Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 09 Mei 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 9 Mei 2023


Nehemia 13:1-31

Kesetiaan Nehemia kepada Hukum.


Kita pernah mendengar kata “kalibrasi”. Kalibrasi biasa dilakukan untuk alat-alat ukur.


Semua itu dilakukan agar alat ukur itu mengukur dengan tepat, karena setelah sekian lama alat ukur itu dipakai, alat ukur itu bisa menjadi bias dalam ukurannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi.


Demikian juga, kehidupan kita sebagai orang Kristen, harus selalu dikalibrasi melalui firman Tuhan. Biarlah hidup Saudara selalu dikalibrasi oleh Tuhan.


Setiap kita harus belajar untuk mawas diri, sebab kita semua cenderung menyimpang dari apa yang patut kita hidupi dan lakukan.


Kehidupan orang percaya tidak pernah dapat dikatakan selesai atau sempurna. Oleh karena itu, kita harus selalu bertumbuh.


Ketika kita tidak bertumbuh, kita bukannya mengalami kehidupan yang stagnan, tetapi mengalami kemunduran yang luar biasa.


Karena ketiadaan pertumbuhan itu selalu berjalan bersamaan dengan semangat tidak berjaga-jaga, apalagi bagi kita yang sudah lama dan terbiasa melayani.


Kita harus bertumbuh secara rohani supaya kita mawas diri, sehingga kita tidak menyimpang dari apa yang patut kita hidupi atau lakukan.


Nehemia 13:1-31


1 Pada masa itu bagian-bagian dari pada kitab Musa dibacakan dengan didengar oleh rakyat. Didapati tertulis dalam kitab itu, bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk jemaah Allah untuk selamanya.


2 Karena mereka tidak menyongsong orang Israel dengan roti dan air, malah mengupah Bileam melawan orang Israel supaya dikutukinya. Tetapi Allah kami mengubah kutuk itu menjadi berkat.


3 Ketika mereka mendengar pembacaan Taurat itu mereka memisahkan semua peranakan dari orang Israel.


4 Tetapi sebelum masa itu imam Elyasib yang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik rumah Allah kami, dan yang mempunyai hubungan erat dengan Tobia,


5 menyediakan sebuah bilik besar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban sajian, kemenyan, perkakas-perkakas dan persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam.


6 Ketika peristiwa itu terjadi aku tidak ada di Yerusalem, karena pada tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, raja Babel, aku pergi menghadap raja. Tetapi sesudah beberapa waktu aku minta izin dari raja untuk pergi.


7 Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah.


8 Aku menjadi sangat kesal, lalu kulempar semua perabot rumah Tobia ke luar bilik itu.


9 Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.


10 Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.


11 Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu

kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya.


12 Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.


13 Sebagai pengawas-pengawas perbendaharaan kuangkat imam Selemya dan Zadok, seorang ahli kitab, dan Pedaya, seorang Lewi, sedang Hanan bin Zakur bin Matanya diperbantukan kepada mereka, karena orang-orang itu dianggap setia. Mereka diserahi tugas untuk mengurus pembagian kepada saudara-saudara mereka.


14 Ya Allahku, ingatlah kepadaku karena hal itu dan janganlah hapuskan segala perbuatan bakti yang telah kulakukan terhadap rumah Allahku dan segala pelayanan di dalamnya!


15 Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-orang yang membawa berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur, buah anggur dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan.


16 Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem.


17 Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?


18 Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?"


19 Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat.


20 Tetapi orang-orang yang berdagang dan berjualan rupa-rupa barang itu kemudian bermalam juga di luar tembok Yerusalem satu dua kali.


21 Lalu aku memperingatkan mereka, kataku: "Mengapa kamu bermalam di depan tembok? Kalau kamu berbuat itu sekali lagi akan kukenakan tanganku kepadamu." Sejak waktu itu mereka tidak datang lagi pada hari Sabat.


22 Juga kusuruh orang-orang Lewi mentahirkan dirinya dan datang menjaga pintu-pintu gerbang untuk menguduskan hari Sabat.

Ya Allahku, ingatlah kepadaku juga karena hal itu dan sayangilah aku menurut kasih setia-Mu yang besar!


23 Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.


24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.


25 Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!


26 Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu.


27 Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"


28 Seorang dari anak-anak Yoyada bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu. Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku.


29 Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.


30 Kutahirkan mereka dari segala sesuatu yang asing dan kutetapkan tugas-tugas untuk para imam dan

orang-orang Lewi, masing-masing dalam bidang pekerjaannya,


31 pula kutetapkan suatu cara untuk menyediakan kayu api pada waktu-waktu tertentu dan untuk hasil-hasil yang pertama. Ya Allahku, ingatlah kepadaku, demi kesejahteraanku!


Imam Elyasib tidak dapat membedakan mana yang utama, karena dia mementingkan Tobia, orang yang dekat dengan dia.


Dan pada persembahan persepuluhan, korban-korban serta perkakas-perkakas rumah Allah.


Oleh karena itu, pekerjaan ibadat kepada Tuhan menjadi terganggu, termasuk persembahan persepuluhan dari umat Tuhan.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Kepentingan pribadi dapat menghambat pelayanan kita kepada Tuhan.


Nehemia 13:4-5

4 Tetapi sebelum masa itu imam Elyasib yang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik rumah Allah kami, dan yang mempunyai hubungan erat dengan Tobia,


5 menyediakan sebuah bilik besar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban sajian, kemenyan, perkakas-perkakas dan persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam.


Imam Elyasib adalah seorang yang mengurusi bilik-bilik rumah Allah. Seharusnya dia tahu mana yang utama dan yang dipentingkan, karena dia seorang imam.


Namun, walaupun dia seorang imam, dia bisa menyimpang dari apa yang patut dia lakukan.


Bilik besar yang sebenarnya untuk tempat persembahan persepuluhan, tempat perkakas-perkakas rumah Allah, tempat korban-korban sajian, kemenyan dan sebagainya, dia serahkan menjadi tempat bagi Tobia.


Pada akhirnya, umat Tuhan tidak dapat lagi memberikan semuanya itu. Itu berdampak di mana orang-orang Lewi tidak lagi mendapat asupan dan bantuan untuk kehidupan mereka.


Mereka tidak lagi sepenuh waktu melayani rumah Allah, tetapi mereka ke ladang untuk menghidupi keluarga mereka.


Dari satu orang yang mencari kepentingannya sendiri memberi dampak yang begitu luas kepada umat Tuhan, khususnya dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.


Kepentingan pribadi haruslah kita waspadai, khususnya di dalam hal kita melayani Tuhan.


Ketika kita melayani Tuhan, jika kita memasukkan unsur kepentingan pribadi, maka kita akan terhambat, dan memberikan impact negatif pada pekerjaan Tuhan.


Bukan berarti kepentingan pribadi itu tidak penting. Kita pun harus mengurus hal-hal pribadi dengan bertanggung jawab.


Tetapi kita harus bisa membedakan manakah pekerjaan Tuhan dan manakah kepentingan pribadi. Kita tidak boleh campur adukkan.


Dalam pekerjaan Tuhan kita harus menaruh kepentingan pribadi di tempat yang paling rendah, bahkan kalau bisa, tidak ada kepentingan pribadi.


Kita lakukan demi pekerjaan Tuhan bisa berlangsung dengan baik, bahkan supaya semua orang boleh dibangunkan iman pengharapan mereka.


Mari kita waspadai di dalam kita terlibat dalam pekerjaan Tuhan, supaya kita jangan sampai menaruh kepentingan pribadi kita di atas segala sesuatu.


Jikalau kita lakukan itu, kita bisa berbuat hal yang menyakiti hati Tuhan.


Mari kita utamakan Tuhan! Apa pun yang Engkau kerjakan, kerjakan untuk Tuhan, bukan untuk manusia.


2. Marilah kita belajar dari firman Tuhan dan dari pengalaman yang ada agar kita tidak mengulangi kesalahan-kesalahan masa lalu.


Nehemia 13:23-27

23 Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.


24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.


25 Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!


26 Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu.


27 Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"


Nehemia ketika tiba di Yerusalem sangat marah melihat kelakuan dari umat Tuhan. Umat Tuhan tidak belajar dari sejarah. Mereka melanggar kekudusan hari Sabat dengan melakukan transaksi perdagangan.


Nehemia 13:18

Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?"


Orang Israel mengalami penghukuman dan disiplin Tuhan karena mereka tidak menghargai hari Sabat.


Sekarang ketika mereka sudah mendapatkan kembali tanah perjanjian, mereka melakukan hal yang sama. Di situlah Nehemia mengingatkan mereka.


Bukan itu saja. Di antara mereka juga mengambil perempuan-perempuan bangsa lain untuk menikah dengan anak-anak laki mereka atau sebaliknya.


Anak-anak mereka bahkan tidak bisa berbahasa Yahudi, tetapi berbahasa bangsa-bangsa lain.


Nehemia berkata, “Bukankah Salomo berbuat hal yang sama sehingga dia menyimpang dari peribadatannya?”


Sebagai orang percaya, kita harus belajar dari sejarah yang dicatat dalam Alkitab.


Melaluinya, kita tahu jatuh bangunnya umat Tuhan. Kita tahu bagaimana kejatuhan umat Tuhan dan apa permasalahannya, agar kita tidak jatuh pada hal yang sama.


Kita juga bisa belajar dari pengalaman-pengalaman orang percaya, bagaimana mereka hidup. Ada dari mereka yang juga jatuh, supaya kita tidak jatuh dalam hal yang sama.


Intinya, kita perlu belajar dari umat Tuhan yang hidup pada masa lalu, di dalam Alkitab, karena apa yang terjadi pada masa lalu dicatat dalam Kitab Suci supaya menjadi pelajaran bagi kita yang hidup hari ini.


Agar kita tidak mengikuti hal-hal yang membuat mereka jatuh, tetapi kita mengikuti iman mereka yang membuat mereka hidup memuliakan Tuhan.


Mari kita mewaspadai hidup kita dengan cara selalu belajar firman Tuhan, ingat kisah-kisah itu dan kita berjaga-jaga.


Doakan dan renungkan.


*ImamElyasibmenyediakan sebuah bilik besar bagi Tobia padahal bilik itu tempat untuk korban sajian, persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam.


* Nehemia mengembalikan fungsi bilik itu dan perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.


Kepentingan pribadi menghambat pelayanan