Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 14 Maret 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 
RENUNGAN HARIAN 
GKY MANGGA BESAR 
Selasa, 14 Maret 2023 

Maleakhi 1:1-5
Judul; Tuhan Mengasihi Israel


Kasih merupakan hal yang sangat hakiki dalam kehidupan manusia. Kita bersyukur, selain kita dikasihi oleh keluarga kita, ada Tuhan yang selalu mengasihi kita setiap hari.

Itulah yang memberi kekuatan, semangat dan optimisme, sehingga kita tidak menjadi putus asa ketika kita menghadapi pengumulan hidup.

Dalam pengalaman kita hidup di dunia ini, bagaimana kita menilai Tuhan itu mengasihi kita? Seringkali kita mengukurnya sangat terkait dengan situasi kondisi yang kita alami dalam kehidupan kita.

Jika semua berjalan lancar dan baik, kita berhasil, berkelimpahan dan bahagia, maka kita menyimpulkan Tuhan sangat mengasihi kita. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya, bagaimana?

Banyak orang mempertanyakan kasih Tuhan saat mengalami masa-masa yang tidak diharapkan. Sebenarnya sebagai anak-anak Tuhan, bagaimana kita memahami bahwa Tuhan selalu mengasihi kita?

Maleakhi 1:1-5

1 Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi.

2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,

3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

4 Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."

5 Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: "TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel."


Kitab Maleakhi merupakan kitab terakhir dari Perjanjian Lama. Nabi Maleakhi melayani pada masa yang kurang lebih sama dengan nabi Ezra dan Nehemia, sekitar tahun 460 SM.

Pada masa Maleakhi melayani, Bait Suci sudah dibangun. Bangsa Israel sudah kembali ke Yerusalem sekitar 120 tahunan.

Situasi kondisi yang mereka alami di Yerusalem bukanlah kondisi yang mereka harapkan. Pada masa itu, kehidupan ibadah dan sehari-hari umat Tuhan sangat memprihatinkan. Apa akar masalah mereka?

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Tuhan mengasihi kita sebagai anak-anakNya karena Tuhan memilih kita sejak sebelum dunia dijadikan.


Maleakhi 1:2-3
2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,

3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."


Bangsa Israel sudah sekitar 120 tahunan di tanah perjanjian. Mereka melihat dan mengalami situasi kondisi yang tidak pernah kondusif.

Bagi mereka, kembali ke tanah perjanjian bukanlah sesuatu yang baik. Mereka mengalami kesusahan dalam hidup mereka.

Oleh karena itu, tanggapan mereka atas perkataan Tuhan, “Aku mengasihi kamu” adalah mereka bertanya, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?"

Israel adalah keturunan Yakub. Esau adalah kakak kandung Yakub. Kita tahu kisah dari Esau dan Yakub ini. Tuhan berkata, “Aku mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.”

Tuhan memilih Yakub dan tidak memilih Esau. Pemilihan Tuhan akan Yakub itu saat Yakub masih dalam kandungan ibunya.

Sebelum Yakub berbuat apa pun, Tuhan sudah memilih dia, padahal seharusnya anak sulunglah yang dipilih oleh Tuhan. Namun, Tuhan memilih Yakub, anak bungsu.

Apakah Yakub patut dikasihi sehingga Tuhan memilih dia? Dari perilaku Yakub, sesungguhnya Yakub bukanlah orang yang baik.

Yakub seringkali menipu orang lain, bahkan ia sangat bergantung kepada akalnya dan tidak bergantung kepada Tuhan.

Bagaimana dengan Esau? Apakah Tuhan tidak adil karena tidak memilih Esau? Tuhan berdaulat atas diri-Nya sendiri, sehingga Dia berhak memilih siapa pun yang Dia kehendaki.

Apakah Esau sebenarnya layak dipilih? Esau tidak pernah menghargai hak kesulungannya. Esau yang kemudian menjadi bangsa Edom, selalu menjadi memusuhi saudara-saudaranya bangsa Israel.

Baik Yakub mau pun Esau, kedua-duanya sebenarnya tidak patut dipilih atau dikasihi Tuhan. Namun, Yakub dikasihi dan dipilih Tuhan, semata-mata karena kasih karunia Tuhan.

Tuhan berkata, "… Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Tuhan mau katakan bahwa meskipun situasi dan kondisimu hari ini tidak kondusif, tetapi Tuhan memilih umat-Nya, Israel di dalam Yakub.

Ketika Tuhan memilih, apa pun yang kita alami, kita selalu di dalam pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.

Apa yang terjadi kepada bangsa Israel, sebetulnya menggambarkan keadaan kita sebagai orang percaya.

Efesus 1:4-6
4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,

6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.


Tuhan sudah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita menjadi anak-anak Allah.

Semua pemilihan yang Allah lakukan kepada kita bukan berarti kita lebih baik daripada orang lain. Kita sebetulnya sama dengan orang lain.

Dosa kita tidak kurang dari dosa orang lain. Pemilihan Tuhan karena semata-mata anugerah Tuhan.

Jikalau Tuhan memilih kita di dalam kondisi kita yang sama saja dengan dunia ini, bagaimana Tuhan tidak mengasihi kita ketika kita menghadapi situasi dan kondisi yang mungkin tidak kondusif?

Tuhan memilih kita yang tadinya adalah orang berdosa, dan Tuhan menebus kita menjadi anak-anakNya. Dalam keadaan apa pun, kasih Tuhan tidak berubah.

Jika kita sekarang sedang mengalami kesulitan, ingatlah! Tuhan sedang merenda hidup kita. Meskipun kita tidak melihat, tetapi kita tahu bahwa Dia mengasihi kita.

Di dalam kondisi apa pun yang kita hadapi, kita tetap memiliki optimisme, kekuatan, semangat dan tidak putus asa, karena kita tahu Tuhan yang memilih kita, Dia setia di dalam mengasihi kita.

2. Tuhan mengasihi kita karenanya Dia tidak membiarkan kita binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Maleakhi 1:3-4

3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

4 Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."


Ini adalah sikap Tuhan kepada Esau dan keturunannya, yaitu bangsa Edom.

Tindakan Tuhan mungkin membuat kita bertanya-tanya, mengapa Tuhan berbuat seperti itu, seakan Tuhan tidak adil di dalam perbuatan Tuhan kepada Edom?

Kalau kita baca kisah bangsa Edom, kita bisa melihat bahwa di dalam diri mereka nyata sekali kebinasaan itu.

Mereka adalah orang-orang yang tidak menghargai Tuhan dan umat Tuhan. Mereka bermusuhan. Mereka menekan bangsa Israel. Sesungguhnya kebinasaan itulah yang mereka hidupi.

Jika bukan karena kasih karunia Tuhan, maka setiap orang di dunia ini sesungguhnya memilih kebinasaan.

Demikian juga Yakub, jikalau dia tidak dipilih oleh Tuhan. Namun, Tuhan mau memilih Yakub dan menjadikan Yakub umat Nya.

Sehingga akan ada sisa dari bangsa Israel yang percaya Tuhan dan sampai hari ini bangsa ini masih ada, sedangkan Edom sudah tidak ada.

Demikian juga dengan kita sebagai orang percaya. Sesungguhnya semua manusia sama. Kita mempunyai natur kebinasaan, maka perilaku kita juga perilaku kebinasaan.

Natur kebinasaan selalu menolak kehidupan dan kasih karunia Tuhan.

Namun, Tuhan memilih kita. Dia menolong kita untuk mengenal kasih karunia Tuhan, sehingga kita tidak binasa. Kita diberikan hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus.

Di situlah kita melihat betapa Tuhan mencintai kita. Tuhan tidak membiarkan kita binasa, tetapi Dia memilih kita dan memelihara keselamatan yang diberikan kepada kita.

Yohanes 10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Betapa indahnya kasih Tuhan kepada kita! Tidak ada seorang pun yang dapat mempertahankan dengan kekuatan sendiri supaya bisa tetap menerima hidup yang kekal.

Karena tidak ada seorang pun di antara kita yang steril dari perbuatan dosa dan kesalahan.

Namun, Tuhan yang memilih kita, Dia yang memelihara kita. Dia memberikan kita Roh Kudus sebagai jaminan keselamatan yang Dia berikan, sehingga kita tidak menjadi binasa.

Betapa indahnya hidup di dalam Kristus, karena kita menerima hidup itu dan hidup itu di dalam kelimpahan-Nya.

Itulah yang memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Di dunia ini ada banyak hal yang kita miliki yang harus kita lepaskan.

Namun, satu hal yang Tuhan tidak pernah lepaskan dari hidup kita, yaitu hidup yang kekal. Dia pelihara itu sampai kita mendapatkannya sepenuhnya.

Doakan dan renungkan.

* Firman TUHAN kepada Israel "Aku mengasihi kamu," Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?"

* Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: "TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel."

KasihNya tetap walau kita tidak peka