Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 21 Maret 2023

Tuhan adalah gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 21 Maret 2023


1 Raja-raja 1:1-53

Hari Tua Daud dan Soal Penggantinya.


Jikalau orang bertanya kepada Saudara, “Apakah ambisi utama dalam hidupmu?”


Apakah Engkau berambisi ingin hidup memuliakan Tuhan, dipakai oleh Tuhan, dan seluruh hidup menampakkan kemuliaan Kristus? Apakah itu yang merupakan ambisi terutama dalam hidupmu?


Keinginan, pengetahuan dan kenyataan seringkali tidak berjalan dengan sesuai. Seringkali keinginan mendominasi atas pengetahuan kita dan kenyataan yang kita hadapi.


Keinginan di sini maksudnya adalah keinginan yang berpusat pada diri kita sendiri.


Seringkali orang-orang yang didominasi dengan keinginan itu, dikategorikan sebagai orang yang tidak dapat mengendalikan diri.


Jika terkait dengan kekuasaan, orang seperti ini adalah orang yang otoriter dan semaunya sendiri.


Pengetahuan dan kenyataan bisa tidak berdaya terhadap keinginan tersebut. Dapat dikatakan orang itu juga tidak dapat mengendalikan keinginannya tersebut.


Kita bisa merasakan di dalam diri kita. Ada kuasa lain yang bekerja, yang seringkali bertolak belakang dengan keinginan kita yang baik.


Kita ingin melakukan yang baik dan benar, tetapi seperti ada sebuah tarikan untuk kita melakukan yang tidak sesuai dengan apa yang kita tahu.


Orang-orang yang tidak mengalami penebusan di dalam Kristus, mereka mengalami kuasa dosa yang selalu menarik dia dengan keinginan yang berpusat kepada dirinya sendiri.


Oleh karena itu, betapa penting sebagai orang percaya, kita masih hidup dalam darah dan daging, kita hidup di dalam Roh Kudus, karena di dalam Roh Kudus kita mendapat kemenangan atas daging kita.


1 Raja-raja 1:1-53


1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.


2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."


3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.


4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.


5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.


6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.


7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.


8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.


9 Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja;


10 tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.


11 Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?


12 Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.


13 Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?


14 Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, aku pun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu."


15 Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja.


16 Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"


17 Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.


18 Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.


19 Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.


20 Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.


21 Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."


22 Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.


23 Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah.


24 Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku!


25 Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia!


26 Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.


27 Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."


28 Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya.


29 Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,


30 pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku."


31 Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk selama-lamanya!"


32 Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja,


33 dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon.


34 Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo!


35 Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda."


36 Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja!


37 Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung dari takhta tuanku raja Daud."


38 Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon.


39 Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!"


40 Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.


41 Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota begitu ribut?"


42 Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar baik."


43 Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.


44 Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja.


45 Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut, itulah bunyi yang kamu dengar tadi.


46 Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan;


47 juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung dari pada takhtamu. Dan raja pun telah sujud menyembah di atas tempat tidurnya,


48 dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan."


49 Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.


50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.


51 Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."


52 Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambut pun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."


53 Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."


Kitab 1 Raja-raja di dalam susunan Perjanjian Lama, yang orang Yahudi kenal sebagai kitab Tanakh, merupakan satu kesatuan dengan kitab 2 Raja-raja.


Kitab Raja-raja diawali dengan masa tua Raja Daud sampai dengan pembuangan ke Babel. Itu meliputi 400 tahun, yaitu tahun 965 SM – 550 SM.


Kitab Raja-raja mengisahkan masa jaya bangsa Israel di masa Salomo.


Tetapi juga mengisahkan perpecahan bangsa Israel ketika pengganti Raja Salomo, yaitu Raja Rehabeam mengakibatkan terpecahnya bangsa Israel menjadi dua, utara dan selatan. Kerajaan Utara dipegang oleh Yerobeam.


Namun, pada titik nadirnya di dalam kisah Raja-raja ini adalah pembuangan ke Babel.


Pada bagian ini Raja Daud sudah sangat tua. Timbullah gejolak dalam tahta Daud. Putera Daud, yaitu Adonia sangat ingin berada di tampuk kekuasaan itu.


Namun, ia pun tahu bahwa Tuhan menghendaki Salomo yang bertahta di atas tahta Daud.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Mari awasi ambisi kita yang adakalanya tidak sejalan dengan apa yang Tuhan kehendaki.


1 Raja-raja 1:5 & 17-19

5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.


17 Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.


18 Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.


19 Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.


Adonia, putera Daud, meninggikan diri karena dia ingin menjadi raja, yang tahtanya sebetulnya bukan miliknya.


Adonia tahu bahwa Tuhan menghendaki tahta itu diduduki oleh Salomo, tetapi Adonia menginginkannya.


Adonia dikuasai ambisinya seperti itu, tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dia mencoba merealisasikannya, dengan mencari orang-orang yang dapat mendukungnya.


Dari bagian ini, ada satu pelajaran penting bagi kita. Kita harus waspada dengan ambisi yang ada di dalam hati kita, yang tak terlihat itu.


Jikalau ambisi itu menguasai kita, maka kita tidak dapat lagi menguasai ambisi kita. Kita akan melakukan segala sesuatu untuk mencapai ambisi kita, meskipun kita tahu itu tidak sejalan dengan kehendak Tuhan.


Oleh karena itu, setiap hari ambisi kita harus dikuduskan oleh firman Tuhan, oleh pekerjaan Roh Kudus.


Ambisi kita harus terus diarahkan oleh firman Tuhan, sebab jikalau tidak, kita dapat memiliki ambisi yang bertolak belakang dengan kehendak Tuhan.


Jangan pernah berpikir itu sekedar ambisi. Ketika kita membiarkan ambisi itu ada dalam hati kita, maka lambat laun itu akan menguasai seluruh hidup kita dan kita tidak berdaya untuk dapat hidup dalam kehendak Tuhan, sebagaimana Adonia.


Oleh karena itu, mari kita awasi ambisi kita, apa yang ada dalam hati kita. Ambisi yang seharusnya kita miliki dalam hidup kita adalah kita ingin hidup memuliakan Tuhan.


Hidup dalam kehendak-Nya, melakukan kehendak-Nya, menjadi saksi Kristus dalam dunia ini dan menjadi berkat bagi orang lain.


Itulah ambisi yang kudus, yang Roh Kudus taruh dalam hati kita.


2. Keputusan yang tepat waktu sangat berharga, selain menghindarkan diri dari penyesalan juga mengeliminasi permasalahan di kemudian hari.


1 Raja-raja 1:29-30

29 Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,


30 pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku."


Setelah mendengar Adonia mengangkat dirinya menjadi raja, Raja Daud langsung mengangkat Salomo menjadi raja dan menyiarkan kepada seluruh rakyat Israel.


Tindakan Raja Daud adalah sebuah keputusan yang tepat pada waktunya. Jikalau Raja Daud terlambat mengambil keputusan, ia akan menyesal dan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Ada kemungkinan jika Adonia menjadi raja, dia akan membunuh Salomo dan Batsyeba, seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Natan.


Keputusan yang salah atau tidak tepat waktu akan menimbulkan penyesalan, bahkan permasalahan-permasalahan yang baru.


Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, banyak hal yang harus diputuskan. Pertama, keputusan itu harus benar dan sesuai kehendak Tuhan.


Jikalau tidak, kita tidak akan diberkati Tuhan. Kedua, keputusan itu harus tepat waktu.


Di situlah kita butuh hikmat dan pimpinan Tuhan. Kita butuh keberanian dan bijaksana, sehingga kita bisa memutuskan perkara dengan benar di hadapan Tuhan, dan pada waktu yang tepat.


Tuhan Yesus di dalam pelayanan-Nya sangat mementingkan waktu Tuhan. Kalau belum waktunya, Dia belum melaksanakannya. Namun, jika itu pada waktunya, Dia melaksanakannya.


Kita belajar bagaimana kita harus melakukan keputusan yang benar dan pada waktunya Tuhan. Kita harus berjalan bersama Tuhan. Jikalau tidak, kita tidak akan bisa melakukan perkara seperti Raja Daud.


Hidup dekat Tuhan, takut akan Tuhan, hidup dalam firman-Nya dan dalam Roh Kudus, menjadi hal yang sangat utama jika kita ingin mengambil keputusan yang benar dan pada waktu yang tepat.


Oleh karena itu, biarlah kita menjadi orang bijaksana. Ketika Tuhan memberikan kita Roh Kudus, mari kita bersandar kepada-Nya.


Doakan dan renungkan.


* Keputusan yang dilaksanakan pada waktu yang tepat sangatlah berharga, selain menghindarkan diri dari penyesalan juga mengeliminasi permasalahan di kemudian hari.


*Demi TUHAN yang hidup, Daud melaksanakan apa yang dijanjikannya kepada TUHAN, dengan mengangkat Salomo menjadi raja yang akan duduk di atas takhta menggantikannya."


Keputusan tepat waktu