Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 17 Maret 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Jumat, 17 Maret 2023

Maleakhi 2:10-16
Tuhan Memarahi Israel karena Kawin Campur dan Perceraian

Kita tidak dapat pungkiri bahwa keluarga merupakan salah satu yang memberikan kebahagiaan dalam hidup, karena keluarga adalah pemberian Tuhan dan kasih karunia Tuhan kepada kita.

Oleh karena itu, mari kita merawat keluarga kita dengan kasih sebagai rasa syukur kita kepada kebaikan Tuhan kepada kita.

Sebuah lembaga yang sangat penting bagi umat manusia itu adalah lembaga perkawinan.

Sebab melalui perkawinan ini dibentuklah generasi selanjutnya dari umat manusia dan kita tahu bahwa pembentukan terpenting dari insan manusia adalah di dalam keluarga.

Kita harus ingat bahwa lembaga perkawinan itu di dirikan oleh Tuhan sendiri sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.

Oleh karena itu, sikap tidak menghormati perkawinan itu memiliki kaitan dengan kita tidak menghormati Tuhan yang membentuk perkawinan itu.

Sembarangan dengan lembaga perkawinan membuat kita memberikan sumbangsih yang buruk bagi dunia ini. Sikap kita kepada perkawinan menggambarkan siapakah kita sesungguhnya.

Maleakhi 2:10-16

10 Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?

11 Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

12 Biarlah TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN semesta alam!

13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!


Bangsa Yehuda telah mengalami kemerosotan di dalam kerohanian mereka dan itu terlihat di dalam peribadatan dan kehidupan perkawinan mereka. Semuanya itu memiliki korelasi yang sangat erat.

Hari ini kita menyaksikan juga kebobrokan-kebobrokan secara moral. Itu nyata bagaimana manusia pada hari ini tidak menghargai perkawinan dan menjadikan perkawinan seperti sebuah permainan.

Perkawinan dan berbakti kepada Tuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Perkawinan adalah kudus di mata Tuhan, sehingga perkawinan haruslah mengikuti apa yang Tuhan telah rancangkan.

Maleakhi 2:10-11, 2:14&16


10 Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?

11 Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!


Jikalau kita membaca teguran-teguran daripada para nabi di dalam Perjanjian Lama, maka teguran-teguran itu banya terkait dengan peribadatan umat Tuhan yang telah menyeleweng.

Bukan itu saja, termasuk di dalamnya bagaimana umat Tuhan berperilaku tidak adil kepada saudara-saudaranya.

Namun, kali ini kita membaca teguran Tuhan kepada bangsa Yehuda terkait dengan perkawinan.

Pada Nehemia pasal yang terakhir, kita ketahui telah terjadi satu distorsi di dalam sikap dan pandangan di dalam perkawinan ditengah-tengah umat Tuhan.

Perkawinan itu adalah kudus di mata Tuhan, mengapa kudus? Karena Tuhanlah yang membentuknya.

Oleh karena itu, perkawinan yang didirikan oleh Tuhan harus berjalan mengikuti apa yang Tuhan rancangkan.

Apa yang terjadi di dalam firman Tuhan yang kita baca, orang-orang Yehuda ada yang menikah dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Yehovah.

Itu sangat dilarang keras oleh firman Tuhan, Umat Tuhan tidak boleh menikah dengan orang yang bukan umat Tuhan.

Kedua, mereka telah berbuat tidak setia kepada istri mereka. Mereka dengan mudah menceraikan istri mereka.

Hal itu merupakan sebuah kekejian di mata Tuhan, merupakan pengkhianatan. Disitu menggambarkan bahwa umat Tuhan berkhianat kepada Tuhan sendiri dengan menceraikan istrinya.

Firman Tuhan mengatakan seluruh ibadah dan persembahan mereka ditolak oleh Tuhan, karena mereka tidak menghormati perkawinan yang Tuhan telah rancangkan bagi mereka.

Firman Tuhan hari ini merupakan teguran yang keras bagi jaman ini.

Hari ini kita melihat ada banyaknya distorsi dan kompromi terkait dengan perkawinan. Demikian juga banyak orang kompromo terkait dengan imannya.

Dengan mudah orang mengatakan Tuhan mengerti segala kesulitan saya, tetapi apakah betul Tuhan memgerti kesulitan Anda sehingga Anda bisa berbuat semena-mena, seenaknya, semaunya?

Sikap kita kepada perkawinan harusnya seturut dengan sikap kita kepada Tuhan. Kita menghormati perkawinan karena kita menghormati Tuhan, sebab perkawinan itu didirikan oleh Tuhan.

Jika kita tidak menghormatinya, sesungguhnya kita sedang tidak menghormati Tuhan.

Memang perjalanan kehidupan pernikahan tidak selalu mudah. Namun karena Tuhan membenci perceraian, Tuhan punya jalan menolong perkawinan kita ketika menghadapi kesulitan, asal kita mau percaya kepada Dia.

Jikalau kita tidak percaya kepada Dia, tapi kita hanya percaya kepada nasehat orang lain yang menganjurkan sesuatu yang bukan rancangan Tuhan, kita sendiri akan terjeblos di dalamnya.

Jikalau Anda dan saya percaya, Tuhan yang mendesain, Tuhan yang campur tangan, Tuhan yang memberikan jalan keluar.

Jikalau kita mau ikut kepada Tuhan, tidak ada permasalahan yang terlalu sulit di mata Tuhan. Namun, jikalau hati kita sudah menyimpang, tentulah kita akan mengikuti apa kata hati kita.

Oleh karena itu, perkawinan yang sesungguhnya adalah perkawinan yang mengikuti rancangan Tuhan.

Mari kita yang mengasihi dan menghormati Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus, mari kita menghormati Tuhan dengan perkawinan kita.

Mari kita bergantung kepada Tuhan dalam perkawinan kita, supaya kehidupan keluarga kita menyenangkan hati Tuhan, menjadi kesaksian bagi orang lain dan ibadah dan persembahan kita boleh menyenangkan hati Tuhan.

2. Perkawinan adalah kudus di mata Tuhan, sebab melalui perkawinan tersebut Tuhan menghendaki keturunan yang mengasihi Tuhan.

Maleakhi 2:15

Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Perkawinan yang Tuhan inginkan dari dalamnya adalah adanya keturunan yang takut akan Tuhan, yang mencintai Tuhan.

Disitulah Tuhan memilih bangsa Israel menjadi umatnya, dan Tuhan memakai umat Israel supaya menghasilkan, melahirkan anak-anak yang takut akan Tuhan, sehingga melalui mereka memberikan pengaruh kepada bangsa-bangsa.

Bukankah di dunia ini ada sekian banyak orang yang tidak mengenal Tuhan? Bagaimana supaya orang-orang di dunia ini boleh mendengar kasih karunia Tuhan. Bukankah dari orang-orang percaya yang memberitakan kabar baik?

Tuhan mau memakai keluarga-keluarga orang percaya, melahirkan anak-anak yang percaya Tuhan dan melaluinya mereka dipakai menjadi saksi Kristus.

Ketika kita tidak menghormati perkawinan, dengan mudah kita melakukan perceraian dan menikah dengan orang tidak percaya, sesungguhnya kita lupa orang percaya adalah saksi Kristus.

Orang percaya mengemban misi Kristus di tengah dunia ini. Ketika seorang Kristen menikah dengan orang yang belum percaya, bukankah menjadi kesulitan?

Selain relasi suami istri, termasuk anak-anak, apakah anak-anaka dididik untuk mengenal Kristus?

Oleh karena itu, mari ingatlah bahwa di dalam setiap tindakan Anda dan saya, kita telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus.

Kita mengemban misi Yesus Kristus untuk memberitakan kabar keselamatan kepada dunia ini dan salah satu yang Tuhan ingin pakai adalah perkawinan dan keturunan kita yang percaya Tuhan.

Untuk menjadi generasi selanjutnya, orang-orang yang memberitakan injil. Jikalau perkawinan orang-orang percaya begitu buruk, bagaimana dengan keturunan orang-orang percaya? Menyaksikan akan keluarga begitu buruk?

Oleh karena itu, mari di dalam anugerah Tuhan, kita merawat apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Kita bersyukur Tuhan mempercayakan injil kepada kita.

Doakan dan renungkan.

* TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

* Apakah yang dikehendaki dari kesatuan suami dan istri? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Tuhan membenci perceraian