Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 01 Maret 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR.
Rabu, 01 Maret 2023.

Zakharia 2
Penglihatan ketiga: seorang yang memegang tali ukuran; Orang-orang buangan dipanggil pulang.

Hidup dalam dunia ini bagaikan orang yang sedang berjalan menuju suatu lokasi atau sebuah tujuan. Kita sedang berjalan ke arah mana?

Ingatlah bahwa kita sedang berjalan menuju kemuliaan yang Tuhan Yesus ingin berikan kepada kita. Marilah kita hidup penuh dengan semangat, sukacita, dan hidup bagi Tuhan karena itulah yang Tuhan rencanakan bagi kita.

Kita hidup dengan banyak orang dan kita harus waspada agar tidak hidup sama dengan kebanyakan orang atau sama dengan dunia. Itulah pesan firman Tuhan dalam:

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kita tidak dapat menyangkali bahwa apa yang kita lihat dan dengar dapat dianggap sebagai sesuatu yang terutama dan menetap. Kita bisa menjadi orang yang ikut berlomba-lomba untuk mengejar semua itu.

Orang percaya haruslah sudah mengetahui tujuan hidupnya di dalam Kristus. Kita hidup dari Dia dan oleh Dia sesuai dengan panggilan-Nya.

Kehidupan kita di dunia yang sementara ini bukan berarti tidak bernilai, ketika kita hidup bagi Kristus maka kehidupan yang sifatnya sementara dan berlalu ini memiliki nilai kekal, jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia.

Zakharia 2

1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.

2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."

3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,

4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.

5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.

7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:

9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku.

10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;

11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

12 Dan TUHAN akan mengambil Yehuda sebagai milik-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem pula.

13 Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.

Tuhan kita adalah Tuhan yang mempersiapkan segala sesuatu bagi umat-Nya sesuai dengan waktu dan rencana-Nya.

Tuhan merencanakan bukan hanya dalam jangka waktu yang dekat, melainkan juga dalam jangka waktu yang masih akan datang yaitu dengan kedatangan Mesias.

Kita yang percaya bahwa di dalam Kristus ada rencana mulia Tuhan yang telah Ia rencanakan sejak kekekalan dan dinyatakan di dalam Perjanjian Lama, seperti kitab Zakharia.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Sebagai orang percaya marilah kita selalu mengingat akan pengharapan menerima kemuliaan Tuhan yang melampaui apa yang terdapat di dalam dunia ini.

Zakharia 2:2-7

2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."

3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,

4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.

5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.

7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Ini adalah firman Tuhan yang Nabi Zakharia sampaikan kepada bangsa Israel. Kita mengetahui bahwa belum semua orang Israel kembali ke tanah perjanjian, mereka masih banyak yang tinggal di Babel.

Mereka tinggal di Babel sudah cukup lama, sehingga mereka membangun kehidupan disana.

Ketika waktu tiba untuk kembali ke tanah perjanjian, mereka berlambat-lambat karena sudah menikmati kehidupan mereka di tanah pembuangan, padahal itu adalah sementara.

Tuhan menyediakan tanah perjanjian bagi mereka. Tuhan melalui Zakharia memanggil mereka keluar dari tanah Babel untuk kembali ke Sion, ke Yerusalem.

Tuhan memberitahukan bahwa di Yerusalem akan tidak bertembok karena ada banyak manusia dan hewan ternak disana.

Hal ini adalah sebuah gambaran yang berbicara tentang kemakmuran, kemuliaan, dan pemeliharaan Tuhan bagi umat-Nya.

Tuhanlah yang memberikan mereka pengharapan yang tidak pernah pudar oleh zaman. Apapun yang terjadi di dalam hidup mereka,

Tuhanlah yang memegang masa depan mereka. Tuhan ingin mereka kembali ke tanah perjanjian, sebagaimana yang Tuhan inginkan dalam hidup mereka.

Apa yang dikatakan di dalam kitab Zakharia itu bukan saja terjadi pada konteks sejarah zaman itu, tetapi Zakharia berbicara tentang suatu masa yang melampaui masa pada zamannya, yaitu pada masa gereja Tuhan.

Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa tembok Yerusalem tidak ada lagi karena ada banyaknya manusia dan hewan ternak disana.

Kita tahu bahwa pada zaman Nehemia, tembok Yerusalem itu masih ada dan maksud Tuhan tembok itu sudah tidak ada bukan secara fisiknya.

Namun, ada maksud Tuhan bahwa bangsa Israel mengalami kelimpahan dan pemeliharaan Tuhan.

Ketika tembok itu tidak ada lagi, maka Tuhan sedang berbicara mengenai umat Tuhan yang rohani yaitu gereja Tuhan.

Gereja Tuhan berlimpah dengan banyak orang, yaitu dari berbagai suku bangsa di dunia ini tanpa tembok.

Tuhan mau memberitahukan bahwa umat Tuhan akan dipelihara oleh Tuhan dan Dia sendiri yang akan menjadi pengharapan umat bagi umat-Nya.

Gereja Tuhan hari ini harus selalu menatap ke depan akan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi umat Nya.

Di dunia ini kita hanya sementara, gereja diutus ke dalam dunia untuk menjadi saksi Kristus dan tidak selama-lamanya di dunia ini, sebab suatu saat gereja akan diangkat mengalami kemuliaan Yesus Kristus.

Alkitab sejak kitab Zakharia memberitahukan akan pengharapan yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya, oleh karena itu marilah kita sebagai orang percaya kita hidup dalam pengharapan yang seperti itu.

Janganlah kita menjadi putus asa dan lamban, tetapi kita bersungguh-sungguh menjadi orang-orang yang bersemangat di dalam pekerjaan Tuhan, bersemangat menjadi saksi Tuhan, dan memiliki sukacita, meskipun di tengah kesulitan yang kita hadapi.

2. Kekuatan dan perlindungan gereja bukanlah tembok-tembok yang dibangun tangan manusia, melainkan Tuhanlah yang melindunginya, Tuhanlah yang hadir di tengah-tengah gereja-Nya dan Tuhanlah yang menyertai gereja-Nya.

Zakharia 2:5, 8-11

5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:

9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku.

10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;

11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

Kitab Zakharia ini bukan saja disampaikan pada konteks bangsa Israel, tetapi dalam konteks penggenapan akan kedatangan Kristus dan Mesias, maka seluruh bangsa di dunia ini akan datang dan percaya kepada Dia.

Ada sekian banyak suku bangsa hari ini yang sudah mengenal Yesus Kristus, meskipun Injil harus diberitakan ke seluruh pelosok dunia ini.

Tuhanlah yang menjadi pelindung dan memelihara umat Nya, sebab tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan Tuhan sebab Bapa lebih besar dari siapapun.

Tidak ada seorangpun yang dapat merebut orang-orang percaya, karena ada tangan Tuhan yang memeliharanya walaupun kita tidak melihat kasat mata.

Yesus yang hidup, Dia menyertai kita. Di dalam kitab suci dan Perjanjian Baru, ketika Yesus berkata kepada Saulus: “Saulus-Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”

Artinya adalah Tuhan Yesus ada bersama-sama dengan gereja-Nya melindungi, memelihara, dan membelanya. Dalam kitab Wahyu Tuhan Yesus berkata: “Aku berjalan di tengah-tengah kaki dian itu.

Di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, meski kita tidak bisa melihat dengan kasat mata penyertaan Tuhan Yesus, tetapi Dia sedang menyertai kita.

Dia bagaikan tembok berapi yang menyala-nyala itu dan barangsiapa menjamah umat-Nya, maka dia seperti menjamah biji mata Tuhan.

Tuhan mengasihi kita sehingga Dia memelihara dan menjaganya sedemikian rupa. Tuhan menjaga kita, maka kita bertanggung jawab untuk hidup di dalam iman dan hidup bagi Dia.

Kita tidak patut berlaku semau kita, sedangkan Tuhan begitu melindungi kita. Kita harus hidup sebagaimana cinta Tuhan kepada kita, demikianlah kita juga harus mencintai Tuhan.

Doakan dan renungkan.

* Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

* Kekuatan dan perlindungan gereja bukanlah tembok-tembok yang dibangun tangan manusia, melainkan Tuhanlah yang melindunginya, Ia hadir di tengah-tengah gereja-Nya dan Ia menyertai mereka.

Tuhan adalah pagar pelindung umatNya