Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 19 Maret 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 19 Maret 2023


Maleakhi 3:6-18

Penglihatan kelima: kandil emas yang berhiaskan dua pohon zaitun


Orang-orang berdosa adalah orang-orang yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka adalah milik Tuhan.


Namun orang berdosa, berjalan seturut dengan apa yang mereka kehendaki. Karena mereka pikir mereka milik diri sendiri. Orang berdosa itu bagaikan domba yang mengambil jalannya sendiri.


Tuhan mengasihi manusia, oleh karena itu Tuhan memberikan Yesus Kristus untuk menebus manusia dari kuasa dosa.


Manusia yang tadinya menjalankan kehidupannya lepas dari Tuhan, boleh kembali dimiliki oleh Tuhan. Dikasihi oleh Tuhan, hidup beribadah, berbakti dan mengabdi kepada Tuhan sebagai pemilik kehidupan.


Sebenarnya apa yang di dunia ini yang bukan milik Tuhan? Apakah ada? Tidak ada. Semua adalah milik Tuhan, karena Dia menciptakan bukan? Termasuk diri kita dan apa yang kita punya, semuanya itu milik Tuhan.


Kita diberikan kepercayaan untuk mengelolanya dan menikmatinya,bukan?


Bagaimana kita mengelola dan menikmatinya, maka akan terlihat bagaimana sikap kita kepada Tuhan, karena Tuhan tidak kasat mata tetapi segala sesuatu yang kita punya itu terlihat.


Ada kalanya kita bersikap kepada Tuhan seakan-akan kita ini sang pemilik dari apa yang kita punya, dan yang berhak menentukan segala sesuatu termasuk bagaimana menggunakan semuanya itu.


Bagaimanakah dengan Anda terhadap semua yang Anda miliki dalam kehidupan ini?

Maleakhi 3:6-18


6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.


7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"


8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!


9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!


10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.


11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.


12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.


13 Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"


14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?


15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga."


16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."


17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.


18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.


Mencari untung bagi diri sendiri bukan hal baru dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi bukan saja dalam dunia perdagangan. Namun diaplikasikan juga saat melayani Tuhan.


Demikianlah yang terjadi di tengah-tengah umat Tuhan di Yehuda. Mereka sudah tidak lagi setia membawa persepuluhan mereka kepada Tuhan.


Dan mereka anggap ibadah, pelayanan, melakukan kehendak Tuhan adalah kesia-siaan.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Mengembalikan persepuluhan dengan kesadaran bahwa persepuluhan adalah milik Tuhan merupakan salah satu ekspresi kita menghormati Tuhan, pemilih hidup kita.

Maleakhi 3:8-12

8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!


9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!


10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.


11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.


12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.


Ternyata mengembalikan persepuluhan itu sangat diperhitungkan oleh Tuhan, dan Tuhan secara spesifik dalam bagian ini berkata, jikalau umat Tuhan tidak mengembalikan persepuluhan, mereka menipu Tuhan.


Apa arti menipu Tuhan? Artinya persepuluhan itu adalah milik Tuhan. Kita tidak boleh tidak mengembalikannya. Jikalau kita tidak mengembalikannya, kita sedang menipu Tuhan.


Apapun alasannya, Tuhan tidak kompromi. Apapun alasan yang dibuat oleh orang-orang Yehuda yang tidak mengembalikan persepuluhan, Tuhan berkata, “Jikalau engkau tidak mengembalikan, engkau menipu Tuhan”.


Hari ini ada berapa banyak orang Kristen menganggap persepuluhan sudah berlalu, sudah tidak perlu dilakukan?


Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan persepuluhan dan Tuhan Yesus tidak pernah tidak menggenapi persepuluhan.


Bahkan Tuhan Yesus berkata, “Engkau yang memberikan persepuluhan, juga harus melakukan di dalam kehidupanmu, di dalam kasih dan kebaikan”


Persepuluhan itu adalah milik Tuhan yang harus kita kembalikan kepadaNya.


Ketika kita mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, sebetulnya kita sedang menghormati Tuhan, yaitu apa yang menjadi milik Tuhan kita kembalikan.


Jikalau kita tidak mau mengembalikan persepuluhan yang adalah milik Tuhan, apa lagi kita memberikan diri kita, yang telah di tebus sebagai milik Tuhan.


Ada orang Kristen berkata, “Orang percaya tidak memberi sepersepuluh, orang percaya memberi segenapnya”.


Apakah sungguh sebagai orang percaya memberi segenapnya? Apakah sungguh memberikan segenap harta benda kita kepada Tuhan? Ternyata tidak bukan?


Kita harus berhati-hati dengan permainan kata-kata kita. Jangan sampai kita dihakimi dihadapan Tuhan dengan kebohongan kita.


Jikalau kita tidak mengembalikan persepuluhan, kita pun tidak akan memberikan segala-galanya kepada Tuhan.


Kita mulai belajar mengembalikan milik Tuhan. Sepersepuluh baru kita belajar bagaimana kita mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan, bukan sebaliknya.


Dalam Perjanjian Lama, Tuhan bukan saja menuntut persepuluhan kepada umat Nya. Sesungguhnya Perjanjian Lama juga berkata bahwa umatNya harus mempersembahkan seluruh hidup kepada Tuhan.


Tidak ada bedanya dengan Perjanjian Baru, tidak ada bedanya dengan kita hidup di dalam Kristus. Ada orang berkata di dalam Perjanjian Baru bukan hanya berbicara sepersepuluh, tetapi juga tentang seluruh hidup kita.


Pertanyaannya, apakah memang Perjanjian Lama Tuhan tidak berbicara tentang hidup sepenuhnya? Bukankah firman Tuhan berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap pikiranmu, segenap tenagamu, segenap jiwamu”


Itu menandakan Perjanjian Lama pun sama, tetapi perintah itu tidak mengurangi persepuluhan, persepuluhan tetap.


Tuhan mengatakan engkau harus mengembalikan. Jika engkau tidak mengembalikan, engkau menipu Aku.


Mari kita belajar taat kepada Tuhan, taat apa yang Tuhan perintahkan, sebagai orang yang mengasihi Tuhan. Kita lakukan dengan sungguh-sungguh karena kita tahu hidup kita milik Tuhan.

2. Ibadah dengan rasa cukup adalah keuntungan besar.


Maleakhi 3:14 & 3:16-18

14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?


16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."


17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.


18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.


Pada zaman itu, umat Tuhan beribadah untuk mencari keuntungan diri sendiri. Ibadah tidak lagi fokus menyenangkan Tuhan, tetapi apa keuntungan yang bisa didapat dari ibadah itu.


Mereka melihat ada orang jahat, tetapi kelihatannya tidak dihukum, tetapi orang-orang yang beribadah, sepertinya hidupnya tidak mudah.


Sehingga mereka berkata buat apa kita beribadah karena tidak mendapat untung dari ibadah itu. Hal itu menyakiti hati Tuhan.


Hari ini berapa banyak orang beribadah untuk mencari keuntungan dari Tuhan. Ibadah menjadi transaksional kepada Tuhan. Itu terjadi kepada semua kepercayaan, yaitu transaksional kepada Tuhan.


Kalau saya melakukan ini biarlah Tuhan melakukan hal yang lain, yang saya harapkan. Apakah itu yang Tuhan nyatakan di dalam firman Tuhan di dalam Kristus? Sama sekali tidak.


Ibadah bukanlah supaya mendapat keuntungan. Justru firman Tuhan mengatakan di dalam Timotius, “Ibadah dengan rasa cukup adalah sebuah keuntungan besar”.


Kita beribadah bukan supaya mendapat keuntungan, tetapi firman Tuhan mengajarkan, kita beribadah karena kita adalah orang yang beruntung.


Beda bukan? Itulah ibadah dengan rasa cukup, yaitu kita beribadah karena kita adalah orang yang beruntung tapi apa yang dikatakan orang beruntung betul adanya.


Karena kita adalah orang yang sudah ditebus dosa kita, dan kita diberkati oleh Tuhan Yesus. Sehingga kita boleh beribadah kepadanya.


Orang-orang beribadah dengan sadar dia orang beruntung, maka ibadah itu menjadi keuntungan besar baginya.


Kenapa? Ada banyak orang memiliki segalanya, tapi dia tidak merasa/menikmati memilikinya.


Tetapi ada orang yang tidak memiliki segalanya tapi dia menyadari dia memiliki segalanya, siapakah orang itu? Yaitu orang yang menikmati berkat Tuhan dan bersyukur kepadaNya.


Bukankah itu keuntungan besar? Ada banyak orang yang mendapat untung besar di dunia ini, tetapi tidak pernah merasa untung. Karena merasa untung itu adalah berkat Tuhan.


Oleh karena itu, ibadah kita kepada Tuhan itu merupakan hak istimewa karena kita orang-orang beruntung dipilih oleh Tuhan, boleh datang menghampiri hadirat Tuhan.


Apapun yang Anda kerjakan di dalam Kristus, ada anugerah Tuhan, ada darah Yesus yang menyucikan.


Kita tidak boleh berkata, “Saya mampu memperkenankan Tuhan”. Jika Kristus tidak menyucikan kita dari segala dosa-dosa kita, dari segala kegagalan kita, tidak ada satupun yang kita kerjakan berkenan kepada Tuhan.


Jikalau kita boleh beribadah, melayani, memberitakan Injil, jangan lupa, ada darah Yesus yang menyucikan segala celah kita. Supaya apa yang kita perbuat tidak menjadi sia-sia.


Disitulah ibadah dengan rasa cukup adalah keuntungan besar, ketika kita sadar kita adalah orang beruntung, ditebus sehingga boleh beribadah kepada Tuhan.


Disitulah kita bersyukur kepada Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."


* Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.


Menjadi milik kesayangan Tuhan