Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 16 Maret 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 
RENUNGAN HARIAN 
GKY MANGGA BESAR 
Kamis, 16 Maret 2023 

Maleakhi 2:1-9
Murka Tuhan Terhadap Para Imam

Anugerah yang Tuhan berikan kepada kita membuat kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan sangat mengistimewakan kita.

Sebab kita tahu bahwa kita tidak berbeda dengan orang lain. Namun, Tuhan memilih dengan anugerah-Nya kepada kita. Semua orang selalu mencari apa yang disebut dengan diistimewakan.

Kita pasti akan senang jika pada saat di jalan raya, mobil yang kita bawa mendapat keistimewaan, seperti terhindar dari macet atau lampu merah.

Demikian juga dengan aspek kehidupan yang lain, kita akan senang mendapatkan hak keistimewaan itu, seperti tidak perlu antri di bank atau mendapat diskon saat berbelanja.

Kita adalah orang-orang yang mendapat hak istimewa, yaitu menjadi anak-anak Allah. Kita harus menghargai apa yang telah Tuhan perbuat kepada kita dan membuktikannya.

Maleakhi 2:1-9

1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.

5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya — pada pihak lain ketakutan — dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.

6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Firman Tuhan datang kepada para imam yang melayani di bait suci. Tuhan menegur mereka, karena mereka berperilaku yang tidak sepatutnya sebagai imam.

Mereka seharusnya menjadi orang-orang kepercayaan dari Tuhan dalam menyampaikan isi hati-Nya. Namun, mereka menjadi orang-orang yang mencari untung dan menyimpang dari apa yang Tuhan inginkan.

Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Sebagai orang percaya, maka kita menerima hak istimewa dari Tuhan. Namun, hak istimewa tersebut harus direspon dengan tanggung jawab yang besar.

Maleakhi 2:1-5


1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.

5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya — pada pihak lain ketakutan — dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.

Ketika firman Tuhan disampaikan kepada para imam, Tuhan memberitahukan bahwa sesungguhnya para imam dan orang Lewi mendapatkan hak istimewa untuk bisa melayani di rumah Tuhan.

Tuhan mengingatkan hak istimewa itu bahwa Tuhan memberikan kepada mereka kehidupan dan damai sejahtera. Hal itu adalah suatu berkat yang istimewa yang Tuhan berikan kepada mereka.

Tuhan menginginkan respon dan sikap mereka yang menghormati dan gentar kepada Tuhan.

Para imam menjadi orang-orang yang istimewa karena mereka dipercaya oleh Tuhan dan dihormati oleh masyarakat atau orang-orang Israel.

Namun, mereka tidak menghargai apa yang Tuhan percayakan kepada mereka.

Mereka seharusnya menjadi panutan dan mengajarkan yang benar, tetapi mereka tidak berbuat sebagaimana sepatutnya para imam yang melayani Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa kita adalah imamat yang rajani.

1 Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Kita adalah orang-orang yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus, dan Tuhan percayakan boleh melayani sebagai imamat yang rajani.

Artinya kita boleh menghampiri hadirat Tuhan, melayani, berdoa, dan bersyafaat di hadapan Tuhan. Semuanya itu adalah hak istimewa yang diberikan kita di dalam Yesus Kristus.

Kita dipercayakan akan Injil dan kasih karunia Tuhan sehingga di dalam segala keterbatasan dan kegagalan kita.

Tuhan mempercayakan Injil keselamatan itu untuk kia beritakan kepada orang lain, di dalam segala kepercayaan dan keistimewaan itu mari kita melihat akan tanggung jawab yang besar yang Tuhan berikan kepada kita.

Marilah kita bersungguh-sungguh menjadi orang yang bertanggung jawab atas apa yang Tuhan percayakan kepada kita untuk hak istimewa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Jangan sampai kita lupa akan hak istimewa itu sehingga kita tidak berbuat sebagaimana seharusnya yang Tuhan harapkan kepada kita.

Pertanggungjawabkanlah hak istimewa yang Tuhan berikan kepada kita dan laksanakan dengan sebaik-baiknya, karena hal itu merupakan kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita.

2. Orang percaya hadir di tengah-tengah dunia ini sebagai saksi Kristus.

Maleakhi 2:5-9


5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya — pada pihak lain ketakutan — dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.

6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Para imam dan orang Lewi sangat dihormati oleh bangsa Israel, tetapi jikalau mereka tidak memiliki integritas maka mereka tidak lagi menghormati Tuhan.

Kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah saksi Kristus di dalam dunia ini, sebagai saksi Kristus kita adalah orang-orang yang telah menerima kehidupan yaitu hidup yang kekal dan berkelimpahan.

Kita adalah orang-orang yang telah mengalami damai sejahtera Tuhan, diperdamaikan dengan Allah Bapa, dan memiliki damai dalam hidup kita.

Kita menjadi orang-orang yang disanggupkan untuk menjadi pembawa damai. Kita yang sudah mengalami semuanya itu sudah sepatutnya kita menjadi orang-orang yang gentar di hadapan Tuhan dan takut di dalam Tuhan.

Kita tidak berbuat sembarangan, menyimpangkan kebenaran, mencari keuntungan di dalam seluruh kehidupan demi kepentingan, dan tidak mempermalukan nama Tuhan.

Sebab menjadi saksi Kristus merupakan sebuah kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita.

Perbuatan dan tindakan kita harus membuat orang-orang disekitar kita bisa merasakan keindahan dan kemuliaan Tuhan di dalam hidup ini.

Kehadiran kita tidak boleh menjadi batu sandungan sebagaimana para imam pada zaman Maleakhi.

Mereka menjadi batu sandungan bagi orang lain karena kehidupan mereka tidak sesuai dengan kepercayaan yang Tuhan berikan. Tuhan Yesus berkata bahwa kitalah saksi-Nya serta terang dan garam bagi dunia ini.

Itulah yang Tuhan katakan kepada murid-murid-Nya dan kita sebagai orang percaya yang hidup di zaman ini.

Mari kita mengintrospeksi diri kita apakah kita sudah menghargai hak istimewa yang Tuhan berikan kepada kita untuk menjadi saksi Kristus yang mulia itu.

Kita yang penuh cacat cela ini telah dipercayakan Injil keselamatan itu, oleh karena itu mari kita hidup bersungguh-sungguh sebagai orang yang telah terpanggil.

Dan melayani Dia untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini sampai Tuhan Yesus datang kembali.

Doakan dan renungkan.

* Perjanjian Tuhan dengan Lewi pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera, Tuhan berikan kepadanya. Pihak lain ketakutan kepada Allah dan gentar terhadap nama-Nya.

* Seharusnya bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Utusan Tuhan gentar terhadap namaNya