Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 19 Februari 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 19 Februari 2023

Habakuk 3:1-19

Doa Nabi Habakuk

Kita sungguh bersyukur boleh mengenal Tuhan. Mengenal Tuhan itu mengubah seluruh kehidupan kita. Apakah setelah Anda mengenal Tuhan, Anda sungguh percaya kepada-Nya?

Tidak seorang pun yang dapat mengetahui situasi dan kondisi di masa depan. Semua hanya dapat memberikan prediksi berdasarkan analisa, teori atau pun eksperimentasi.

Situasi dan kondisi di masa depan bukan saja tidak dapat diduga, tetapi kita tidak dapat mengendalikannya. Bahkan dapat dikatakan kita hanya dapat berusaha sebaik-baiknya.

Hal ini seperti ketika kita berada di lautan luas, berlayar di dalam kapal pesiar. Kapal tersebut dihempas oleh debur ombak yang sedemikian besar. Tidak seorang pun dapat menjelaskan situasi dan kondisi selanjutnya, karena semua orang berada di dalam kapal laut yang terombang-ambing oleh ombak.

Apa yang dapat membuat seluruh penumpang tidak sampai panik? Tentu karena ada nahkoda kapal laut yang memegang kendali perjalanan kapal laut tersebut.

Tahukah Anda sebagai orang percaya kita juga mengalami terjangan badai dunia ini? Namun, Tuhan yang memegang kendali segala sesuatu. Bahkan tidak ada sesuatu pun dapat terjadi tanpa seizin Tuhan.

Tidak mengetahui dengan pasti akan masa depan merupakan hal yang wajar, karena kita ini terbatas. Namun, puji Tuhan! Tuhan memperkenalkan diri-Nya kepada kita, agar kita boleh percaya kepada-Nya.

Habakuk 3:1-19

1 Doa nabi Habakuk. Menurut nada ratapan.

2 TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!

3 Allah datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela

Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya.

4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.

5 Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya.

6 Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad.

7 Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian menggetar.

8 Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu?

9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;

10 melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya.

11 Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.

12 Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.

13 Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi.

Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela

14 Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala laskarnya, yang mengamuk

untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi.

15 Dengan kuda-Mu, Engkau menginjak laut, timbunan air yang membuih.

16 Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku;

tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.

17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kAndang,

18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.

(Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).

Habakuk mengalami pencerahan di dalam batinnya ketika ia mendengarkan firman Tuhan.

Meskipun situasi dan kondisi belum berubah, tetapi orang yang mengenal Tuhan akan memiliki sikap dan respon yang berbeda. Itulah yang dialami oleh Habakuk.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Iman di dalam doa itu lahir akan pengenalan akan Tuhan melalui pernyataan Tuhan di dalam firman-Nya.

Habakuk 3:2-4 & 3:16

2 TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!

3 Allah datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela

Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya.

4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.

16 Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku;

tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.

Ketika kita membaca pasal ketiga dari Habakuk ini, maka kita melihat, Habakuk menggambarkan siapa Allah yang dia kenal. Gambaran yang ditulis oleh Habakuk tentu di dalam sebuah karya dengan gender puisi. Namun, di dalamnya kita bisa mengalami atau menyelami betapa dahsyatnya Tuhan itu.

Dikatakan Habakuk telah mendengar tentang Tuhan. Dia mendengar firman Allah. Firman Allah dinyatakan kepada Habakuk untuk menyatakan siapa Allah itu.

Habakuk mengingat akan pimpinan Tuhan kepada bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Ketika mereka berjalan empat puluh tahun di padang belantara dan di situ Tuhan berkali-kali menyatakan kuasa dan kasih-Nya. Dia bahkan menyatakan firman-Nya kepada umat Israel.

Habakuk menceritakan bagaimana kilauan cahaya kemuliaan Tuhan ditampakkan kepada bangsa Israel, namun Allah tidak menyatakan diri sepenuhnya.

Setelah Habakuk menerima pernyataan firman Tuhan, maka dia mulai mengenal firman Tuhan. Di situlah bagaimana doa yang dinaikkan oleh Habakuk, sebuah doa yang lahir oleh iman.

Ketika Habakuk mendengar firman, mengenal Tuhan, melihat rencana Tuhan, melihat kekuasaan Tuhan, dan juga melihat belas kasihan Tuhan, Habakuk berkata dengan tenang, “Akan kunantikan hari kesusahan.”

Kalau kita membaca Habakuk pasal pertama, timbul keresahan dalam hati Habakuk. Pertanyaan demi pertanyaan dia ungkapkan kepada Tuhan, tetapi dia menjadi orang bijaksana ketika dia menanti-nantikan Tuhan.

Alkitab mengajarkan kepada kita, doa orang benar jikalau dengan yakin didoakan, besar kuasanya. Jikalau Anda meminta kepada Tuhan, mintalah dengan percaya, jangan dengan bimbang.

Ada banyak bagian firman Tuhan mengajarkan kaitan yang sangat kuat antara berdoa dan iman. Bagaimana iman itu melahirkan sebuah doa? Yaitu ketika iman kita berjejak kepada firman Allah.

Tanpa firman Allah dam pernyataan Allah, tanpa kita lebih mengenal Allah dan rencana-Nya, kita menjadi orang-orang yang kuatir, takut dan penuh dengan pertanyaan.

Oleh karena itu, orang yang berdoa patutlah menjadi orang yang membaca dan merenungkan firman Tuhan, karena dari sanalah letak kekuatan, letak iman dari seorang yang berdoa.

Bagaimana dengan kehidupan doa Anda? Bagaimanakah dengan kehidupan merenungkan firman Tuhan?

Firman Tuhan yang kita renungkan akan nyata dari doa yang lahir dari iman kita.

2. Kekuatan dan keselamatan hanya ada di dalam Tuhan.

Habakuk 3:17-19

17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kAndang,

18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.

Apa yang dilihat oleh Habakuk pada zamannya yaitu kekerasan, perampokan, penipuan, sehingga ada banyak orang mungkin kehilangan harta benda atau hewan ternak yang dia miliki.

Habakuk melihat adanya ketidakadilan di sana atau hukum terbalik, dan itu meresahkan hati Habakuk.

Namun, Habakuk yang menantikan Tuhan, menyaksikan bagaimana Tuhan turun tangan.

Tuhan lalu akan menghukum umat Tuhan yang berlaku semena-mena, melalui kedatangan bangsa asing yang menyerang mereka.

Habakuk juga melihat Tuhan memimpin Habakuk untuk mengenal rancangan Tuhan, yang sesungguhnya bukan untuk membinasakan bangsa Israel, tetapi justru untuk menolong bangsa Israel dengan belas kasihan.

Setelah Habakuk melihat semuanya itu, berubahlah hati Habakuk.

Yang tadinya bersandarkan pertanyaan akan hal-hal yang sifatnya apa yang dimiliki oleh orang Israel, seperti hewan ternak, pohon anggur, pohon zaitun, kambing domba dan lain sebagainya, yang merupakan penghidupan dari umat Tuhan.

Namun, sekarang Habakuk melihat bahwa sesungguhnya umat Tuhan memiliki hal yang jauh lebih indah dan dapat diandalkan.

Habakuk berpikir bahwa semuanya itu merupakan penghidupan orang-orang Israel yang dapat lenyap. Namun, Tuhan tidak pernah lenyap, tidak pernah tidak menyertai, tidak pernah tidak bertindak, dan tidak pernah tidak peduli.

Oleh karena itu, benarlah kalau kita mendengar firman Tuhan berkata, “Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru.” Karena ketika kekuatan yang lain musnah, Tuhan tetap bertahta. Tuhan tetap berkuasa.

Habakuk berkata, “Kekuatannya adalah Tuhan, keselamatannya adalah Tuhan.”

Kambing domba, anggur, zaitun dan segala hal yang diimiliki orang Israel tidak bisa menyelamatkan mereka, hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan mereka.

Sebuah pelajaran penting bagi kita, apa yang kita miliki di dunia ini bisa lenyap, apa yang kita miliki dalam dunia ini bisa turun nilainya. Harta benda yang kita punya bisa diambil orang, bahkan lenyap seketika, kedudukan yang kita punya suatu kali bisa turun, dan lain sebagainya.

Jikalau hidup kita mengandalkan semuanya itu, maka kekuatan kita adalah kekuatan yang sangat sementara. Satu kali akan lenyap dan kita kehilangan pegangan dalam hidup kita.

Mari kita belajar dari Habakuk, menjadi orang yang tahu menanti-nantikan Tuhan dan tahu bahwa hanya Tuhan kekuatan kita sampai selama-lamanya.

Dia tidak berubah, Dia tidak bisa lenyap, Dia tidak bisa turun nilainya dan Dia selalu peduli dengan kita. Dalam segala hal, Dia lakukan dengan penuh belas kasihan kepada kita.

Oleh karena itu, di dalam situasi dan kondisi yang kita tidak bisa kendalikan, mari kita memegang tangan Tuhan!

Dialah yang mengendalikan dan memimpin hidup kita kepada rencana yang indah, yang Dia berikan kepada kita.

Doakan dan renungkan.

* Apa yang kita miliki di dunia ini bisa turun nilainya atau bahkan lenyap, tetapi Tuhan kita tidak bisa turun harganya atau pun lenyap. Dia selalu menyertai dan mengasihi kita.

* Apakah saat ini Anda mengalami terjangan badai? Percayalah, Tuhan yang memegang kendali segala sesuatu. Bahkan tidak ada sesuatu pun dapat terjadi tanpa seizin Tuhan.

Tuhan adalah Nahkoda kita