Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 14 April 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku  

RENUNGAN HARIAN  

GKY MANGGA BESAR  

Jumat, 14 April 2023  


1 Raja-raja 18:41-46

Elia di Gunung Karmel


Berdoa merupakan ekspresi dari orang-orang beriman. Jikalau Engkau mengatakan Engkau beriman kepada Yesus Kristus, maka perbuatan dari iman itu adalah berdoa kepada-Nya.


Berdoa merupakan tndakan yang seharusnya lahir dari iman. Bukan sekedar lahir dari kebutuhan-kebutuhan kita.


Oleh karena itu, kita tidak pernah menjadi seorang Kristen yang sampai pada tahap sempurna dalam berdoa, karena sebagaimana iman harus terus bertumbuh, maka seiring itu juga dengan doa kita.


Berdoa adalah sebuah tindakan iman kepada Tuhan, sebab kita tidak dapat melihat Tuhan dan kita pun belum pernah melihat apa yang terjadi dari doa yang kita panjatkan.


Semuanya itu hanya terangkum di dalam iman kita.


Oleh karena itu, iman dan doa kita tidak dapat terpisahkan. Ketika kita beriman, maka kita berdoa. Di dalam kita berdoa, kita beriman.


1 Raja-raja 18:41-46


41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."


42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.


43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.


44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."


45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.


46 Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Setelah nabi Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, maka inilah saatnya janji Tuhan akan terlaksana, yaitu hujan akan diturunkan oleh Tuhan. Namun, apakah semua itu otomatis terjadi? Ternyata tidak.

Apakah semudah seperti Elia berseru kepada Tuhan terkait dengan korban yang Elia berikan kepada Tuhan ketika melawan nabi-nabi Baal? Ternyata tidak juga.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Iman percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya, meskipun kita belum melihat dengan mata kita.


1 Raja-raja 18:41-43

41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."


42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.


43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.


Setelah nabi Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, maka Elia langsung menyuruh Ahab pergi makan dan minum.


Sejak pagi mereka belum makan dan minum, karena nabi Baal itu dari pagi sampai petang memanggil-manggil Baal tetapi Baal tidak menjawab, karena Baal itu adalah ilah palsu dan mati.


Sehingga Elia langsung menyuruh Ahab, raja orang Israel pergi makan dan minum, dan Elia berkata“sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.”


Namun, jika kita bandingkan dengan apa yang terjadi ketika Elia meminta bujang untuk naik ke atas untuk melihat, lalu bujang berkata"Tidak ada apa-apa."


Apakah waktu mendengar derau hujan,Elia betul sudah mendengarnya? Kita tidak tahu.


Tetapi dari apa yang Elia katakan kepada Ahab untuk segera pergi makan dan minum, memberitahukan kepada kita bahwa Elia yakin setelah itu pasti akan ada hujan besar.


Kalau hujan tidak besar dan tidak segera, tentu Elia tidak menyuruh Ahab pergi, tetapi Elia memiliki keyakinan dan percaya Tuhan akan menurunkan hujan. Disini kita bisa belajar, iman dari seorang Elia.


Kita tidak tahu apakah dia mendengar derau hujan yang akan turun atau tidak, tetapi kita melihat keyakinan Elia kepada Tuhan. Itulah iman. Meskipun Elia belum melihat apa yang Tuhan akan genapi, tetapi Elia percaya bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-Nya.


Demikianlah kita sebagai orang percaya, Ketika berdoa kita belum melihat apapun, bahkan setelah berdoa kita belum melihat apapun.


Iman adalah percaya bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya. Kita harus sungguh-sungguh mengenal firman Tuhan, supaya kita mengerti apa yang Tuhan janjikan kepada kita.


Berapa banyak orang Kristen tidak pernah membaca Alkitab, tetapi dia memegang yang katanya “janji” Tuhan.


Padahal saat dicari di Alkitab, tidak ada janji Tuhan yang seperti itu, itu hanya perkataan manusia. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati.


Tuhan pasti menggenapi janji-Nya, tetapi jikalau itu bukan janji-Nya, itu adalah kelalaian kita, karena kita tidak pernah membaca firman Tuhan.


Namun, ketika kita tahu janji Tuhan, kita beriman, yaitu kita percaya bahwa Tuhan akan dan pasti dan mampu menggenapi janji-Nya.


Itulah iman ketika kita berdoa kepada Tuhan.


2. Iman kepada Tuhan itu membuat kita berdoa dengan penuh ketekunan.


1 Raja-raja 18:43-45

43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.


44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."


45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.


Hujan tidak otomatis turun, Elia berdoa kepada Tuhan tapi bujangnya tidak melihat apa-apa. Dia berdoa sekali lagi, bujangnya tidak melihat apa-apa. Setelah ketujuh kali, bujangnya melihat ada awan segempalan tangan.


Elia berdoa minta sampai tujuh kali, padahal itu janji Tuhan untuk menurunkan hujan. Mengapa Elia tetap berdoa sampai tujuh kali?


Hanya satu alasan, karena Elia percaya kepada janji Tuhan. Jika Elia tidak menerima, tidak tahu atau tidak ingat janji Tuhan, mungkin dia akan berhenti berdoa setelah tiga kali.


Janji Tuhan membuat Elia bertekun dalam doa sampai tujuh kali. Ketekunan kita berdoa sangat dipengaruhi seberapa kita mengenal firman Tuhan.


Jika kita tidak mengenal Tuhan, firman-Nya dan janji-Nya, tentu sangat mempengaruhi seberapa tekun kita berdoa.


Apa alasannya jikalau bukan karena kita tahu janji Tuhan dan mengenal Tuhan. Apa alasannya kita untuk bertekun dalam doa?


Bukankah jika kita tidak tahu semuanya itu, sepertinya doa tidak ada gunanya? Berdoa begitu indah dan sangat menjadi berkat ketika kita mengenal janji Tuhan dalam firman-Nya dan kita mengenal Dia.


Oleh karena itu, doa dan firman, doa dan pengenalan akan Tuhan tidak pernah dapat dipisahkan satu sama lain.


Orang yang berdoa haruslah orang yang membaca firman Tuhan dan mengenal Tuhan. Orang yang membaca firman dan mengenal Tuhan adalah juga orang yang berdoa dengan tekun.


Maukah Engkau menjadi orang percaya yang tekun berdoa? Ketika Engkau dan saya mengenal Tuhan dan mengenal firman dan janji-Nya.


Doakan dan renungkan


* Iman dan doa tidaklah terpisahkan. Ketika orang beriman, maka dia berdoa. Di dalam berdoa, dia beriman.


* Elia berkata pada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Tapi Bujangnya tidak melihat apa-apa.Pada ketujuh kalinya terlihatlah awan kecil sebesar telapak tangan, lalu turunlah hujan lebat.


Doa dan iman bagai 2 sisi mata uang