Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 13 April 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 13 April 2023


1 Raja-raja 18:20-40

Elia di Gunung Karmel


Kita boleh percaya kepada Yesus Kristus itu karena pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita dan melahirkan kita kembali.


Kelahiran kembali membuat mata rohani kita dicelikkan dan kita mengenal siapa Juruselamat dan diri kita sebagai orang berdosa, itulah anugerah yang tidak terkatakan itu.


Seorang manusia mengambil keputusan memegang sebuah kepercayaan di dalam kehidupan dengan berbagai ukuran.


Ada orang yang mengambil keputusan tersebut karena ia mengakui kebaikan orang-orang yang dia kenal memiliki kepercayaan tersebut.


Ada juga yang menerima kepercayaan itu karena ia senang cara ibadahnya, mungkin cara ibadahnya memperkenankan hatinya.


Kedua hal ini tidak dapat menjadi pijakan di dalam seseorang itu beriman, kita bisa percaya Tuhan Yesus karena dilahirkan kembali sehingga kita mengenal Dia.


Ada orang yang menjadi Kristen bukan karena dilahirkan kembali mungkin karena ia melihat kebaikan atau cara ibadah orang Kristen.


Kedua hal ini juga tidak bisa menjadi dasar dari iman kita, karena jika hal itu menjadi sebuah dasar dari iman kita, maka kita akan menjadi cepat kecewa dikarenakan kedua hal ini bersifat subjektif.


Kita percaya kepada Tuhan Yesus karena sesungguhnya Dia adalah Tuhan sang Juruselamat yang menanggung segala dosa-dosa kita.


Sehingga kita orang berdosa yang binasa boleh diselamatkan oleh Dia. Iman kita sebagai orang Kristen didasarkan kepada pengenalan yang sesungguhnya akan siapakah Yesus Kristus.


1 Raja-raja 18:20-40


20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.


21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.


22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.


23 Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.


24 Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"


25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api."


26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.


27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."


28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.


29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.


30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.


31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. — Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." —


32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.


33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.


34 Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,


35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.


36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.


37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."


38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.


39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"


40 Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.


Bangsa Israel dibawah kepemimpinan Raja Ahab dengan istrinya Izebel telah meninggalkan Tuhan dan mengikuti ilah-ilah orang Kanaan, yaitu baal dan asyera.


Ketika bangsa Israel ditanya untuk memilih menyembah kepada Tuhan atau baal, mereka tidak menjawab.


Di tengah umat Tuhan itu, ada nabi baal sebanyak 450 orang, dan jumlah nabi baal tersebut lebih banyak daripada nabi Tuhan.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Kita percaya kepada Tuhan Yesus karena hanya Dialah Tuhan yang menebus kita dari kebinasaan dosa-dosa kita.


1 Raja-raja 18:20-22


20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.


21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.


22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.


Ketika Nabi Elia berjumpa dengan rakyat Israel, dia menantang mereka supaya mereka memilih Tuhan atau baal, dan mereka tidak menjawabnya.


Baal tidak mempunyai sumbangsih dalam kehidupan umat Tuhan sebab Tuhanlah yang memberikan sumbangsih kepada umat-Nya.


Mereka bisa menelusuri sejarah kehidupan bangsa Israel seperti bangsa Israel dari tanah Mesir bisa dimerdekakan oleh kuasa Tuhan dan dengan keajaiban-Nya Tuhan memimpin di padang belantara.


Tuhan memelihara bangsa Israel dan mereka berhasil masuk ke tanah perjanjian dengan peperangan yang dimenangkan serta tembok Yerikho yang runtuh atas kuasa Tuhan.


Mereka mengalami siapakah Tuhan itu dan tidak ada ilah-ilah yang pernah membebaskan sebuah bangsa dari penjajahan, hanya Tuhanlah yang melakukannya.


Mereka mengalami itu semua, Tuhan yang hidup dan berjalan bersama dengan umat-Nya. Tuhan yang menyatakan kuasa-Nya dengan nyata dan dialami oleh 600.000 orang yang keluar dari tanah Mesir dan Firaun beserta rakyatnya pun menyaksikannya.


Ketika Elia bertanya kepada bangsa Israel mengenai kepada siapakah mereka mau beribadah kepada Tuhan atau baal dan mereka tidak menjawab hal itu.


Sebagai orang percaya ketika ditanya mengapa kita menyembah Tuhan, maka jika kita merenungkan betapa Tuhan menebus seseorang dengan menyerahkan diri untuk mati di atas kayu salib.


Kasih Tuhan begitu besar bagi kita, ketika kita masih berdosa dan mendurhaka maka Kristus sudah mati bagi kita.


Kristus tidak menuntut kepada kita untuk menjadi orang yang beribadah, religius, atau menjauhkan dosa terlebih dahulu.


Ketika kita masih berdosa, Dia sudah menanggung segala dosa kita dan Dia menyertai kita.


Itulah yang dialami bangsa Israel, Tuhan sudah menyertai mereka sejak mereka ditindas dan Dia sudah membebaskan mereka.


Tuhan yang membebaskan, maka Tuhanlah yang menyertai mereka sampai ke tanah perjanjian.


Itulah gambaran bahwa Tuhan kita yang melepaskan kita dari dosa dan kuasa pembinasaan serta menyertai kita sampai kekekalan nanti.


Kita menyembah kepada Yesus Kristus karena Dia adalah Tuhan yang sungguh nyata di dalam segala perbuatan-perbuatan-Nya.


2. Ibadah yang bermakna, bergantung pada kepastian bahwa ibadah kita itu menyenangkan hati Tuhan, bukan bergantung kepada perasaan-perasaan kita.


1 Raja-raja 18:26-29, 31-38


26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.


27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."


28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.


29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.


31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. — Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." —


32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.


33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.


34 Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,


35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.


36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.


37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."


38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.


Jika dibandingkan cara doa nabi-nabi baal dan Elia, maka terlihat doa nabi Elia biasa saja, tetapi apa yang dilakukan nabi-nabi baal adalah peribadatan yang sangat khusuk dan rela berkorban.


Mereka berseru dengan keras tapi Nabi Elia berkata kepada Tuhan dengan sederhana.


Manusia akan merespon kepada doa dari nabi-nabi baal karena ibadahnya memang sungguh-sungguh luar biasa dengan berseru dan secara fisik dilakukan dengan sepenuh hati.


Namun, tidak ada respon dari baal karena baal itu mati dan tidak hidup. Tuhan merespon ibadah atau doa dari Nabi Elia yang sederhana.


Ibadah yang bermakna bukan bergantung dengan bagus atau khusuknya, berkesan atau berkorbannya orang untuk ibadah itu.


Ibadah yang bermakna itu adalah ibadah yang menyenangkan Tuhan, bukan karena usaha manusia tetapi Tuhan berkasih karunia dan berkenan kepada ibadah itu.


Ibadah tidak tergantung dengan perasaan kita apakah Tuhan mendengar doa kita atau tidak, tetapi ibadah dan doa yang bermakna adalah ketika Tuhan mendengar.


Itulah ibadah yang dilakukan Nabi Elia, karena dia adalah orang yang sudah diperkenankan Tuhan maka ibadahnya diterima oleh Tuhan.


Kita beribadah kepada Tuhan adalah melalui Yesus Kristus dan karena kita sudah dibasuh oleh darah-ya maka barulah Tuhan menerima ibadah kita.


Tuhan menerima orangnya barulah menerima ibadahnya, sebab Kristus sudah menyucikan dosa kita sehingga kita boleh datang dan menyembah Dia yang berkenan kepada kita.


Hal itu bukan berdasarkan perasaan atau sempurnanya ibadah kita, karena ibadah yang kita lakukan tidak bisa sepenuhnya sempurna.


Oleh karena itu, kita bersyukur atas anugerah Tuhan Yesus dan kita beribadah bukan untuk diselamatkan, tetapi kita beribadah karena kita telah diselamatkan.


Kita beribadah bukan untuk memperkenankan Tuhan, tetapi terlebih dahulu sudah diperkenankan oleh Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Doa Elia, Jawablah aku, ya TUHAN, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.


* Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah!”


KedahsyatanNya membawa umat bertobat