Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 09 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Minggu, 9 Mei 2021

Kejadian 22
Abraham Mengorbankan Ishak
kepada Tuhan

Tuhan selalu memberikan hal
yang baik dalam hidup kita.
Hal yang baik itu merupakan
titipan Tuhan kepada kita.

Kita perlu untuk selalu
bersandar kepada Tuhan.
Pernahkan anda mengalami
hal seperti ini?
Anda berhasil mendapatkan
halyang sangat kau inginkan
dengan jerih lelah dan
penantian yang cukup lama,
namun suatu ketika tiba-tiba
hal itu tidak lagi kau miliki.

Peristiwa itu pasti bukan
sesuatu yang mudah dialami.
Sesuatu yang berharga
sudah ada ditangan kita
namun tiba2 lepas dari tangan kita.

Seringkali orang berkata,
Tuhan yang memberi,
Tuhan juga yang mengambil.

Bagaimana respon kita
ketika mengalami peristiwa itu?
Mungkin banyak diantara kita
yang berkata,
Tuhan mengapa engkau
mengambil daripadaku
apa yang telah Kau berikan.’

Kejadian 22

1) Setelah semuanya itu
Allah mencoba Abraham.
Ia berfirman kepadanya:
"Abraham,"
lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

2) Firman-Nya:
"Ambillah anakmu
yang tunggal itu,
yang engkau kasihi,
yakni Ishak,
pergilah ke tanah Moria
dan persembahkanlah dia di sana
sebagai korban bakaran
pada salah satu gunung
yang akan Kukatakan kepadamu."

3).Keesokan harinya pagi-pagi
bangunlah Abraham,
ia memasang pelana keledainya
dan memanggil dua orang
bujangnya beserta Ishak, anaknya;
ia membelah juga kayu
untuk korban bakaran itu,
lalu berangkatlah ia
dan pergi ke tempat
yang dikatakan Allah kepadanya.

4) Ketika pada hari ketiga
Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya
tempat itu dari jauh.

5).Kata Abraham kepada
kedua bujangnya itu:
"Tinggallah kamu di sini
dengan keledai ini;
aku beserta anak ini
akan pergi ke sana;
kami akan sembahyang,
sesudah itu kami kembali kepadamu."
6).Lalu Abraham mengambil
kayu untuk korban bakaran itu
dan memikulkannya
ke atas bahu Ishak, anaknya,
sedang di tangannya
dibawanya api dan pisau.
Demikianlah keduanya
berjalan bersama-sama.

7).Lalu berkatalah Ishak
kepada Abraham, ayahnya:
"Bapa." Sahut Abraham:
"Ya, anakku."
Bertanyalah ia:
"Di sini sudah ada api dan kayu,
tetapi di manakah anak domba
untuk korban bakaran itu?"

8) Sahut Abraham:
"Allah yang akan menyediakan
anak domba untuk korban
bakaran bagi-Nya, anakku."
Demikianlah keduanya
berjalan bersama-sama.

9) Sampailah mereka ke tempat
yang dikatakan Allah kepadanya.
Lalu Abraham mendirikan
mezbah di situ,
disusunnyalah kayu,
diikatnya Ishak, anaknya itu,
dan diletakkannya di mezbah itu,
di atas kayu api.

10) Sesudah itu Abraham
mengulurkan tangannya,
lalu mengambil pisau
untuk menyembelih anaknya.

11) Tetapi berserulah Malaikat TUHAN
dari langit kepadanya:
"Abraham, Abraham."
Sahutnya: "Ya, Tuhan."

12) Lalu Ia berfirman:
"Jangan bunuh anak itu
dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui sekarang,
bahwa engkau takut akan Allah,
dan engkau tidak segan-segan
untuk menyerahkan anakmu
yang tunggal kepada-Ku."

13) Lalu Abraham menoleh
dan melihat seekor domba jantan
di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut
dalam belukar.
Abraham mengambil domba itu,
lalu mengorbankannya
sebagai korban bakaran
pengganti anaknya.

14) Dan Abraham menamai
tempat itu: "TUHAN menyediakan";
sebab itu sampai sekarang
dikatakan orang:
"Di atas gunung TUHAN,
akan disediakan."

15) Untuk kedua kalinya
berserulah Malaikat TUHAN
dari langit kepada Abraham,

16) kata-Nya: "Aku bersumpah
demi diri-Ku sendiri —
demikianlah firman TUHAN — :
Karena engkau telah
berbuat demikian, dan engkau
tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku,

17) maka Aku akan memberkati engkau
berlimpah-limpah dan membuat
keturunanmu sangat banyak
seperti bintang di langit
dan seperti pasir di tepi laut,
dan keturunanmu itu akan
menduduki kota-kota musuhnya.

18) Oleh keturunanmulah semua bangsa
di bumi akan mendapat berkat,
karena engkau mendengarkan firman-Ku."

19) Kemudian kembalilah Abraham
kepada kedua bujangnya,
dan mereka bersama-sama
berangkat ke Bersyeba;
dan Abraham tinggal di Bersyeba.

20) Sesudah itu Abraham
mendapat kabar:
"Juga Milka telah melahirkan
anak-anak lelaki bagi Nahor,
saudaramu:

21) Us, anak sulung, dan Bus, adiknya,
dan Kemuel, ayah Aram,

22) juga Kesed, Hazo, Pildash,
Yidlaf dan Betuel."

23) Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah
dilahirkan Milka bagi Nahor,
saudara Abraham itu.

24) Dan gundik Nahor,
yang namanya Reuma,
melahirkan anak juga,
yakni Tebah, Gaham,
Tahash dan Maakha.

Pengalaman Abraham dari
kisah yang kita baca ini
merupakan suatu pengalaman
yang tidak mudah.
Pengalamannya sangat menegangkan.

Bagaimana tidak?
Tuhan memerintahkan Abraham
untuk mengorbankan Ishak
menjadi korban bakaran.
Abraham dan Sara akhirnya
mendapatkan anak tunggal
yaitu Ishak dan itu merupakan
suatu pengalaman yang
tidak terlupakan.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Tuhan mengetahui
apa yang kita anggap berharga
dalam kehidupan kita

Allah tahu bahwa Ishak merupakan
hal yang paling berharga
dalam kehidupan Abraham dan Sara.
Tuhan juga tahu Abraham dan Sara
sangat mengasihi Ishak.

Bukan hanya Ishak adalah
anak satu-satunya,
tetapi dia juga adalah putra
yang diharapkan selama
bertahun-tahun dalam hidup
Abraham dan Sara.
Akhirnya mereka mendapatkan Ishak
pada usia yang sangat lanjut.

Apa yang berharga dalam hidup kita,
meskipun kita tidak mengatakannya,
Tuhan tetap tahu.

Perintah Tuhan dalam Perjanjian Lama
kepada Bangsa Israel,
Tuhan berkata :
Dengarlah Hai Israel,
Tuhan itu Allah kita,
Tuhan itu Esa.
Kasihilah Dia dengan
segenap hatimu,
segenap kekuatanmu
dan segenap akal budimu.”

Jika kita mengenal
Tuhan yang Esa
yaitu Allah Tritunggal,
maka respon kita yang tepat
adalah kita mengasihiNya
dengan sepenuhnya.

Artinya Dia harus menjadi
yang paling berharga
dalam kehidupan kita.

Apa yang paling berharga
dalam hidupmu,
Tuhan tahu.

Marilah kita menjadi orang-orang
yang mengenal Tuhan
dan menjadikan Dia yang
paling berharga dalam hidup kita.
Itulah mengapaTuhan
memerintahkan Abraham
untuk memberikan Ishak
kepada Tuhan.

2. Tuhan menguji prioritas
dalam kehidupan kita

Alkitab mencatat bahwa
setelah semuanya itu,
Allah mencobai Abraham.

Bukankah Abraham sudah
menunjukkan imannya ketika
Tuhan memanggil dia
keluar dari tanah Urkasdim?

Abraham mau keluar
ke suatu tempat
yang Allah tunjukkan.
Bukankah itu suatu iman
yang luar biasa?

Abraham adalah seorang
saudagar yang kaya raya.
Dia pasti punya rekan bisnis
di tanah Urkasdim dan tanah Haran.
Dia juga punya banyak ternak.

Untuk pindah ke kota lain
yang tidak jelas,
itu berarti memutuskan
relasi bisnis dengan
orang-orang sekitarnya.
Sangat repot tetapi
dia percaya kepada Tuhan.

Ketika Allah berjanji
akan memberikan Ishak,
Alkitab mencatat,
Maka Abraham percaya
kepada Allah,
dari kepercayaannya itu
membuat dia dibenarkan
dihadapan Allah.

Bukankah itu mengambarkan
ekspresi iman yang luar biasa
dari Abraham?
Allah sekali lagi ingin menguji Abraham
tentang prioritas di dalam
kehidupan Abraham.

Allah menguji prioritas Abraham.
Apakah Abraham lebih mengutamakan
Tuhan daripada Ishak, anaknya?

Kita adalah orang yang
sudah diselamatkan Tuhan.
Tuhan Yesus mati
di atas kayu salib untuk
menanggung seluruh dosa kita.
Dia menyerahkan seluruh nyawaNya
bagi kita orang berdosa.

Alkitab berkata,
Ketika kita masih lemah,
Kristus telah mati bagi kita.
Ketika kita masih musuh Allah,
Kristus telah mati bagi kita.

Kristus menyerahkan seluruhnya
bagi kita.
Apakah kita menempatkan Dia
sebagai yang terutama
dalam hidup kita ataukah
masih ada yang lain
yang kita utamakan
dalam hidup kita ?

Tuhan menguji prioritas hidup kita.
Ketika Tuhan menguji
prioritas hidup kita,
apakah kita menjadi orang-orang
yang memiliki iman yang murni?

Apakah kita memiliki Iman
yang mengutamakan Tuhan?

Jadilah seperti Abraham
yang berkata,
‘Ya Tuhan,
saya melakukan apa
yang Tuhan perintahkan.’

Meskipun tidak mudah
untuk melepaskan Ishak,
namun Abraham tidak menunda.
Keesokan harinya dia langsung
mengerjakan perintah Tuhan.

3. Percaya kepada janjiNya
meski tidak memahami
cara kerja Tuhan

Apakah jiwa Abraham
tergoncang ketika Allah
berkata korbankan Ishak
sebagai korban bakaran?
Kita tidak tahu.

Namun apa yang Tuhan
minta kepada Abraham
sulit untuk dimengerti.

Bukankah Allah berjanji
bahwa melalui Abraham,
keturunannya akan
menjadi seperti bintang di langit
dan seperti banyaknya pasir
di tepi pantai?

Namun setelah Tuhan
memberikan kepada Abraham
seorang anak tunggal,
lalu Tuhan ingin mengambilnya kembali.

Abraham mungkin bisa
bertanya kepada Tuhan,
Tuhan,
mengapa Engkau meminta
anak ini kembali?”
Namun Abraham tidak
berbuat demikian karena
Abraham percaya
kepada janji Tuhan.

Kepercayaan Abraham
bukan 50%, bukan 60%,
bukan 75%, bukan juga 99%.
Dia percaya 100%
kepada janji Tuhan.

Dia membawa Ishak tanpa ragu.
Dia mengikat Ishak dan
siap menyembelih Ishak
untuk menjadi korban bakaran.
Namun Tuhan menghalangi dia
karena Tuhan hanyq mau
menguji iman Abraham.

Kalau kita berkata
percaya kepada Tuhan,
maka kepercayaan itu
tidak boleh 50%,
tidak juga 60%
ataupun 99%.
Itu sama saja dengan
tidak percaya.

Kita harus percaya 100%
kepada janji Tuhan.
Tuhan tidak pernah
mau mencelakakan kita.

Dia adalah Tuhan yang ingin
memberkati hidup kita.
Mengapa kita masih tidak mau
percaya kepada Dia ?

Doakan dan Renungkan

• Apakah kau menempatkan Dia
sebagai yang terutama
dalam hidupmu ataukah
masih ada yang lain yang
kau utamakan dalam hidupmu ?

• Apakah kau siap jika
sewaktu waktu Tuhan
menguji prioritas hidupmu?

• Jadilah seperti Abraham
yang berkata,
Ya Tuhan,
saya mau melakukan apapun
yang Tuhan perintahkan.’

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus