Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 06 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Kamis, 06 May 2021

Kejadian 21:1-7
Ishak Lahir

Masihkah engkau tekun
di dalam berdoa pada Tuhan?

Waktu Tuhan kita tidak tahu.
Namun orang yang tekun berdoa
tidak akan pernah kecewa
karena Tuhan mendengar
seluruh doa kita.

Setiap kita pasti sangat senang
dan sangat gembira ketika
Tuhan mengabulkan doa kita.
Apalagi kita sudah lama
menantikan jawaban Tuhan.

Ketika tiba waktunya untuk
Tuhan menjawab doa kita,
maka saya yakin kita akan
sangat bersukacita.

Namun pertanyaannya adalah,
setelah Tuhan mengabulkan doa kita
bagaimanakah respons kita
kepada Tuhan?

Kadang ada orang setelah
dikabulkan doanya oleh Tuhan,
dia berpikir apa yang dia terima
memang sudah seharusnya dia terima.

Ada orang lain lagi
yang berpikir bahwa
apa yang dia terima
merupakan hasil dari
jerih lelahnya.

Bagaimana dengan anda?


Kejadian 21:1-7

1)TUHAN memperhatikan Sara,
seperti yang difirmankan-Nya,
dan TUHAN melakukan kepada Sara
seperti yang dijanjikan-Nya.

2) Maka mengandunglah Sara,
lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki
bagi Abraham dalam masa tuanya,
pada waktu yang telah ditetapkan,
sesuai dengan firman Allah kepadanya.

3) Abraham menamai anaknya
yang baru lahir itu Ishak,
yang dilahirkan Sara baginya


4) Kemudian Abraham menyunat Ishak,
anaknya itu,
ketika berumur delapan hari,
seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.

5) Adapun Abraham berumur seratus tahun,
ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

6) Berkatalah Sara:
"Allah telah membuat aku tertawa;
setiap orang yang mendengarnya
akan tertawa karena aku."

7) Lagi katanya:
"Siapakah tadinya yang
dapat mengatakan kepada Abraham:
Sara menyusui anak?
Namun aku telah melahirkan
seorang anak laki-laki baginya
pada masa tuanya."

Kisah yang kita baca dari
Firman Tuhan ini,
saya yakin adalah sebuah
pengalaman hidup
dari Abraham dan Sara
yang tidak terlupakan.

Bayangkan,
Ketika Abraham umur 100 tahun,
Tuhan baru mengaruniakan
seorang anak laki-laki
melalui Sara istrinya.

Usia mereka sudah sangat tinggi
tapi baru menerima seorang anak.
Itulah mujizat yang luar biasa
yang Tuhan kerjakan
dalam hidup Abraham dan Sara.

Apakah pesan Firman Tuhan
bagi kita dari peristiwa ini?


Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Tuhan mewujudkan janjiNya
pada waktu Tuhan

Kejadian 27:1-2
1)TUHAN memperhatikan Sara,
seperti yang difirmankan-Nya,
dan TUHAN melakukan kepada Sara
seperti yang dijanjikan-Nya.

2) Maka mengandunglah Sara,
lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki
bagi Abraham dalam masa tuanya,
pada waktu yang telah ditetapkan,
sesuai dengan firman Allah kepadanya.

Tuhan tidak pernah lupa
dengan apa yang Dia katakan
dan Tuhan tidak pernah lalai
dengan apa yang Dia janjikan.

Itulah yang Tuhan lakukan kepada Sara.
Allah menggenapi janji-Nya.
Ia menggenapi apa yang sudah
Dia katakan sesuai dengan waktu Tuhan.

Oleh karena itu,
sebagai orang beriman,
kita perlu belajar dari
kehidupan Abraham,
bapak orang beriman.
Kita harus belajar untuk
percaya akan waktu Tuhan.

Mengikuti kehendak Tuhan
bukanlah perkara yang gampang.
Namun lebih tidak gampang lagi
untuk menantikan waktu Tuhan.
Percaya kepada waktu Tuhan
adalah bagian dari
iman kita kepada Dia,
yaitu iman bahwa Tuhan
berdaulat atas hidup kita.

Tuhan punya kuasa untuk
menggenapi rencana-Nya.
Lebih dari itu,
kita harus percaya pada Tuhan
bahwa Dia mengasihi kita,
Dia peduli kepada kita dan
Dia tidak membiarkan kita.
Namun Dia memperhatikan kita
dengan hikmat akal budi dari Tuhan
yang melampaui akal budi kita.

Ketika kita berdoa
dan Tuhan belum menjawab,
tetaplah percaya kepada Dia.

Dialah yang mendengar doa,
Dialah yang mempunyai hikmat
yang luar biasa itu dan
Dia yang akan menjawab doa kita
sesuai dengan waktuNya.
Waktu yang Tuhan tetapkan adalah
waktu yang terbaik untuk kita.

2. Tetaplah taat meskipun
Tuhan sudah mengabulkan
apa yang kita minta

Abraham sudah menerima
seorang putra dari Sara istrinya
setelah menanti sampai 100 tahun.
Namun coba perhatikan,
setelah Tuhan mengaruniakannya
anak laki-laki,
dia menjadi seorang yang
tetap taat kepada Tuhan.

Ketika dia memberi nama
kepada anak laki-laki Sara,
yaitu Ishak,
nama itu sesuai dengan
yang Tuhan inginkan.

Lalu dia menyunatkan Ishak
pada hari ke delapan.
Itulah perintah Tuhan.

Adakalanya kita lupa mawas diri.
Ketika Tuhan sudah mengabulkan
apa yang kita minta,
maka kita tidak lagi
berpaut kepada Tuhan.

Kita tidak lagi memikirkan
apa yang Tuhan mau,
bahkan lebih celaka lagi,
kita seringkali melalaikan
perintah Tuhan.
Kita pikir toh Tuhan
sudah mengabulkan doa saya.
Kita jadi kurang mengasihi Tuhan.

Hari ini Firman Tuhan
mengajarkan kepada kita,
ketika kita sudah
menerima berkat Tuhan,
marilah kita belajar untuk
tetap mentaati Tuhan
karena kita mencintai Tuhan.

Ketidak taatan kita kepada Tuhan
mendukakan hati Roh Kudus.
Marilah kita tetap belajar
taat dan setia kepada Tuhan.

3. Kesadaran bahwa kita sudah
menerima anugrah Tuhan
akan membawa sukacita
dalam hidup kita

Ini yang terjadi pada
Abraham dan Sara,
khususnya Sara.

Bagi Sara,
untuk dapat mempunyai anak
pada usia yang tua,
dia sadari ini bukan karena
kemampuan dia dan Abraham.
Melainkan murni adalah
karunia dari Tuhan.
Maka dia katakan,
dia tertawa karena sukacita.

Dia (Sara) berkata
"Siapakah tadinya yang dapat
mengatakan kepada Abraham:
Sara menyusui anak?
Namun aku telah melahirkan
seorang anak laki-laki baginya
pada masa tuanya."

Sukacita yang besar dari Sara
disebabkan karena dia mengerti 100%
apa yang dia terima adalah
murni pemberian dari Tuhan.

Mengapa seringkali sukacita kita
tidak selalu besar dalam hidup kita?
Karena seringkali kita pikir semua itu
lumrah untuk kita dapatkan.
Sudah sewajarnya saya terima.

Ketika kita berkata bahwa
semua yang kita dapat adalah
sewajarnya, sepatutnya,
dan saya layak menerimanya,
maka saya akan menerimanya
dengan biasa-biasa saja.

Bukankah apa yang kita terima
bukan karena sepatutnya?

Bukankah apa yang kita terima
semua karena pemberian Tuhan
dan karena anugerah Tuhan?

Adakalanya Tuhan mengijinkan kita
untuk mengalami kesulitan
sampai detik-detik terakhir.
Pada waktu itulah Dia akan
membuka jalan kepada kita.

Bukan Tuhan bermaksud buruk,
tapi Tuhan ingin supaya kita
mengalami sukacita karena anugrah itu.

Sukacita akan menjadi redup
ketika kita mulai berpusat
kepada diri kita sendiri.
Kita merasa bisa,
kita merasa layak,
kita merasa sepatutnya.

Sukacita itu akan meluap
ketika kita tahu bahwa
sesungguhnya saya tidak layak,
sesungguhnya saya tidak mampu
dan semua semata-mata
hanya adalah anugerah Tuhan.

Ketika kita menyadari bahwa
hidup kita adalah anugerah Tuhan,
itu akan memberikan sukacita
yang sangat besar dalam hidup kita

Doakan dan Renungkan

• Apakah ada doamu yang
belum dijawab Tuhan?
Bagaimana kau menyikapi hal ini?

• Ketika Tuhan menjawab “tidak”
untuk doa yang terus kau panjatkan,
bagaimana kau menyikapinya?

•Sukacita akan meluap ketika kita tahu
bahwa sesungguhnya kita tidak layak,
kita tidak mampu dan
semua hal yang kita terima
semata-mata adalah anugerah Tuhan.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus