Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 18 Februari 2023

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Sabtu, 18 Februari 2023

Habakuk 2:6-20

Penghukuman Atas Para Penindas

Kesibukan-kesibukan yang kita lalui dalam hidup ini, dengan banyaknya perkara yang kita kerjakan, seringkali kita lupa bahwa kita sedang menjalani hidup yang fana, yang satu kali akan berlalu. Oleh

karena itu, penting sekali kita selalu menjadi orang-orang yang waspada.

Bagaimana caranya? Dengan mata kita tertuju kepada Yesus, memandang Dia dan selalu ingat akan firman-Nya. Sehingga kita boleh menghidupi yang fana ini di dalam konteks kekekalan yang Tuhan berikan kepada kita.

Kesementaraan yang tersedia di dunia ini haruslah disikapi dengan sangat bijaksana. Bijaksana itu terjadi ketika kita mengenal Tuhan di dalam kehiduoan kita.

Kesementaraan itu menjadi jerat bagi manusia, sebab itu yang terlihat jelas dan nyata di mata kita setiap hari, sedangkan yang bersifat kekal itu tidak kasat mata.

Oleh karena itu, kita seringkali berpikir kesementaraan itu seperti sesuatu yang permanen, seperti ketika Engkau bangun, Engkau melihat hal yang sama dan Engkau pikir semuanya itu permanen.

Sebenarnya segala sesuatu yang Tuhan jadikan itu dipercayakan kepada manusia untuk dikelola. Tuhan menciptakan manusia di dalam gambar dan rupa Tuhan. Namun, manusia berdosa adalah manusia yang mati rohani, justru menggantungkan diri kepada apa yang diciptakan Tuhan, bukan kepada Pencipta.

Tuhan sendiri yang adalah pencipta, bahkan memberikan kepercayaan kepada manusia atas ciptaan-Nya. Bukankah dengan kesementaraan ciptaan Tuhan itu, ketika manusia bergantung kepadanya, justru membawa kebinasaan manusia?

Ketika manusia bergantung kepada apa yang diciptakan Tuhan, manusia terjerat, tertipu dengan kesementaraan itu. Oleh karena itu, mari kita selalu memandang kepada Tuhan dalam hidup kita, supaya kesibukan kita tidak menjerat kita dan menganggap kesementaraan sebagai sesuatu yang kekal.

Habakuk 2:6-20

6 Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya--berapa lama lagi? --dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.

7 Bukankah akan bangkit dengan sekonyong-konyong mereka yang menggigit engkau, dan akan terjaga mereka yang mengejutkan engkau, sehingga engkau menjadi barang rampasan bagi mereka?

8 Karena engkau telah menjarah banyak suku bangsa, maka bangsa-bangsa yang tertinggal akan menjarah engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.

9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!

10 Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri.

11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah.

12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan.

13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?

14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

15 Celakalah orang yang memberi minum sesamanya manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan dia untuk memandang auratnya.

16 Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan ganti kehormatan. Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah. Kepadamu akan beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan meliputi kemuliaanmu.

17 Sebab kekerasan terhadap gunung Libanon akan menutupi engkau dan pemusnahan binatang-binatang akan mengejutkan engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.

18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya.

19 Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.

20 Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!

Firman Tuhan yang kita baca hari ini ditujukan kepada bangsa Babel yang perkasa pada masa itu. Siapa yang dapat menentang Babel? Babel adalah bangsa yang kaya dan kuat, tetapi juga bangsa yang sangat kejam. Kekayaan Babel bertambah terus, dengan menjarah bangsa-bangsa lain.

Semakin kaya, Babel semakin kuat, kejam dan rakus. Semakin mereka mendominasi, semakin mereka menentang Tuhan, pencipta alam semesta.

Firman Tuhan mau mengatakan kepada mereka bahwa semua yang dicapai oleh Babel adalah sia-sia atau kosong besar, karena mereka berhadapan dengan pencipta segala sesuatu, yaitu Tuhan Allah itu sendiri.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Betapa sia-sianya kehidupan seseorang yang tidak percaya dan tidak bergantung kepada Tuhan, yang pada akhirnya berakhir pada kebinasaan.

Habakuk 2:13-14

13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?

14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

Habakuk heran bagaimana Tuhan mau memakai bangsa Babel, tetapi Tuhan mau menyatakan siapa Tuhan itu, supaya umat Tuhan mengerti dan mengenal siapa Tuhan.

Bangsa Babel, bangsa yang kaya raya, kuat, mendominasi, dan bangsa yang menjarah. Tuhan memberitahukan, Tuhan ada di sana. Tuhan tidak berdiam diri, Tuhan akan bertindak.

Bahkan Alkitab berkata bahwa seluruh kesia-siaan yang mereka lakukan, Tuhan rancangkan supaya mereka tahu siapa Tuhan.

Kalau kita membaca Alkitab, bangsa Babel itu tidak terkalahkan. Sekian banyak bangsa diruntuhkan oleh Babel, tapi di dalam tangan Tuhan, Babel runtuh dan musnah.

Ini memberitahukan kepada kita, orang-orang yang tidak bergantung kepada Tuhan, prestasi nya, kejayaannya, upayanya, kekayaannya, kekuatannya, usahanya, ujungnya adalah kebinasaan. Pada akhirnya Tuhanlah yang bertahta.

Alkitab berkata, “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.” Seluruh ciptaan bukan tentang ciptaan, tetapi tentang kemuliaan Tuhan.

Orang-orang yang tidak bergantung kepada Tuhan ingin memuliakan dirinya, tetapi pada akhirnya harus binasa, karena pada akhirnya Tuhan yang harus dimuliakan.

Orang-orang percaya yang hidup bagi kemuliaan Tuhan, akan hidup selama-lamanya dan menerima kemuliaan yang Tuhan berikan kepadanya.

Oleh karena itu, adalah bijaksana ketika Engkau menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengandalkan Dia. Kita tidak bisa lari. Pada puncaknya, Tuhan yang dipermuliakan.

Jika Engkau ingin mengalami kemuliaan Tuhan, mari datang dan percaya kepada-Nya. Penderitaan yang sekarang Engkau alami tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang Tuhan berikan kepada anak-anak Allah.

Mari bergantung kepada-Nya, karena jika kita hidup dengan tidak percaya kepada Tuhan dan tidak bergantung kepada-Nya, maka seluruh pretasi, usaha, jerih lelah kita, ujungnya adalah kebinasaan.

2. Tuhan tidak tergantung kepada manusia, melainkan manusia yang harus bergantung kepada Tuhan.

Habakuk 2:15-20

15 Celakalah orang yang memberi minum sesamanya manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan dia untuk memandang auratnya.

16 Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan ganti kehormatan. Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah. Kepadamu akan beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan meliputi kemuliaanmu.

17 Sebab kekerasan terhadap gunung Libanon akan menutupi engkau dan pemusnahan binatang-binatang akan mengejutkan engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.

18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya.

19 Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.

20 Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!

Firman Tuhan berbicara tentang Babel yang merasa diri kuat. Dia merasa bahwa segala seusatu tergantung kepada dia, dan tidak ada yang bisa menahan dia. Tuhan berkata yang berbeda. Babel menyembah kepada dewa dewi, dan itu adalah ciptaan dari Babel.

Betapa bodohnya Babel itu, karena menyembah apa yang dia ciptakan dan menentang Sang Pencipta itu sendiri. Tuhan tidak tergantung kepada kekuatan Babel, karena Tuhan tidak bergantung ciptaan dan kepada manusia. Tuhan bertahta di bait-Nya yang kudus.

Ketika raja Daud ingin membangun rumah Allah bagi Tuhan, Tuhan berkata bagaimana Daud membangun rumah bagi Tuhan? Karena langit adalah tahta Tuhan dan bumi adalah pijakan Tuhan. Tuhan mau memberitahukan kepada Daud betapa besar dan dahsyat Tuhan itu.

Bukan manusia yang menyediakan segala sesuatu bagi Tuhan, tetapi Tuhan yang menyediakan segala sesuatu bagi manusia. Manusia bergantung kepada Tuhan, bukan Tuhan bergantung kepada manusia.

Babel merasa diri kuat, Tuhan tunggang balikkan. Tidak bergantung seberapa kuat Engkau supaya Engkau bisa berhasil, tetapi bergantung seberapa kasih karunia Tuhan kepadamu, supaya Engkau bisa berhasil. Kehidupan kita bergantung kepada Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita menjadi orang-orang yang tahu bersyukur kepada Tuhan. Jikalau Engkau hidup sebagaimana hari ini, ada kasih karunia Tuhan bagimu. Jangan kita membanggakan diri dengan prestasi dan kehebatan kita, seperti kita punya jasa kita.

Semuanya itu atas seizin Tuhan, atas segala berkat, belas kasihan dan anugerah Tuhan kepada kita. Jangan kita menjadi congkak, tetapi kita menjadi orang-orang yang tahu bersyukur kepada Tuhan.

Jangan kita seperti Babel yang begitu perkasa dan kaya, semakin kaya, semakin jahat dan menentang Tuhan. Pada waktunya mereka binasa dan lenyap adanya.

Oleh karena itu, berbahagialah orang-orang yang hidup di dalam terang Tuhan, karena dia menerima hidup yang berkelimpahan, yang kekal bersama-sama dengan Tuhan.

Doakan dan renungkan.

* Orang-orang yang tidak bergantung kepada Tuhan, segala prestasi, upaya, kekuatan, dan kekayaan, ujungnya adalah kebinasaan. Pada akhirnya Tuhanlah yang bertahta.

* Segala yang kita punya, prestasi dan keberhasilan kita, semua itu semata-mata karena seizin Tuhan. Mari kita selalu menjadi orang-orang yang rendah hati dan bersyukur kepada Tuhan!

Manusialah yang bergantung pada Tuhan.