yesus.

Supaya keturunan kita boleh menjadi
berkat bagi orang disekitar kita.
Berkat dan Kasih Tuhan juga
dapat dialami oleh orang lain.

Mengapa orang percaya
harus menikah dengan
orang percaya juga?
Supaya dapat dilahirkan keturunan
dari orang-orang percaya.
Orang-orang yang hidup
di dalam terang Tuhan untuk
menjadi berkat bagi orang lain.

Pernikahan orang percaya
sangatlah penting di mata Tuhan.
Kita harus memberikan prioritas
di dalam pernikahan karena
kita tahu ada panggilan Tuhan
di dalamnya.

2. Menolong anak-anak agar hidup
di dalam kehendak Tuhan diawali
oleh keyakinan akan panggilan Tuhan

Abraham tahu akan panggilan Tuhan
bagi dirinya dan juga bagi Ishak.
Abraham tidak lepas tangan.
Abraham menunjukkan
tanggung jawabnya sebagai
seorang ayah.

Dia membimbing Ishak
untuk masa depannya.
Ia tidak membiarkan Ishak
untuk memilih sesuka hatinya
dengan mengabaikan panggilan
dan perjanjian Tuhan.

Mungkin kita pernah mendengar
ada orang tua Kristen yang berkata,
“Kami sangat demokratis di rumah ini.
Silahkan memilih apa yang
kamu mau pilih, sebebas-bebasnya.”

Ketika orang tua yang
percaya Tuhan berbuat seperti ini,
dia menjadi orang yang
tidak memiliki hikmat surgawi.
Hikmatnya berdasarkan hikmat dunia ini.

Bagi kita sebagai orang percaya
dan sebagai orang tua,
Tuhan memberikan tanggung jawab
kepada kita untuk membimbing
anak kita supaya anak-anak kita
dapat hidup di dalam panggilan
dan rencana Tuhan.

Tuhan memberikan perintah ke lima:“Hormatilah ayahmu dan ibumu.”
Di dalamnya juga terkandung
perintah untuk orang tua
harus menolong anak-anaknya
untuk hidup di jalan Tuhan.

Kita yang tahu panggilan Tuhan,
kita yang tahu Tuhan begitu baik,
kita yang mengenal Kristus
yang mati menebus dosa kita,
kita yang sudah mengalami
hidup yang baru,
kita patut membagikan itu
kepada anak-anak kita.

Ketika anak-anak kita
menatap masa depannya,
mari kita bimbing mereka untuk
menatap masa depan mereka
di dalam takut akan Tuhan.

3. Mendoakan pimpinan Tuhan
terkait dengan pasangan hidup
dari anak-anak kita

Kita sebagai orang tua
seringkali lupa akan hal ini.
Kita mendoakan kesehatan,
pendidikan, dan pekerjaan
anak-anak kita.
Tetapi satu hal yang sering
kita lupa adalah
kita tidak mendoakan lebih awal
mengenai pasangan hidup
anak-anak kita.

Kapan biasanya kita mulai berdoa?
Ketika kita mulai tidak setuju
dengan calon pasangan hidupnya bukan?
Barulah kita mulai berdoa kepada Tuhan.

Hari ini kita belajar dari
Abraham yang berinisiatif.
Ia bertindak lebih dahulu untuk
meminta hambanya mencarikan
jodoh bagi Ishak.

Perhatikan bagaimana hambanya
berdoa kepada Tuhan.
Ia meminta pimpinan Tuhan
dan meminta tanda dari Tuhan
supaya Tuhan menunjukkan
siapa yang Tuhan berkenan.

Sebagai orang tua,
marilah kita berdoa
bagi anak-anak kita.
Mari kita mulai berdoa
untuk pasangan hidup mereka.

Pasangan hidup anak-anak kita
sangat mempengaruhi bagaimana
kehidupan anak-anak kita ke depan.

Apakah mereka akan menjalani
hidup yang takut akan Tuhan?

Apakah mereka akan
tetap mencintai Yesus dan
melakukan panggilan yang
Tuhan berikan?

Selagi ada kesempatan,
gunakan lutut kita untuk berdoa
dan meminta pertolongan Tuhan
bagi anak-anak kita.

Doakan dan Renungkan

• Apakah kau sudah
melakukan misi Allah
di dalam kehidupan pernikahanmu?

• Bagaimana caramu
melakukan Family Worship?

• Ketika anak-anak kita
menatap masa depannya,
mari kita bimbing mereka
untuk menatap masa depan
di dalam takut akan Tuhan.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus