Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 30 April 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Minggu, 30 April 2023

Nehemia 3:1-32
Pembacaan Kitab Hukum Hari Raya Pondok Daun

Keberadaan gereja di dalam dunia ini terus ada sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Oleh karena itu gereja atau kita melakukan misi yang Tuhan embankan kepada kita.

Sebagai gerejaNya yang terus akan bergulir sampai Tuhan Yesus datang Kembali, biarlah kita didapati oleh Tuhan sebagai hamba yang baik dan setia.

Keberadaan gereja Tuhan yang tersebar di seluruh penjuru dunia dengan ke organisasiannya dan keunikannya masing-masing seringkali menjadi pertanyaan bagi banyak orang, baik orang Kristen maupun orang non Kristen.

Lihatlah gereja itu terpecah-pecah. Dari satu sisi memang kita melihat sebagai sebuah perpecahan, namun kita sadari bahwa tidak ada sesuatu terjadi di muka bumi ini yang tidak diizinkan oleh Tuhan.

Apa lagi dengan gerejaNya, saya percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi diizinkan oleh Tuhan.

Jika tidak, saya katakan Tuhan juga yang mengerjakan hal-hal tertentu, semuanya itu saya percaya ada maksud dan tujuan Tuhan.

Dan tidak lain semuanya itu terjadi agar mencapai maksud dan tujuan Tuhan.

Kita tahu bahwa manusia di dunia ini bukanlah homogen, tetapi memiliki berbagai ragam, baik secara etnik, bahasa dan latar belakang.

Gereja yang melayani manusia berbagai ragam ini, maka gereja harus bisa memahami berbagai itu tetapi dengan Injil yang sama.

Tuhan tentu ingin memakai keunikan gereja untuk menjadi berkat sesuai dengan orang-orang yang bisa dijangkau oleh gereja karena memiliki latar belakang, cara pandang dan budaya yang sama, lewat Injil Yesus Kristus.

Dari masa ke masa, gereja mengalami perubahan dalam tata cara, namun dengan Injil yang sama untuk melayani massa yang berbeda.

Nehemia 3:1-32

1 Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

2 Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.

3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

4 Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan,

5 dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.

6 Pintu gerbang Lama diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

7 Berdekatan dengan mereka Melaca, orang Gibeon, dan Yadon, orang Meronot, mengadakan perbaikan beserta orang-orang Gibeon dan Mizpa, yang berada di wilayah kekuasaan bupati daerah sebelah barat sungai Efrat.

8 Berdekatan dengan mereka Uziel bin Harhaya, salah seorang tukang emas, mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Hananya, seorang juru campur rempah-rempah. Mereka memperkokoh Yerusalem sampai tembok Lebar.

9 Berdekatan dengan mereka Refaya bin Hur, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang satu mengadakan perbaikan.

10 Berdekatan dengan dia Yedaya bin Harumaf mengadakan perbaikan, tepat di depan rumahnya, dan berdekatan dengan dia Hatus bin Hasabneya.

11 Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain dan menara Perapian.

12 Berdekatan dengan mereka Salum bin Halohesh, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang lain mengadakan perbaikan bersama-sama anak-anak perempuannya.

13 Pintu gerbang Lebak diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah. Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.

14 Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

15 Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.

16 Di sampingnya Nehemia bin Azbuk, penguasa setengah wilayah Bet-Zur, mengadakan perbaikan sampai di depan pekuburan Daud dan sampai pada kolam buatan dan rumah para pahlawan.

17 Di sampingnya orang-orang Lewi mengadakan perbaikan, yakni Rehum bin Bani, dan berdekatan dengan dia Hasabya, penguasa setengah wilayah Kehila yang satu, untuk wilayahnya.

18 Di sampingnya saudara-saudara mereka, yakni Binui bin Henadad, penguasa setengah wilayah Kehila yang lain, mengadakan perbaikan.

19 Berdekatan dengan dia Ezer bin Yesua, penguasa Mizpa, memperbaiki bagian yang berikut, di depan pendakian ke gudang senjata, dekat Sudut.

20 Di sampingnya Barukh bin Zabai memperbaiki bagian yang berikut, dari Sudut sampai pada pintu masuk rumah imam besar Elyasib.

21 Di sampingnya Meremot bin Uria bin Hakos memperbaiki bagian yang berikut, dari pintu masuk rumah Elyasib sampai pada ujung rumah Elyasib.

22 Di sampingnya para imam, orang-orang dari Lembah Yordan, mengadakan perbaikan.

23 Di samping mereka Benyamin dan Hasub mengadakan perbaikan di depan rumah mereka. Di samping mereka Azarya bin Maaseya bin Ananya mengadakan perbaikan di samping rumahnya.

24 Di sampingnya Binui bin Henadad memperbaiki bagian yang berikut, dari rumah Azarya sampai Sudut dan sampai Penjuru.

25 Palal bin Uzai mengadakan perbaikan di depan Sudut dan di depan menara yang tinggi yang menonjol dari istana raja, dekat pelataran penjagaan. Di sampingnya Pedaya bin Paros mengadakan perbaikan

26 sampai di depan pintu gerbang Air, di sebelah timur, dan di depan menara yang menonjol. Adapun para budak di bait Allah tinggal di Ofel.
27 Di samping Pedaya orang-orang Tekoa memperbaiki bagian yang berikut, dari depan menara besar yang menonjol itu sampai tembok Ofel.

28 Mulai dari pintu gerbang Kuda para imam mengadakan perbaikan, masing-masing di depan rumahnya.

29 Di samping mereka Zadok bin Imer mengadakan perbaikan di depan rumahnya. Di sampingnya Semaya bin Sekhanya, penjaga pintu gerbang Timur.

30 Di sampingnya Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, memperbaiki bagian yang berikut. Di samping mereka Mesulam bin Berekhya mengadakan perbaikan di depan biliknya.

31 Di sampingnya Malkia, seorang tukang emas, mengadakan perbaikan sampai pada rumah para budak di bait Allah dan para pedagang, di depan pintu gerbang Pendaftaran dan sampai pada kamar atas di penjuru.

32 Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba para tukang emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.

Perbaikan tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbang Yerusalem dimulai dari pembangunan ini.

Kita melihat betapa pentingnya semangat kesehatian dan kebersamaan. Sebab tembok Yerusalem itu cukup panjang mengelilingi kota Yerusalem.

Kita perhatikan bahwa apapun latar belakang mereka, mereka melakukan pekerjaan yang sama yaitu memperbaiki tembok dan memperbaiki pintu-pintu gerbang.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Pekerjaan Tuhan dari masa ke masa tidak terputus sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali oleh karena itu setiap masa Tuhan memakai orang-orang percaya pada masanya untuk membangunnya

Nehemia 3:1-5
1 Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

2 Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.

3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

4 Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan,

5 dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.

Dari apa yang dicatat, bagaimana mereka membangun ada yang menarik, yaitu betapa sering dipakai kata “berdekatan” dengan mereka, “disampingnya” dan sebagainya.

Di sini kita melihat bahwa karena tembok itu begitu panjang melingkari kota Yerusalem, maka pekerjaan itu dilakukan oleh cukup banyak orang untuk mengelilingi tembok itu.

Sehingga mereka saling berdampingan satu sama lain dan mengerjakan bagiannya dengan baik.

Dari pembangunan tembok Yerusalem memberitahukan bahwa pembangunan tembok Yerusalem dan perbaikan pintu-pintu gerbangnya itu merupakan pekerjaan fisik.

Tetapi melalui itu juga pekerjaan rohani, karena melaluinya umat Tuhan boleh beribadah kepada Tuhan.

Dari peristiwa pembangunan dan perbaikan tembok serta pintu-pintu gerbang Yerusalem memberitahukan kepada kita bahwa pekerjaan Tuhan itu terus berlangsung dari masa ke masa dari satu orang ke satu orang sampai Tuhan Yesus datang kembali.

Dan setiap masa ada orang-orang yang Tuhan pakai untuk mengerjakan bagiannya. Di masa-Nya Tuhan juga akan memakai masa berikutnya untuk dilanjutkan.

Sehingga tongkat estafet terus berjalan dimana pekerjaan Tuhan harus terus berjalan.

Dari orang-orang yang melayani dengan berbeda latar belakang, berbeda pekerjaan tetapi mengerjakan pekerjaan yang sama yaitu memberitakan kabar baik memberitakan Injil dan membangun rumah Tuhan.

Itu terjadi dari masa ke masa, dan kita berada di masa sekarang ini. Di masa sekarang ini Tuhan mempercayakan pekerjaan Tuhan kepada kita.

Biarlah kita kedapatan sebagai hamba-hamba yang setia yang mau ambil bagian apapun latar belakangnya.

Kita mengerjakan pekerjaan sama yaitu kita membangun umat Tuhan dan kita memberitakan kabar baik kepada banyak orang.

2. Orang-orang percaya setiap masa membangun pekerjaan Tuhan dalam aspek iman dan juga dalam aspek kesaksian

Nehemia 3:6 & 3:8
6 Pintu gerbang Lama diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

8 Berdekatan dengan mereka Uziel bin Harhaya, salah seorang tukang emas, mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Hananya, seorang juru campur rempah-rempah. Mereka memperkokoh Yerusalem sampai tembok Lebar.

Apa yang dilakukan oleh orang-orang Israel ini adalah mereka memperbaiki tembok, supaya tembok itu berdiri kembali.

Kita tahu tembok bagi sebuah kota pada zaman itu adalah sebagai perlindungan bagi kota itu, karena jika tidak ada tembok, kota itu menjadi rawan untuk mengalami kejahatan.

Yang kedua mereka juga memperbaiki pintu-pintu gerbang. Pintu-pintu gerbang itu adalah berguna bagi mereka untuk lalu lalang keluar dari kota Yerusalem bergaul dengan orang di luar, baik dengan kebutuhan mereka atau kebutuhan orang luar bisa dibantu dari masyarakat di Yerusalem.

Tapi pada malam hari pintu gerbang itu akan ditutup daripada hilir mudik orang. Apa maksud mereka bangun itu? Itu memberikan pesan yang kuat bagi kita.

Hari ini sebagai orang percaya, kita perlu membangun dua hal: yang pertama adalah bagaimana orang percaya harus memiliki iman yang kokoh.

Sehingga kita tidak diterjang oleh ajaran-ajaran sesat, oleh pergumulan-pergumulan atau penderitaan supaya iman kita tetap teguh.

Kita harus membangun di atas dasar firman Allah, sehingga dengan iman kita menjadi perlindungan bagi kehidupan kita, di dalam kita mengikut Tuhan.

Tetapi sebagaimana orang Israel bukan saja membangun tembok, tetapi memperbaiki pintu-pintu gerbang.

Orang Kristen juga harus membangun kehidupan kesaksian, kesaksian tidak luput dari pergaulan kita dengan orang-orang yang berbeda dengan kita.

Kesaksian bahwa hidup kita adalah garam dan terang dunia, hidup kita dibutuhkan bagi orang lain untuk jadi berkat bagi mereka.

Itulah gambaran pintu gerbang dimana pintu itu terbuka, orang-orang Israel bisa bergaul dengan orang luar dan memberikan dampak yang baik menjadi berkat bagi orang lain.

Dua hal ini yang sangat penting untuk kita bangun sampai Tuhan Yesus datang kembali. Kita harus membangun iman yang kokoh, sehingga iman kita adalah iman yang hidup.

Tetapi kita harus membangun kesaksian yang baik, kita tidak menjadi gereja yang eksklusif, tidak menjadi orang percaya eksklusif.

Tetapi menjadi orang percaya yang mau bergaul dengan orang lain untuk menjadi berkat bahkan menjadi berkat kabar baik bagi orang lain.

Mari buka hidup Anda untuk menjadi berkat bagi orang lain, mari bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus di atas dasar firman Allah.

Sehingga kita sanggup berdiri di tengah segala pergumulan zaman ini.

Doakan dan renungkan.

* Hari ini sebagai orang percaya, kita perlu membangun dua hal: pertama, bagaimana orang percaya memiliki iman yang kokoh.

* Kedua, orang Kristen juga membangun kehidupan kesaksian lewat pergaulan dengan orang-orang di sekitar kita.

Iman dan kesaksian hidup